Kalau saudara lihat di dalam Matius 21: 18-21 pola yang sama kita lihat, Yesus seperti jadi perwakilanNya Tuhan, membuat kekacauan, membuat hukuman. Pohon ara kering, pohon ara ini lambangnya Israel. Israel akan kering, “Tuhan jangan, lebih baik hadiranMu membuat orang Israel yang sudah kering jadi limpah lagi. Kami yang sudah mau mati hidup lagi, mohon itu yang Engkau lakukan”, tapi Tuhan justru mendeklarasikan “kamu akan kering selama-lamanya”, mengerikan sekali. Dan ketika murid-murid mengatakan “Tuhan apa yang terjadi ini?”, dan Tuhan mengatakan “jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu dapat mengatakan kepada gunung beranjaklah”, maksudnya apa? Maksudnya adalah jika engkau percaya, engkau tahu tangan Tuhan yang kerjakan ini. Ini adalah pengertian iman yang mau diajarkan di Matius, segala kondisi buruk itu tangan Tuhan yang kerjakan. “Mengapa ini dibilang beriman? Justru ini mengacaukan iman”, tidak, ini akan menguatkan iman. Segala kondisi buruk itu Tuhan yang kerjakan. “Kalau Tuhan yang kerjakan, kondisi buruk dari Tuhan, saya akan rusak iman”, tidak, justru kamu akan kuat iman. Mengapa kuat iman? Karena kamu tahu “kalau ini tangan Tuhan, aku bisa berespons dengan doa”. Kalau ini bukan Tuhan, percuma berdoa. Kalau yang membuat engkau sakit itu setan, untuk apa berdoa kepada setan? Maka orang percaya dan orang tidak percaya responsnya kepada Tuhan selalu beda. Di dalam kondisi baik responnya beda. Orang percaya dalam kondisi baik, penuh ucapan syukur. Orang percaya dalam kondisi buruk, penuh dengan kehidupan doa yang makin erat dengan Tuhan. Di mana kehidupan doamu ketika sengsara? Saya bingung di tengah-tengah pandemi yang ikut doa tidak tentu tambah. Harusnya terbalik, harusnya tidak begitu, di tengah-tengah keadaan sulit yang ikut doa harusnya tambah banyak. Yang ingin Tuhan mendengar permohonan kita di tengah sengsara, harusnya tambah banyak. Maka di dalam pasal 21 Yesus mengatakan “jika kamu percaya dan tidak goncang. Bahkan kondisi laut menelan gunung pun membuat engkau tidak kehilangan iman, engkau akan berdoa kepada Tuhan. Engkau bahkan mendeklarasikan penghukuman Tuhan”, ini mirip nabi-nabi. Penghakiman Tuhan menyusul peringatan keras dari nabi Tuhan. Nabi Tuhan kalau sudah memberi peringatan, sebaiknya bertobat. Karena kalau peringatan sudah diberikan, tapi engkau tetap tidak bertobat, hukuman akan segera tiba. Ini yang dimaksudkan orang beriman akan mengatakan “hei gunung tercampaklah ke laut”. Nabi-nabi mengatakan “hei Yerusalem, bertobatlah kamu”. Sehingga Yohanes pembaptis mengatakan “bertobatlah kamu”, Yesus mengatakan “bertobatlah kamu”, tapi kita terlalu keras hati, kita lewatkan tahun-tahun dengan sama. Tahun lalu penuh dosa, 2 tahun lalu penuh dosa, tahun ini pun sudah rencanakan untuk terus beri makan keserakahan, untuk terus beri makan ego, kita terus punya rencana dosa yang mengabaikan Tuhan. Karena itu akan benar-benar terjadi, gunung benar-benar akan dicampakkan ke laut dalam arti kondisi yang baik akan ditelan oleh kacau balau. Kekacauan akan menelan. Kalau begitu bagaimana reaksi kita? Ayat 22 mengatakan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan memintanya. Di dalam sengsara Saudara doa apa? Tuhan pulihkan, tapi tidak dapat. Kalau begitu masih bisa 2x lagi, doa apa? Tuhan hadir dan bisa 2 lagi, 2 apa? Tuhan hadir dan ini kita akan dapat Tuhan di tengah sengsara hadirlah dan Tuhan akan jawab. Kamu lihat penderitaan? Berdoalah”, “doa apa?”, minta supaya Tuhan hadir. Kondisi gelap seolah menang, paling besar itu disalib. Di atas kayu salib, Mesias mati, ini seperti kemenangan laut atas gunung. Ini kemenangan kekacauan atas keteraturan. Bagaimana mungkin kekacauan menang? Kekacauan menang. Di tengah kekacauan seperti ini, adakah seruan doa? Ada. Seruan doa supaya Tuhan mengampuni keluar dari mulut Yesus, “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Bapa, ampunilah”. Ampuni itu berarti diadopsi menjadi anak, yang memusuhi engkau mengadopsi engkau menjadi anak-anaknya. Tuhan berdoa bagi kaum pilihan, tentunya, ini pikihan doa yang tentu efektif bagi kaum pilihan. Dan kamu pilihan memperolah Tuhan. Maka salib adalah kondisi dimana kekacauan sepertinya menang, tapi dari kondisi itu ada doa, doa yang meminta kehadiran Tuhan. Dan Tuhan kabulkan, setelah Yesus mati, dia bangkitkan Roh Kudus hadir. Maka di tengah keadaan kacau, Tuhan mengatakan “sekarang aku rela memberikan kehadiran”. Kematian Kristus dan kebangkitannya membuat relasi anatara Tuhan dan bumi menjadi lebih erat, menjadi akrab dari sebelumnya. Sekarang Tuhan rela hadir di mana pun di seluruh bumi. Di mana ada orang berseru mencari Tuhan, di situ Tuhan jawab dengan kehadiranNya.
