(Lukas 1: 57-66)
Di awal-awal Injil Lukas, Lukas membahas tentang Yesus dan Yohanes Pembaptis dengan cara yang sangat dekat. Yohanes Pembaptis dinubuatkan akan lahir, Yesus dinubuatkan akan lahir. Yohanes Pembaptis lahir, setelah itu membahas narasi Yesus lahir. Maria memuji, meninggikan bahwa sekarang waktunya Tuhan menyatakan anugerah, Tuhan menyatakan berkatNya dengan mendatangkan Kristus Yesus. Dan Kristus Yesus yang sudah datang ini, Dia lah yang menjadi tanda belas kasihan Tuhan kepada seluruh bangsa. Lalu ketika Zakharia memuji pun sama, yang Zakharia puji adalah Yesus. Dia mengatakan “terpujilah Tuhan karena anakku akan mendahului Kristus” inilah orang yang mencintai Tuhan. Anaknya lahir, yang dipentingkan adalah Yesusnya, bukan anaknya. Tetapi waktu Yohanes Pembaptis datang, orang-orang melihat kepada Kristus, orang-orang melihat kepada Dia yang akan datang setelah Yohanes, inilah tanda orang-orang yang mempunyai kerohanian sejati, inilah tanda orang-orang yang mempunyai pengertian iman yang mengharapkan Yesus lebih dari mengharapkan dari apa pun. Ketika Tuhan Yesus akan datang, ketika Alkitab mengatakan “Israel bersiap-siaplah untuk kedatangan Kristus”, ada tahap-tahap yang unik yang Alkitab nyatakan. Sebelum Tuhan Yesus datang, Israel berhenti mempunyai kerajaan yang diperintah oleh Daud, ini unik sekali. Bayangkan betapa bedanya cara Tuhan bekerja dengan cara kita berpikir. Kalau kita berpikir sebelum Yesus datang, negara ini menjadi bagus dulu, negara ini makin tinggi makin hebat, lalu Yesus datang tinggal terima kuasa yang sudah ada. Tapi waktu Israel dihancurkan Babel, kemudian ketika Israel dijajah oleh penerus Alexander Agung, setelah itu dia dijajah kembali oleh Romawi, waktu itu barulah Yesus datang. Dalam abad pertama, Tuhan menyatakan “bukan kaisar yang bisa engkau pegang, bukan Herodes, bukan Pilatus, bukan kekayaan ekonomi, tetapi Kristus” maka Tuhan sengaja membuat semua goncang, hanya Kristus yang bisa dipegang. Dalam gereja mula-mula, Tuhan mengatakan “jangan mengandalkan apa pun, andalkan Roh Kudus yang memimpin engkau untuk memberitakan Injil” ini yang Tuhan nyatakan. Tuhan sering menyatakan apa yang menjadi kebenaran dan renacanaNya di tengah-tengah zaman yang begitu rusak. Begitu juga ketika Lukas menulis tentang kedatangan Yesus Kristus. Dikatakan Yohanes Pembaptis datang dulu, dia harus mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus. Maka ketika Elizabet didatangi oleh malaikat, malaikat itu mengatakan “engkau akan melahirkan seorang anak dan engkau akan menamai dia Yohanes”. Arti nama Yohanes adalah Tuhan berbelaskasihan. Jadi waktu Elizabet dan Zakharia terus berdoa memohon Tuhan mengatakan “sekarang jawaban doanya sudah datang, engkau terus memohon, Aku jawab” jawabnya dengan seorang anak yang akan lahir dari Elizabet, namai dia Yohanes sebab artinya Tuhan sudah memberikan belas kasihan, ini lah janji mengenai kelahiran Yohanes Pembaptis. Berarti Yohanes Pembaptis akan mempersiapkan jalan bagi Kristus. Dalam Yesaya dikatakan ketika Allah akan datang, gunung yang tinggi diratakan, lembah ditutup. Yang tinggi dipangkas, yang rendah ditimbun supaya ada jalan yang rata. Dalam kondisi politik yang kacau balau, gunung yang tinggi melambangkan kuasa politik yang besar, yang menghantam orang-orang yang lemah. Lalu lembah-lembah sering ditafsirkan