Apa yang Saudara dapat, kesan apa yang Saudara terima ketika orang mau mendekat ke dalam Bait Suci, ke ruang Maha Suci? Mereka harus letakan seekor sapi kemudian tumpahkan darahnya dengan cara disembelih, tentu Saudara akan mendapatkan pemandangan yang mengerikan. Jadi aturan yang mengatakan “bawa ternakmu ke mezbah”, itu ditujukan supaya orang merasa ngeri karena ada darah yang tertumpah. Kemudian di dalam Taurat juga kisah penumpahan darah selalu berkait dengan ketidak-adilan, tekanan, kejahatan, dan yang tumpah darahnya biasanya adalah korban. Sehingga penumpahan darah binatang sangat berkait dengan keberpihakan Tuhan kepada kelompok yang lemah. Setelah itu darah dibawa ke mezbah dan imam besar di dalam hari korban tertentu akan memercikan ke atas tabut pendamaian, tempat yang paling suci di seluruh Israel. Di atas tabut pendamaian ditaruh darah dari binatang. Tentu Saudara akan mengerti kalau membaca dari Taurat bahwa darah binatang yang tertumpah berkait dengan penebusan, tapi tentu penebusan ini tidak bisa kita lihat langsung ke Kristus. Orang Yahudi tidak diberitakan tentang Kristus dulu di dalam Taurat. Tapi mereka mengerti darah yang tertumpah ini sebagai darah korban. Tertumpahnya darah di dalam kisah sebelum Taurat diberikan, ada beberapa kali. Pertama adalah Habel, Habel darahnya tertumpah oleh Kain, dan orang langsung tahu siapa yang darahnya tertumpah oleh orang lain, dia adalah korban, dia adalah orang yang ditekan, ditindas, diperlakukan tidak adil, sewenang-wenang. Apa yang bisa dia lakukan? Dikatakan bahwa darah Habel berseru kepada Tuhan. Di dalam Taurat, darah binatang yang tertumpah, tentu bukan karena ketidak-adilan, ada orang yang sengaja membunuh, tapi dia menjadi simbol dari ketidak-adilan, simbol dari keadaan kasihan, simbol dari ketidak-berdayaan. Ada binatang yang dipotong lalu darahnya dimasukan ke tempat maha suci. Lalu di ruang maha suci itu darahnya dipercikan di tempat maha kudus. Kalau Saudara baca dari Wahyu 6 ada penggenapan keduanya, dikatakan orang-orang yang darahnya tertumpah karena lehernya dipenggal oleh karena bersaksi tentang Kristus, sekarang rohnya ada di sorga di tempat yang paling suci, di depan tahta Tuhan. Rohnya ada di sorga, di depan tahta Tuhan dan mereka berseru berdoa kepada Tuhan “ya Penguasa Maha Kudus, sampai berapa lama Engkau tidak membalaskan kesalahan orang-orang yang di bumi itu”, ini semua berkait. Sehingga darah dari binatang yang disembelih itu dimasukan ke ruang maha suci melambangkan Tuhan dengar doa orang yang tertindas. Itu salah satu bentuk korban yang dilakukan oleh orang Israel, tentu ada korban lain, korban yang dibakar seluruhnya dan lain-lain. Tapi korban yang darahnya dibawa ke tempat suci itu melambangkan sesuatu yang sangat mengharukan. Tapi tentu Saudara tidak akan melihat dari situ, dituliskan dengan sangat jelas “ini binatang kalau disembelih, sadis sekali. Bayangkan sadisnya bagaimana binatang ini dibunuh, menggelepar-gelepar”, tidak ditulis demikian, tapi Saudara mendapat kesan itu waktu lihat langsung. Sehingga ada aspek lain selain aspek pengertian yaitu aspek gambaran. Taurat memberikan gambaran kepada kita. Kita terlalu salah lihat Taurat, sehingga kita lihat aturan Taurat sebagai cara Tuhan mempersulit hidup manusia. Supaya manusia sadar kalau Kristus tidak datang, kita bisa mati kalau tidak menaati Taurat. Dan ini kesan yang diberikan, dan Luther mesti bertanggung jawab dan dikoreksi dalam hal ini.
