Maka sekarang kalau kita hidup dengan mengabaikan waktu Tuhan, kita akan hidup bodoh, tidak ada hikmat, cuma peduli diri, terkurung di dalam rencana diri yang sempit. Saudara mesti pikir rencana Tuhan. Apa yang Tuhan kerjakan di zaman ini? Tuhan ingin bangsa-bangsa jadi Kristen, Tuhan ingin bangsa-bangsa jadi murid-murid Kristus. Tapi kita selalu mengatakan “tidaklah, jangan tafsirkan begitu. Tuhan cuma ingin Injil disebarkan di mana-mana, tapi tidak tentu harus jadi dominan”, siapa bilang? Kalau Tuhan adalah Raja, kalau Kristus adalah Juruselamat bagi bangsa-bangsa, bukankah ini berarti seluruh bangsa harusnya datang ke Tuhan? Ini yang harusnya kita perjuangkan. Maka Paulus sedang mengatakan “inilah zaman sekarang, zaman Injil”. Apa itu zaman Injil? Tuhan panggil orang bertobat, Tuhan panggil bangsa-bangsa kembali kepada Dia, Tuhan panggil orang untuk jalankan hidupnya di dalam kebertundukan kepada Kristus, dan ini yang Tuhan sedang kerjakan. Kalau Tuhan sedang kerjakan ini, di mana kita? Apa yang saya lakukan, apa yang saya perbuat di dalam hidup saya yang terkait ke situ? Saudara mesti pikir apapun yang Saudara lakukan mesti ada kaitan dengan pekerjaan Tuhan yang besar bagi bangsa-bangsa. Kalau tidak, kita terus ada di dalam keadaan sempit. “Mengapa hidupku penuh dengan keadaan rasa tidak bermakna? Mengapa aku terlalu direpotkan dan disibukkan oleh hal-hal kecil? Mengapa hal-hal yang tidak penting mengganggu hidup saya?”, karena hidupmu tidak berkait dengan hal besar yaitu the unfolding of God’s eternal plan, Tuhan punya rencana kekal dan Tuhan nyatakan dan kita tidak ada bagian di dalamnya. Saudara kalau terpisah dari induk Saudara akan menjadi orang yang tidak ada guna menjalankan hidup. Maka ini yang saya mau tanya yang Saudara perjuangkan hari demi hari, pertama Saudara bangun pagi sampai nanti Saudara tidur, sepanjang hari itu engkau perjuangkan apa? Kalau yang kau perjuangkan tidak ada kaitan dengan rencana Tuhan panggil bangsa-bangsa maka engkau sedang kerjakan hal yang tidak membuat hidupmu sukacita. Tidak ada sukacita di luar Tuhan. Kalau hidup kita terus cuma untuk mengamankan diri, “saya mau aman, saya mau baik, saya mau sehat, saya mau sukses”, maka hidupmu akan penuh kegelisahan. Berapa banyak orang yang sudah tua habiskan masa-masa hidupnya dengan penyesalan mengatakan “andai saya lebih setia kepada Tuhan, andai saya lebih serius memikirkan pekerjaan Tuhan”, terlalu banyak orang seperti itu. Saya mau siapa yang dengar khotbah ini bertobat dan mengatakan “Tuhan mulai hari ini setiap hari hidupku ke depan menjadi milik-Mu dan saya akan kerjakan apapun untuk berkait dengan rencana Tuhan yang Tuhan nyatakan lewat Kristus. Tuhan mau panggil bangsa-bangsa count me in, libatkan saya apa yang saya bisa lakukan. Saya bisa kerja mempengaruhi lingkunganku untuk takut akan Tuhan, saya akan kerjakan itu. Saya bisa berbagian di dalam pelayanan gereja, saya akan kerjakan itu. Saya bisa berbagian dengan tenagaku, saya akan kerjakan itu”. Itu sebabnya tidak ada orang boleh lupa panggilan dia di dalam masyarakat dan panggilan dia di dalam gereja. Siapa yang jadi orang Kristen ada sumbangsih penting di masyarakat, siapa yang jadi orang Kristen ada sumbangsih penting ke dalam kegiatan gereja. Saudara kalau persenkan orang yang melayani di dalam gereja, persentasenya selalu sedikit. Yang terlibat pelayanan 10%, 20%, lalu 80% jemaat melakukan apa? Jadi pendengar abadi. Saudara terus jadi pendengar abadi, sampai mau mati baru sadar “saya mau kerja bagi Tuhan”. Nanti sudah umur 90 mendaftar “saya mau ikut KKR Regional”, “nek, maaf sudah tidak ada waktu”, “tidak bisa, saya masih kuat”, “kuat melakukan apa?”, “kuat kunyah bubur”, sudah tidak bisa. Waktu masih muda pikirkan apa yang harusnya yang engkau lakukan. Jangan malas, jangan buang hari-hari hidup, jangan abaikan rencana Tuhan, jangan cuma peduli diri. Dengar kalimat saya baik-baik, siapa yang cuma peduli diri, benci dirinya sendiri. Yesus mengatakan “siapa yang cuma peduli hidupnya sedang buang hidup. Siapa yang rela kehilangan hidupnya, dia sedang mendapat hidup”. Orang bodoh adalah orang yang berpikir “semakin aku perhatikan diri, makin bahagia”, tidak, makin perhatikan diri makin jauh dari rencana Tuhan. Tuhan sudah menyatakan rencananya, mari ikut di dalamnya. Ini yang Paulus katakan selama berabad-abad Tuhan sembunyikan tapi pada waktunya Tuhan nyatakan dan Tuhan melibatkan orang percaya, mari berbagian, mari berjuang bagi Tuhan, mari membuat bangsa-bangsa tunduk kepada Tuhan.