(Lukas 10: 17-24)
Apakah yang dimaksud dengan diurapi oleh Roh Kudus? Diurapi Roh Kudus adalah sesuatu yang tadinya ada pada Kristus tapi yang diberikan kepada umat Tuhan karena semua umat yang percaya kepada Kristus ada di dalam Kristus. Jadi siapakah dia yang berhak dipimpin, dipenuhi oleh Roh Kudus? Kristus. Lalu mengapa kita berhak juga? Karena Kristus yang memberikan kepada kita. Seorang bapa gereja bernama Ireneus, dia mengatakan bahwa Kristus menerima Roh Kudus, lalu Kristus membagikan Roh Kudus itu kepada umatNya. Maka relasi Tritunggal adalah relasi yang menerima, kemudian memberikan. Dan karena kita berbagian di dalam Kristus maka kita pun boleh berbagian di dalam proses menerima dan membagikan ini. Ini keindahan yang luar biasa, Bapa memberikan Roh Kudus kepada Anak, lalu Anak memberikan Roh Kudus kepada orang percaya. Itu sebabnya dipimpin dan dipenuhi oleh Roh Kudus di dalam kehidupan di dunia ini adalah sesuatu yang ada pada Kristus dan yang menjadi milik orang Kristen, karena kita ada di dalam Kristus. Sebab itulah Paulus terus mengingatkan orang Kristen harus senantiasa dipenuhi Roh Kudus.
Mengapa dipenuhi Roh Kudus? Karena Kristus dipenuhi oleh Roh Kudus, dan orang percaya harus meneladani cara hidup yang dimiliki oleh Kristus. Itu sebabnya kita harus senantiasa hidup dipenuhi Roh Kudus. Banyak orang Kristen mengawasi diri supaya tidak jatuh dalam dosa-dosa yang jelas merupakan dosa. Tapi tidak banyak yang peka untuk hal-hal yang tidak terlalu jelas sebagai hal yang membahayakan. Salah satu yang diabaikan adalah penuh dengan Roh Kudus, orang Kristen sering mengabaikan perintah harus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sehingga banyak orang sudah menjalani hidup, asalkan tidak melanggar secara etika, asalkan tidak salah secara dosa, “saya sudah baik”. Tapi pertanyaannya “adakah kamu dipenuhi Roh Kudus?”, “apa itu dipenuhi Roh Kudus? Saya bahkan tidak tahu ada Roh Kudus yang memenuhi”, kalau kita tidak tahu, kita mesti cari tahu apa maksudnya ini karena Alkitab sangat menekankan kehidupan orang percaya, harus dipenuhi Roh Kudus. Banyak orang merasa sudah dipenuhi Roh Kudus, tapi konsep penuh Roh Kudus-nya rusak luar biasa. Di dalam Kitab Suci tidak menjelaskan kalau orang penuh dengan Roh Kudus itu hanya dimanifestasikan di dalam hal-hal yang sifatnya fisik. Tidak pernah dikatakan di dalam Alkitab bahwa orang yang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang bertingkah aneh, yang tidak terkontrol, dan yang tidak bisa diterima oleh pendapat umum. Ini tidak benar. Roh Kudus adalah Roh dari Allah yang agung dan pekerjaanNya adalah pekerjaan yang agung. Setiap kali pekerjaanNya dinyatakan dengan cara yang membuat orang menghina, itu adalah penghujatan. Itu sebabnya waktu Alkitab mengatakan “hendaklah kamu dipenuhi oleh Roh Kudus”, mari kita berpikir, mari kita cari, mari kita selidiki, mari kita pahami dengan hati apa yang Alkitab sedang katakan tentang kepenuhan Roh Kudus.
