Tetapi dunia tersesat dalam pengertian yang salah, dalah keadaan yang kacau, karena satu hal fatal yang dilakukan orang dalam dosa yaitu mengenyahkan Tuhan. Ini yang Paulus katakan di dalam Roma 1, ingat argumen dari Surat Roma saling berkait. Roma 1 sudah mengatakan problemmu yang paling besar adalah kamu mengabaikan Tuhan dan kamu menyembah berhala. Masalah dikuasai setan atau tidak itu bukan problem utama di Alkitab. Yang menjadi problem adalah engkau tidak setia kepada Tuhan, that’s the main problem. Ketidak-setiaanmu kepada Tuhan akan merusak hidupmu. Banyak orang salahkan setan kalau hidupnya kacau. Kalau kita tidak setia kepada Tuhan, tidak mencintai Dia, dan tidak berkomitmen kepada Dia, setan tidak perlu melakukan apa-apa, hidupmu akan hancur. Jadi Roma 1 memberikan pengertian penting ini, bahwa semua manusia harusnya mengenal Allah, karena Allah sudah menyatakan diri di dalam ciptaanNya. Tapi manusia menolak kemuliaan Allah, menolak pernyataan Allah. Dan sebaliknya, bukan menyembah Tuhan, mereka menyembah yang lain, maka Tuhan menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka yang penuh dengan kecemaran. Ini unik, Saudara mau bebas dan Tuhan mengatakan “Aku berikan kamu kebebasan”, dan Paulus menjelaskan itu kebebasan yang akan membelenggu kamu. Jika engkau tidak mau diatur, engkau sedang bebas dari kebenaran. Paulus mengatakan manusia tidak mau mengenal Allah, manusia mau menyembah berhala. Jadi ada Allah ada berhala. Bagaimana Alkitab mengkontraskan antara penyembahan kepada Allah dan berhala? Ini penting untuk kita pahami, karena kalau kita sudah memahami benturan Allah dan berhala baru kita akan mengerti apa yang salah pada diri kita. Dan biasanya kita akan lihat bahwa benturan antara Allah dan berhala itu tidak relevan. Tetapi sebenarnya baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menganggap serius tema berhala. Penyembahan berhala intinya adalah penolakan kepada Tuhan. Ini bukan mengenai kuasa jahat yang akan mengganggu Saudara, itu hal minor, Alkitab tidak pernah terlalu serius membahas hal itu. Tapi ayat yang mengenai penyakit kulit, kemiskinan, kelaparan, kalau mau perang, kalau mau menikah mesti bagaimana, itu memenuhi seluruh Taurat. Seluruh Kitab Suci penuh dengan isu-isu yang kita hadapi sekarang dan tidak banyak menyinggung tentang bagaimana kita mengusir setan. Jadi kita mesti tahu Alkitab mengurusi hal sehari-hari yang kita hadapi lebih banyak penjelasannya dari pada hal-hal yang supranatural. Alkitab adalah tentang problem kemanusiaan dan bagaimana mengatasinya. Maka benturan antara Allah dan berhala, ini bukan benturan antara ada kuasa jahat mencengkeram kamu dan ada kuasa Tuhan yang akan membebaskan kamu, bukan. Ini tentang engkau, waktu engkau menolak tunduk kepada Tuhan, engkau sedang dibelenggu oleh dirimu sendiri, oleh dosamu, oleh kecemaranmu. Pasal 5 dan 6 tidak membahas tentang setan, tapi membahas tentang kita dibelenggu oleh keinginan kita sendiri. Saudara akan semakin sadar bahwa hidup Saudara mirip neraka. Dan yang membuat hidupmu seperti neraka bukan setan, tapi dirimu sendiri yang mau bebas. Kebebasan yang membelenggu. Karena Paulus mengatakan “waktu kamu pikir dirimu bebas, kamu hamba dosa. Dan waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Bukan bebas melakukan apa yang kamu mau, tapi kamu bebas dari kebenaran”. Maka tema tadi penting untuk memahami apa itu hidup di dalam kebenaran. Menyembah Tuhan atau menyembah berhala. Menyembah berhala intinya itu bukan agama mana yang disembah, intinya adalah engkau menyembah berhala berarti engkau tidak mau setia kepada Tuhan. Ini sama dengan seorang suami yang mengatakan “saya mau tidur dengan perempuan lain saja”, yang menjadi problem bukan perempuan lain itu, tapi engkau yang tidak setia kepada pasanganmu. Maka penyembahan berhala adalah ketidak-setiaan kepada Allah. Tidak ada kaitan dengan siapa yang disembah. Yang menjadi problem adalah engkau tidak mau menyembah Tuhan. Jadi yang problem bukanlah siapa yang engkau sembah, tapi yang menjadi problem adalah mengapa engkau tidak mau menyembah Tuhan. Itulah benturan menyembah Tuhan dan menyembah berhala.

