(1 Korintus 15: 56)
1 Korintus 15: 56 “sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat”, kita tahu apa itu dosa. Tapi dalam 1 Korintus 15 ada pembahasan yang baru yang tidak mungkin kita ketahui kecuali kita mengenal bahwa Yesus Kristus sudah mati dan bangkit. Ayat 56 mengatakan dosa adalah sengat dari maut. Maut menjadi menyakitkan karena ada dosa, maut menjadi sesuatu yang berbahaya karena ada dosa, maut menjadi sesuatu yang ditakuti karena ada dosa. Mati adalah sesuatu yang dialami oleh semua manusia, mati adalah sesuatu yang benar-benar mau dihindari oleh manusia. Kematian tidak bisa disogok, kalau dia sudah mau datang, Saudara tidak bisa tolak dia, kalau dia sudah dekat Saudara tidak bisa lari dari dia. Waktu akan terus berlalu dan ini akan semakin membuktikan keterbatasan kita dan saat nanti menghadapi kematian. Saudara sekarang mungkin masih muda atau yang sudah lebih tua, Saudara mesti ingat satu hal umur tidak akan pernah tetap. Kita terus jalani hidup dan kematian akan terus semakin mendekat. Waktu engkau sampai dengan kematian, engkau akan mengatakan “saya sudah kerjakan apa yang harus saya kerjakan”, ini persis dengan apa yang dikatakan Paulus “saya sudah berlomba dan sekarang sudah sampai garis finish”. Apa yang Tuhan percayakan tidak ada yang saya buang, apa yang Tuhan ingin saya kerjakan sudah saya kerjakan, dan saya kerjakan dengan tanggung jawab sehingga saya berani melihat wajah Allah, ini ucapan yang luar biasa. Bagaimana saya perlakukan hidup di dalam Tuhan akan menunjukan bagaimana saya akan menghadapi kematian. Maka Saudara harus pilih mau menghadapi kematian dengan satu perasaan lega karena sudah beres atau menghadapi kematian dengan perasaan terlalu banyak kekacauan. Ini membuat orang makin sadar akan nilai hidup dan makin sadar bahwa selama saya hidup saya sudah lewatkan banyak waktu dan sekarang saya sudah mendekat kepada kematian.

Lalu saya mulai tanya mengapa kematian begitu menakutkan? Apakah kalau jantung saya berhenti berdetak, lalu saya berhenti bernafas, apakah ini berarti sesuatu yang sangat mengerikan, berhentinya tubuh berfungsi apakah itu terlalu menakutkan? Beberapa orang mengatakan iya, tapi ada orang lain mengatakan “tidak tentu ini yang membuat itu menakutkan”. Itu sebabnya seperti yang saya khotbahkan beberapa waktu yang lalu, orang bernama Franz Lists, dia selidiki tentang kematian. Banyak artis-artis yang penting merenungkan tentang kematian lalu membahas apa itu kematian, salah satunya Franz Lists. Franz Lists menyelidiki tentang apa itu kematian dan dia sangat tergugah dengan lagu Dies Irae, lagu pernyataan penghakiman Tuhan dan ini yang membuat manusia begitu gentar. Setelah dia selidiki, dia ingin membuat satu orkestra dan karya piano yang membuat orang yang mendengar ketakutan dan yang main juga ketakutan. Kalau kematian sudah mendekat, bagaimana reaksinya? Kematian begitu menakutkan, tapi yang membuat takut itu apa? Ini yang Paulus coba ajarkan, apa sengat dari maut? Mengapa maut begitu menakutkan. Dan kalau Saudara mengatakan “saya tidak takut mati, saya sudah siap mati”, yang bilang sudah siap mati nanti yang lebih dulu mati. Tapi tidak bisa seperti itu “saya sudah siap mati, saya sudah percaya Kristus, tapi saya tetap punya keraguan, tetap mempunyai perasaan gentar kalau menghadapi kematian. Mengapa kematian mempunyai satu jerat, satu kekuatan yang membuat saya ketakutan, yang membuat saya tidak tenang, apakah itu?”