Bayangkan orang yang sangat berhikmat, seorang pemimpin dari komunitas Kristen, diseret, dibawa ke pasar, kemudian dipukul di situ. Orang lepas bajunya Paulus, lalu cambuk dia, orang-orang lain curi-curi pukul. Dia seperti sampah masyarakat, dia seperti orang jahat yang merugikan, dia seperti maling yang tertangkap. Saudara, kadang-kadang kita melihat manusia begitu kejam, orang agung diperlakukan seperti maling, dipukul di tengah jalan, disiksa tanpa ada pengadilan, setelah dipukul, disiksa, Paulus sudah sangat lemah, Paulus dan Silas yang kena pukul itu, mereka langsung dilempar ke penjara. Sudah ditangkap tanpa pengadilan, diseret di tengah jalan, dipukul masa, dicambuk, sekarang dimasukkan ke penjara, inilah yang Paulus hadapi waktu dia memberitakan Injil.

Saudara jangan terlalu nyaman dengan keadaan baik, karena kadang kita tidak siap untuk keadaan buruk. Semua berpikirkan “keadaan baik akan terjadi terus, otomatis hidup saya akan baik terus”, tidak tentu. Kadang keadaan goncang dan buruk bisa terjadi. Paulus diperlakukan seperti sampah, seperti seorang maling, lalu setelah dipukul, dilemparkan ke dalam penjara. Tuhan pasti sangat marah, tapi Tuhan memutuskan bukan marah kepada orang Filipi, melainkan mencintai dan siap mengampuni mereka.

Dan itu yang Tuhan berikan ke dalam hati 2 hamba-Nya ini. Paulus dan Silas dipenjara menyanyi memuji Tuhan. Pokoknya dia nyanyi-nyanyi memuji Tuhan, penjaranya heboh karena ada orang dipukul massa ternyata masih punya keagungan jiwa untuk memuji. Dari mana mulut memuji Tuhan? Dari hati yang agung, ini saya harus beritahu kepada Saudara, orang agung akan memuji Tuhan dengan lagu yang agung, orang kerdil akan suka lagu kerdil, orang remeh akan suka lagu remeh. Orang remeh berpikir Tuhan juga remeh lalu berikan lagu remeh untuk Tuhan.

Tapi orang agung punya jiwa yang agung, dan jiwa yang agung tidak gampang patah meskipun di tengah penganiayaan. Jiwa yang agung tidak gampang dendam, jiwa yang agung tidak gampang marah lalu simpan kepahitan, jiwa yang agung tidak gampang ribut dengan orang, jiwa yang agung tidak membesarkan diri, jiwa yang agung tidak anggap diri penting, jiwa yang agung punya kekuatan menghadapi kesulitan, jiwa yang agung punya kekuatan menghadapi aniaya. Ditengah aniaya yang besar, Paulus dan Silas memuji Tuhan, mereka menyanyi lalu tempat mereka dipenjara goncang. Kalau ada pujian lalu terjadi goncang, ini gambaran eskatologi.

Maka kalau ada tanda-tanda di Alkitab, semeya itu bahasa Yunaninya, itu artinya tanda. Kalau ada tanda berarti ada yang ditandai. Jadi kalau Saudara baca mujizat di Alkitab, Saudara cari tahu maknanya, bukan hebohnya. Tuhan bukan pencipta kehebohan, Tuhan Pencipta keagungan yang nanti akan jadi sempurna. Tapi sebelum keagungan itu sempurna, Tuhan berikan tanda-Nya dulu.

Jadi tiap kali lihat tanda, cari tahu maknanya. Mengapa penjara goncang? Karena ini gambaran dari Perjanjian Lama, kalau orang-orang mohon ke Tuhan, memuji dan berdoa, Tuhan dengar, Tuhan akan timpakan penghakiman dengan goncang. Setelah penjara goncang, pintu-pintu penjara juga terbuka, kepala penjara di Filipi kaget, dia syok sekali. Bayangkan syoknya orang ini, sudah tidak tidur, karena Paulus dan Silas nyanyi terus, kemudian setelah itu goncang, lalu penjaranya terbuka, dia pikir tahanan sudah melarikan diri, “kalau begini caranya bagaimana saya bisa bertahan hidup?”, dia mau mati saja. Tapi Paulus dan Silas mengatakan “jangan sakiti dirimu, kami masih di sini”. Jadi dia dapat syok berkali-kali, syok karena ada goncangan, syok karena penjara terbuka, syok karena Paulus tidak kabur. Lalu dia datang ke Paulus dan bertanya “apa yang aku harus lakukan untuk bisa diselamatkan?”, kita tidak tahu mengapa orang itu bicara seperti itu, tapi kita tahu mengapa Lukas menulisnya di Kisah Rasul. Apa yang Lukas tulis? Yang Lukas tulis kepala penjara tanya “what should I do to be safe, apa yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?”, artinya adalah orang ini punya kepekaan akan penghakiman Tuhan, karena goncang tadi.Ingat, di Perjanjian Lama orang berseru, lalu tanah goncang, tandanya Tuhan dengar doa orang itu dan Tuhan siapa menghakimi. Dan orang ini sadar kalau Allah yang disembah Paulus dan Silas siap menghakimi “celakalah saya”. Maka dia tanya, “apa yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?”, karena dia mengalami tanda penghakiman yang begitu besar, goncangan begitu besar, maka dia mengatakan “apa yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?”, dan Paulus mengatakan “percayalah kepada Tuhan Yesus, engkau dan seisi rumahmu.” Bayangkan indahnya berita Injil berita Injil.

« 6 of 9 »