Kalau Saudara mengatakan “tanpa saya gereja tidak bisa apa-apa, tanpa saya orang yang saya layani tidak bisa apa-apa”, itu bukan orang Kristen. Orang Kristen tidak boleh mengatakan seperti itu. Orang Kristen akan mengatakan “saya punya bagian kecil dalam hidupmu. Setelah itu kamu ikut Tuhan, jangan ikut saya terus.” Paulus mengatakan “kamu sekarang sudah ikut Tuhan, ya sudah ikutlah Tuhan. Saya tidak bisa ada di kota ini karena saya harus penginjilan ke kota lain. Silakan bertumbuh”, “mana bisa kami bertumbuh tanpa engkau”, “saya akan menulis surat kepadamu, saya akan kunjungi kamu kalau mungkin, tapi saya tidak kan tinggal”. Mengapa Paulus tidak tinggal? Karena ada Roh Kudus yang menggerakan orang-orang lokal yang akan melanjutkan pekerjaan Paulus di situ.

Maka Paulus pergi ke Tesalonika, pergi ke Athena, pergi ke tempat-tempat lain sampai dia kembali ke Yerusalem, lalu ditangkap, dipenjara. Di penjara dia dengar orang Filipi bertumbuh menyebar menjadi one of the best church di dalam pelayanan Paulus, menjadi gereja yang paling dapat pujian. Paulus yang atur, Paulus yang Injil? Bukan, yang melanjutkan penginjilan adalah Lidia dan teman-temannya. Ibu-ibu yang kerjanya berdoa di rumah ibadat. Merekalah yang menyebarkan Injil, merekalah yang membuat orang-orang Kristen di Filipi muncul, lalu gereja Tuhan ada. Paulus di dalam penjara dapat hiburan, “saya sudah di penjara, tapi saya bersukacita karena melihat dan mendengar tentang imanmu”.

Maka Paulus mengatakan di ayat yang ketiga, “saya mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu”, itu wajar karena ketika Paulus meninggalkan mereka, saati itu mereka cuma kelompok kecil. Paulus pergi, tapi kemudian orang-orang yang kecil ini pergi beritakan Injil ke mana-mana. Banyak dari mereka adalah orang-orang mungkin bukan warga Roma, tapi banyak dari mereka dapat Roh dari Tuhan menggerakkan mereka pergi mengabarkan Injil. Mereka pakai pertemanan mereka, mereka pakai mulut, mereka mereka pakai harta, mereka mereka pakai bijaksana, mereka mereka pakai hidup mereka untuk memberitakan Injil di Filipi. Maka di penjara Paulus cari hiburan, bukan hiburan yang fana, tapi hiburan yang bernilai kekal, “saya mau dengar bagaimana jemaat yang sudah saya dirikan”, dan orang lapor “Filipi sudah berkembang sangat bagus”. Paulus mengatakan “puji Tuhan. Ada siapa saja di Filipi?”, karena gerejanya makin berkembang, ada orang-orang datang ke sana menjadi hamba Tuhan, memberitakan Injil, Paulus makin senang.

Maka dia tergerak untuk menulis surat ini, apakah dari Kaisarea atau dari Roma, yang manapun Saudara mau percaya silakan, karena datanya tidak komplit, tapi yang pasti Paulus dipenjara. Mungkin dari Kaisarea dia tulis “saya berharap segera dilepas supaya bisa bertemu kamu”. Kalau surat si Roma, pemenjaraan di Roma, terutama pemenjaran kedua setelah dia sempat dilepas dan ditangkap lagi, itu sangat negatif dalam hal keselamatan Paulus. Bukan keselamatan ke surga, tapi keselamatan dalam arti nyawanya dia. Paulus mengatakan “saya sudah tidak lagi melihat ada kemungkinan dilepas, saya sudah siap menjadi korban, darahku sudah mulai dicurahkan menjadi korban, kematianku sudah dekat”, surat di Roma biasanya seperti itu. Tapi pemenjaraan di Kaisarea masih lebih optimis, maka Paulus tulis “mungkin saya akan segera dibebaskan, doakan pembebasan saya supaya saya bisa kunjungi kamu”. Dan Paulus mengatakan “kami bersyukur kepada Allah karena kamu. Saya berdoa untuk kamu, saya berdoa dengan sukacita. Tidak ada hal dari kamu yang membuat saya makin berat hatinya. Saya terus bersyukur kepada Allah. Sebab ketika saya melepas orang kepada Allah, ternyata Allah menjaga dia dan menyertai dia”.

Waktu Paulus diutus dari Antiokhia, orang-orang berpuasa dan menyerahkan Paulus ke dalam tangan Tuhan. Maksudnya adalah “pengutusan ini sangat berat, tapi kami serahkan kamu ke dalam tangan Tuhan”, inilah keindahan pekerjaan Kristen. Pekerjaan Kristen adalah pekerjaan yang sangat penting, tetapi yang selalu ada unsur melepas.

Maka inilah pengertian yang harus kita pahami, melepas, Kitab Suci penuh dengan melepas. Paulus dirikan jemaat lalu Paulus lepas. Paulus berkati dengan firman, setelah itu Paulus angkat para penatua, setelah itu Paulus tinggalkan. Waktu Paulus ke Yerusalem, dia bertemu dengan tua-tua dari Efesus, dia datang ke satu tempat dan tua-tua dari Efesus datang, lalu mereka berdoa dengan haru.                Kemudian tua-tua Efesus menangis dan mengatakan “ini mungkin terakhir kali kami melihat kamu.” Karena setelah dipenjara mungkin Paulus akan dimatikan. Jadi ada perasaan haru. Tapi Paulus mengatakan “setelah ini serigala-serigala akan masuk di tengah-tengah kamu, tapi saya tidak takut”. Itu melegakan sekali, “serigala-serigala akan masuk tapi saya tidak takut. Karena siapa milik Tuhan tidak akan diganggu oleh siapa pun, siapa milik Tuhan tidak mungkin kacau pada akhirnya”, ini melegakan kita.

« 8 of 9 »