Tapi sekarang kita mau tanya, kehadiran Tuhan itu dinyatakan lewat apa? Kehadiran Tuhan dinyatakan lewat roh yang hidup di dalam diri orang percaya. Tuhan hadir lewat Saudara dan saya menjadi pernyataan kehadiran Tuhan satu dengan lain. Satu dengan lain menyatakan kehadiran Tuhan. Di dalam keadaan kacau apa yang bisa orang harapkan? Doa supaya minta Tuhan hadir. Dan ketika mereka doa minta Tuhan hadir, siapa yang Tuhan kirim? Orang Kristen. Saya terharu sekali ketika ada kekacauan terjadi di Syria, waktu itu ada kekacauan. Lalu ada komentar dari 1 orang yang menerima bantuan dari lembaga-lembaga yang menyalurkan bantuan dari Kristen. Mereka, orang-orang ini mengatakan “cuma orang Kristen, kalian kan yang membantu. Cuma kalian yang bantu, cuma kalian yang tolong, cuma kalian yang hadir”, ini kalimat mengharukan sekali. Orang Kristen menjadi pernyataan kehadiran Tuhan. Kalau ada keadaan sulit, doanya minta apa? minta Tuhan hadir, tapi bagaimana caranya Tuhan. Hadir lewat umatNya. Itu sebabnya Tuhan mau supaya umatnya menyebar ke seluruh bumi, “Jadikanlah seluruh bumi bangsa-bangsanya jadi murid-Ku.” Bagaimana jadi murid? Di tengah bangsa-bangsa itu ada orang-orang yang menyatakan kehadiran Tuhan. Kita sering meremehkan diri kita karena kita tidak tahu fungsi kita apa. Kita cari fungsi di dalam apa yang dunia kejar. Kita baru merasa berguna kalau berprestasi dalam pandangan dunia. Tapi bukan itu yang Tuhan mau, Tuhan mau dunia menghargai saudara sebagai pernyataan kehadiran Tuhan. Sanggupkah? Tuhan hadir dengan keadilannya lewat saudara Tuhan hadir lewat kasihNya lewat saudara. Tuhan hadir didalam belas kasihanNya melalui saudara, sehingga kehadiran saudara menjadi pernyataan kehadiran Tuhan. Tuhan yang memberikan kesempatan kepada kita untuk melayani Tuhan yang memberikan kesempatan kita untuk dilayani oleh dia. Saling melayani satu dengan lain. Saling menghidupi kehidupan bergereja, saling “menyatakan kasih Tuhan keluar, saling punya belas kasihan.” Inilah keindahan yang Tuhan mau ada dalam gerejaNya. Kehadiranmu memberkati tetanggamu dengan pernyataan belas kasihan Tuhan. Kehadiranmu menjangkau orang lain sehingga di dalam keadaan paling sulit pun ketika orang tidak tahu harus berseru kemana, Tuhan mengajar mereka berseru memohon kehadiran Tuhan dan Tuhan mengatakan “Aku mengirim anakKu lewat diri gerejanya”. Gereja adalah tubuh Kristus, pernyataan kehadiran Kristus. Yesus adalah Kepala dan kita adalah tubuh, ini bukan berarti kita coba tubuh leher ke bawah. Tubuh itu adalah pernyataan kehadiran dan kepala itu adalah lambang kepemimpinan. Sehingga yang dimaksud dengan tubuh Kristus adalah kehadiran Kristus. Gereja adalah kehadiran Kristus. Di Indonesia apakah Kristus hadir? Hadir, karena engkau dan saya hadir. Di Amerika apakah Kristus hadir? Seharusnya hadir, karena orang-orang Kristen di sana hadir. Tetapi kalau kita lupa hal ini, maka segala kekalutan, kekacauan dan penderitaan tidak ada solusi sepertinya. Semua orang akan cari solusi, tapi Tuhan mengatakan “solusi sejati ada dalam kehadiranKu”. Maka kalau Saudara mengalami kehidupan yang sulit, doa sama Tuhan “Tuhan hadirlah”. Dan minta Tuhan buka kemungkinan engkau melihat kehadiranNya lewat orang-orang percaya. Dan jika engkau sering doa “Tuhan hadirlah”, harap engkau juga menjadi orang yang rindu hadir bagi orang lain. Rindu menyatakan kehadiran Tuhan bagi orang lain. Inilah makna dalam sekali dari bagian ini. Yesus hadir membawa penghakiman bagi Israel, tapi Yesus juga yang membawa kehadiran Allah bagi Israel, ini memang paradoks. Maka Dia membawa penghakiman, tetapi Dia membawa kehadiran Allah. Orang Kristen mendoakan penghakiman jika perlu. Jika pemerintah kita tidak adil, doa kepada Tuhan supaya Tuhan beranugerah. Dan jika anugerah tidak diberikan, doa supaya Tuhan hukum, doa supaya Tuhan berikan penghakiman. Tapi kalau keadaan sulit terjadi, doa minta Saudara menjadi orang yang sanggup menyatakan kehadiran Kristus. Kiranya tahun ini kita jalani dengan kerinduan menikmati Kristus yang hadir lewat diri saudara-saudara seiman kita, dan kita rindu hadir bagi mereka sebagai Kristus yang hadir bagi umatNya. Tuhan Pimpin dan memberkati kita.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)