Penuh dengan Roh Kudus adalah penuh dengan perasaan yang penuh kekaguman kepada Tuhan, perasaan yang gampang digerakan oleh Tuhan, perasaan yang penuh dengan kerinduan dan kekaguman kepada Tuhan. Apa pun tentang Tuhan yang Tuhan nyatakan itu akan menggerakan gairah dan cinta kasih kepada Tuhan, inilah hal yang penting dari kepenuhan Roh Kudus. Dan pada bagian ini di dalam Injil Lukas, Lukas mencatat Yesus Kristus dipenuhi Roh Kudus dan Dia mengucap syukur kepada Tuhan. Dalam bagian sebelumnya, Lukas mencatat Maria dipenuhi Roh Kudus dan dia mengucapkan magnificat. Bagian lain dari Kitab Suci, orang dipenuhi Roh Kudus dan dia mulai berpuisi lalu mengucapkan sajak, mengucapkan perkataan yang meninggikan nama Tuhan. Alkitab mencatat setiap orang yang dipenuhi Roh Kudus akan menyaksikan perbuatan Tuhan, membuat orang mengenal siapa Tuhan dengan pengertian. Itu sebabnya pada bagian ini pun Lukas mencatat Yesus dipenuhi Roh Kudus dan Dia berdoa dengan menyatakan kalimat yang sangat mengagungkan pengucapan syukur kepada Tuhan. Hari ini kita akan lihat apakah yang dimaksudkan dengan dipenuhi Roh Kudus yang menyebabkan Tuhan Yesus bergembira dan mengucap syukur kepada Allah. Di dalam ayat 21 dikatakan “pada waktu itu juga bergembiralah Tuhan Yesus dalam Roh Kudus dan berkata Aku beryukur kepadaMu Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil”.
Hal pertama yang diajarkan pada bagian ini adalah orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang bersukacita melihat pekerjaan Tuhan, meskipun pekerjaan itu dinyatakan kepada orang lain. Pada bagian ini Yesus Kristus mengirim murid-murid, lalu mereka kembali. Waktu mereka kembali, mereka bagikan cerita sukses pelayanan yang begitu besar “kami menjangkau kota ini dan kami diterima. Tuhan, setan pun lari karena namaMu. Semua orang percaya, banyak orang terima Engkau. Pelayanan kami sangat diberkati”. Tapi pada ayat 13-16, Yesus mengatakan “celakalah Khorazim, celakalah Betsaida dan lain-lain”, ini menunjukan waktu Yesus melayani di kota-kota ini banyak pemimpin dan juga orang-orang yang mengaku diri beragama, menolak Yesus. Pelayanan Yesus ditolak, tapi murid-murid menyebar ke puluhan kota dan mereka diterima. Lalu mereka kembali dan mengatakan “Tuhan, bahkan setan pun takut akan namaMu”, jadi mereka mengerjakan apa yang Bapa nyatakan kepada mereka untuk mereka kerjakan. Tapi Yesus mengingatkan mereka “jangan senang karena prestasi rohanimu, jangan senang karena apa yang sudah kamu capai, jangan senang karena seberapa besar pekerjaan yang sudah dilakukan, berapa banyak jiwa sudah dibawa, berapa banyak prestasi sudah dibuat”. Inilah hal yang membuat kita mengerti apa itu dipenuhi Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus berarti bisa menikmati dengan limpah dan bersyukur dengan besar waktu Tuhan menyatakan pekerjaanNya bagi orang lain. Di sini Yesus tidak menjadi tokoh utama dalam pelayanan karena Dia tunggu murid-murid datang, murid-murid berikan laporan “kami sudah kerjakan ini”, sehingga yang jadi sorotan adalah pekerjaan para murid. Dan Yesus bersukacita meskipun dalam bagian ini Dia bukanlah yang menajdi sorotan. Ini konsep penting yang harus kita pahami, kalau Saudara dipenuhi Roh Kudus, Saudara begitu senang pekerjaan Tuhan meskipun itu tidak berkait langsung dengan diri Saudara. Banyak orang senang kalau dirinya terlibat, banyak orang senang kalau dirinya jadi