Apa itu sejarah? Sejarah adalah saat ketika Tuhan membuka rencana-Nya yang tadinya belum Dia nyatakan. Mengapa rencana Tuhan itu perlu waktu yang tepat? Karena segala waktu ada di dalam penataan Tuhan, kita yang kurang hikmat, kita kurang mengerti mengapa. Ini dikatakan di dalam Pengkhotbah 3, “ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai, ada waktu untuk jahit, ada waktu untuk robek, ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati, semua kita diberikan desire, diberikan keinginan untuk mengerti kekekalan yaitu totalitas waktu. Tapi kita tidak bisa, kita ingin lihat total tapi kita tidak sanggup. Maka meskipun kita tidak sanggup, kita tetap beriman bahwa waktu yang Tuhan ungkapkan adalah waktu yang tepat dan sempurna. Maka sebelum waktunya tiba, Tuhan belum nyatakan rencanaNya. Ketika tiba waktunya, Tuhan nyatakan rencana-Nya lewat membangkitkan orang. Waktu Tuhan ingin pulihkan Israel dari Babel kembali ke Yerusalem, Tuhan bangkitkan Zerubabel, Tuhan bangkitkan Nehemia, Tuhan bangkitkan Ezra. Waktu Tuhan akan menyatakan Injil bagi bangsa-bangsa, Tuhan membangkitkan Sang Juruselamat yaitu Kristus.

Jadi waktu Tuhan sudah tiba dan Paulus mengatakan “Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus sesuai pernyataan rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya”. Hal yang paling bahagia adalah kalau kita sadar sekarang ini waktu apa. Banyak orang bodoh, sudah jadi orang Kristen cuma tahu waktu-waktu yang dia atur, yang diingat semua cuma waktu-waktu yang berkait ke diri. “Waktu apa yang kamu ingat?”, “saya ingat waktu ulang tahunku”, “waktu apa yang kamu ingat?”, “waktu ulang tahun suamiku” atau “waktu ulang tahun istriku”, itu yang diingat. Jangan jadikan khotbah saya alasan untuk Saudara lupa istrimu ulang tahun kapan, lalu dimarahi istri “kok suami tidak ingat ulang tahun istri”, “ingatlah khotbah Pak Jimmy, ingat waktu Tuhan bukan waktu di dalam sejarah”. Waktu Saudara cuma ingat waktu ulang tahun saya, waktu ulang tahun pasangan, waktu kemerdekaan atau apapun, Saudara jadi tidak peka terhadap waktu Tuhan sekarang ini. Ini waktu apa? Yesus mengingatkan “kamu tahu cara lihat langit, sekarang waktunya waktu apa. Tapi kamu tidak tahu waktunya Tuhan, kamu tidak tahu apa yang Dia sedang kerjakan pada zaman ini”. Kalau saya tanya sama Saudara, tahukah engkau apa yang Tuhan sedang kerjakan pada zaman ini? Sekarang ini zaman apa? Apa yang Tuhan sedang kerjakan, apa yang Tuhan lakukan? Saudara harus tahu bahwa di dalam sejarah Alkitab, Tuhan membangkitkan orang terakhir namanya Yesus Kristus. Dialah the final unfolding of Gods plan, rencana Tuhan yang besar sudah sempurna di dalam Yesus. Maka Saudara tidak bisa mengatakan “saya sedang tunggu siapa lagi tokoh dibangkitkan selain Yesus”, tidak ada lagi. Tapi kan Paulus dibangkitkan? Paulus dibangkitkan sebagai rasul-Nya Kristus, bukan sebagai orang lain selain Kristus. Maka kita tidak lagi menunggu kebangkitan orang lain yang dibangkitkan jadi nabi atau dibangkitkan jadi rasul atau dibangkitkan jadi Mesias atau apapun. Itu sebabnya pemimpin agama yang terlalu mengarahkan seluruh jemaat berpusat kepada dirinya sebagai pembuat mujizat, sebagai pemberi nubuat, ini adalah hamba Tuhan palsu. Karena setiap orang yang bangkit di dalam Kekristenan adalah orang yang bangkit demi mewartakan Kristus. Sekarang tidak ada lagi the new unfolding of Gods plan, Tuhan sudah lakukan lewat Kristus. Dan hanya lewat kedatangan Kristus kedua kali, rencana Dia sempurna. Jadi kalau Saudara tanya “pak, waktu apalagi yang akan Tuhan kerjakan?”, tinggal sisa satu. Dari seluruh rencana Tuhan yang Tuhan sudah rancang, tinggal sisa satu yang belum. Apa itu yang belum? Kedatangan kedua Kristus. Tidak ada lagi unfolding yang lain. Lalu sekarang kita hidup di dalam zaman apa? Di dalam zaman ketika Tuhan mengangkat Kristus menjadi Penyelamat bagi bangsa-bangsa, ini waktunya. Maka kalau Saudara tidak punya beban, hidup dicurahkan untuk penjangkauan bangsa-bangsa, Saudara jadi orang Kristen yang sempit. Sempit karena cuma tahu “tugasku”, cuma tahu “kerjaanku”, cuma tahu “kesibukanku”, tapi tidak pernah tahu sekarang waktu apa. Sekarang waktu apa? Paulus mengatakan sekarang adalah waktu Kristus dinyatakan bagi bangsa-bangsa. Ayat yang ke-26 “tetapi yang sekarang telah dinyatakan”, ini waktunya. Kapan waktunya? Dari pertama Yesus datang, mati dan bangkit sampai nanti Dia datang kedua, ini waktunya. Waktu yang panjang.

