Siapa kaum sisa? Kaum sisa ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah membuang Israel, Tuhan tidak melupakan umatNya. Dan Tuhan menggunakan kaum sisa ini sebagai saksi untuk menyatakan berkat bagi bangsa-bangsa lain. Jadi akan ada kaum sisa, Paulus termasuk kaum sisa, Petrus termasuk kaum sisa, 500 orang yang menyaksikan Kristus bangkit adalah kaum sisa, 3.000 orang yang bertobat ketika Petrus berkhotbah adalah kaum sisa yang nanti akan pulang ke negara masing-masing, mereka orang Yahudi di perantauan dan mereka akan membentuk komunitas Kristen di tempat mereka berasal. Sejak Pentakosta, Kekristenan tersebar cepat bukan main. Di dalam waktu tidak lama, kita menyaksikan di dalam Kitab Kisah Rasul sudah muncul gereja di Antiokhia di Siria, di daerah yang sangat terkenal dengan budaya kuno yang besar sekarang mulai diganti dengan Kekristenan. Ini membuat orang takjub, 2 daerah dengan budaya kuno terbesar, baik Ugarit maupun budaya Mesir kuno sekarang diganti dengan Kristen. Sudah muncul Kekristenan di Alexandria. Tidak lama kemudian Saudara menyaksikan kabar yang begitu menakjubkan yaitu ada orang-orang Kristen dari Roma sekarang harus menyingkir ke Korintus karena diusir oleh Kaisar Claudius. Di Korintus mereka melayani bersama dengan Paulus, ini membuat kita kaget di Roma sudah ada jemaat, tapi mengapa tidak dicatat? Tidak dicatatkan karena orang yang mencatat yaitu Lukas, mungkin tidak lihat ini sesuatu yang terlihat jelas sehingga apa yang terjadi di Roma kita tidak tahu. Mengapa bisa ada Kristen di situ, kita tidak tahu. Mengapa bisa ada Kristen di Antiokhia, mengapa bisa ada Kristen di Alexandria, ini sesuatu yang tidak tercatat. Tapi fakta yang terjadi adalah Kekristenan berkembang sangat besar di daerah-daerah ini. Ketika kita melihat Kekristenan menyebar dengan cara sedemikian kita tahu Tuhan tidak lupakan Israel. Tuhan pakai Israel menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Maka teori atau pengertian yang paling mungkin kita pahami, mengapa di Roma, mengapa di Antiokia di Siria, mengapa di Alexandria Mesir, saya harus mengatakan Mesir karena Alexandria ada di banyak tempat. Kota-kota ini menjadi Kristen atau ada orang Kristennya dari mana? Sangat mungkin dari peristiwa 3.000 orang bertobat setelah dengar Injil dari Petrus. Mereka semua orang Yahudi yang merantau dari bangsa-bangsa lain. Itu sebabnya ketika dikatakan orang-orang ini datang dari Mesopotamia, orang-orang ini datang dari Mesir, dari Pontus, dari Antiokhia, waktu nama-nama itu disebut ini nama-nama yang ada gerejanya pada waktu Kisah Rasul disebarkan. Berarti orang yang baca langsung tahu “gereja di tempatku bermula dari salah satu atau beberapa orang yang bertobat di dalam khotbahnya Petrus itu”. Berarti yang membuat orang-orang Kristen muncul di kota-kota penting ini adalah orang Yahudi. Apakah Tuhan membuang Israel? Tidak, Tuhan membangkitkan kaum sisa yang jauh lebih efektif dari semua orang Israel yang memberontak kepada Tuhan. Kalau kita melihat cara Tuhan bekerja kita akan heran, Tuhan memakai jumlah yang sangat sedikit. Tuhan memakai jumlah 300 untuk memenangkan perang di dalam pimpinan Gideon. Yefta, seorang dari para hakim juga seorang yang merasa dirinya kecil dan hina. Yefta bukan orang penting, di dalam pandangan dia dan di dalam pandangan Israel orang buangan tetapi Tuhan mengatakan “Aku pakai kamu”. Banyak orang-orang tidak penting di dalam Kitab Hakim-hakim dipakai Tuhan. Ada yang kidal, ada yang diusir, ada yang penakut, ada yang hidupnya tidak pernah beres, ada yang sangat-sangat dihina karena kondisi yang sudah jelek, ada yang perempuan seperti Debora. Maka kita melihat Tuhan memakai orang-orang yang dianggap tidak penting untuk mengerjakan pekerjaan sangat besar. Dan di dalam kisah yang dituturkan di Perjanjian Baru, kita melihat Tuhan memakai orang-orang yang tidak bernama tetapi dari kaum sisa Israel untuk menyebar dan memberitakan Injil. Israel ada berapa orang? Tapi Tuhan pakai 3.000. Dari 3.000 kita tidak tahu berapa yang benar-benar pergi memberitakan Injil untuk mendirikan gereja di tempat-tempat lain. Tuhan pakai Israel. Maka ketika orang tanya Paulus “apakah kita orang Yahudi sudah dibuang oleh Tuhan?” Paulus bilang “tidak, saya orang Yahudi, kamu orang Yahudi, kita memberitakan Injil. Kita tidak menolak bangsa-bangsa lain, kita menjadi berkat bagi bangsa lain. Jadi Tuhan menjadikan kaum sisa berkat bagi bangsa lain. Ini satu prinsip penting di dalam pembahasan kita hari ini. Tuhan memakai kaum sisa untuk menjadi berkat bagi bangsa lain dan Tuhan tutup kaum utama. Kaum utama terus tuli telinganya, tidak bisa lihat, sibuk dengan semua keadaan yang mereka sedang alami, terlalu sibuk dengan mimpi yang mereka desain sendiri, kaum utama punya hidup yang tidak bisa diganggu oleh programnya Tuhan. Sedangkan kaum sisa adalah kelompok yang telinganya terbuka untuk mendengar, matanya terbuka untuk melihat dan hatinya terbuka untuk diubah oleh Tuhan. Waktu mereka sadar Kristus adalah Mesias, waktu mereka sadar Kristus mati dikayu salib, waktu mereka sadar Kristus bangkit, maka seluruh pengharapan Perjanjian Lama menjadi jelas bagi mereka. “Yesuslah Mesias dan Dialah yang kami harapkan”, inilah kaum sisa. Kaum yang rela program hidupnya dirombak kembali oleh Tuhan. Ini kaum yang tidak punya apa-apa di dalam program hidup yang lama, tetapi yang penuh sukacita ketika Tuhan menawarkan sebuah rancangan hidup yang baru di dalam salib Kristus. Sehingga hal pertama yang kita melihat dari perbedaan kaum utama dan kaum sisa adalah kaum utama terlalu sibuk dengan segala hal yang bersifat sementara. Kaum sisa tidak punya pegangan di dalam yang sementara, maka Tuhan memberikan kepada mereka kemungkinan untuk lebih peka menerima berita kekal dari Injil Tuhan. Ini bagian pertama. Seringkali kita disibukkan dengan begitu banyak yang nilainya cuma sementara, apakah yang sementara itu tidak penting? Sangat penting. Tetapi yang kekal yaitu Injil Tuhan jauh melampaui yang sementara itu. Kita tidak perlu merendahkan kehidupan sehari-hari untuk meninggikan berita Injil. Kadang-kadang orang Kristen membagikan berita Kristen dengan cara merendahkan semua yang lain, semua rendah kecuali Injil Tuhan. Di dunia ini ada yang rendah dan itu memang benar, tapi juga ada yang bagus. Ada yang kualitasnya sangat jelek, tapi ada yang kualitasnya sangat bagus. Kalau Tuhan Pemilik yang paling bagus maka Tuhan menginginkan umatNya untuk bisa deteksi mana bagus, mana jelek. Kadang-kadang hal jelek dipoles dengan salib, terpaksa jadi bagus itu tidak benar. Banyak musik menjadi musik Kristen karena menyebut nama Kristus, tetapi meskipun sebut nama Kristus kualitasnya sangat jelek, membuat nama Kristus tidak boleh disandingkan dengan musik yang jelek, itu menghina nama Dia. Tetapi banyak orang melakukan itu. Tuhan tidak menghina musik yang dibuat dari hati yang cinta Tuhan. Tapi musik yang dibuat tanpa sentuhan hati sama sekali, ini akan membuat kesaksian Kristus justru dihina. Itu sebabnya ketika kita mulai membedakan kualitas bagus dan kualitas jelek, kualitas itu dari Tuhan. Pengertian kualitas yang baik mesti kita miliki. Kadang-kadang Tuhan izinkan kualitas baik dari orang yang bukan Kristen, kadang-kadang orang Kristen permalukan Tuhan dengan kualitas yang buruk. Jangan menjadi naif, mari kita mulai bergumul mengapa yang baik disebut baik, mengapa yang buruk disebut buruk.

« 2 of 5 »