di saat-saat di mana kerajaan-kerajaan itu hancur dan ditindas. Maka yang dikatakan adalah waktu Tuhan datang, Tuhan akan menghancurkan kerajaan-kerajaan besar-besar yang merasa kuat, merasa besar, yang menindas kerajaan lain, hancur. Lalu kerajaan yang tertindas, yang dihancurkan, yang dikalahkan oleh yang lain, ini yang akan Tuhan bangkitkan. Ini berbicara tentang Israel, Israel yang kecil sekarang dijajah oleh banyak bangsa, lalu dikatakan “Allah akan datang, siapkan jalan”. Bagaimana siapkan jalan? Gunung yang tinggi dihancurkan, yang rendah ditimbun. Di lagu populer ada lagu ini yang mengatakan “ratakan tanah bergelombang, timbunlah tanah yang berlubang”, lagu yang bagus adalah ketika Saudara nyanyikan ada pertumbuhan iman di dalam kekuatan dan pengertian yang benar. Kalau makin dengar lagu makin kacau, ini kacau sekali. Maka doktrin sesseorang akan masuk dalam lagu yang dia buat. Tidak ada orang tanpa doktrin. Yang ada adalah semua orang punya doktrin, hanya pertanyaannya adalah doktrinnya benar atau tidak? Maka yang mengatakan “doktrin tidak penting” maka dia punya doktrin bahwa doktrin tidak penting dan doktrin ini salah, dia sudah kontradiksi diri. Jadi doktrin dia adalah doktrin tidak penting, tapi bagi kita doktrin membuat bertumbuh, mana yang benar?
Lalu mengapa ada bukit yang dihancurkan kemudian tanah yang ditimbun? Karena waktu itu Tuhan datang, yang tidak adil akan dibereskan jadi adil. Waktu Dia datang semua yang rusak akan menjadi baik. Israel ditindas, Allah akan datang memperbaiki semuanya, ini yang Israel harapkan. Nanti akan datang orang yang mendahului, yang akan siapkan jalan, yang akan menyerukan keadilan, supaya waktu Tuhan datang yang beres menjadi makin kuat, yang tidak beres akan dinyatakan tidak beresnya lalu dihancurkan. Mari kita hidup dengan takut akan Tuhan. Karena dari Kitab Nabi sudah dinyatakan waktu Tuhan datang yang tidak beres akan dibongkar semua, waktu Tuhan datang hidupmu yang engkau sembunyikan yang begitu rusak, yang tidak peduli Tuhan, Tuhan akan bongkar. Dan Tuhan nyatakan hidupmu yang tulus yang polos, yang suci, yang diselewengkan orang lain, Tuhan akan bebaskan. Maka kalau Saudara hidup baik-baik, waktu Tuhan datang, Tuhan akan membelamu. Waktu Saudara hidup dengan cara rusak luar biasa, waktu Tuhan datang, Tuhan jadi musuhmu. Saudara jangan berlindung di balik keselamatan kekal, tapi berlindung di balik hati nuranimu sudah kerjakan moral hidup yang baik atau tidak. Saya sangat sedih kalau doktrin keselamatan itu diselewengkan luar biasa. Sekali selamat tetap selamat, kalau sudah selamat pasti selamat. Tapi pertanyaannya adalah engkau selamat tandanya itu apa, tahu dari mana engkau sudah masuk dalam keselamatan? Tandanya adalah hidupmu sudah berubah, sudah tidak lagi tipu orang lain, sudah tidak lagi rugikan orang lain, sudah tidak hidup lagi dengan hawa nafsu yang dilampiaskan terus, ini yang menjadi tanda. Kalau Saudara terus lakukan hidup yang lama, Tuhan akan menjadi musuhmu sampai kapan pun. Inilah sebabnya Tuhan mengatakan “sebelum Aku datang, datang dulu orang yang akan memperbaiki”. Karena kalau tidak ada yang diperbaiki, tidak ada satu pun yang bisa bertaha dalam murka Tuhan. Ini kalimat yang mengerikan dalam Kitab Suci, yang jarang kita baca. Kita senangnya baca kalimat penghiburan, karena merasa diri kita korban terus.