Calvin berusaha mengoreksi tapi tidak sesempurna yang diharapkan karena Calvin menambahkan satu educational use of the law. Mengapa ada Taurat? Taurat tidak hanya membuat kita merasa sadar kita tidak sanggup lalu kita mencari Kristus, tapi Taurat juga diberikan supaya kita sadar bahwa kita perlu dididik dan Taurat yang akan mendidik umat Tuhan. Sama seperti Taurat mendidik umat Tuhan di Perjanjian Lama, Taurat juga akan mendidik umat Tuhan di Perjanjian Baru. Ada educational use of the law. Tapi Calvin tentu bukan seorang ahli biblika yang setiap hari konsentrasi belajar Perjanjian Lama, maka dia masih luput beberapa hal. Salah satu yang sekarang kita bisa lihat ada dalam penjelasan banyak ahli Perjanjian Lama adalah bahwa kekuatan simbol itu sangat besar. Saudara pergi kemana-mana, Saudara akan bertemu dengan image dan image itu melukiskan banyak sekali hal melampaui sekedar kata-kata. Saudara bisa lihat gambar atau patung di dalam kuil. Maka Saudara bisa melihat kekuatan dari gambar dan itu yang dilukiskan di dalam banyak bagian dari Kitab Suci. Termasuk Wahyu misalnya, berusaha mempresentasikan kepada Saudara lukisan, gambar. Taurat tidak hanya memberikan larangan, Taurat memberikan imagery, gambaran yang membuat kita mengerti mengapa larangan ini ada. Pengertian yang bukan dengan kata-kata, pengertian yang dengan kesan, kesan yang dalam sekali. Alkitab paham mengenai kekuatan gambar, kekuatan kesan, kekuatan hidup yang kita alami melampuai sekedar kata-kata dan itu yang kita presentasikan. Maka meskipun dari Kejadian sampai Wahyu isinya kata-kata, tapi kata-kata ini berbicara dengan gambaran juga. Itu sebabnya seluruh bagian dari Taurat berguna untuk mengajar orang. Kita tidak lagi membahas tentang Taurat, di PA kita sudah membahas seri Imamat, tentang beberapa bagian yang aneh-aneh itu. Taurat akan membentuk sebuah bangsa menjadi baik, asalkan mereka menaatinya. Taurat akan membuat bangsa menjadi baik, asalkan mereka mau ikut, mau tunduk, sehingga Tuhan menyatakan di dalam seluruh perintah Tuhan yang Tuhan ingin mereka miliki adalah perasaan rela dibentuk menjadi benar. Kebenaran yang Tuhan bentuk di dalam diri umatNya akan terjadi lewat Taurat. Taati Taurat, kamu akan lebih bijaksana dari siapa pun, akan lebih bijaksana dari musuh-musuhmu, akan lebih bijaksana dari orang-orang penting dari kafir yang tidak kenal Tuhan, kamu akan memunyai hikmat mengerti hidup. Hikmat mengerti hidup ini sulit untuk dimiliki kecuali kita tunduk kepada Taurat, tunduk kepada kebenaran bahwa Tuhan adalah satu-satunya Penguasa. Dan Dia ingin hidup ditundukan kepada Dia. Tanpa ada kerinduan tundukan hidup kepada Tuhan, tidak ada bijaksana. Dari dulu sampai sekarang hanya Taurat, peraturan bangsa kuno yang dari dulu sampai sekarang masih kita pelajari dengan serius, tidak ada lagi yang lain seperti itu. Maka orang Israel punya harta yang besar sekali di dalam Taurat. Taurat menjadikan mereka pendidik orang-orang lain, menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain.