Setelah Israel dibuang, tiba-tiba Tuhan berfirman lagi “Aku akan keluarkan engkau dengan belas kasihan yang sama yang Aku miliki waktu Aku mengeluarkan Israel dari Mesir”. Maka Saudara mendapat pengertian ternyata Perjanjian Lama pun terbagi dua. Bagian pertama adalah keluarnya Israel dan Mesir, dan bagian kedua adalah keluarnya Israel dari pembuangan ke Babel. Jadi kisah Perjanjian Lama bisa dikutubkan dalam dua bagian ini, simple. Alkitab tidak ribet meskipun kelihatan tebal. Intinya hanya dua, pertama adalah kisah Israel keluar dari Mesir dan membentuk monarki, membentuk kerajaan di bawah pimpinan Tuhan, dan ini gagal. Maka ada hal kedua dari Perjanjian Lama yaitu kisah Israel keluar dari Babel untuk membentuk monarki lagi. Keluar dari Babel, membuat kerajaan lagi di Kanaan. Waktu Israel keluar dari Mesir, Tuhan membawa mereka ke padang gurun, Tuhan membawa mereka ke tanah perjanjian, Tuhan dudukan mereka ke situ lalu Tuhan angkat siapa menjadi raja mereka? Daudlah rajanya. Ada paralel, yang pertama adalah tema Israel keluar dari Mesir dan akhirnya ada Daud menjadi raja, ini tema pertama. Tema kedua adalah Israel keluar dari Babel, akhirnya sampai ke tanah perjanjian dan Mesias menjadi Raja. Dua berita ini adalah seluruh Alkitab. Kalau dua berita ini adalah seluruh Alkitab, kita yang bukan Israel masuknya kemana? Kisah pertama Israel keluar dari Mesir, ditaruh di tanah perjanjian akhirnya membentuk monarki, kerajaan, Daud menjadi raja. Kisah kedua, pembuangan, Tuhan berjanji “Aku akan lepaskan kamu dari Babel, kamu akan dibentuk menjadi bangsa dan akan ada raja yaitu Mesias”. Pertanyaannya, kita bangsa lain masuk di mana? Israel? Ini uniknya, di dalam Perjanjian Baru dikatakan bangsa-bangsa lain itu in Christ, in the Messiah. Dan kalau Saudara di dalam Kristus, Saudara tidak hanya menjadi Israel saja, tapi Saudara menjadi raja, ini satu berita Perjanjian Baru yang luar biasa mengagetkan. Itu sebabnya teologi Paulus kurang disukai oleh orang Yahudi. Saudara sekarang mengerti mengapa orang Yahudi benci sekali kepada Paulus, karena jelas saja mereka benci karena cara mengajarnya Paulus seperti itu. Bangsa-bangsa lain di mana tempatnya? In Christ, in the Messiah, di dalam Sang Mesias, “Bangsa lain satu di dalam Kristus”, orang Israel bertanya “lalu kami dimana?”, “kamu pun bersatu di dalam Kristus kalau kamu percaya Kristus”, “jadi kami dan bangsa-bangsa lain siapa yang paling hebat?”, “Kristus yang paling hebat, dan kamu di dalamNya, kalau tidak, kamu tidak akan menjadi raja”. Berita seperti ini kurang akrab dengan orang-orang Yahudi pada waktu itu. Maka kisah Israel di Babel ini kisah penting, bukan hanya sekedar satu kisah untuk kita lewatkan. Kisah keluarnya Israel dari Mesir dan kisah keluarnya Israel dari Babel adalah penting, ini adalah mata kuliah syarat untuk Saudara membaca Perjanjian Baru. “Mengapa pakai mata kuliah, saya sangat ngeri mendengar kata kuliah”, harusnya tidak, kata kuliah itu adalah satu privilege untuk orang-orang yang tidak perlu terlalu sibuk dengan dunia. Zaman abad pertengahan yang bisa kuliah adalah yang tidak perlu terlalu kerja keras. Ketika mereka mau kerja, mereka cukup kerja singkat, setelah