Maka Saudara, mari pikir baik-baik siapa saya dan dunia saya ini menuju ke mana. Saya sedang diarahkan ke mana oleh Tuhan, karena kalau tidak, Saudara kerja apapun tidak akan beres, tidak tenang, tidak nyaman di dalam Tuhan, tidak ada sukacita yang sejati seperti yang Tuhan mau berikan. Maka buah berarti saya berada di dalam kondisi baru, lalu saya mengekspresikannya. Dalam kondisi apapun lingkungan saya bisa kompatibel dengan saya atau lebih tepat saya bisa cocok dengan lingkungan. Mengapa bisa cocok? “Karena saya tahu lingkungan ini mau diapakan oleh Tuhan. Dan saya tahu kalau saya hidupi gaya yang baru di dalam penebusan saya, di dalam pembaharuan yang Tuhan kerjakan, saya akan menikmati tempat dimana saya berada, di manapun. Paulus mengatakan “saya ditaruh di penjara, saya mengerti bagaimana Tuhan akan mengubah semua yang buruk di sini”. Penjara harusnya adalah tempat penghukuman bagi orang fasik, mengapa sekarang jadi tempat menahan orang benar? Berarti terjadi ketidak-adilan. Saudara tahukah apa yang akan Tuhan kerjakan pada ketidak-adilan? “Saya tahu Tuhan akan hancurkan ketidak-adilan”, maka Saudara tetap bisa nyaman bahkan di dalam penjara. Apa di penjara itu enak? Tidak, lalu mengapa Paulus bisa menikmati? Bukan menikmati penjaranya, tapi menikmati perenungan tentang apa yang akan Tuhan kerjakan dan saya berbagian didalamnya. Bagaimana dengan pernikahan? Sama, saya tahu apa yang akan Tuhan kerjakan bagi pasangan saya. Pasangan saya akan disempurnakan oleh Tuhan maka saya berbagian di dalam pengudusan pasangan saya, dan saya berbahagia karenanya. Bagaimana ketika kamu ada di dalam dunia dan sakit? Tidak apa-apa, saya tahu bahwa penyakit tidak akan memisahkan saya dari Tuhan, bahwa Tuhan akan menangani segala yang buruk dan Tuhan akan memberikan pembaruan. Bagaimana kalau mati? Paulus mengatakan “kalau mati jiwaku akan berdiam bersama dengan Tuhan menantikan kebangkitan”. Cocokkah engkau bersama Tuhan? Cocok, karena saya sudah diubahkan oleh Tuhan. Apakah engkau cocok di dunia ini? Cocok, karena saya tahu Tuhan sedang mengerjakan apa di dunia ini. Itu sebabnya di dalam ayat yang ke-22, Paulus mengatakan “jika saya hidup di dalam dunia, itu berarti bekerja memberi buah”. Sekali lagi, memberi buah berarti Saudara mengerti bagaimana mengekspresikan kondisi baru di dalam kehidupan kita. Ketika Paulus mengatakan bagi saya bekerja memberi buah artinya adalah saya punya hidup baru harus diekspresikan dan mengekspresikan hidup baru membuat saya cocok dengan kondisi apapun. Berarti Paulus bebas pergumulan? Tidak, cocok tidak berarti tidak bergumul. Saudara kalau mengatakan cocok sama dengan bebas pergumulan, Saudara salah mengerti pengertian kudus dalam Tuhan. Yesus ada di dunia ini pun Dia bergumul. Waktu Dia akan mati, ini merupakan rancangan Tuhan, Dia mesti mati di kayu salib. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh di Taman Getsemani, bahkan peluhNya menjadi seperti darah, Dia sangat ketakutan. Yesus bergumul dan Dia mengatakan “Aku seperti mau mati. Kondisi hatiKu begitu kacau, Aku lebih suka mati”. Mengapa begitu kacau? Karena begitu banyak hal akan dialami, Dia sangat ketakutan. Dia bergumul di hadapan Tuhan, menyatakan ketakutanNya kepada Tuhan. Yesus gentar, Dia bergumul di dalam dunia dan Dia melakukannya dengan cara yang diperkenan Tuhan. Itu sebabnya Kitab Suci perlu kita pelajari karena Kitab Suci memberikan kepada kita begitu banyak konteks yang kita alami diletakkan di tempat yang tepat. Saudara akan sangat senang hidup di dalam Tuhan, kalau Saudara mampu tempatkan semua pengertian yang Tuhan berikan di dalam konteks yang tepat. Hidup di dalam Tuhan itu berlimpah, dan berlimpah itu berarti tetap bergumul untuk mendapatkan kelimpahan itu.

