Kita selalu mengucapkan kalimat-kalimat untuk menipu diri, ada orang mengatakan “kamu spesial, kamu spesial”. Ada orang yang pernah dilatih untuk mengatakan seperti itu terus “saya spesial, saya spesial”, saya tanya “mengapa kamu mengatakan itu?”, “karena tidak ada orang lain yang mau ngomong, maka saya sendiri yang mengatakan”, itu penipu diri. Demikian juga kalau kita mengatakan “Yesus dekat, Yesus dekat”, mana dekatnya? Saudara akan mengatakan “kok saya merasa Dia jauh, saya tidak merasa Dia dekat? Oh, mungkin karena Dia tidak kelihatan. Kita kan orang Kristen, percaya bukan karena melihat, betul kan? Bilangnya sih betul, tapi Saudara susah mengatakan “Yesus bersama dengan aku”. Itu sebabnya Tuhan menyatakan firman membuat kita kenal dengan Dia dan perjamuan membuat kita tahu Dia dekat dengan kita. Kalau Saudara mengikuti perjamuan, Saudara harus tahu Yesus sedang memimpin perjamuan, menawarkan kepada kita suatu saat nanti kedekatan kita dengan Dia akan seperti kedekatan orang-orang di ruangan ini waktu mengikuti perjamuan. Yesus senantiasa dekat, itu sebabnya Dia panggil murid-murid untuk kenal Dia di dalam perjamuan. Dan Dia mengatakan kepada murid-muridNya, termasuk kepada Paulus, “perbuat ini untuk mengingat Aku”. Mengingat bahwa Tuhan bersama kita senantiasa. Bukan mengingat Yesus yang dulu. Saudara kalau mengenang pahlawan, apakah pahlawannya ada di sebelah Saudara? Tapi Saudara mengenang, bukan berarti “dulu 2.000 tahun lalu Yesus pernah hadir”. Yesus mau kita kenang Dia dengan mengingat perkataan Dia “Aku senantiasa hadir”. Maka murid-murid mendapatkan kelimpahan yang luar biasa, kemudian Yesus menghilang. Sudah dekat seperti jauh, karena Dia ingin kumpulkan semua orang untuk bersatu bersama dengan Dia. Dan sebelum saat itu tiba, kita senantiasa diberikan kesegaran akan dekatnya Yesus melalui perjamuan yang kita jalankan. Kiranya Tuhan memberkati dan memimpin kita untuk mengerti betapa Tuhan mengasihi kita, betapa Dia dekat dengan kita, betapa Dia ingin memanggil kita untuk satu meja dengan Dia.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)