Injil Yohanes ini sangat unik, penuh dengan simbol yang sangat merangkum Kitab Suci dengan begitu indah. Maka ketika Yesus tidak ada, yang ada adalah malaikat, ini jadi lambang dari keadaan baru. Ini adalah lambang tempat suci sekarang adalah di mana Kristus pernah mati. Yesus mati di mana, tempat itu jadi tempat suci. Di mana Yesus mati? Di atas kayu salib. Kalau begitu kayu salib jadi tempat suci? Iya. Di mana lagi Yesus mati? Yesus mati di dalam diri kita karena waktu kita percaya kepada salib Kristus, dikatakan kita satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, maka tempat suci adalah Saudara. Mengapa Saudara itu tempat suci, mengapa saya tempat suci? Karena kita juga adalah tempat di mana Kristus mati oleh karena kita disatukan dengan salib. Jadi karena Yesus mati dari dalam diri kita dan kita mati bersama dengan Dia, maka kita pun menjadi tempat suci. Dan ini gambaran yang indah, kubur Yesus menjadi tempat suci, tempat yang identik dengan kelam, identik dengan kematian, identik dengan kuasa dosa, identik dengan putusnya pengharapan, identik dengan matinya jiwa manusia dan tubuh manusia yaitu kubur, sekarang menjadi tempat suci. Ini gambaran yang indah sekali, Bait Suci bukan lagi bangunan indah yang sekarang diratapi oleh para peratap Yahudi di tembok, sekarang tinggal sisa tembok, mereka terus menangisi itu mengatakan “kapan Bait Suci dibangun? Kapan Bait Suci dibangun? Orang Yahudi tidak mengerti bahwa Bait Suci sudah dibangun di dalam kebangkitan Kristus. Maka tempat sucinya sekarang tidak lagi harus di Yerusalem dan Yohanes memberikan gambaran itu. Maria melihat ke dalam dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring, bayangkan indahnya gambaran ini. Si dalam gambaran Bait Suci dikatakan siapa yang masuk ke ruang maha suci akan mati karena ruang maha suci ini lambang Taman Eden. Dan di Taman Eden setelah manusia diusir, dijaga dengan dua kerub dengan pedang yang menyala-nyala. Siapa berani masuk ke Taman Eden lagi dia akan dihanguskan oleh pedang yang menyala-nyala. Dan ini terjadi pada anak-anak Harun, dia masuk ke dalam ruang maha suci bawa api, Tuhan tidak pernah memerintahkan ke tempat maha suci dengan membawa api dan mereka binasa karena mereka seharusnya tidak masuk ke situ. Lalu Uza menyentuh tabut perjanjian, dia dihukum oleh Tuhan, dia pun mati karena tempat suci tidak bisa bersatu dengan manusia cemar. Sama seperti kertas tidak mungkin bersatu dengan api tanpa menjadikan kertas itu hangus. Seperti ngengat yang terbang ke api, begitu dia sampai ke api dia hangus. Mengapa api harus menghanguskan ngengat? Karena begitulah naturnya api. Mengapa manusia harus hangus di kesucian Tuhan? Karena begitulah natur kesucian Tuhan. Maka siapa berani menembus ruang maha suci mati. Tapi di tempat ini Maria menembus ruang maha suci dan dia berdialog dengan malaikat. Malaikat tidak mematikan dia dengan tebasan pedang yang menyala-nyala, tapi malaikat menyapa, ini gambaran yang indah sekali. Ada keakraban antara surga dan bumi dan tempat keakraban itu secara ironis ada di kuburan. Maria bercakap-cakap dengan malaikat, malaikat yang lebih dulu menyapa. Di dalam kuburan ini malaikat menyapa lebih dulu, “ibu mengapa engkau menangis?”, bayangkan ekstremnya perbedaan antara kalimat Tuhan di Taman Eden dengan Yohanes 20. Kalimat Tuhan kepada malaikat adalah “kalau manusia mendekat, tebas”, tapi perintah Tuhan kepada dua malaikat ini “kalau ada manusia mendekat, tanyalah kesulitannya konselinglah mereka” jadi dari penebas jadi konselor, ini tugas yang Tuhan berikan kepada makhluk surgawi. Kalau Saudara mengatakan bukannya malaikat dan kerub ini dua jenis makhluk surgawi yang berbeda. Bisa berbeda bisa sama karena kata malaikat itu bisa berarti malaikat secara spesifik makhluk surgawi yang jadi bala tentara Tuhan, tapi kata malaikat angelos, kalau misalnya ini adalah malaikat secara umum, angelos artinya adalah yang diutus Tuhan, maka ini bisa siapa saja, bisa juga kerub jadi tidak masalah, itu tidak menjadikan beda dengan kisah di Taman Eden. Di Taman Eden, Tuhan mengatakan kepada kerub, “kalau ada manusia masuk mendekat, tebas, mereka tidak boleh masuk ini tempat suci”. Dan itu terjadi ketika anak Harun masuk tempat suci, ketika Uza menyentuh tabut perjanjian. Tapi bagian ini tidak, malaikat itu justru bertanya “ibu mengapa engkau menangis?”, jawab Maria kepada mereka “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan” Saudara perhatikan malaikat ini menjadi seperti konselor yang tidak tuntas pekerjaannya. Dia cuma tanya tapi tidak memberikan kalimat penghiburan, “ibu mengapa engkau menangis?”, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan”, tapi