Apa waktunya sekarang? “Sekarang telah dinyatakan dan menurut perintah Allah Yang Abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman”. Sekarang adalah zaman pemanggilan bangsa-bangsa, sekarang adalah zaman Kekristenan yang taat Kristus menyebar ke seluruh dunia. Saudara bayangkan hebatnya iman Paulus, waktu Paulus hidup tidak ada satupun bangsa yang didominasi oleh ajaran Kristen. Di Roma Kekristenan minoritas, di Korintus Kekristenan minoritas, di Efesus Kekristenan minoritas, di Yerusalem Kekristenan minoritas, di Antiokhia Kekristenan minoritas, di Alexandria Kekristenan minoritas, tapi Paulus mengatakan “sekaranglah pemanggilan bagi bangsa-bangsa”. Ini iman dari mana? Dari Tuhan. Bayangkan sekarang kita hidup di dalam zaman pembuktian, Paulus kalau hidup di zaman sekarang akan mengatakan “I told you so. Saya sudah mengatakan dari awal, sekarang waktunya Tuhan panggil bangsa-bangsa”. Orang kalau baca Surat Roma mungkin akan mengatakan ke Paulus zaman itu, “Paulus, cobalah realistis sedikit, engkau mengatakan sekarang adalah zaman panggilan bagi bangsa-bangsa, mana bangsa yang jadi Kristen? Tidak ada satu pun. Mana Kekristenan yang menjadi dominan? Tidak ada. Di Yerusalem Kekristenan tidak dominan. Di Roma, kami cuma minoritas kecil, kami berkumpul ibadah di beberapa rumah saja”. Berapa jumlah orang Kristen? Sedikit, jumlah orang anggota GRII mungkin lebih banyak dari jumlah seluruh orang Kristen yang dilayani oleh Paulus pada waktu itu. Kalau orang Kristen begitu sedikit, dimana-mana cuma minoritas, mengapa Paulus berani mengatakan “sekarang waktunya Tuhan pertobatan bangsa-bangsa”. Tapi ratusan tahun setelah Paulus, ratusan tahun setelah Injil diberitakan oleh para rasul, Kekristenan mendominasi Kekaisaran Roma. Bagaimana bisa? Kalau Paulus hidup Paulus akan mengatakan “saya sudah mengatakan apa, kamu kurang beriman”. Jadi waktu Paulus melayani Kekristenan sedikit, tapi dia sudah punya visi besar, “bangsa-bangsa akan jadi milik Kristus, inilah waktunya”.

« 6 of 9 »