Itu sebabnya Injil Yohanes mulai mengisahkan tentang kehidupan Kristus di dalam penuturan yang sangat indah. Di dalam penuturan yang menceritakan bahwa kedatangan Yesus berkait dengan penciptaan. Maka Injil ini dimulai dengan pasal 1 yang mengatakan “pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah”. Saudara jangan dengar versi Alkitab saksi Yehova yang sangat kacau di dalam penerjemahan. Dikatakan bahwa Firman itu adalah semacam Allah. Orang Yahudi tidak mengenal semacam Allah, hanya ada Allah asli dan Ilah palsu. Mengatakan semacam Allah, berarti ini ilah palsu. Di dalam bahasa Yunani ditulis dengan jelas bahwa allah bukan Sang Allah, bukan pakai The God, bukan pakai ho theos. Ini susunan bahasa Yunani yang akhirnya disalahartikan oleh Saksi Yehova dan dianggap menyatakan ada semacam Allah. Jadi di dalam Injil Yohanes dikatakan “pada mulanya (en arce) adalah Firman (enho logos) dan Sang Firman itu adalah Allah, The Word. Mengapa Theos tidak memakai kata ho Theos, mengapa tidak memakai kata definit artikel? Berarti Theos atau Allah, Theos itu bahasa Yunani untuk Allah, ini adalah Allah yang kecil karena tidak pakai definite artikel. Sedangkan sang Firman itu pakai hologos, definite artikel berarti sang Firman adalah semacam Allah. Tafsiran ini sekali lagi ngawur, mengapa ngawur, mengapa tidak pakai definite artikel? Alkitab Injil Yohanes sengaja tidak memakai definite artikel untuk membuat perbedaan antara Sang Logos dengan Sang Bapa, tapi perbedaan ini tidak membuat baik Logos maupun Bapa punya substansi yang beda. Karena mengatakan ada allah lain, ini penyembahan berhala. Kalau logos itu dianggap Allah yang nomor dua berarti orang Yahudi tidak mempercayai monoteisme. Ini kesulitan tafsiran dari saksi Yehova. Saya tidak tahu Saudara pernah menemukan Alkitab dari Saksi Yehova? Pokoknya apapun yang berkait dengan mereka itu pasti, dalam Injil Yohanes diterjemahkan lain. Dan firman itu adalah semacam Allah. Tapi saya ingin beritahu satu hal, orang Yahudi bukan orang Yunani. Orang Yahudi bukan orang Gnostik, orang Yahudi bukan orang kafir seperti penyembah-penyembah berhala di dalam tradisi Mesir atau Babel atau Romawi, di mana dewa-dewa mereka itu punya banyak susunan, banyak cerita dan banyak tokoh-tokoh yang dicatat sebagai bagian dari dewa. Yahudi tidak percaya itu. Orang Yahudi percaya hanya ada Allah dan ciptaan. Hanya ada Allah dan ciptaan, kalau Allah itu Allah dan ciptaan itu ciptaan, ciptaan tidak bisa disebut Allah, Allah tidak boleh disamakan dengan ciptaan. Maka mengatakan ada semacam Allah, ini penyembahan berhala. Orang Yahudi kadang memakai istilah Elohim untuk mengatakan Raja atau untuk mengatakan bala tentara Allah di dalam Perjanjian Lama. Tetapi di dalam Perjanjian Baru, terutama Septuaginta,sangat ditekankan pemisahan antara mengatakan Allah menuju kepada Allah sejati, Yahweh, dengan mengatakan ila-ilah seperti mengatakan raja atau para malaikat atau bala tentara langit. Itu sebabnya mengatakan bahwa ada semacam Allah, ini bentur dengan kepercayaan orang Yahudi yang mempercayai monoteisme. Jika Yesus bukan Allah, maka Dia tidak perlu ditulis semacam Allah, karena ini asing bagi orang Yahudi. Jika dia memang adalah Allah barulah Kitab Suci menulis “dan firman itu adalah Allah”. Itu sebabnya