Lalu mereka melihat kubur kosong dan malaikat mengatakan kepada mereka “mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati. Dari kematian Dia sendiri yang muncul sebagai yang hidup. Dia tidak ada di sini, Dia telah bangkit. Ingatlah apa yang telah dikatakan kepadamu ketika masih di Galilea bahwa Anak Manusia akan mati dan bangkit”. Malaikat mengingatkan perempuan akan perkataan Yesus. Kekristenan menyebar adalah dari kubur melalui mulut-mulut para perempuan. Ini benar-benar indah, perempuan-perempuan yang tidak dianggap sekarang menjadi tokoh utama dalam penyebaran berita Injil. Dan kalau kita pikir Lukas di sini hanya sekedar menulis tulisan kontroversial biar laku, karena masyarakat pada umumnya akan menganggap ini kontroversial, dia menulis yang kontroversial supaya laku. Tapi sebenarnya Lukas sedang mengingatkan perempuan yang ada di Taman Eden menjadi penyebab kekacauan, sekarang menjadi penyebab keteraturan. Yang menjadi sumber awal kekacauan, meskipun tetap yang bersalah adalah Adam, tapi perempuan yang memulai dengan perkataan yang sudah diselewengkan, dia menerima perkataan yang sudah diselewengkan. Sekarang para perempuan ini bekerja untuk melanjutkan adanya ciptaan baru dengan mengatakan apa yang dikatakan Yesus. Mereka menjadi saksi pertama dari Kekristenan, mereka menjadi orang pertama yang membawa kabar baik. Maka Lukas di sini mengingatkan gereja mula-mula kalau engkau begitu eager ingin menjadi seperti Petrus, ingin menjadi seperti Stefanus yang kalau berkhotbah begitu menghancurkan banyak hati orang-orang, atau menjadi seperti Apolos yang pintar berapologetik, atau menjadi seperti pemimpin-pemimpin lainnya, menjadi seperti Yakobus saudara Yesus yang menjadi soko-guru di Yerusalem, atau seperti Paulus yang tidak gentar menghadapi apa pun, menghadapi ombak, binatang buas, dia tetap memberitakan Injil. Tapi Lukas mengingatkan ada juga orang yang berperan penting sekali tapi mungkin tidak sekeren yang lain yaitu para perempuan yang melihat dan menceritakan. Kegiatan yang simple, melihat dan menceritakan, melihat kubur yang kosong, mendengar perkataan Yesus, menerima yang Yesus katakan dan membagikan apa yang Yesus sudah katakan. Dan ini yang dilakukan oleh para perempuan itu.