tidak ada dialog lanjutan dari malaikat, ini konselor yang sudah habis waktu, “waktu setengah jammu selesai, silahkan pergi, nanti datang lagi saya berikan resep baru”. Mengapa malaikat tidak menjawab? Karena yang akan memberikan penghiburan bagi Maria bukan malaikat tapi Yesus. Jadi malaikat menyerahkan Maria untuk selanjutnya berdiskusi dengan Yesus Kristus. Dan sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang dan melihat Yesus tapi dia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Ayat 15 mengatakan “Yesus bertanya ibu mengapa engkau menangis? Siapakah yang kau cari? Maria mengatakan Tuan jika Tuan mengambil Dia (yaitu Yesus) katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia supaya aku dapat mengambilNya”, Yesus tidak dikenal oleh Maria. Dan Maria berpikir kalau Yesus itu adalah tukang kebun, ini ada di ayat 15 kata Yesus kepadanya “ibu mengapa engkau menangis? Siapakah yang kau cari? Selanjutnya Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman”, ini kuburan atau taman? Ini kuburan yang ada di dalam taman. Jadi Saudara ini settingnya kuburan tapi di dalam taman, ini setting Taman Eden. Jadi di Taman Eden ada malaikat, di taman tempat Yesus dibaringkan juga ada malaikat. Di Taman Eden manusia terusir keluar, di dalam taman yang ada kubur Yesus manusia dipanggil balik. Di Taman Eden kekudusan Tuhan dinyatakan dalam bentuk 2 pohon, pohon pengetahuan baik dan jahat dan pohon kehidupan, ini yang kemudian diadopsi di dalam kisah di dalam Bait Suci menjadi ruang maha suci. Kemudian Taman Eden dijaga oleh dua malaikat, ini yang diadopsi oleh Bait Suci dengan simbol dua kerub di atas tabut perjanjian. Tapi kubur Yesus menyatakan bahwa tempat suci, tempat utama di dalam taman itu adalah kuburan, kematian adalah tempat suci. Dengan demikian di dalam skema ciptaan yang baru tidak ada lagi tempat bagi kematian. Kematian berkuasa di kuburan, tapi sekarang kuburan menjadi tempat suci. Tempat yang paling identik untuk kubu busuk, ini justru jadi tempat yang paling identik untuk Tuhan. Saudara tahu di seluruh Kanaan tempat mana yang paling terlambat dimenangkan? Kota apa yang paling lama dimenangkan di dalam penyerbuan Israel ke Kanaan? Kota yang sangat lama dikuasai musuh, tidak pernah bisa direbut Israel adalah Yerusalem. Yerusalem itu terus menjadi miliknya orang-orang Yebus. Orang Yebus terus berkuasa di situ, tidak pernah diambil Israel di zaman Yosua, tidak pernah diambil Israel di zaman hakim-hakim, tidak pernah diambil Israel di dalam zamannya Samuel, tidak pernah diambil Israel di dalam zaman Saul. Tapi pada waktu Daud bertahta, Daud mengatakan “saya mau ambil Yerusalem”, lalu orang Yebus langsung tertawakan dia “mau ke sini? Seluruh Israel tidak bisa menyerang kami, kamu mau menyerang kami? Kami akan taruh orang timpang dan orang lumpuh dan orang buta untuk menjaga dan itu pun kamu tidak akan bisa masuk”. Akhirnya Daud pakai cara mengeringkan jalur air ke Yerusalem, ini menjadi legenda, kota besar itu dihancurkan lewat jalur air. Pasukan Daud masuk lewat jalur air kemudian merebut Yerusalem dan akhirnya Yerusalem dimenangkan, inilah kota terakhir yang dimenangkan, kota yang paling lama dikuasai oleh setan atau oleh musuh. Dan Daud mendeklarasikan “ini kota terakhir yang direbut dan saya mau ini jadi kota utama untuk kekudusan dan kehadiran Tuhan”. Menarik sekali, jadi tempat yang paling lama dikuasai oleh si jahat justru jadi tempat utama yang Tuhan rebut untuk jadi milikNya. Demikian di dalam kehidupan kita, tempat yang paling dikuasai oleh maut itu kuburan. Saya yakin tidak ada di antara Saudara yang akan mengasosiasikan kuburan dengan hal-hal indah.

Kita tidak pernah mengidentikan kuburan dengan hal yang indah, tapi Injil Yohanes melakukannya. Karena Injil Yohanes mau mengatakan “tahu tidak di tempat di mana maut bertahta sekarang jadi tempat suci”. Lihat tempat mayat dibaringkan sekarang jadi seperti tutup pendamaian, ada dua kerub yang duduk di ujung sebelah satu dan satu lagi di ujung sebelah lain. Jadi satu kerub duduk di sebelah ujung satu, satu kerub lagi duduk di ujung yang lain, ini lambang dari tabut perjanjian. Tempat maut berkuasa sekarang sudah kosong, mautnya sudah kalah dan sekarang yang bertahta adalah kekudusan Tuhan. Di tempat yang tadinya maut menang, sekarang berubah menjadi tempat di mana kekudusan Tuhan berdiam. Tadinya maut menang di dalam hidup Saudara dan saya, tadinya maut menguasai Saudara. Tetapi perhatikan berita Injil Yohanes, sekarang kekudusan Tuhan berdiam di tempat yang tadinya maut berkuasa. Inilah pesan pertama mengenai sirnanya kematian untuk hari Paskah ini. 

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 6 of 6