sorotan, banyak orang senang kalau dirinya jadi spotlight. Tapi heran, pada bagian ini yang jadi spotlight adalah para murid dan Bapa. Yesus mengatakan “Aku bersyukur kepadaMu Bapa karena Engkau mengasihi mereka. Aku yang melihat kasihMu kepada mereka”, ini pengertian yang indah sekali. Seorang bernama Richard dari Saint Victor di abad ke-13 akhir mengatakan bahwa Allah Tritunggal menjadi prinsip dasar untuk relasi. Karena di dalam Tritunggal orang bisa menikmati kasih, pribadi bisa menikmati kasih dari pribadi satu ke pribadi dua. Jadi pribadi Bapa bisa menikmati kasih antara Anak dan Roh Kudus, pribadi Anak bisa menikmati kasih antara Bapa dan Roh Kudus, dan pribadi Roh Kudus bisa menikmati kasih antara Bapa dan Anak. Maka menikmati apa yang Tuhan kerjakan tidak harus diri kita ada di spotlight. Zaman ini adalah zaman dimana orang dituntut terus untuk jadi yang paling penting, paling hebat, paling inti, paling jadi spotlight. Kalau kita gagal jadi pusat, maka kita gagal jadi orang. Tapi prinsip Alkitab tidak begitu, prinsip Alkitab mengatakan kalau pun kita ada di pinggir, kita bisa bersukacita melihat apa yang Tuhan kerjakan kepada orang yang jadi sorotan. Kalau kita mau jadi sorotan terus, berarti kita punya kerohanian yang masih kerdil. Dan pada bagian ini pun Yesus rela jadi penonton, Dia menonton Allah Bapa mengasihi murid, lalu Dia bersyukur karena Dia bisa melihat hal ini. Ini luar biasa agung. Mari kita belajar kerohanian yang agung ini, mari kita lihat Tuhan memberkati orang lain dan kita bersyukur. Tuhan memberkati orang lain dan kita senang sebagai orang yang menonton, senang melihat Tuhan memakai orang lain. Tidak perlu harus di dalam spotlight dulu baru menikmati anugerah Tuhan. Maka orang dipenuhi Roh Kudus, dia bisa bersyukur untuk pekerjaan Tuhan bagi orang lain. Yesus mengajarkan bahwa penuh dengan Roh Kudus berarti bersukacita melihat Tuhan bekerja meskipun memakai orang lain dan tidak berkait dengan saya. Dan ini yang Yesus kerjakan “Aku bersukacita kepadaMu ya Bapa, karena Engkau menyatakan kepada orang-orang ini meskipun mereka kecil”. Ini hal pertama.
Hal kedua, Yesus Kristus dipenuhi Roh Kudus, Dia berdoa kepada Bapa dan mengatakan “Tuhan langit dan bumi, Aku bersyukur kepadaMu karena semua Engkau nyatakan kepada orang kecil, ya Bapa itulah yang berkenan kepadaMu”. Yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan tidak tahu bahwa Bapa akan panggil orang kecil ini? Yesus bukan saja tahu, tapi Dia dipakai Bapa untuk menjalankan ini, memanggil orang-orang kecil ini. Jadi Yesus bersukacita untuk hal yang Dia sudah tahu. Tapi meskipun Dia sudah tahu, Dia mengalami sukacita yang besar waktu Dia menyaksikan itu lagi. Maka ketika seseorang dipenuhi Roh Kudus, dia akan bersukacita untuk apa yang Tuhan nyatakan meskipun dia sudah tahu. Banyak orang datang ke gereja, terutama orang Reformed, mau dengar kotbah yang baru, yang heboh, ada sesuatu pengetahuan yang baru ditambahkan. Kalau Saudara dengar kotbah dan mengatakan “Saya sudah tahu semua”, akhirnya ditanya “kotbahnya bagus tidak?”, “pengulangan, saya sudah tahu”. Kita maunya sesuatu yang baru. Saya mau tanya, bisakah kita menikmati sesuatu yang sudah kita tahu? Bukan hanya bisa, tapi sering. Ini juga yang sering dialami kalau Saudara pandang wajah suami atau istri. Saudara pandang wajah kekasih atau suami atau istri, lalu Saudara tidak mengharapkan yang