Memang betul, Saudara dan saya hidup dalam keadaan yang menghormati beragama, kita harus lakukan itu. Orang yang beragama lain perlu kita hargai kebebasannya. Kita mau suka atau tidak suka, kita harus terima orang lain beribadah berdasarkan agamanya. Ini yang belum benar-benar diperjuangkan, belum benar-benar terbaca di banyak daerah di negara kita. Namun dari sudut pandang Kristen Saudara tahu ada problem dengan tidak menyembah Tuhan, problemnya besar sekali. Kitab Suci menjelaskan di dalam Tuhan ada kemenangan dari keadaan kacau. Di tengah penciptaan ada kacau dan kosong, baru setelah Tuhan menangani ciptaan, baru ada keadaan yang sangat amat baik. Hal yang kacau dan kosong dan hal yang teratur dan limpah. Saudara akan mengalami ini di dalam kehidupan Saudara sehari-hari. Kekacauan di Kitab Suci sering diidentikan dengan kegelapan atau kuasa yang menghancurkan kehidupan, kuasa yang anti hidup, perang, itu biasanya bagian kekacauan. Dan kehidupan manusia adalah kehidupan yang seperti medan peperangan antara kuasa kacau dan kebaikan, ini pertempuran yang orang akan pahami di dalam kehidupan sehari-hari. Ada hal kacau ada hal baik, ada hal yang rusak ada hal yang baik, ada hal yang membuat mati ada hal yang memberikan hidup. Banyak agama coba memperlakukan bagaimana memahami perbenturan ini, bagaimana kita menggumulkan dan mengerti keadaan kita di dunia ini. Mengapa ada hal buruk dan mengapa kita mesti berjuang di tengah-tengah keburukan itu? Ini menjadi tema yang dipikirkan. Orang terus pikir lalu coba cari jawaban. Saudara kalau belajar filsafat atau teori ajaran dari agama mana pun, isu ini akan dibahas. Bagaimana kebaikan akan menang atas kejahatan, ini bukan hanya tema etika, ini juga tema filosofi dalam aspek yang lain, dan juga tema agama. Jadi ada motif kacau dan baik seperti saling bertarung, seperti kekuatan yang sangat ingin kita hindari (yang kacau) dan yang sangat ingin kita miliki (yang baik). Dan tanpa disadari sebenarnya ini yang sedang dicari. Saudara sedang cari hidup yang tak kacau. Mengapa melakukan itu semua? Karena mau membuat keadaan kacau di masyarakat hilang lalu menjadi baik, kacau vs baik. Kacau vs baik ini tema hidup yang sedang kita alami dan jalani. Maka kita perlu tahu bagaimana Alkitab treat tema ini, bagaimana Alkitab menjelaskan apa yang membuat kacau dan apa yang membuat baik. Saudara bisa spekulasi dan ambil begitu banyak cerita tentang mengapa bisa ada kacau, mengapa bisa ada baik. Tapi alasan Alkitab tidak terlalu banyak memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi, dari mana setan, kuasa jahat itu muncul dari mana. Alasan Alkitab tidak banyak singgung itu karena Alkitab ingin memberi tahu problem utamanya adalah engkau, bukan setan. Problem utamanya bukan karena ada kosmos yang rusak, yang membuat kita tidak bisa lepas. Problem utamanya adalah “engkau punya problem”, Ini akan membuat kita intropeksi ke dalam bukan ke luar, melihat ke dalam bukan melihat ke lingkungan. Kalau Saudara terus melihat ke lingkungan, Saudara akan terus menyalahkan lingkungan. Saudara tidak akan bisa mengerti apa yang Alkitab coba ajarkan tentang problem ini. Kacau itu karena apa? Karena kamu, engkau harus kembali ke Tuhan, itu yang menjadi tawaran Alkitab, bukan masalah mengapa lingkunganku begini. Jadi ini adalah shift yang sangat penting, semua pengertian agama akan menyalahkan lingkungan, tapi Tuhan akan mengatakan “lihat dirimu”, karena kalau kita tidak tahu akar masalah yaitu diri kita, kita akan sulit mendapatkan besarnya anugerah Injil yang Tuhan mau berikan kepada kita.

« 3 of 6 »