. Paulus menjawab dengan simple, yang membuat kematian begitu menakutkan adalah dosa. Apakah tidak terbalik? Mungkin Paulus hendak menjelaskan sengat dari dosa adalah maut, dosa berakibat kematian. Tapi Paulus tidak bilang seperti itu. Dalam ayat 56 Paulus mengatakan “yang paling kita takuti dari maut adalah dosa”. Saudara bisa terima argumen ini? Ini pasti benar karena yang menulis adalah Paulus. Tetapi meskipun setuju, tetap akan bertanya mengapa sengat maut itu dosa? Mengapa hal yang menakutkan dari maut adalah dosa? Karena selama ini yang saya pikir dosa itu yang menakutkan adalah maut, membuat kita menuju kepada kematian. Tapi Paulus mengingatkan dosa itulah yang membuat kita gentar kepada kematian, dosalah yang membuat maut menjadi sesuatu yang sangat berat untuk kita hadapi. Dan dalam pengertian Paulus kematian adalah sesuatu yang harus terjadi tetapi juga sedang terjadi di dalam kehidupan orang tidak percaya. Ini hal pertama yang saya mau kita ingat baik-baik, kematian bukan hanya akan terjadi, tetapi sedang terjadi di dalam kehidupan orang yang tidak percaya Tuhan Yesus. Engkau tidak percaya Kristus, engkau sedang menjalani kematian di dalam hidup. Efesus 2 mengatakan demikian, Paulus mengatakan engkau adalah orang yang mati, engkau hidup di dalam kematianmu ketika engkau terus berbuat dosa. Berarti ada orang yang hidup tetapi mati, karena dia sedang digenggam oleh dosa. Dosa membuat dia menjalani hidup yang sebenarnya mati, pernahkah sadar akan hal ini?

Saudara mungkin hidup menikmati atau terlalu banyak gangguan dalam hidup sehingga Saudara gagal melihat permasalahan yang paling utama. Alkitab memberikan pelajaran kepada kita bahwa setan adalah ahli dari penipuan, dia bisa mengarahkan pandangan kita ke tempat lain sehingga kita tidak sadar bahwa masalah sebenarnya ada di sebelah lain yang kita tidak lihat. Hati-hati dengan jerat setan, setan akan membuat Saudara melihat hal yang sebenarnya bukan inti permasalahan hidup Saudara. Kalau ada kesempatan silahkan di rumah ambil kertas, lalu Saudara tulis apa problem Saudara yang paling besar, saya hampir berani jamin bahwa semua akan tulis poin yang salah dalam poin kesatu. Saudara akan tulis “apa problemku yang paling besar? Salah satu yang paling besar adalah kurang uang”, atau mungkin ada juga yang menulis “masalahku yang paling besar adalah istriku yang galak”, mungkin juga suami-suami menulis “masalahku yang paling besar adalah istriku kalau sudah bicara tidak bisa dihentikan”, lalu istri-istri menulis “masalahku paling besar adalah suamiku karena suamiku menganggap aku masalahnya yang paling besar, jadi suamiku adalah masalah besar bagiku”. Jadi orang tulis masalah paling besar yang sebenarnya adalah pengalihan dari setan untuk Saudara menyadari masalah yang paling utama dalam hidup. Jangan termakan tipu daya dia. Masalah paling besar di dalam Alkitab adalah karena kita sudah diikat oleh dosa. Ini masalah paling utama. Dan waktu kita tanya “apakah dosa itu?”, Paulus memberikan dengan sangat jelas hal pertama mengenai dosa adalah kita mengabaikan Tuhan. “Saya tidak peduli Tuhan” itu problem utama dari seorang manusia. Itu sebabnya keadaan kita menjadi keadaan yang kasihan karena kita tidak ingat bahwa Allah itu ada. Dan yang kita tahu adalah Tuhan ada tapi Dia tidak berpengaruh apa-apa di dalam kehidupan. Ini problem nomor 1, inilah masalah paling utama di dalam hidup manusia “saya tidak peduli, kalaupun Dia ada ya silahkan berada, Tuhan mau ada ya puji Tuhan, kalau tidak ya terserah, pokoknya saya jalani hidup seperti yang saya jalani di dalam keinginan saya. Engkau ada atau pun tidak itu bukan urusanku lagi”. Itu sebabnya orang yang mengaku Tuhan ada pun belum tentu menjalani hidup seperti pengakuan dia bahwa Tuhan ada. Banyak orang mengaku agama Kristen, ditanya “percaya Tuhan?”, “percaya”, “percaya Tuhan Yesus?”, “percaya”, “percaya Roh Kudus?”, “percaya”, “percaya Alkitab adalah Firman Tuhan?”, “percaya”, “pernah baca Alkitab?”, “pernah”, “kapan terakhir baca Alkitab?”, “3,5 tahun yang lalu”, “mengapa baca Alkitab 3,5 tahun yang lalu?”, “karena saya baca beberapa kali sampai saya tidak mengerti, saya tutup, saya taruh begitu saja”. Orang mengaku Kristen, mengaku Alkitab adalah Firman Tuhan tapi tidak pernah membaca Alkitab. Jangan terbiasa mempunyai hidup dan pikiran yang terpisah, itu tidak baik. Kalau kita terus terbiasa terpecah seperti itu, kita tidak akan menjadi manusia yang utuh. Problem yang sangat besar adalah saya tidak mempedulikan Tuhan, saya mengabaikan otoritas Dia, saya mengabaikan seluruh kuasa dan pengaturan Dia di dalam hidup saya, itulah problem paling utama. Problem paling utama saya tidak mau sembah Tuhan meskipun saya tahu Tuhan ada. Begitu banyak orang puas dengan hidup sekular yang mereka jalani, hidup begitu nyaman tapi tidak perlu tarik Tuhan masuk di dalam hidup kita sebagai Penguasa segala sesuatu, “saya lebih senang pegang tangan nasib saya dari pada harus saya lepaskan ke dalam tangan Tuhan”. Itu sebabnya manusia hidup dalam kerusakan yang begitu parah. Maka inilah problem paling utama, apa sih dosa itu? Apa sih problem paling utama dalam hidup saya? Apa yang membuat saya menjalani hidup seperti orang mati dengan hidup seperti ini?

