Apa problem kita? Tidak punya komunitas, tidak mengerti saling mencintai, tidak mengerti apa itu memberi nasihat dengan motivasi baik, tidak mengerti apa itu mendorong orang di dalam penghiburan kasih, tidak mengerti apa itu persekutuan dalam kasih dan roh, tidak mengerti apa itu belas kasihan. Lalu solusinya apa? Solusinya adalah lihat Kristus. Apa yang Kristus lakukan? Ini Paulus akan bahas paralel dengan problem. Jadi, Kristologi Paulus adalah Kristologi yang paling kaya di dalam Alkitab. Anugerah besar ketika Tuhan bangkitkan Paulus, karena Saudara akan melihat waktu dia bahas kematian dan kebangkitan Kristus, konteksnya tidak pernah sama. Nanti selidiki dari Surat Roma sampai Surat Timotius, sampai Filemon. Dari Roma sampai Filemon, pernahkah Paulus jelaskan kematian dan kebangkitan Kristus di dalam konteks yang sama? Saudara akan temukan tidak. Paulus selalu bicara dengan aspek yang beda-beda waktu dia bicara soal salib Kristus. Ini menunjukkan kekayaan teologi dari Paulus. Kalau Pak Tong mengatakan di Perjanjian Lama yang paling kaya teologi Kristusnya yaitu Daud, dan saya setuju, Calvin pun mengatakan hal yang sama. Daud punya ketajaman melihat Kristus lebih dari siapapun. Kelimpahan dia itu yang menunjukkan. Bukankah Yesaya mengerti penyaliban Kristus? Iya, Yesaya banyak sekali mengerti Kristus. Tapi, Mazmur Daud mengertinya dengan konteks yang lebih beragam. Ini yang sangat unik dari Daud. Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Paulus. Paulus adalah orang yang mengerti salib di dalam konteks yang lebih limpah. Mengapa begitu? Mungkin karena Paulus adalah orang yang lebih global dari para penulis Alkitab yang lain, mungkin kecuali Lukas. Dia global melihat masalah manusia, masalah orang Yunani, masalah orang Yahudi, masalah orang Yahudi pinggiran, masalah orang Yahudi rohani, masalah orang Yahudi yang duniawi serta masalah orang Yahudi yang menganggap diri penting, anggap diri rohani. Semua problem ini Paulus deteksi ada pada manusia. Maka Paulus adalah seorang tokoh di dalam Perjanjian Baru yang paling banyak mengerti dosa manusia. Saudara kalau membahas tentang dosa, aspek dosa, keragaman pembahasannya, istilah-istilah kejahatan manusia, paling banyak dalam Surat Paulus. Lalu, karena Paulus paling mengerti keragaman dari kebobrokan manusia, maka dia juga paling mengerti kelimpahan dari salib Kristus. Yang mengerti dosa lalu mencari Kristus untuk solusinya, dia akan mengerti betapa limpahnya salib Kristus. Maka Paulus mengatakan, “Kamu mau tidak berjuang di dalam gereja untuk ada penghiburan kasih, ada nasehat, ada kasih mesra, ada persekutuan, ada belas kasihan, mau? Jika mau, mari belajar dari Kristus dalam hal-hal tadi. Apa yang unik dari Kristus? Kristus tidak cari kepentingan diri, tapi kepentingan bersama. Kristus hidup bagi gerejanya dan ini yang membuat Dia berlimpah.
Maka ayat 4 mengatakan, “Jangan tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tapi kepentingan orang lain juga.” Waktu Saudara sadar kebutuhan gereja, Saudara sadar perlu kenal Kristus lebih baik lagi. Tapi yang cuma sadar problem diri, dia akan jadi orang yang tidak realistis di dalam bergereja. Mari coba lebih lihat secara luas apa yang gereja Tuhan perlukan. Mungkin Saudara bukan dari GRII, tidak apa-apa, Saudara lihat kebutuhan gereja lain juga, bahkan lihat kebutuhan gereja secara global jika Saudara punya kemampuan juga melakukan itu. Lalu sadari apa yang kurang dari gereja. Ada satu kalimat dari Pendeta Stephen Tong yang sangat penting, dia mengatakan gereja perlu orang-orang dengan suara Nabi. Apa itu suara nabi? Tentu bukan dipanggil jadi nabi untuk menulis Kitab Suci, Kitab Suci sudah selesai ditulis. Orang dengan suara nabi adalah orang yang sadar bobroknya gereja lalu peringatkan seluruh gereja, “Ini yang kurang, hati-hati, mari cari solusi, mari datang ke Kristus karena ada problem ini.” Ini yang harus kita lihat. Dan jangan cuma lihat 1 atau 2 masalah, ada banyak hal, makin Saudara lihat masalah gereja secara luas, makin Saudara sadar, “Saya perlu melayani Tuhan lebih baik lagi dan saya perlu belajar tentang Kristus lebih lagi.” Maka Paulus mengingatkan jangan cuma perhatikan diri karena engkau akan lihat Kristus dengan cara sempit, coba lihat problem yang lebih besar, coba lihat apa yang secara real sedang terjadi. Maka dari situ Saudara akan makin mengagumi Kristus. Apa yang dikagumi dari Kristus? Ini nanti kita bahas di bagian kedua yaitu mengenai apa pentingnya kemuliaan, kita sekarang menyadari apa penting inkarnasi yaitu menjadi sama dengan manusia, melihat problem, melihat bagaimana saya berinteraksi, melihat bagaimana pentingnya hidup dalam gereja Tuhan. Lalu, yang kedua nanti kita akan bahas apa itu kemuliaan. Mengapa Kristus yang dipermuliakan itu menjadi contoh kita di dalam hal mengosongkan diri? Maka, Paulus mengingatkan setiap problem di dalam gereja hanya mungkin diperbaiki jika engkau meneladani Kristus. Mari teladani Kristus, “Hendaklah dalam hidupmu bersama,” Ayat 5, ini mirip dengan yang pertama, “Dalam hidupmu bersama ada penghiburan kasih dan lain-lain.” Ayat 5, “Hendaklah dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” Mari kita punya hati seperti Kristus. Hati apa? Hati yang menganggap kemuliaan menjadi hamba lebih baik daripada kemudian menjadi tuan.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)