Maka sebelum Allah datang, kirim dulu orang yang akan mempersiapkan sehingga waktu Tuhan datang, tidak semua binasa. Ini kalimat mengerikan sekali, kalau Tuhan datang tanpa ada yang mendahului semua akan binasa, berarti harus ada yang mendahului, sehingga ketika Sang Hakim datang, Sang Hakim itu akan mengambil sebagian orang menjadi milikNya dan menghakimi yang lain, ini lah tugas sang pendahulu itu. Tapi ternyata selain mengatakan “yang mendahului itu akan mempersiapkan jalan”, Yesaya juga mengatakan bahwa yang mendahului ini akan memberikan pengharapan. Di dalam Kitab Maleakhi lebih detail lagi, dikatakan bahwa Elia akan berjalan, dia akan mendamaikan Bapa dengan anak, dan anak dengan Bapa. Jadi sang pendahulu ini akan mempersiapkan umat untuk mengetahui apa rencana Tuhan berikutnya, mempersiapkan umat untuk kemudian menjadi umat milik Kristus. Inilah keindahan dari berita Injil. Saya akan mengulangi sedikit dengan lebih terstruktur supaya Saudara bisa lihat apa yang indah dari berita Injil ini, Yesaya mengatakan sang pendahulu datang mempersiapkan umat karena kalau dia tidak persiapkan, waktu Allah datang, semua dihakimi. Tetapi di dalam Injil, sang pendahulu itu datang untuk mempersiapkan umat, supaya ketika Allah datang menyatakan belas kasihan, ada yang akan menerima belas kasihan ini. Apakah ini kontradiksi? Yesaya bilang pendahulu datang supaya Tuhan tidak habiskan. Alkitab bilang pendahulu datang supaya ada yang mengerti bahwa Tuhan berbelas-kasihan, mengapa ini lain? Yesaya mengatakan “hati-hati Tuhan sudah datang mau menghakimi”, Lukas mengatakan “puji Tuhan, Tuhan datang menyelamatkan”, jadi Tuhan datang menghakimi atau menyelamatkan? Ketika kita lihat baik-baik ternyata Tuhan datang menyelamatkan dulu baru menghakimi. Jadi Tuhan datang untuk menyatakan cinta kasih dulu baru penghakiman. Tapi Perjanjian Lama melihat ini dalam satu paket di dalam diri Kristus. Maka waktu dikatakan “Aku datang untuk menghakimi” ini benar, sisi lain “Aku datang bukan untuk menghakimi” berarti penghakiman Tuhan baru akan datang nanti belum sekarang. Maka Yohanes Pembaptis mempersiapkan umat karena waktu Yesus datang mereka akan tolak Dia kecuali ada persiapan dari seorang bernama Yohanes yang mengkhotbahkan meskipun Allah menghakimi, Allah akan memanggil dulu orang-orang yang akan diselamatkan, baru dalam zaman akhir Dia akan menghakimi. Inilah yang harus menjadi pengertian yang benar. Kristus yang kita percaya bukan hanya akan menghakimi, menindas, menghancurkan yang jahat, tapi Tuhan akan memberi kesempatan dulu, sebelum penghakiman akhir datang, Tuhan memberikan kesempatan dulu “mari datang yang letih lesu kepadaKu, mari yang mau menyambut tawaranKu dan tinggalkan hidupmu yang lama”. Itu sebabnya ketika Tuhan memanggil, Tuhan memanggil siapa yang mau datang untuk luput dari penghakiman Tuhan, maka Yohanes Pembaptis mesti datang dulu. Dia datang, kemudian dia akan mempersiapkan umat. Umat yang sudah disiapkan ini akan menjadi umat yang menerima cinta kasih Tuhan, yang menerima pengampunan Tuhan, yang hidupnya diubah secara radikal kemudian menjadi pengikut Yesus sampai selama-lamanya. Inilah yang mau dinyatakan dengan kedatangan Yohanes.