Hal pertama adalah saya tidak mau menerima semua fakta yang saya tahu bahwa Tuhan ada. Tuhan ada, saya tidak mau sembah Dia. Tuhan berfirman, saya tidak mau dengar. Tuhan mempunyai kehendak, saya tidak mau taati. Tuhan mempunyai perintah, saya abaikan. Inilah problem paling utama. Dan iblis akan membuat kita melihat hal yang lain, “kamu punya problem apa bukan itu, kamu percaya Tuhan atau tidak percaya Tuhan itu bukan hal yang penting, yang penting itu lihat bagaimana pekerjaanmu itu sukses atau tidak, lihat uangmu itu bertambah atau tidak, lihat kenikmatan yang kamu alami, lihat bagaimana kamu bisa mengeruk kenikmatan lebih besar lagi”, ini yang membuat kita terus cari-cari bahagia tapi meninggalkan sumber bahagia.

Hal kedua, dosa adalah mengabaikan seluruh prinsip dari Taurat Tuhan. Dalam ayat 56 dikatakan kuasa dosa adalah hukum Taurat. Apa maksudnya? Apakah hukum Taurat itu jahat? Tidak. Apakah hukum Taurat itu sesuatu yang evil? Tidak. Adakah hukum Taurat diberikan untuk membuat manusia mati? Tidak. Kalau hukum Taurat itu baik mengapa membuat aku mati? Karena hukum Taurat memberikan satu prinsip bahwa pelanggar dari prinsip Tuhan adalah seteru Tuhan. Saya mengabaikan Tuhan, otomatis masuk dalam hal kedua, Tuhan akan nyatakan saya sebagai seteruNya. Kita mungkin mengatakan “mengapa kalau saya berbuat dosa, saya menjadi seteru Allah?”, karena Allah adalah Allah yang menyatakan diri sebagai Pencipta dan Penopang hidup kita dan kita mengabaikan kehendakNya dalam hidup kita. C.S. Lewis menulis hal yang baik sekali dalam buku Mere Christianity, dalam buku ini dia mengatakan dosa adalah pelanggaran terhadap pribadi, bukan pelanggaran peraturan saja. Waktu Saudara berdosa, Saudara melanggar Pribadi Tuhan. Ini yang membuat Tuhan maeah dan Dia berhak untuk marah. Kita terus membuat Tuhan sesuai dengan selera kita “pokoknya kalau saya menjadi tuhan, saya tidak akan marah-marah, maka Tuhan pun tidak boleh marah”. Tuhan menyatakan kita telah berdosa dan dengan TauratNya menyatakan “engkau adalah pelanggar-pelanggar yang membuat Tuhan melihat engkau sebagai seteru”. Ini adalah hal kedua yang menjadi problem besar. Hal pertama, hidup saya jalani tanpa peduli Tuhan, hidup saya jalani tanpa sadar saya harus menyembah Tuhan. Ada problem kedua yang besar, hidup saya jalani sebagai orang yang sedang memancing-mancing permusuhan dengan Tuhan. Banyak dari kita setiap hari melewati lembar-lembar baru hari hidup dan terus isi dengan kebobrokan. Sampai kapan lembar hidup Saudara isi dengan kebobrokan, diisi dengan kekerasan hati, diisi dengan niat yang tidak mau berubah, tidak pernah mau bertobat di hadapan Tuhan, terus jalani hidup dengan mengisi lembar-lembar yang akhirnya menjadi kotor dalam hidup kita. Saudara ketika akan meninggalkan dunia ini, bagaimana bertanggung jawab atas hidup ini? Itu sebabnya kalau kita hidup di dalam dosa, dosa itu menjadi sengat yang membuktikan kita berada dalam kuasa maut. Itu sebabnya dalam ayat 56 dikatakan “sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah maut”. Lalu di dalam keadaan yang kacau seperti ini manusia mau cari jalan keluar, dia mau lepas dari kehidupan seperti ini tapi tidak tahu harus bagaimana. Waktu manusia mau cari jalan keluar, iblis akan datang menawarkan jalan keluar palsu yang akan memperburuk. Apakah jalan keluar palsu itu? Jalan keluar yang paling parah adalah memberikan kepada kita agama-agama palsu yang tidak mengarahkan kita kepada Allah yang sejati.