ketika orang mengatakan “Yesus bukan Allah” ini merupakan kalimat yang tidak sesuai dengan Yohanes pasal yang pertama. Lalu kalau benar Yesus adalah Allah, mengapa dipisahkan antara firman dan Allah? “Pada mulanya adalah Firman dan firman itu bersama-sama dengan Allah”, berarti ada dua, mengapa dipisahkan? Karena Injil Yohanes mau memberikan fokus pada Pribadi kedua yaitu Logos ini Sang Firman. Karena Sang Firman inilah yang ditugaskan oleh Bapa untuk menyiapkan ciptaan yang baru. Jadi dari Injil Yohanes pasal yang pertama sudah lebih dulu ditekankan bahwa Sang Firman ini akan membuat semua jadi baru, akan membuat ciptaan jadi baru, dan Dia memulai pekerjaanNya dengan datang ke dalam dunia. Waktu Dia akan memulai pekerjaanNya, ada Yohanes Pembaptis yang mengabarkan kedatangan Sang Firman dan ini membuat orang Yahudi menjadi sadar bahwa nubuat Kitab Perjanjian Lama sedang digenapi. Karena di dalam Kitab Perjanjian Lama terutama di dalam Kitab Maleakhi dikatakan ketika Tuhan akan memperbaiki segala sesuatu, Tuhan akan menyiapkan ada orang mempersiapkan jalan, inilah Yohanes Pembaptis. Di dalam Kitab Zakaria dikatakan Tuhan akan memperbaiki segala sesuatu melalui RohNya, dan Yesus ketika dibaptis oleh Yohanes menerima baptisan dari Bapa yaitu Bapa memberikan Roh Kudus berdiam di dalam diri Yesus. Ini menjadi penggenapan dari Zakaria dan penggenapan dari Maleakhi, sehingga orang Yahudi sadar, terutama murid-murid Tuhan Yesus, orang ini adalah penggenapan dari Perjanjian Lama. Maka Yesus memulai pekerjaan penciptaan yang baru. Dan di dalam Kitab Yohanes mujizat Yesus semua menuju kepada penciptaan yang baru. Saudara bisa lihat mujizat mengubah air menjadi anggur. Mengapa air jadi anggur itu penting? Karena di dalam tradisi Yahudi, anggur adalah bagian penting untuk pesta perjamuan baru nanti. Akan ada makan bersama antara Allah dan orang-orang saleh di dalam bumi yang baru. Ketika Tuhan datang memulihkan kerajaanNya, mereka akan menikmati anggur yang khusus, yang Tuhan datangkan dari surga. Nka ketika Yesus mengubah air jadi anggur ini adalah mujizat yang melampaui Musa. Musa mengubah Sungai Nil menjadi darah. Tapi mengubah air jadi darah ini tidak bisa mempunyai makna hidup sama sekali karena darah justru berkait dengan nyawa. Dan darah yang ada di luar tubuh ini melambangkan kematian. Jadi air sungai Nil berubah jadi darah ini justru melambangkan kematian. Tapi air yang berubah jadi anggur, ini membuat orang Yahudi punya kesan air itu berkait dengan Perjanjian Lama karena berubah, tapi di dalam Perjanjian Lama yang berubah itu adalah air Sungai Nil berubah jadi darah, sedangkan di dalam mujizat Yesus ada air berubah menjadi anggur. Apakah ini berarti air berubah jadi darah itu versi Musa? Tapi kemudian darah berubah jadi anggur ini adalah versi Kristen. Dan ini yang kita lakukan di dalam perjamuan bukan? Tentu kita tidak percaya anggur berubah jadi darah, tapi kita percaya bahwa anggur itu jadi simbol darah. Maka Yesus sedang menyatakan suatu simbol yaitu darahNya akan memberikan penciptaan baru, darahNya akan membawakan anggur dan ini adalah lambang ciptaan baru. Dan ditekankan di situ, inilah mujizat pertama. Jadi tujuan Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk menebus seluruh alam, memberikan ciptaan yang baru.