Maka Tuhan mengatakan kepada Zakharia, anak itu akan berjalan mendahului Yesus dengan roh dan kuasa Elia. Waktu kuasa Elia dinyatakan, maka Israel menyadiri bahwa ada Tuhan yang sejati dan Tuhan itu bukanlah Baal. Ini namanya roh kuasa Elia, waktu melayani orang sadar inilah yang harus dinyatakan sebagai Tuhan. Maka waktu Yohanes Pembaptis datang dikatakan dia punya roh dan kuasa Elia, ini berati waktu dia melayani, dia akan menunjukkan siapa yang akan datang, siapa Sang Mesias yang sejati. Sama seperti Elia mengatakan “Tuhan adalah Allah bukan baal” demikian juga Yohanes Pembaptis mengatakan “ini Sang Mesias bukan yang lain”. Yohanes Pembaptis akan datang mendahului Yesus, dan dia dianggap nabi paling besar karena pada zaman dialah, dia boleh menunjuk kepada Yesus yang sudah hadir. Lalu bagaimana mereka bisa dikembalikan? Dengan melihat Yesus yang datang, inilah belas kasihan Tuhan. Maka orang Israel yang sudah doa lama, menanti-nanti kapan Tuhan pulihkan, akhirnya mendapat jawaban di dalam diri Yohanes. Karena setelah Yohanes, Yesus sudah akan datang, Yesus akan datang untuk menyatakan belas kasihan kepada Israel. Itu sebabnya malaikat mengatakan “anak ini akan dinamai Yohanes, anak ini akan dinamai belas kasihan Tuhan kepada engkau, inilah arti nama Yohanes”. Berarti waktu Yohanes lahir, ini jadi sukacita yang besar sekali “sekarang ya Tuhan, Engkau akan menyatakan janjiMu”, Tuhan akan nyatakan momen keselamatan yang paling penting dalam sejarah Israel. Tuhan melatih Israel dengan cara yang unik sekali, Tuhan paksa mereka untuk peka kepada Tuhan. Tuhan memaksa mereka menerima semua Firman lalu menggumulkannya, lalu coba mengerti proses yang panjang dari generasi ke generasi, terus berusaha memahami apa yang Tuhan sedang coba sampaikan. Inilah cara Tuhan melatih orang Israel. Dan cara Tuhan melatih orang Israel adalah cara yang sama Tuhan melatih umatNya sepanjang zaman. Sekarang pun Tuhan melatih gerejaNya dengan cara yang sama. Belajar peka akan kehendak Tuhan, belajar peka untuk mengertahui apa yang Tuhan mau lakukan. Maka waktu Israel keluar dari Mesir, mereka ada di padang gurun, mereka dilatih oleh Tuhan lihat tiang awan pada waktu siang, lihat tiang api pada waktu malam. Waktu tiang itu bergerak, baru mereka bergerak, waktu tiang itu diam baru mereka diam. Tidak ada jadwal yang tetap, ikut Tuhan itu susah. Maka waktu Israel di padang gurun, Tuhan mengatakan “perhatikan, waktunya pergi pergi, waktunya diam diam”. Dan waktu Tuhan menanamkan ini mereka harus belajar dengan cara yang sulit. Mereka belajar dengan cara yang sangat capek dan sangat perlu kerja keras. Tapi siapa yang setia dengan apa yang Tuhan nyatakan, siapa yang setia dengan pengajaran dari Tuhan sepenuhnya, dia akan bahagia. Kita minta Tuhan jawab dalam 3 kalimat pendek karena tidak punya waktu lama-lama untuk dengar khotbah, karena tidak punya waktu lama untuk mendalami FirmanNya, tidak punya waktu lama untuk bergumul tentang apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab, tidak ada waktu, karena sibuk studi, sibuk kerja, sibuk main-main dengan teman, sibuk menghibur diri sampai mati, terlalu sibuk untuk Tuhan. Tuhan mengatakan “engkau terlalu sibuk, silahkan sibuk, tapi jangan harap Aku berikan apa-apa dalam kelimpahan kebenaran di dalam dirimu”. Maka untuk tahu panggilan belajar Alkitab baik-baik, persiapkan diri untuk cari tahu apa yang Tuhan mau nyatakan, dari situ Saudara pelan-pelan akan memperkembangkan kepekaan untuk tangkap waktu Tuhan, kepekaan untuk tahu Tuhan sedang kerjakan apa. Maka setelah Tuhan menyatakan Firman, Taurat, 1500 tahun SM, 1500 tahun sesudahnya baru Yesus datang. Jadi orang Israel punya waktu belajar 1500 tahun. Sudah belajar begitu lama, sekarang Yohanes Pembaptis datang mempersiapkan jalan, yang percaya cuma sedikit.
Yohanes Pembaptis adalah satu-satunya orang yang sejak dalam kandungan sipenuhi oleh Roh Kudus, satu-satunya orang yang ketika lahir pun seluruh Yudea gempar karena kelahirannya. Bandingkan dengan Yesus, Yesus lahir Betlehem tidur, tidak ada yang tahu kelahiranNya, Yohanes Pembaptis lahir, seluruh Yudea gempar. Yesus lahir tidak ada yang sambut, Yohanes Pembaptis sebelum lahir pun semua kerabat sudah kumpul semua lalu menyaksikan anak ini nanti akan menjadi apa. Ketika Elizabet melahirkan, mereka bertanya kepada Elizabet “Elizabet anak laki-laki ini mau dinamakan apa?”, Elizabet mengatakan “Yohanes”. Semua bingung “Yohanes? tidak ada keturunan nenek moyangmu yang namanya Yohanes”, lalu ada satu tua-tua memberi usul “beri nama saja Zakharia, sesuai nama ayahnya”. Tapi Elizabet mengatakan “tidak, sampai kapan pun tetap Yohanes”. Akhirnya mereka datang kepada Zakaria dan bertanya “siapa namanya?”, waktu itu Zakaria masih bisu, akhirnya mereka memberi batu untuk menulis dan tempat menulis, lalu Zakaria tulis “Yohanes artinya Tuhan berbelaskasihan, Tuhan masih memanggil orang Israel”. Maka anak ini menggemparkan seluruh Yudea. Popularitas makin besar, waktu sudah umur 30an khotbah di padang gurun, semua orang datang. Jadi ini orang sangat hebat, sangat besar, tapi Tuhan pakai dia untuk menggoncangkan hati orang Israel, tetap yang tergoncang hanya sedikit. Bahkan Yohanes harus semakin besar, setelah itu dia makin kecil demi memberikan nama bagi Yesus. Yang bertobat tetap sedikit. Itu sebabnya Injil Lukas mengingatkan dengan kuasa dan kebesaran Yohanes pun Bangsa Israel tetap tidak mau dengar. Waktu Yohanes tegur rakyat biasa, rakyat biasa mau bertobat. Tapi Alkitab mengatakan di dalam Kitab Raja-raja, Tuhan melihat pemimpin agama bertobat tidak, pemerintah bertobat tidak, inilah 2 tanda kebangunan sejati. Alkitab menyatakan rakyat biasa bertobat, bagus, pemerintah bertobat itu lebih bagus, pemimpin gereja bertobat itu lebih bagus lagi. Itu sebabnya kita mengadakan KPIN, Kebaktian Pembaruan Iman Nasional. Ada orang yang kritik “mengapa yang diundang orang Kristen juga? Kalau mau membuat kebangunan, undang dong agama lain”, tapi Alkitab mengatakan “kebangunan terjadi ketika pemimpin agama bertobat. Tuhan berkata “yang perlu bertobat adalah rakyat biasa, pemimpin agama dan pemerintah. Maka waktu rakyat biasa bertobat, syarat kebangunan belum selesai, apakah pemimpin agama bertobat? Dan Alkitab mengatakan waktu Orang Farisi dan Ahli Taurat datang, Yohanes Pembaptis langsung mengatakan “hai kamu ular beludak”. Biasanya kalau ada petinggi agama datang, suruh pimpin doa, suruh doa penutup, tapi ini dibilang ular beludak. Mereka emosi sekali langsung mengatakan “apa hakmu perintah-perintah kami?”, Yohanes mengatakan “cepat bertobat, kapak sudah tersedia, kamu akan ditebang. Yang tidak di dalam Tuhan, kamu akan dibuang ke api” tetap mereka tidak bertobat. Jadi pemimpin agama tidak bertobat ketika mendengar Yohanes, rakyat biasa yang dengar. Lalu waktu dia tegur pemimpin politik, Herodes, waktu itu Herodes mengambil istri adiknya dengan pertimbangan suka sama suka. Jadi istrinya meninggalkan suaminya yang pertama, lalu menikah dengan Herodes. Herodes cinta perempuan ini karena cantik, perempuan ini cinta Herodes karena kuasa. Permainan seperti ini sudah ada sejak zaman dahulu. Ini menjadi kegemparan tapi tidak ada orang berani bicara, tidak ada yang berani menegur Herodes. Herodes mengatakan “ini istri baruku, dia sudah bercerai resmi dengan suaminya yang dulu”, orang mengatakan “oke, jangan cari masalah”. Yohanes Pembaptis langsung tunjuk mengatakan “tidak halal engkau mengambil Herodias”. Langsung dengan kalimat yang besar, dengan berani langsung tegur, langsung to the point, tidak sindir-sindir. Maka teguran ini membuat Herodes sakit hati, tapi yang lebih sakit itu Herodias karena dia tahu kalau pernikahan dia diganggu, dia tidak menikah dengan Herodes, dia akan kehilangan kuasa dan uang. Maka yang dendam adalah Herodias, sedangkan Herodes meskipun marah dia senang mendengarkan khotbah Yohanes. Lalu mengatakan “kamu menegur raja, raja tidak mau bertobat, raja penjarakan kamu”. Akhirnya tentara Herodes menangkap Yohanes Pembaptis, masukan ke penjara. Lalu ketika di penjara, Herodes diam-diam datang ke penjara untuk mendengarkan khotbah Yohanes. Rupanya dia rindu dengar khotbah. Maka ketika di penjara Yohanes terus khotbah kepada Herodes. Saya yakin Yohanes khotbahnya tetap keras “celakalah kamu hai pemimpin”. Hati Herodes bimbang “ini orang khotbahnya benar, saya ditegur, saya harus bertobat, tapi istriku galak sekali”. Hati-hati perempuan-perempuan, engkau dengan kelemah-lembutanmu tapi dengan bisamu dari mulut meracuni suamimu, hati-hati. Belajar tunduk kepada suami, jangan dominasi suami dengan cara seperti ini. Herodes mau bertobat tapi bingung. Kemudian Herodias pakai tipu daya, anaknya yang cantik disuruh menari, waktu anaknya menari, Herodes matanya kagum sekali. Lalu dia mengatakan “minta kepadaku separuh kerajaanku, aku berikan kepadamu”, anak perempuan itu tanya kepada mamanya “ma, kena, kira-kira minta apa?”, “minta kepala Yohanes Pembaptis di dalam sebuah talam”. Maka perempuan itu datang “Herodes yang mulia, apakah tadi engkau berjanji memberikan apa pun yang aku minta di depan semua orang ini?”, “iya, saya janji itu di depan semua saksi ini”, “baik, kalau begitu saya minta satu hal yang kecil yaitu kepala Yohanes di dalam talam sekarang”. Herodes bingung, lalu dia tahu ini pasti dari mamanya. Lalu dia memerintahkan tentaranya untuk memenggal kepala Yohanes. Akhirnya Yohanes mati. Herodes tidak bertobat. Pemimpin agama tidak bertobat, belum ada perubahan. Maka Tuhan Yesus datang, Dia dipaku di atas kayu salib. Yohanes datang, dia dipenggal. Nabi-nabi datang, mereka diusir. Inilah bangsa Israel. Tapi Tuhan mengatakan berita ini akan terus tersebar dan meskipun engkau keras hati, tetap akan ada yang terima. Berita ini juga yang saya sampaikan kepada Saudara, Saudara tetap keras hati tidak mau terima Firman, tetap akan ada yang tersentuh dan kembali. Biarlah kita tidak menjadi orang yang dihakimi Tuhan ketika Tuhan datang. Biarlah kita menjadi orang yang di dalam Tuhan mendapatkan belas kasihan Tuhan. Sebab sebagaimana dinyatakan Yohanes Pembaptis bahwa siapa yang mau bertobat, dia akan dibaptis untuk pertobatannya menjadi milik Kristus. Siapa yang tidak, kapak sudah tersedia dan pohon yang tumbuh tidak di dalam Tuhan akan dipotong dan dicampakan ke dalam api. Kiranya Tuhan memberkati kita, menguatkan kita yang perlu dikuatkan dan mempertobatkan hati yang perlu dipertobatkan.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)