Lalu hal ketiga, setan akan menawarkan jalan keluar kepada kita yang bersifat buntu, sehingga kita mengatakan “saya putus asa, saya tidak temukan jalan keluar. Maka saya dalam keadaan hidup yang begitu frustasi, saya tidak tahu lagi mau lakukan apa, hidup saya sudah terlalu kompleks dan tidak sanggup jalani lagi”, ini adalah jalan palsu yang ketiga. Maka Alkitab mengatakan satu-satunya kemungkinan kita lepas adalah kalau kuasa dosa dipatahkan dan kalau kutuk hukum Taurat dibalik menjadi berkat, inilah pengertian Injil yang harus kita tahu. Agama Kristen bukan agama yang mengajarkan bagaimana keluar dari dosa dengan kekuatan sendiri. Agama Kristen adalah agama yang mengajarkan bagaimana dengan kekuatan Kristus kita bisa dibebaskan dari segala kuasa dosa. Bagaimana lepas dari kuasa dosa? Yang pertama dosa harus dihancurkan. Yang kedua, Taurat mesti diubah dari kutuk menjadi berkat, bagaimana ubah ini? Satu-satunya kemungkinan ubah adalah kalau Tuhan cukup berbaik hati memperkenalkan atau menerapkan kebaikan dari satu orang untuk berlaku kepada semua orang, ini satu-satunya kemungkinan. Saudara mengharapkan saya baik sendiri, tidak bisa. Tapi kalau Tuhan murah hati, Tuhan ijinkan seluruh manusia dinilai keadaannya melalui perwakilan. Adakah orang yang tidak pernah melakukan kejahatan, adakah orang yang tidak pernah menyalahi aturan dari Taurat? Taurat mengatakan sembahlah hanya Allah, adakah orang seperti ini, setia seumur hidup, sangat sulit, maka kita tidak mungkin mempunyai pengharapan. Tapi Tuhan mengatakan Kristuslah pengharapan itu, karena Dialah yang dijanjikan Allah menjadi Wakil yang kedua. Maka Alkitab mencatat Tuhan Yesuslah satu-satunya yang mungkin jadi Juru Selamat, karena Dialah satu-satunya Orang yang diberikan ke dalam dunia ini untuk menjadi Wakil dari seluruh manusia. Adam adalah wakil dari seluruh manusia, wakil berikut bukan para nabi, wakil berikut bukan Musa, wakil berikut bukan Daud, wakil beriku bukan pemimpin-pemimpin agama, wakil berikut bukan orang-orang besar dalam agama apa pun, wakil yang berikut adalah Kristus Anak Daud. Tahu dari mana Dia adalah yang berikut? Karena Alkitab mencatat kelahiranNya penuh mujizat, kemudian pelayananNya terus dikonfirmasi Tuhan sebagai Sang Wakil itu, lalu kematianNya adalah kematian yang menanggung dosa seluruh umat, kebangkitanNya menjadi contoh kebangkitan umat yang percaya. Hanya Kristus, bukan yang lain. Saudara mau bandingkan Kristus dengan siapa? Dia adalah Wakil kedua dari umat manusia. Kalau wakil kedua berarti kegagalanNya menjadi kegagalan seluruh umat manusia, keberhasilanNya berarti keberhasilan seluruh orang yang beriman kepada Dia. Itu sebabnya serangan iblis kepada Yesus Kristus jauh lebih berat dari pada serangan iblis kepada kita semua. Yesus menjalani hidup penuh dengan kesetiaan, menjalani hidup dengan penuh kesetiaan dan kebaikan. Kristulah satu-satunya yang dapat memberikan kita pengharapan sejati, keluar dari problem dosa dan problem menjadi musuh Tuhan, dengan cara Dia mewakili kita hidup bagi Tuhan. Lalu ketika Dia mewakili hidup bagi Tuhan dengan baik, Dia harus mewakili kita di dalam menanggung hukuman karena kita sudah dimurkai oleh Tuhan. Maka Dia menyerahkan Diri menjadi korban di atas kayu salib. Dia mati, setelah 3 hari Dia bangkit. Waktu kita mati, kita mati dan setelah itu kedatangan Dia ke-2, kita akan bangkit. Inilah pengertian iman yang kita ketahui.