Jadi apa artinya memberi buah? Artinya adalah hidup saya sudah baru, saya sudah diperbaharui oleh Tuhan, saya sudah ditebus, saya sudah dijadikan baru, saya bukan diri yang lama. Saya yang lama sedang saya usahakan matikan dan saya yang baru sedang saya usahakan munculkan. Bagaimana memunculkan? Dengan saya belajar mengekspresikan diri sebagai wakil Tuhan, menyatakan buah yang merupakan pekerjaan Tuhan di dalam diri saya. Jadi saya mau menghasilkan buah, saya mau diriku ditonjolkan, diriku ditonton oleh orang, diriku dinyatakan, tapi bukan saya melainkan Kristus. Bukan saya tapi Kristus, karena saya yang lama harusnya mati. Saya sembunyikan diriku yang lama dan matikan, dan saya mau pamerkan diriku yang baru. Bagaimana diri yang baru bisa dinyatakan? Di dalam setiap konteks, saya menjalankan etika yang benar, inilah yang Paulus maksud dengan memberi buah. Maka di dalam Galatia, buah roh itu adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, tidak ada hal-hal hukum di dunia yang menentang hal ini. Tidak ada etika yang beres di dunia yang menentang buah roh. Maka Paulus   mengatakan “kalau kamu hidup di dalam roh, biar itu semua dipamerkan keluar. Dan kalau kamu berusaha pamerkan hidup yang baru, dimana kamu berada kamu tidak mungkin gagal menghasilkan buah”, inilah pengertian yang penting. Kita seringkali mengutamakan tempat “di mana saya bertempat, di situ saya bisa sukacita”, tidak. Saudara punya keadaan baru yang diekspresikan, Saudara bisa mengalami sukacita. Sukacita itu bukan datang dari luar ke dalam, sukacita itu datang dari dalam keluar. Berarti lingkungan buruk tetap bisa membuat saya bersukacita? Iya, karena Saudara tahu apa yang Tuhan akan kerjakan pada lingkungan itu. Saudara tahu apa yang Tuhan akan ubah dari lingkungan yang bobrok, dimana di dalamnya Saudara berada. Itulah sebabnya kita mesti datang ke Tuhan dan mengatakan “Tuhan, saya rindu Engkau menyatakan buah dalam hidup saya karena saya ingin bahagia di dalam Tuhan, saya ingin menikmati Tuhan”. Dan menikmati Tuhan bukan menikmati dengan cara saya lari ke Tuhan, saya lupakan dunia, bukan. Tapi menikmati Tuhan berarti dipakai Tuhan untuk melihat pekerjaan Tuhan dinyatakan di dunia ini. Saya dipakai Tuhan menyatakan perubahan. Perubahan benar terjadi, perubahan dari saya, perubahan di lingkungan saya benar-benar terjadi karena Tuhan mau kerja, itu buah. Jadi Paulus mengatakan “di mana saya harus hidup di dunia ini, itu tidak penting. Yang lebih penting adalah saya bekerja memberi buah”. Harap ini jelas, memberi buah berarti saya punya sukacita karena ditebus Kristus, mengalir keluar, saya punya pengenalan akan Tuhan mengalir keluar. Mari serius pikirkan ini, Saudara tidak boleh hidup dengan cara yang lama terus. Dan cara baru harus diperjuangkan, Saudara harus mati-matian hidup seperti Kristus yang hidup di dalam Saudara. Inilah yang akan memberikan kepada kita sukacita.

« 5 of 8 »