Mari kita selidiki, Saudara kurang di mana, Saudara masih lemah di mana. Waktu Saudara sadar lemah disini, mulai cari guru. Tuhan adalah guru kita yang utama, tapi Tuhan bangkitkan banyak guru di dalam gereja. Saudara mulai pelajari “ternyata orang ini guruku”. Tidak perlu langsung ngomong ke dia minta les, diam-diam saja. Jadikan dia guru, tidak perlu datang mengatakan “pendaftaran di mana untuk menjadi murid? Setiap bulan berapa ya? Bisa dapat diskon untuk mahasiswa?”, bukan begitu. Tapi Saudara amati hidupnya, Saudara teladani, Saudara contoh hal-hal dari diri orang yang baik yang Saudara sendiri sangat kurang disitu. Waktu Saudara menjadikan gereja tempat perkumpulan orang-orang yang jadi calon guru Saudara, Saudara akan menikmati bergereja. Saudara tidak terus disibukkan dengan kekurangan-kekurangan orang lain yang Saudara sudah baik. Karena Saudara cari kekurangan orang dibandingkan dengan kebaikan Saudara, membuat Saudara tidak tahan di gereja, “mengapa gereja seperti ini, mengapa tidak ada banyak orang seperti saya?”, ya sudah Saudara pindah dari satu gereja ke gereja lain. Sampai di gereja lain, problemnya sama lagi “mengapa orang di sini jelek-jelek tidak seperti saya?”, akhirnya pindah di seluruh gereja. Saudara mungkin ingat saya pernah cerita tentang kisah Billy Graham bertemu seorang ibu, ibu itu mengatakan “saya sudah pindah-pindah gereja, semua tidak ada yang beres. Akhirnya saya ke gereja anda, disini beres”. Billy Graham mengatakan “iya, sekarang jadi kurang beres karena ada ibu”. Jadi Saudara sekalian, pikir baik-baik bagaimana bergereja, kerohanian bergereja. Kerohanian bergereja perlu Saudara miliki. Kerohanian bergereja salah satunya adalah mulai cari guru diam-diam, mulai lihat “ini orang baik disini, ini orang baik di sini. Saya kurang di sini, kamu adalah guruku, aku mau belajar dari engkau”, ini membuat Saudara menikmati bergereja. Jadi lain kali kalau Saudara mengatakan “saya kurang nikmat bergereja, saya bagaimana bergereja di tempat seperti ini?”. Calvin di dalam Institute of Christian religion mengatakan selidiki dua hal, yang pertama ada sakramen, gereja menjalankan baptisan dan Perjamuan Kudus tidak? Yang kedua ada Firman, kalau ada sakramen, ada Firman, kamu belajar penuhi yang kurang yang lain, karena dua ini paling utama. Gerejamu tidak mengajarkan Firman yang baik, gerejamu tidak mempraktekkan sakramen, itu bukan gereja kata Calvin. Jika engkau tidak tinggalkan gereja, engkau tidak tinggalkan kumpulan tidak jelas yang mengaku Kristen, itu sebabnya jangan sembarangan melihat gereja lalu kritik ini itu tanpa jadikan gereja tempat Saudara belajar. Maka manusia adalah nama yang meskipun tidak eksplisit, diberikan oleh Tuhan, Tuhan tidak mengatakan “Aku menamai engkau manusia”. Namun manusia adalah nama yang Tuhan berikan kepada ciptaan yang jadi gambar Dia. Ciptaan yang adalah gambar Allah ini bertugas menaklukkan, menghancurkan segala efek dari kejelekan, menghancurkan efek kejahatan yang ada di bumi, ini tugas mulia. Manusia menjalankan yang Tuhan perintahkan membuat teratur, membuat baik, membuat limpah. Jadi manusia harus menyingkirkan kejahatan, manusia harus buat jadi limpah. Ini hal pertama yang kita lihat tentang nama. Jadi apa itu nama? Nama pertama Tuhan karuniakan adalah kepada ciptaan-Nya. Di dalam Alkitab dikatakan di kisah penciptaan, Tuhan menamai langit, Tuhan menamai bumi. Tiap kali Dia membuat pemisahan, Dia yang menamai. Tuhan menamai siang, Tuhan menamai malam, tetapi semua yang lain yang detail, Tuhan tidak namai. Tuhan berikan tugas ini kepada manusia, menamai berarti menata. Karena Ketika Tuhan menamai langit dan bumi, siang dan malam, sebelum Tuhan namai terlebih dahulu Tuhan menatanya. Maka memberi nama adalah kesimpulan dari penataan, bukan sekedar beri nama. Adam diberikan tugas memberi nama sama seperti tugas menamai langit dan bumi dan siang dan malam. Apa yang terjadi sebelum Tuhan menamai langit dan bumi? Tuhan berikan pemisahan siang dan malam, Tuhan berikan pemisahan laut dan darat, Tuhan berikan pemisahan. Jadi dia kerja lalu kesimpulan dari pekerjaanNya baru ada nama. Manusia harus melakukan hal yang sama. Jadi waktu Adam ditugaskan memberi nama, berarti Adam harus menangani dulu baru memberi nama. Berarti dia melakukan pembelajaran, Adam adalah ahli ilmu alam yang pertama, dia melakukan penyelidikan baru memberi nama. Jadi ada kegiatan pemisahan, memberi nama, ada kegiatan pengkategorian dan itu memerlukan nama. Maka Adam dan Hawa harus menyingkirkan kekacauan seluruh manusia, harus memikirkan ketidakteraturan dan menggantinya dengan keteraturan dan damai. Ini adalah yang pertama.