Dan ketika mereka berjalan lebih lanjut, sudah mulai gelap. Ironis, dikatakan pada hari ketiga, peristiwa ini terjadi setelah perempuan-perempuan mengatakan Yesus bangkit. Hari ketiga itu identik dengan penggenapan. Dan ketika Yesus menjelaskan, hari mulai gelap. Pemandangannya kurang cocok, Saudara kalau beritakan hal yang bagus, bukannya lebih bagus saat kalau matahari terbit, “saudara-saudara sebentar lagi kita akan menang”, matahari mulai terbit, itu bagus sekali. Ini gambaran yang sepertinya kontras, berita sukacita tapi hari akan malam. Lukas sedang menyatakan bahwa kegelapan malam tidak menghentikan revelasinya Yesus. Self revelation dari Dia yang bangkit. Yesus yang bangkit mewahyukan diri dan meskpun kelihatan gelap, wahyuNya tetap powerful. Ini yang sedang dikatakan hari sudah menjelang malam dan Yesus berbuat meneruskan perjalananNya, Dia ingin tetap menyatakan diri sebagai yang asing bagi dua orang ini. Dan entah mengapa Alkitab tidak memberi tahu dua orang ini masih belum sadar ini Yesus. Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, kata Kitab Suci. Kita tidak tahu sesuatu itu apa, pokoknya mereka tidak kenal Yesus. Tapi mereka mulai mendengar kalimat dari orang ini penting sekali dan mereka mengatakan “tinggalah serta kami”. Mereka ingin Yesus tinggal beserta mereka, karena mereka perlu mengenal firman, mereka ingin tahu Tuhan, “dan Engkau bisa bukakan Tuhan kepada kami, tinggallah beserta kami”. Yang mereka inginkan adalah kenal Tuhan, makanya mereka ingin Yesus tinggal beserta mereka. Mereka belum tahu ini Yesus, kalau mereka kenal Yesus, mereka tidak akan mengatakan “tinggallah beserta kami”, tapi mereka akan mengatakan “kami ikut Engkau ke mana pun”. Mengapa mereka mengatakan “tinggal bersama kami”? Karena orang ini membukakan pengertian tentang Mesias kepada mereka, mereka mau dengar lebih lagi. Keadaan mereka yang sulit menjadi limpah karena Dia mengeksposisi Kitab Suci bagi mereka, “Engkaulah yang kami inginkan di tengah-tengah kami karena Engkau memperkenalkan Tuhan”. Siapa yang membawa firman Tuhan, dia akan diharapkan bangsa-bangsa, itu kata Nabi Yesaya. Yang dinyatakan Mesias diharapkan bangsa-bangsa, pulau-pulau menantikan kehadiran Tuhan. Siapa yang menantikan kehadiran Firman? Orang yang ingin kenal Tuhan. Orang yang ingin kenal Tuhan tidak mudah dihibur oleh kalimat-kalimat yang penuh retorika kosong atau penuh dengan janji-janji yang tidak realistis, atau hanya dengan lelucon. Mereka mengatakan “tinggallah bersama kami”, karena mereka mulai melihat pengharapan. Mereka mulai melihat “di dalam kalimatMu ada pengharapan, ayo tinggal bersama kami sebab hari sudah malam. Mari tinggal, kami perlu Engkau Sahabat yang baik”. Maka Yesus pun tinggal bersama mereka dan memimpin mereka di dalam perjamuan. Ada hal yang mengharukan di dalam perjamuan ini, ini akan kita bahas di dalam pertemuan selanjutnya. Hari ini kita sampai di sini, ketika Yesus menyatakan firman tentang siapa Dia dan orang-orang yang ingin kenal pengharapan dari Tuhan merasa terhibur oleh eksposisi Yesus.

« 7 of 8 »