Tetapi orang-orang jahat mulai lihat ternyata jadi pengkhotbah sukses itu uangnya banyak, sayang Billy Graham kurang mengerti hidup mewah. Akhirnya mulai muncul TV preachers yang tidak seperti Billy Graham. Mereka punya organisasi kecil saja, orang yang direkrut sebagai staf juga tidak banyak. Lalu mereka juga tidak akuisisi begitu banyak kantor atau peralatan-peralatan, mereka membuat satu tempat ibadah mewah tapi that’s it. Lalu uang lain kemana? Mulai terdeteksi penyimpangan keuangan. Uang dimasukkan ke dalam kantong pribadi dengan tidak sah, mulai muncul hamba-hamba Tuhan yang dijerat karena kasus menyelewengkan keuangan. Ini terjadi terus di dalam gereja, gereja mempermalukan Tuhan karena hamba-hamba Tuhannya ditangkap karena menyelewengkan uang, “uangnya kamu kemanakan? Kamu pakai uang untuk bermewah-mewah. Rumahmu jauh lebih bagus daripada rumah orang kaya pada umumnya di jemaatmu. Kamu punya penghidupan jauh lebih mewah bisa disupport, dari mana uangnya?”. Banyak di antara mereka juga gelapkan pajak, dapat pemasukan begitu banyak tapi diselewengkan, “ini bukan pemasukan pribadi, tapi untuk lembaga”, tapi lembaga dikuasai oleh pendeta dan nyonyanya. Itu sebabnya hati-hati kepada gereja yang bendaharanya adalah istri pendeta. Saudara kalau lihat ada gereja bendaharanya istri pendeta, jangan lagi beri apapun ke gereja itu. Keuangan yang dikuasai oleh nyonya pendeta, itu keuangan apa? Kalau gereja tidak mau bertobat di dalam keuangan, tidak mau dikelola profesional, gereja itu harusnya tutup. Mengapa terus ada gereja yang menyelewengkan uang jemaat lalu dipakai dengan tidak bertanggung jawab? Waktu mau dicek “ke mana uangnya?”, “nyonya pendeta yang kelola”, kemudian perpuluhan dikejar lalu diselewengkan untuk pribadi.
Gereja harus kejar jemaat untuk perpuluhan. Saudara yang tidak memberikan perpuluhan, Saudara dosanya besar sekali. Tuhan mau perpuluhan jadi kesempatan engkau berbagian berikan kepada Tuhan. Saya tidak pernah tidak memberikan perpuluhan, saya tidak pernah lalai. Kalau saya dapat tambahan karena saya jadi pembicara di luar, diundang oleh gereja mana, saya selalu akan utamakan perpuluhan. Jemaat harus lakukan hal yang sama, yang masih tidak setiap perpuluhan, kamu harus bertobat. Jika perpuluhanmu tidak setia, engkau tidak mungkin dianggap setia oleh Tuhan. Tuhan mengukur bagaimana engkau memperlakukan keuangan. Jadi ingat baik-baik, gereja harus menuntut jemaat memberikan perpuluhan. Saya pikir kadang-kadang saya lupa menuntut orang memberikan perpuluhan. Tapi ini harus. Kadang-kadang catatan perpuluhan harus dibaca oleh hamba Tuhan, lalu diselidiki mana yang belum berikan perpuluhan, lalu harus ditegur. Mengapa mesti ditegur? Karena itu dosa. Saudara lihat ada orang berzinah, langsung ditegur. Saudara lihat ada orang terlibat seks yang tidak beres, harus ditegur. Jemaat yang keuangan tidak beres, wajib ditegur. Maka saya akan ketatkan ini, Saudara yang daftar namanya memberikan perpuluhannya sangat tidak setia, kami akan tegur, kalau perlu kami akan berikan peringatan. Saudara harus tahu perpuluhanmu tidak dikelola oleh pendeta, perpuluhanmu tidak dikelola oleh nyonya pendeta. Perpuluhanmu dikelola oleh bendahara yang bertanggung jawab kepada Sinode. Sinode menuntut laporan ketat, “uangnya kamu kemanakan?”, ini sangat-sangat dipertanggung-jawabkan. Jadi saya tidak atur uang yang masuk, saya dan nyonya saya tidak pernah ikut-ikutan apapun, dan hamba-hamba Tuhan tidak ikut campur di dalam pengelolaan, uang mau diapakan, uang datang lalu dipegang, dikelola, tidak. Maka gereja yang baik, yang hamba Tuhan yang bersih keuangannya, wajib menuntut jemaat setia perpuluhan. Tetapi gereja yang menuntut jemaat untuk setia perpuluhan karena perpuluhannya untuk memperkaya pendeta, ini gereja yang harusnya tutup.