baru kan? Saudara sudah tahu wajahnya seperti apa, tapi Saudara tetap punya kesenangan untuk melihat. Waktu melihat wajahnya, wajah yang sama, yang sudah puluhan tahun Saudara lihat, Saudara hafal. Saudara tidak mungkin lihat lalu mengatakan “wah, kali ini ada hidung ya, kemarin belum ada, seru lihat wajahmu”, tidak. Saudara mengharapkan melihat wajah yang sama, tapi ada perasaan sukacita yang muncul. Hal yang sama ketika melihat pekerjaan Tuhan. Yesus sudah tahu orang-orang ini akan dipanggil Bapa, Yesus sudah tahu orang-orang ini yang akan mendapatkan kasih Bapa. Tapi ketika itu dinyatakan hatiNya penuh dengan ucapan syukur dan gembira. Mari kita belajar menikmati meskipun kita sudah tahu, tapi kita tahu ini mengaitkan kita kepada Tuhan, ini merupakan sesuatu yang saya senangi lagi. Baca Alkitab, tidak mungkin ada bagian yang berubah, Lukas 9 akan selalu begini, Lukas 10 akan selalu begini, tidak akan berubah. Tapi waktu kita baca selalu ada kesenangan yang baru, hal yang sama diterima dengan kesenangan yang baru, itulah yang baik. Maka Roh Kudus kalau memenuhi seseorang, hal yang lama pun selalu terasa fresh, kalimat yang sama selalu terasa segar, berita Injil yang sama selalu terasa segar di hati. Mengapa terasa segar di hati? Karena ada kuasa Roh Kudus yang memberikan kelimpahan waktu roh itu memenuhi kita. Itu sebabnya Paulus mengatakan “hendaklah kamu terus dipenuhi roh”. Saudara menyanyikan lagu yang sama tapi terus ada perasaan limpah yang sama. Perasaan limpah yang sama dialami ketika awal menjadi Kristen. Banyak orang Kristen di awal begitu semangat, tapi di pertengahan dan akhir menjadi begitu lesu. Di awal menggebu-gebu melayani tapi di akhir makin surut dan akhirnya tidak ada gairah melayani Tuhan. Waktu kita dipenuhi Roh Kudus hal-hal seperti itu tidak akan ada. Itu sebabnya mari kita minta kepada Tuhan “Tuhan, penuhi kami dengan RohMu yang kudus supaya ketika saya melihat FirmanMu saya tidak bosan, waktu saya mendengar seruan yang menyatakan suara Kristus, saya penuh kelimpahan di dalam hati”.
Hal ketiga, waktu Roh Kudus memenuhi Kristus, Roh Kudus mengingatkan murid-murid melalui Kristus bahwa anugerah Injil yang mereka terima adalah anugerah yang begitu besar dan tidak layak mereka dapatkan. Dipenuhi Roh Kudus justru membuat kita sadar besarnya Tuhan dan kecilnya saya. Yohanes Calvin mengatakan mengenal diri itu baru benar kalau kita juga mengenal Tuhan. Dan waktu kita mengenal Tuhan dengan kebenaran dan kekudusanNya, baru kita sadar berapa kecil dan cacatnya kita. Itu sebabnya ketika Roh Kudus penuhi seseorang,. Roh Kudus akan buka mata orang itu untuk melihat kekudusan Tuhan dan menyadari jeleknya dan kotornya diri. Roh Kudus itu bukan roh motivational speaker, orang yang bicara motivasi selalu menekankan kehebatan diri, “kamu sebenarnya bisa, di dalam dirimu ada yang belum digali, kamu harus percaya dirimu, kamu harus yakin”. Ini yang jadi kunci. Saudara jangan pikir diri hebat, diri besar, Roh Kudus penuhi Saudara, langsung Saudara sadar “saya ini nothing”. Roh Kudus penuhi Saudara, langsung sadar saya bukan siapa-siapa, saya tidak layk. Maka waktu Roh Kudus penuhi Kristus, langsung Kristus katakan kepada para murid “kamu orang kecil, kamu bukan raja, kamu bukan nabi. Tapi Allah menyatakan Aku kepadamu”, inilah pesan Roh Kudus melalui Kristus. Roh Kudus tidak membuat Kristus merasa kecil. Tapi Roh Kudus