Tapi ini yang Lukas katakan, ada bagian ini dalam Kerajaan Allah, ada bagian melihat, mengalami dan memberitakan. Ada bagian para saksi yang penting dalam Kitab Suci. Sehingga Kerajaan Allah dimulai dari kesaksian para murid-murid ini, dan laki-laki tidak percaya pada omongan perempuan-perempuan ini, ini sindiran. Karena dalam Kejadian 3, laki-laki percaya kepada dusta ular, “ini ada buah, makanlah”, dan laki-laki langsung makan tanpa kritik sama sekali. Laki-laki yang tidak punya pendirian dan cuma terima apa pun yang perempuan tawarkan, itu laki-laki yang mirip Adam, Adam tidak punya pendapat apa pun. Hawa punya pendapat yang salah dan itu dosa, Adam tidak punya pendapat apa pun dan itu tetap dosa bagi Tuhan. Saudara mengerti teologi yang salah, itu dosa. Saudara tidak tahu teologi yang benar, juga dosa. Contohnya jika ada orang yang mengatakan “istri saya Saksi Jehovah, jahat, itu kan bidat, itu tidak sesuai dengan ajaran Kristen yang sejati”, lalu orang tanya “kamu sendiri apa?”, “saya juga tidak tahu saya apa, tapi yang penting saya bukan sesat. Memang saya tidak mengerti teologi, tapi yang penting saya bukan Saksi Jehovah”, Tuhan akan mengatakan “sama saja. Istrimu punya teologi yang kacau dan kamu tidak punya teologi sama sekali, dua-duanya salah”. Hawa punya pendapat yang salah tentang buah ini, dan Adam netral tidak punya pendapat apa pun, keduanya salah. Adam terima apa yang Hawa percaya sebagai berita kebenaran, padahal palsu. Sedangkan berita kebenaran yang ditawarkan oleh perempuan ini ditentang oleh para laki-laki ini. Ini sindiran, laki-laki mudah sekali percaya dusta tapi sulit percaya kebenaran. Ada sindiran dari Lukas, mengapa ketika Hawa menawarkan buah tidak ada kritik sama sekali, langsung diterima. Mengapa pemberitaan dari Taman Eden dinyatakan, para murid ini tidak percaya? Tapi sungguh pun demikian, Petrus tergerak untuk cari tahu. Tuhan tetap beranugerah sehingga berita ini tidak diam atau berhenti pada perempuan saja, tapi berita ini akan menjadi berita yang menyebar secara cepat sekali dan orang-orang yang percaya Yesus bangkit mulai dipanggil dan mereka mulai membentuk gereja Tuhan yang mengharapkan pulihnya Firdaus di hari Sabat ketika Yesus datang kedua kali. Kiranya peristiwa kebangkitan Yesus yang penuh dengan kemenangan ini boleh kita ingat dan boleh kita renungkan dalam kehidupan kita bahwa Tuhan sedang memperbaiki ciptaanNya. Mengapa Yesus bangkit? Karena Tuhan sedang perbaiki ciptaanNya. Tuhan sudah memulai ciptaan yang baru. Ciptaan yang akan memperbaharui kita, kita yang lama akan dijadikan baru melalui penebusan Kristus yang mati bagi kita dan bangkit menyatakan kebenaran bagi kita. Dan ciptaan yang baru di seluruh alam akan terjadi karena Yesus sudah menggenapinya di atas kayu salib. Kiranya Tuhan menguatkan kita semua.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah