Taman Eden perlu heavenly beings ada di situ, perlu makhluk-makhluk yang non-bumi tapi sorgawi. Yang dari sorga tapi juga berdiam di Taman Eden, ini yang ada di budaya atau tradisi Yahudi. Sayang setelah manusia jatuh dalam dosa, heavenly beings itu yaitu malaikat turun untuk mengusir manusia. Bukan turun untuk berdiam dengan manusia, tapi turun untuk mengusir manusia. Lalu heavenly beings yang lain yang masuk bukan malaikat, tapi si ular yaitu mantan heavenly beings. Masuk ular, kemudian Adam dan Hawa jatuh. Tapi sebenarnya taman itu harus merangkum persekutuan antara bumi dan sorga. Tempat yang akan menampung makhluk-makhluk di bumi dan di sorga. Tim Keller pernah mengatakan di khotbahnya, manusia itu punya imajinasi yang selalu berfantasi tentang dunia fantasi. Dunia fantasi itu menjadi bagian dari anak-anak atau remaja. Ada bayangan lain tentang dunia ini. Saudara kalau lihat game-game yang dimainkan oleh anak remaja, Saudara akan bingung “ini posisinya dimana, keadaan bagaimana?”, kebanyakan akan menggambarkan keadaan yang fantasi sekali, yang tidak ada di bumi. Jarang ada perusahaan game yang membuat game setting-nya di bumi. Ada banyak game yang bersifat fantasi. Atau film-film yang bersifat fantasi, menginginkan adanya duani alternatif, ada universe yang lain selain universe ini. Dan ini sebenarnya harapan nanti ketika Taman Eden dipulihkan. Manusia punya sense itu di dalam hatinya. Maka Tim Keller berani mengatakan kita bukan cuma punya sense of worship, punya sense ingin menyembah Tuhan, tapi kita juga perlu sense ada tempat yang bisa menampung sorga dan bumi. Kita ingin ada wadah dimana kita bisa bersekutu dengan kita sesama manusia, kita bersekutu dengan alam, dengan binatang, dengan pohon-pohonan, kita bisa bersekutu juga dengan para malaikat. Dan yang terutama di atas segala-galanya, kita bisa bersekutu dengan Tuhan. Jadi Tuhan tidak menciptakan manusia tanpa konteks, tanpa tempat, dan Tuhan tidak hanya menyiapkan tempat khusus bumi. Jadi Taman Eden adalah taman yang penuh keindahan karena ada sesuatu yang hanya bisa dipikirkan secara fantasi tapi belum bisa dialami dalam dunia ini yaitu persekutuan antara sorga dan bumi di sebuah tempat yang dipulihkan oleh Tuhan. dari kacau-balau menjadi Taman Eden, tapi Taman Eden gagal menuju kepada kesempurnaan Sabat karena manusia jatuh dalam dosa. Kalau begitu adakah harapan untuk pemulihan?