Maka Yesus Kristus menjalani diriNya menjadi murka, menjadi apa yang menanggung murka Tuhan, menjadi seorang yang mewakili kita mendapatkan seluruh murka Allah waktu Dia mati di kayu salib. Setiap Jumat Agung inilah yang kita ingat, Dialah Raja yang dijanjikan, tapi Dia lepas mahkotaNya diganti mahkota duri, Dia lepas segala kemewahan hidup menjadi Anak Allah, lalu Dia menjadi korban bagi manusia. Ini berita yang tidak mungkin dikarang, tidak mungkin dapat masuk ke dalam pikiran manusia bagaimana ada Allah yang menjemput umatNya penuh dengan cinta kasih dan penuh dengan pengorbanan seperti ini. Maka Saudara renungkan ini waktu Kristus dipaku di kayu salib, Dia mengingat dosa kita yang harus ditanggung dan Dia lakukan itu dengan rela. Waktu darahNya tercurah, Dia kerjakan itu supaya kita lepas dari seluruh kehidupan yang rusak ini. Itu sebabnya Kristus yang mati dan bangkit menyatakan kebangkitanNya, Paulus mengatakan maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di mana kemenanganmu? Hai maut di mana sengatmu? Apakah sengat maut? Dosa. Dimana dosa? Dosa sudah ditaklukan. Bagaimana dosa ditaklukan? Dengan Kristus yang datang kemudian mengambil seluruh tugas tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita untuk hidup dengan setia, lalu mengambil seluruh murka yang harusnya ditimpakan kepada kita. Setelah Kristus yang bangkit ini menyatakan diri, maka kita pun menjadi satu dengan Dia dalam berjuang untuk mengatasi dosa. Sekarang dosa bukanlagi menjadi sengat yang mematikan kita, tetapi menjadi sisa yang harus kita buang dari hidup kita. Maka sekarang saya minta semua orang yang sudah ikut Kristus ingat semua hal ini, makin kita membiarkan hidup dikuasai dosa makin kita hidup dengan cara yang sangat bodoh, karena setelah kita lepas dari dosa, kita pilih untuk jalani hidup dengan yang dulu, itu bodoh sekali. Kapan Saudara berjuang untuk tinggalkan seluruh kecemaran dan hidup di cara yang baru di dalam Tuhan. Tinggalkan kecemaran dan mulai hidup penuh denagn kekudusan, tinggalkan amarah dan mulai hidup dengan penuh cinta kasih, tinggalkan tipu daya dan mulai hidup dengan ketulusan, tinggalkan kebencian dan mulai hidup dengan penuh kasih dan pengampunan, tinggalkan seluruh keserakahan dan mulai hidup dengan kerinduan menolong orang lain, tinggalkan motifasi yang penuh dengan kesombongan dan mulai hidup dengan kerendahan hati untuk memuliakan nama Tuhan. Saudara mesti mulai dalam hidup ini, Saudara tunda lagi, waktu terus lewat. Biarlah Paskah ini menjadi momen kita memperbarui hidup, memperbarui diri. Yang belum percaya kepada Kristus, cepat percaya kepada Dia. Yang sudah percaya di dalam Kristus, cepat bersihkan sisa dosa yang masih menempel dalam hidupmu. Tuhan tidak membiarkan waktu tetap diam tunggu Saudara, waktu akan terus lewat.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)