Itu sebabnya Paulus mengingatkan, hati-hati ada orang pecahkan gereja, ajarkan doktrin yang salah. Mengapa doktrin yang salah sangat populer untuk membuat gereja pecah? Karena ajaran yang benar seringkali tidak populer. Paulus mengingatkan waktu dia memberitakan salib maka dia ditolak oleh orang Yunani karena salib dianggap kebodohan. Waktu dia beritakan salib, salib ditolak oleh orang Yahudi karena dianggap batu sandungan. Tapi pengajar palsu akan menghindari salib. Perhatikan gereja yang terus mengajarkan hal-hal baik, “kalau kamu beriman kepada Tuhan, tidak ada kesulitan karena Yesus sudah pikul semua. Yesus bayar semua, kamu tidak perlu bayar apa-apa. Yesus tanggung semua, kamu hidupnya bahagia”, hati-hati itu bukan salib. Khotbahkan salib berarti khotbahkan ada kesulitan yang harus dipikul oleh orang yang mau mengikut Kristus. Paulus sendiri mengatakan “memang kalau mau ikut Kristus kita harus mengalami penganiayaan dan penderitaan”, berita ini mana enak? Tapi ini berita yang benar. Itu sebabnya kalau ada orang mau pecahkan gereja, dia mesti lebih laku dari rasul yang asli. Pendeta palsu harus lebih laku daripada pendeta yang setia. Saya tidak mengatakan kalau pendeta laku pasti tidak setia, tapi kalau pendeta mau kejar pengaruh, dari pendeta yang baik, dia mesti lebih kreatif dan mesti lebih menarik dari pendeta yang asli itu.
Itu sebabnya Paulus mengatakan orang-orang demikian tidak melayani Kristus tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis, mereka menipu orang-orang yang naif. Kata yang muluk-muluk dan yang manis, kata Yunani yaitu sangat unik. Di dalam istilah muluk-muluk itu pakai kata krestologi. Krestologi lain dengan Kristologi, ini cuma beda satu huruf. Kristologi berarti firman tentang Kristus, pengajaran tentang Kristus. Tapi Krestologi adalah ajaran tentang hal yang menyenangkan, hal yang kelihatan indah, hal yang begitu fantastis. Kalau kita tidak sadar perkataan Kitab Suci, kita benar-benar naif. Kita tidak sadar kalau pendeta-pendeta mengajarkan ajaran terlalu fantastis itulah yang Paulus tegur. Hati-hati kalau ajarannya bersifat Krestologi dan bukan Kristologi, ini sedikit sekali perbedaannya. Paulus mengajarkan Kristologi, tapi pendeta palsu mengajarkan Krestologi, ajaran yang muluk-muluk. Saudara sadarkah kalau pendetamu terlalu gampang dapat penglihatan, itu ajaran muluk-muluk? Sadarkah kamu kalau pendetamu mengklaim bisa kerjakan mujizat? Dokter pun tidak bisa sembuhkan orang, tapi dia bisa. Tidakkah kamu sadar itu ajaran muluk-muluk? Kalau pendetamu mengatakan kalau dia sudah pernah ke neraka atau dia sudah pernah ke surga, tidakkah akal sehatmu akan mengatakan itu muluk-muluk? Kalau pendeta mengklaim dirinya punya kemampuan mujizat seperti rasul atau bahkan seperti Kristus, tidakkah pikiran sehatmu memberontak dan mengatakan itu muluk-muluk? Itu Krestologi, itu bukan Kristologi. Sayang Jemaat banyak terlalu naif, “Pak jangan serang pendeta, pendeta itu hamba Tuhan”. Pendeta bisa jadi hamba Tuhan, tapi juga bisa jadi hamba setan. Pendeta palsu pasti hamba setan. Pendeta asli hamba Tuhan.