Itu sebabnya Paulus mengatakan, “kamu jangan cari kesenangan sendiri, karena Kristus juga”, itu adalah kalimat yang jelas. “Kamu jangan egois karena Kristus juga tidak egois. Kamu jangan lakukan ini, karena Kristus hidup seperti itu”, Kristologi menjadi esensi dari etika. Kristologi menjadi esensi dari pengertian cinta kasih, Kristologi menjadi esensi dari pengertian berumah tangga. Inilah yang Paulus sedang tekankan, Kristus tidak mencari kesenanganNya sendiri tetapi seperti ada tertulis “kata-kata cercaan mereka yang mencerca Engkau telah mengenai aku”, ini bicara tentang salib. Kristus dinubuatkan sebagai Dia yang dicerca orang, dimarahin, dimaki, lalu ditangkap, dicambuk, dihakimi dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Lalu Dia pergi ke Bukit Golgota dengan pikul salib yang sangat berat. Dan di bukit Golgota Dia dipaku di atas kayu salib. Ini lambang apa? Seluruh Perjanjian Baru menggambarkan peristiwa penyaliban sebagai peristiwa imam besar menjalankan hari the atonement day. Salib adalah penggenapan Imamat 16. Itu sebabnya kalau orang mengatakan “saya tidak mengerti mengapa Tuhan harus mati dikayu salib”, baca lagi Imamat, baca lagi pengertian bagaimana orang Israel jadi kudus di dalam pengertian yang Tuhan mau. Di situ tekanan untuk seluruh upacara penebusan dosa, upacara Bait Suci, upacara penyembahan, upacara memberikan korban, berpusat pada the atonement day. Kitab Imamat itu bersifat paralel dan bersifat chiastic. Chiastic itu berarti ada 1 poin utama, di mana poin di sebelah kiri dan sebelah kanan paralel satu sama lain. Poin nomor 1 dan nomor terakhir paralel, poin nomor 2 dengan poin 2 terakhir paralel, poin nomor 3 dengan poin nomor 3 terakhir paralel. Lalu Saudara susun paralel, paralel, paralel di tengah ada poin utama, itu chiastic. Kitab Imamat disusun secara chiastic dan Imamat 16 adalah intinya. Jadi seluruh upacara di Imamat make sense ketika Saudara menjadikan Hari Raya Penebusan menjadi upacara utama yang mengikat seluruh aturan menjadi satu. Jadi Kristus adalah yang utama dalam hidupmu.

Lalu kalau Saudara lihat ibadah di Bait Suci, Saudara akan saksikan imam membawa korban. Imam dan korban menjadi yang utama, ini namanya poin utama dalam seluruh ibadah di Bait Suci. Imam dan korban menjadi yang utama. Berarti imam itu yang paling tinggi dan aktivitas dia yang paling utama adalah memberi korban. Imam paling tinggi, aktivitas utama memberi korban. Mengapa ini paling penting? Karena dia akan membawa darah korban ke ruang Mahasuci. Lalu apa yang dia lakukan di ruang Mahasuci? Dia memohonkan berkat untuk seluruh bangsa, dengan cara menguduskan perkakas di Bait Suci di tempat paling utama. Dia percikkan darah binatang di tabut perjanjian. Berarti imam besar melakukan semua ini demi seluruh rakyat. Ini yang Paulus mau tekankan, siapa paling tinggi? Imam besar. Apa yang dia lakukan? Percikkan darah korban di ruang Mahasuci. Untuk apa dia lakukan itu? Demi umat. Jadi yang paling tinggi mengerjakan untuk yang paling rendah. Dan mungkin orang akan mengatakan ke Paulus “Paulus, kan urutannya imam besar, lalu imam, Israel dan bangsa lain. Yang paling rendah itu kan bangsa lain. Tetapi imam besar memercikan darah untuk Israel”, tapi Paulus berargumen “masa untuk Israel?”, “iya untuk Israel, bukan untuk bangsa lain”. Lalu Paulus mengutip dari 2 Samuel, dari Mazmur 18, dari Ulangan 32, dari Mazmur 17, dari Yesaya 11, dari Yesaya 52, ini yang dia lakukan di dalam ayat yang ke-9 sampai ayat yang ke 12. “Benarkah cuma untuk Israel? Coba lihat ayat ini, sebab itu Aku akan memuliakan kalau engkau di antara bangsa-bangsa”. Lalu berikutnya “bersukacitalah hai bangsa-bangsa”, lalu berikutnya “Pujilah Tuhan hai kamu semua bangsa-bangsa, biarlah segala suku bangsa memuji Dia”. Jadi urutan paling tinggi imam besar, mengerjakan pekerjaan untuk siapa? Untuk yang paling rendah yaitu bangsa-bangsa. Ini menarik sekali, siapa posisi paling rendah di dalam komunitas hidup Saudara? Siapa posisi paling rendah di gereja ini? Posisi yang paling tinggi akan korbankan diri untuk posisi paling rendah itu. Ini menakjubkan kita, karena Paulus merombak cara berpikir yang paling tinggi paling