Rancangan Tuhan bukan hanya mengenai keselamatan kita, tetapi mengenai pemanggilan orang-orang untuk menjadi milik Tuhan. Ini penting karena kita melihat di dalam Reformasi ada dua gerakan yaitu gerakan Reformasi angkatan pertama, dipimpin Martin Luther. Tidak ada orang mempunyai posisi sepenting dia karena ketika Reformasi berlanjut dan generasi kedua muncul kita melihat sekelompok orang, salah satunya Calvin, yang berpengaruh untuk memberikan pertumbuhan Reformasi di Eropa. Tapi tidak ada yang mendominasi seperti Luther dalam memberikan pengaruh. Maka Luther adalah tokoh yang sangat penting, apa yang dia katakan merombak pemikiran gereja Tuhan. Ada hal unik dari Reformasi Luther yang tidak lagi dilanjutkan di dalam generasi berikut. Pertama, Reformasi yang menekankan tema Re-discovery of The Gospel, penemuan kembali Injil. Di dalam pemikiran Martin Luther, gereja Tuhan sudah lupa berita Injil, sehingga perlu diingatkan kembali. Tuhan memakai Luther untuk mendobrak dan memberikan Injil kepada gereja Tuhan, bahwa kita dibenarkan karena Kristus. Pembenaran oleh iman adalah cara paling penting untuk mengkhotbahkan Kristus, sebab jika engkau diselamatkan karena iman kepada Dia maka Dialah yang memberikan keselamatan itu. Kristus yang membuat kita benar bukan diri kita. Ketika Luther menekankan tentang pentingnya Inijl, dia menyatakannya dengan doktrin pembenaran oleh iman. Apakah gereja ingat hal ini? Tidak, meskipun gereja di dalam sejarah terus diingatkan tentang tema ini, tetapi pada zaman Luther, gereja melupakannya. Sehingga Luther mengatakan ketika dia dibangkitkan oleh Tuhan, dia berkhotbah menyatakan Injil untuk menggoncang Eropa, seperti yang belum pernah dilakukan siapapun sebelumnya. Dan menurut Martin Luther ini adalah tahap akhir dari sejarah, karena setelah gereja Tuhan dipulihkan, tinggal tunggu satu lagi yaitu orang Yahudi menerima Injil, maka Tuhan datang kembali. Tapi generasi berikutnya dari Reformasi menekankan tema yang lain, bukan berarti mereka menolak tema Martin Luther. Tapi mereka sadar ada satu hal penting yang Luther belum lakukan, yaitu memerangi penyembahan berhala di gereja. Sehingga tema dari Reformasi generasi berikut, dari Calvin dan rekan-rekan, adalah kita perlu bukan cuma menyatakan Injil yang sudah dilupakan kembali diingat, tetapi kita perlu menekankan pentingnya gereja, cara beribadah yang salah harus dikoreksi. Penyembahan berhala tidak bisa dipertahankan dalam gereja.
Di dalam pengertian sebelum para reformator, orang mempunyai pemikiran bahwa Kristus adalah Allah sejati dan memang Dia adalah Allah sejati. Tetapi akibat tidak memahami atau melupakan bahwa Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, membuat orang merasa perlu ada pengantara untuk datang kepada Dia. Jika Dia adalah Allah yang mulia, layakkah kita datang kepada Dia? Tidak. “Maka saya perlu diantar oleh Maria, saya perlu diantar oleh tokoh-tokoh yang suci, yang jasanya melampaui yang Tuhan tuntut.” Tetapi Reformasi generasi kedua mengingatkan bahwa mengabaikan bahwa Dia sudah datang menjadi Imam Besar kita, membuat kita tidak mengerti Dia satu-satunya Pengantara. Ketika orang menekankan Yohanes membuktikan Yesus adalah Allah, Calvin justru menekankan Inijl Yohanes tentang Yesus sebagai manusia. Apakah John Calvin tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah? Ini tuduhan yang diberikan oleh musuh-musuhnya. Tapi kalau kita membaca commentary itu kita tahu Calvin mengakui Konsili Kalsedon yang percaya Kristus memiliki 2 natur. Tapi Calvin mengingatkan perlunya memahami keseimbangan yang diberitakan di dalam konsili itu. Itu sebabnya Reformasi generasi kedua lebih menekankan person of Christ, pribadi Kristus untuk menyeimbangkan natur Ilahi dan natur manusia. Ini tradisi penting di dalam Reformed, kita mesti tahu hal ini. Jika kita tidak kenal Tuhan, maka kita sulit bertumbuh. Karena tanpa mengasihi Allah, sulit bagi kita untuk bertumbuh ke arah Dia yang adalah Kepala. Di Efesus ditekankan pertumbuhan itu terjadi karena Kristus adalah Kepala dan kita bertumbuh ke arah Dia. Kalau kita bertumbuh ke arah Dia, maka tidak mungkin kita bertumbuh tanpa mengerti betapa besar kasih Allah di dalam Kristus. Itu sebabnya Efesus menekankan dua hal, yaitu cinta Tuhan melampaui pengertian kita. Dan Paulus mengatakan “saya berdoa supaya kamu mengetahui kasih Allah meskipun itu melampaui segala kemungkinan kita mengetahui”. Mengapa penting untuk mengetahui kasih Allah? Supaya engkau belajar mencintai Tuhan dan di dalam cinta kepada Tuhan ada pertumbuhan. Kita punya kecenderungan ingin sama dengan orang yang kita cintai dan kagumi. Jika kecintaan kita kepada Tuhan tidak ada, maka kita tidak mungkin bisa jadi orang Kristen, karena tidak ada yang dapat mengalahkan gairah dan cinta kasih hati Kita. Tapi bagaimana bisa mencintai Tuhan jika kita tidak mengenal Dia? Maka di dalam pemikiran Calvin, hal paling utama adalah harus mengenal Tuhan. Tuhan mencipta manusia supaya bisa mengenal Tuhan karena inilah yang membentuk manusia. Itu sebabnya firman Tuhan penting karena kita diberikan pengenalan akan Dia melalui firman. Kita boleh bertumbuh di dalam Dia karena kita kenal Dia. Pengenalan ini yang menumbuhkan kecintaan kepada Dia, serta kebencian kepada diri yang lama dengan pengharapan bahwa kita diubahkan. Karena kalau kita benci dosa, tapi kita tidak punya pengharapan diri yang baru, kita akan depresi dan merasa tidak ada guna memperjuangkan hidup yang suci. Tapi jika Kita tahu bahwa “diri saya yang lama sangat jelek dan perlu disingkirkan, dan diriku yang baru di dalam Kristus sedang dijadikan Tuhan di dalam diri saya”, itu akan membangkitkan Kita untuk semakin mengasihi Tuhan. Ini harus kita ketahui, tanpa mengenal ini, kita menjadi Kristen palsu.