memenuhi Kristus, langsung berpesan kepada muridNya adalah sadari siapa dirimu, engkau orang yang tidak layak tapi mendapatkan berita besar dari raja-raja dan nabi. Di dalam Perjanjian Lama, nubuat tentang Yesus diberikan Tuhan kepada nabi dan raja. Nabi dan raja, dua golongan ini adalah golongan peling terhormat di Perjanjian Lama. Tuhan tidak berikan berita nubuat Injil kepada orang biasa. Di dalam Perjanjian Lama hampir semua tokoh adalah orang penting, hanya sedikit yang adalah orang biasa. Sebaliknya dalam Perjanjian Baru, semua tokoh adalah orang biasa, hanya sedikit yang orang penting. Ini pembalikan yang luar biasa. Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan panggil Daud, Musa, Abraham, semua orang-orang yang jadi besar. Dan mereka mewarisi nubuat bahwa Yesus akan datang. Tetapi ketika Yesus datang, Tuhan sampaikan ke gembala, Tuhan sampaikan ke seorang muda namanya Maria, Tuhan sampaikan kepada orang-orang kafir, yaitu orang-orang di daerh Persia, oarng-orang Majus. Jadi ada pembalikan yang luar biasa di sini. Pesan yang dinubuatkan kepada raja dan nabi sekarang setelah genap, justru diberikan kepada orang-orang yang tidak layak. Maka Roh Kudus kalau memenuhi kita, kita akan tahu “ini siapa? Mengapa pesan yang Tuhan yang dinubuatkan lewat Daud digenapi dan saya bisa tahu”. Berita yang hanya diberikan kepada orang besar, waktu sudah genap sekarang diberikan kepada orang kecil. Bagian ini Yesus mengatakan “berbahagialah kamu, kamu lihat Kristus, yang kamu lihat adalah hal yang nabi dan raja ingin lihat”. Ini juga kalimat penting sekali. Banyak nabi dan raja ingin melihat Yesus. Mengapa ingin melihat Yesus? Apakah karena ingin selamat? Saya beri tahu, Abraham sudah selamat, Daud sudah selamat, kalau mereka ingin melihat Yesus demi keselamatan, mereka tidak rindu, mereka sudah selamat. “Abraham bapamu di sorga bersukacita kaerna hariKu”, itu dikatakan Yesus, jadi Abraham sudah di sorga. Tapi mengapa dia bersukacita? Karena seluruh kepenuhan Allah, kepenuhan rencanaNya, kepenuhan kemuliaanNya ada di dalam Yesus. Itu sebabnya waktu Dia datang, raja-raja dan nabi yang sudah dengar mau lihat lagi, bukan mau lihat untuk selamat, tapi mau melihat inilah pandangan kemuliaan yang paling sempurna.
Maka biarlah kita memandang kepada Yesus dan menyadari di dalam pribadi ini bukan hanya keselamatanku yang menjadi nyata, tapi juga seluruh keagungan ilahi dinyatakan dengan sempurna di bumi ini. Itu sebabnya waktu Saudara menyadari Injil yang sudah diterima, Saudara langsung sadar saya kecil, saya hina, saya bukan siapa-siapa, tapi saya diijinkan Tuhan untuk kenal berita yang agung ini. Maka inilah 3 hal yang bisa kita lihat dari kepenuhan Roh Kudus. Roh Kudus memenuhi kita, maka kita mengagumi pekerjaan Tuhan di dalam diri orang di luar kita. Roh Kudus memenuhi kita, maka kita menyadari dengan limpah hal-hal yang Tuhan nyatakan untuk membuat kita ingat kepada Dia meskipun itu adalah pengulangan, tapi pengulangan yang penuh dengan gairah dan sukacita dan kita terima dengan ucapan syukur. Lalu yang ketiga, penuh dengan Roh Kudus berarti kita disadari mengenai berapa agungnya Kristus dan berapa kecil dan hinanya kita. Inilah 3 hal yang hari ini dibahas mengenai kepenuhan Roh Kudus. Kiranya 3 hal ini boleh kita ingat dan boleh menjadi hikmat hidup bagi kita untuk hidup bagi Tuhan.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)