itu bisa duduk di sebuah biara atau di sebuah universitas di bawah gereja, lalu mereka bisa belajar. Jadi studi adalah miliknya orang dengan waktu luang, milik orang-orang penting. Ketika gereja di zaman Reformasi memahami tentang studi, mereka mengatakan “studi bukan hanya untuk orang penting, kuliah bukan hanya untuk orang penting, kuliah untuk semua jemaat. Semua jemaat mesti mendapat kesempatan untuk mengakses Alkitab dengan kecanggihan orang yang belajar teologi”, ini reformasi. Itu sebabnya Saudara bersyukur kalau bisa pergi ke gereja Reformed dan mendapatkan tema-tema yang mirip sedang dikuliahin, itu sebuah privilege. Jangan mengatakan “pak, saya sudah capek kuliah hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu ada tambahan, hari Minggu masih dikuliahin lagi, ini kebangetan”. Kalau Saudara bicara seperti itu, Saudara yang kebangetan, karena kuliah itu hak istimewa. Bayangkan ketika hak istimewa diberikan, Saudara mengatakan “mengapa harus diberikan? Saya capek”, kalau kuliah menjadi hak istimewa, kita mengatakan capek. Tapi kalau uang menjadi hak istimewa, tidak ada yang mengatakan capek, “setelah kebaktian ini Saudara akan mendapatkan uang satu juta setiap jemaat”, lalu Saudara mengatakan “mengapa harus dikasi uang lagi? Saya sudah mendapat banyak uang, saya muak dengan uang. Dari hari Senin sampai Sabtu dapat uang, masakan hari Minggu dapat uang lagi? Tidak bisa, hari Minggu harus memberi uang”, ini luar biasa. Mari kita lihat belajar secara dalam itu sebagai hak istimewa. Dan Alkitab menginginkan kita untuk memahami itu. Pahami kisah Keluaran dengan segala intrik dan keindahannya, ada intrik yaitu Israel tidak mau keluar karena ingin daging, bawang prei dan semangka. Dan ada ibadah di Gunung Sinai sebelum masuk Tanah Kanaan, setelah masuk Tanah Kanaan mereka pusing memilih raja. Akhirnya para hakim yang berdiri menjadi raja, tapi Tuhan tolak. Lalu Tuhan angkat Saul menjadi raja, tapi Saul tidak mau tunduk kepada Tuhan, raja yang tinggi badannya sekaligus tinggi hatinya. Akhirnya Tuhan pilih yang tidak terlalu tinggi dengan hati yang rendah. Hati rendah dan badan tidak terlalu tinggi, tapi bisa mengalahkan orang yang tinggi sekalipun, termasuk Goliat. Ketika Daud melawan Goliat, Goliat dengan sombong mengatakan “saya akan menjadikan kamu anjing cincang”. Kemudian Daud melihat dia dan mengatakan “tidak, saya yang akan menjadikan kamu gajah cincang”. Dan Tuhan memberkati Daud. Akhirnya jadilah monarki yang baik. Tapi siapa yang berpikir kerajaan ini akan kekal? Tidak bisa, karena Daud akan menjadi tua dan mati. Kalau begitu Daud harus dilanjutkan oleh anaknya. Kapan anaknya muncul? Tidak ada berita jelas, cuma ada berita samar-samar yang mengatakan Salomo anaknya akan menjadi raja. Kemudian Salomo menjadi raja. Tapi Tuhan berjanji kepada Daud, “setelah kamu mati, Aku akan angkat anakmu yang baru lahir kemudian”. Berarti anak ini lahir setelah Daud mati. Setelah Daud mati baru diangkat anak, tapi anak Daud yang mana? Mereka tunggu-tunggu anak Daud, ternyata semuanya bobrok. Setelah Salomo muncul Rehabeam yang bobrok, setelah Rehabeam muncul raja bobrok, terus begitu muncul raja-raja yang bobrok.