utama, paling rendah paling jelek. Dia rombak yang paling tinggi justru berkorban bagi yang paling rendah. Jadi Saudara melihat Paulus tidak hanya memberitakan ajaran etis. Salah satu kelemahan orang mendengarkan atau membagikan khotbah adalah dia memakai pengertian umum yang semua sudah tahu. Lalu kotbahnya bersifat umum, akhirnya orang mulai berpikir “kalau cuma begini tidak perlu Alkitab”. Coba Saudara mendengar khotbah seperti ini, contohnya “hai orang-orang Kristen, ayo saling mengasihi satu sama lain, tolonglah orang miskin. Orang miskin tidak bisa makan, kamu tidak beri makan, ayo beri makan. Orang yang tidak punya uang, tolong beri uang, ke pengemis beri sedekah”, untuk apa? “Karena itu yang baik”. Lalu Saudara mulai berpikir “sepertinya agama lain pun mengajarkan ini, sepertinya etika juga mengajarkan ini, sepertinya guru di sekolah juga mengajarkan ini. Saya tidak mengerti mengapa saya harus jadi Kristen untuk membuat semua ini masuk akal. Saya tidak mengerti mengapa iman kepada Kristus membuat tindakan saya menjadi penting atau iman kepada Kristus penting untuk tindakan saya, tidak ada kaitan. Berbuat baik ya berbuat baik”. Akhirnya orang Kristen jadi liberal, mengatakan “memang tidak ada pentingnya Yesus ada atau tidak, tidak relevan. Yang penting kamu berbuat baik. Para bos ayo perhatikan anak buahmu, kalau liburan kamu beri libur atau tidak? Kalau gaji sudah sesuai standar atau tidak. Kalau mereka sudah pensiun ada dana atau tidak?”. Lalu Saudara dorong orang untuk memperhatikan bawahan. Tapi kemudian orang mulai tanya “lalu apa kaitannya dengan Kristus?”. Orang liberal mengatakan “Kristus menggerakkan kamu jadi contoh”, jadi contoh apa? “Jadi contoh, Dia juga berbuat baik”, tapi Yesus kan bukan bos, Dia tidak punya perusahaan. Jadi orang liberal kesulitan mengaitkan Kristologi dengan tindakan etis. Lalu orang Injili bagaimana? Sama sulitnya, orang Injili mengatakan “memang tidak ada kaitan antara Kristus dan etika, perbuatan baik tidak ada kaitan dengan Kristus. Jangan ajarkan Kristus dengan etika, Kristus itu untuk kita ke surga”. Jadi kamu percaya Tuhan Yesus untuk naik ke surga, sedangkan perbuatan baik hanya tambahan saja, jadi boleh ada boleh tidak. Tapi sebaiknya ada, dapat pahala sedikit di surga. Jadi kalau kamu beriman kepada Kristus, ini tidak ada kaitan dengan kehidupanmu sehari-hari. Iman kepada Kristus tidak ada kaitan etika, jangan kaitkan dengan etika. Ini kesalahan Injili, akhirnya tidak mengerti bahwa etika itu tidak ada alasan untuk dijalankan, kecuali engkau punya Kristus. Tidak ada alasan kejar keadilan, tidak ada alasan kejar kebenaran. Tapi di dalam tradisi Israel, seluruh etika keluar dari ibadah. Ini berarti ibadah dan etika sangat berkait. Dan ibadah intinya adalah pengorbanan korban yang dipimpin oleh imam besar, untuk siapa? Untuk bangsa-bangsa, dan Paulus mengatakan termasuk untuk bangsa-bangsa lain. Yang paling tinggi imam besar, memimpin ibadah sebagai simbol untuk orang menikmati berkat Tuhan dari percikkan korban yang akhirnya memberkati seluruh Israel. Tetapi Paulus menambahkan bukan hanya Israel tapi seluruh bangsa. Inilah yang ditekankan oleh Paulus “kamu yang paling utama, kamu harus berkorban bagi yang paling rendah”. Dan kita bertanya “mengapa?”, “karena seharusnya memang begitu”, Paulus tidak pernah pakai argumen itu. Paulus mengatakan “inilah yang seharusnya, sama seperti Kristus”, ada kelanjutannya. “Hai suami, cintailah istrimu”, “mengapa?”, “inilah yang seharusnya”. Mengapa seharusnya begini? Karena Kristus juga mencintai jemaat. Jadi Kristologi menjadi center dari etika, Kristologi menjadi pusat bagi kasih, Kristologi menjadi esensi bagi kehidupan Saudara hari demi hari. Maka gambaran bait jelas dipahami oleh orang Israel. Lalu bagi orang Kristen gambaran bait menjadi jelas sebagai simbol yang digenapi oleh Kristus. Kristus itu siapa? Kristus itu yang paling tinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Dia. Sekarang Saudara diminta oleh Paulus untuk menyusun mana yang paling tinggi dan mana yang paling rendah. Tapi sekarang skemanya diubah, bukan di Bait Suci, karena Bait Suci cuma simbol, tapi di seluruh alam semesta.

« 3 of 4 »