Maka Yesus masuk ke Yerusalem untuk mengakhiri genapnya pekerjaan penebusan yang sudah Dia mulai lakukan sejak pelayanan pertama sampai dia akhirnya mati di kayu salib. Di dalam Injil Yohanes diceritakan Dia ditangkap, diadili, dia dihukum, dia dicambuk kemudian dia dipakukan di kayu salib, dan setelah dia akan mati, dia mengatakan “tetelestai, sudah selesai”. Apanya yang selesai? Pekerjaan penciptaan baru sudah selesai, new creation sudah selesai. Kalau new creation sudah selesai, selanjutnya apa yang dilakukan Yesus? Dia beristirahat di dalam kubur. Dia beristirahat di dalam kubur? Berarti Dia tidak benar-benar mati? Dia mati tetapi di dalam ramuan dari Injil Yohanes, kematian yang tadinya sangat mengerikan, kematian yang menghancurkan seluruh ciptaan, kematian yang memberikan efek rusaknya keadaan indah yang Tuhan sudah berikan, sekarang dijadikan hanya seperti tidur. Yesus beristirahat di dalam kematianNya. Itu sebabnya Alkitab tidak memberitahu kemana Yesus pada waktu Dia ber-Sabat, waktu Dia mati, Dia turun ke dalam kerajaan maut. Dia tidak bekerja, Dia tenang, Dia tidak beraktivitas, badanNya mati. Apa yang dilakukan Yesus? Injil Yohanes dengan berani meramu sebuah sebuah tuturan, sebuah berita Injil di mana Yesus mati di kayu salib mengatakan “sudah selesai” dan setelah itu Dia ber-Sabat. Ini mirip dengan Tuhan yang mencipta, enam hari Dia mencipta dengan komentar “sungguh amat baik” dan hari ketujuh Tuhan ber-Sabat. Sabatnya Tuhan dirayakan dengan orang Israel pergi ke Bait Suci. Sabat dirayakan dengan orang Israel beribadah kepada Tuhan. Dan hari Sabat itu adalah hari ketujuh di dalam satu minggu. Tapi ada tahun Sabat, ini adalah perwakilan dari tahun di dalam tradisi Yahudi. Ada tahun Sabat yaitu tahun ke-7, juga ada perayaan hari raya penebusan yang dianggap menjadi Sabbath yearly, Sabat tahunan. Waktu hari raya penebusan, imam besar akan membawa korban dan darahnya. Setelah itu darahnya akan dibawa ke ruang maha suci, imam besar masuk ke ruang maha suci satu tahun sekali ini menjadi Sabat yang dikerjakan oleh imam besar. Setelah itu dia akan memberkati seluruh rakyat. Yesus adalah Imam Besar dan Dia menjalankan tugasNya di Bait Suci. Mana Bait Sucinya? Bait Sucinya adalah salib mezbahnya, salib adalah mezbah. Di salib, Yesus mengorbankan diriNya, di salib Yesus meneteskan darahNya. Tapi sekarang pertanyaan berikutnya di mana tempat maha sucinya? Tempat maha suci di Bait Suci itu adalah tempat khusus yang hanya boleh dimasuki imam satu kali dalam satu tahun. Di dalamnya ada banyak ukiran malaikat, kemudian di tengah-tengahnya ada tabut perjanjian. Ini yang disebut dengan tumpuan kaki Tuhan, footstool of God. Tuhan bertahta di surga dan tumpuan kakiNya ada di tabut perjanjian. Tabut perjanjian itu berupa kotak yang dihiasi dengan emas yang diukir bagus bukan main, sekarang tidak tahu ada di mana. Tabut perjanjian dihias begitu bagus, lalu ada tutup pendamaian diletakkan di atasnya. Di dalam tabut perjanjian hanya ada manna, kenang-kenangan. Lalu ada tongkat Harun yang bertunas, ini menjadi lambang dari imam dan lambang dari pemeliharaan Tuhan. Lalu di atas tutup pendamaian digambarkan dua kerub di ujung yang satu dan di ujung yang lain, dengan sayap yang saling berpadu, ini jadi barang yang indah bukan main. Kita tidak tahu ada di mana sekarang, tetapi kita bisa melihat gambarnya lewat berita dari Kitab Suci. Sekarang Saudara perhatikan di dalam Yohanes pasal yang ke-20 yang kita sudah baca tadi, di ayat yang ke-12 “dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring”. Orang Yahudi punya pemakaman ada di dalam kubur digali di gua. Ini pemakaman tahap pertama, mayat akan dibaringkan di atas sebuah tempat yang berbentuk kotak panjang, persegi panjang. Lalu mayat itu dibaringkan kemudian goa itu ditutup, tunggu 2 tahun. Setelah 2 tahun mayat itu hanya tinggal tulang-belulang, dibungkus dengan kain kafan. Nanti orang Yahudi, 2 tahun kemudian keluarganya akan masuk lagi ke kubur itu, membuka kain kafan lalu akan mengambil tulang-belulang dari orang yang sudah mati, kemudian dimasukkan ke osuari. Osuari adalah kotak kecil kira-kira besarnya seperti ini, nanti tulang-belulang disusun di atas