Tuhan Yesus pernah mengatakan dalam perumpaan seorang Tuan kepada tiga hambanya, “Saya berikan kamu 10 talenta, 5 talenta dan 1 talenta.” Lalu dia pergi ke negara lain untuk dilantik menjadi raja. Hamba pertama, dapat 10 dan menghasilkan 10. Hamba kedua, dapat 5 dan menghasilkan 5. Tetapi yang diberi 1, tidak menghasilkan apa-apa. Lalu raja itu kembali dan marah kepada yang tidak menghasilkan. Dia mengatakan kepada yang berhasil “masuklah ke dalam sukacitaku.” Sukacita apa? Sukacita karena dia baru dilantik jadi raja. Dengan kata lain sukacitanya adalah masuk ke dalam keadaan yang baru diusahakan oleh si raja itu.
Sekarang saya mau tanya kepada Saudara, Yesus mati di kayu salib untuk memenangkan apa? Bumi yang baru. Tidak mungkin Yesus, yang diperkenan Tuhan, mati dikayu salib, lalu hanya mendapat tahta di Sorga. Itu artinya back to square one (kembali ke awal lagi). Yesus sudah melakukan semua pekerjaanNya di dunia ini, lalu Bapa mengatakan “Lihatlah ke bumi.” Yesus melihat dan Dia terharu, penuh cinta kasih, karena melihat Saudara dan saya ditebus karena Dia. Dia melihat bumi yang sudah kacau, sekarang jadi bagus; bumi yang penuh orang berdosa yang harusnya binasa, sekarang diselamatkan. Bumi yang porak-poranda akan mendapatkan kesempurnaannya nanti. Alasan Yesus mau mati di kayu salib adalah karena Dia dijanjikan bumi yang baru oleh Sang Bapa. Dan Dia mau mengundang kita juga ke dalamnya. Dia mengatakan, “Mari hidup di sana bersama Aku.” Yesus rela hidup susah dan menderita di dunia, karena Dia tahu akhirnya bagus, akhirnya adalah permulaan yang baru. Maka jangan suka lihat “masa lalu” terus, tetapi lihatlah bahwa masa depan akan memperbaiki seluruh masa lalu. Itu yang Tuhan janjikan kepada bangsa-bangsa. Mari menikmati dipanggil Tuhan. Mari menikmati datang kembali ke Tuhan. Mari menikmati dicintai Tuhan. Itu yang akan memberikan kamu sukacita, damai dan bebas takut di dalam janji Tuhan. Kiranya Tuhan memimpin kita mengikuti Dia.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)