osuari, kemudian ditutup, nanti kotak yang kecil itu akan ditaruh di dalam pemakaman keluarga. Nanti ada osuarinya si kakek, ada osuarinya nenek, ada osuari papanya kakek, ada osuarinya kakeknya kakek, ada osuarinya kakeknya kakeknya kakeknya kakek, semua generasi sampai nanti ruangan tidak muat baru beli lagi kalau dia orang kaya, atau kalau tidak ya sudah, ruangan itu yang akhirnya dijebol kemudian diganti tulang-belulangnya. Biasanya orang Yahudi akan memakamkan dengan cara demikian. Maka Yesus pun dimakamkan dengan cara demikian, setelah Yesus mati mayatNya dibaringkan di tempat panjang, kemudian mereka akan tunggu 2 tahun. Murid-murid belum sempat meratapi karena Yesus mati di hari Jumat, kemudian mereka tidak bisa menyentuh kuburan karena mereka akan masuk ke dalam hari Sabat. Maka mereka tidak bisa minyaki tubuh Yesus, mereka tidak bisa melakukan ratapan. Biasanya mereka akan meratap sambil merempah-rempahi mayat, sambil menangis sambil melakukan tindakan kasih terakhir kali, merawat tubuh dari orang yang sudah mati tersebut. Ini yang rindu dilakukan oleh para perempuan, tapi mereka tidak bisa melakukannya sebelum Sabat selesai. Maka Minggu pagi-pagi sekali mereka datang ke kuburan, kemudian mereka ingin merempah-rempahi mayat Yesus. Bayangkan berapa sedihnya mereka, dengan goncang, dengan takut mereka masih berani pergi ke kubur. Padahal mungkin orang Romawi masih jaga di kubur, mau tangkap orang-orang yang jadi pengikut Yesus. Tapi mereka tetap pergi dan mereka melihat kubur sudah terbuka, lalu mereka masuk ke dalam dan mereka kaget karena di dalam ada malaikat. Yang satu, dikatakan duduk di sebelah kepala dan yang lain duduk di sebelah kaki. Saudara bisa bayangkan kalau orang Yahudi baca ini mereka akan dapat bayangan apa? Mereka lihat ini seperti tutup pendamaian ada dua malaikat di ujung satu dan ujung yang lain, ini simbol dari ruang maha suci. Dan ini merupakan sesuatu yang kontroversial, mengapa ruang maha suci ada di kuburan? Ini kan penghinaan? Yohanes seperti meremehkan, tempat suci tidak boleh ditaruh di kuburan, tempat suci dan kuburan itu dua hal yang berbeda. Imam tidak boleh menyentuh mayat ketika dia akan melayani di Bait Suci. Makanya ketika ada orang dirampok di dalam kisah dari Lukas dari perumpamaan Tuhan Yesus, ada imam lewat, imam tidak berani menolong orang ini, takut waktu ditolong terus dia mati. Begitu dia mati, dia sentuh mayat, dia haram selama 7 hari, tidak boleh pimpin ibadah. Jadi kuburan dan Bait Suci ini seperti dua kubu yang berlawanan. Bait Suci sumber hidup, kuburan itu sumber kematian. Tapi Yohanes dengan kontroversial melaporkan fakta dari apa yang perempuan lihat. Maria mungkin mengatakan ke Yohanes “saya lihat mayat Yesus tidak ada, kosong”, “lalu apa yang kamu temukan di kuburNya kalau mayatNya sudah tidak ada?”, “yang saya temukan justru dua orang malaikat. Yang satu duduk di bagian kepala dari tempat Yesus dibaringkan, satu lagi duduk di bagian kaki”. Tentu Saudara akan bertanya “untuk apa malaikat duduk di situ?”, mereka bisa ambil segala posisi, mereka bisa terbang, mereka bisa menempel ke langit-langit, mereka bisa duduk di bawah atau mereka bisa berdiri dengan anggun di depan saja seperti penjaga kubur. Mengapa mesti duduk satu di bagian ujung kaki, satu di bagian kepala? Sekali lagi karena mau menggambarkan tabut perjanjian, inilah Perjanjian Baru, inilah saat di mana Tuhan mengampuni manusia, inilah ciptaan baru. Dan ciptaan baru perlu Perjanjian Baru, perlu new covenant. Dan perjanjian baru seperti yang digambarkan oleh Surat Ibrani, ini bukan perjanjian karena yang lama kurang sempurna, tapi perjanjian baru adalah perjanjian yang mencakup kesempurnaan dari manusianya. Karena perjanjian yang lama sudah rusak oleh karena kegagalan pihak manusia. Tapi perjanjian yang baru diwarnai dengan keberhasilan pihak manusia. Mengapa pihak manusia bisa berhasil? Karena diwakilkan oleh Yesus. Itu sebabnya gambaran tabut perjanjian digambarkan di sini dan murid-murid belum sadar, saya tidak tahu Maria sadar atau tidak. Mungkin tidak, waktu dia lihat ada malaikat di sini dan di situ, dia tidak langsung sadar bahwa ini adalah gambaran tabut perjanjian. Yohanes yang sadar.