(Lukas 16: 10-18)
Alkitab menggambarkan keadaan yang sebaliknya, orang-orang Kristen sangat memperhatikan keadaan di bumi. Itu keberadaan Kristen mula-mula. Mereka bisa populer karena mereka memperhatikan orang yang perlu, mereka punya belas kasihan yang besar sekali. Itu sebabnya waktu Saudara baca Alkitab, banyak konsep kita yang perlu dirombak, mungkin termasuk konsep kita di GRII. Dan kita tidak mau terima itu? Kita sibuk rombak Karismatik, Katolik, Pentakosta, dan lain-lain, itu bukan isunya. Orang Farisi juga tidak akan keberatan kalau Yesus rombak orang Romawi. Orang Saduki tidak akan keberatan kalau Yesus rombak Agama Hindu. Tapi waktu Yesus mengatakan “hai Farisi, celakalah kamu”, mereka marah. Kalau ada pengkotbah bilang “Karismatik celaka”, Saudara tepuk tangan. Kalau ada orang kotbah “Reformed celaka”, bagaimana sikap Saudara? Maka waktu Marx kritik kamu suka status quo demi keuntunganmu. Tapi yang lebih jahat lagi, kamu pakai agamamu untuk membenarkan keadaanmu. “Tuhan hanya peduli sorga, kalau di bumi serakah sedikit, itu bukan masalah”. Ini caranya pembenaran, hati tetap tenang. Kamu tidak merasa salah telah melakukan korupsi? Kamu tidak merasa bersalah karena telah merugikan orang? “Tidak. Karena Alkitab mengajarkan 5 sola itu yang penting, sola scriptura, sola fide, sola gratia, solus Christus, soli Deo gloria itu yang penting. Jadi kalau saya mengutamakan Tuhan, mengutamakan anugerahNya, mengutamakan iman, mengutamakan Alkitab, meskipun bisnis kacau, tidak apa-apa”. Tidak seperti itu. Maka bagian ini adalah bagian yang sangat menyindir kita semua. Termasuk saya, kalau saya terlalu cinta uang. Yesus mengatakan seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, tidak bisa mengabdi pada Tuhan dan kepada mamon. Kalimat berikutnya akan lebih menusuk. Maka ingat baik-baik yang Freud katakan “kamu memakai agamamu untuk menenangkan hatimu, padahal kamu sudah kacau sekali secara sosial dan secara dosa”. Tapi Yesus mengatakan di dalam Alkitab, yang diajarkan Yesus adalah waktu Saudara salah, Saudara punya hati yang terganggu, datang kepada Tuhan, berubah, bertobat, tinggalkan dosa baru ada damai.
Maka Yesus membongkar hal yang sangat sering ada pada hati kita yaitu penyembahan kepada uang. Ayat 13 mengatakan “seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. Yesus mengatakan jika kamu melayani salah satu, kamu akan membenci yang lain. Di dalam Alkitab, membenci adalah perbandingan antara suka dan netral. Bukan antara suka dan benci. Dalam Bahasa Yahudi, meskipun Perjanjian Baru ditulis dalam Bahasa Yunani, tapi dalam Bahasa Ibrani yang menjadi pola untuk Perjanjian Baru, itu tidak mengenal kata sayang dan netral. “Aku mengasihi istriku dan saya netral terhadap yang lain”, itu yang bisa kita lakukan. Tapi di dalam Bahasa Ibrani tidak begitu, yang bisa dilakukan adalah “saya mencintai istriku dan membenci yang lain”. Tapi benci itu bukan benci, itu adalah bentuk pernyataan bahwa saya sukanya yang ini. Bahasa Perjanjian Baru adalah Bahasa Yunani, tapi terkadang penulis memakai kebiasaan dari Bahasa Ibrani. Itu sebabnya ungkapan-ungkapan seperti ini adalah ungkapan dari Perjanjian Lama. Misalnya Tuhan mengatakan “Aku mengasihi Yakub dan membenci Esau”, ini tidak berarti Tuhan cinta Yakub lalu memukul Esau. Ini berarti Tuhan mencintai Yakub dan mengabaikan yang lain. Cuma ini yang menjadi fokus perhatiannya. Ketika Tuhan mengingatkan kita “jika engkau mencintai mamon, engkau akan benci Tuhan”, mamon itu dewa kekayaan. Saudara mengatakan “puji Tuhan, saya tidak berdosa, saya tidak pernah membenci Tuhan, saya tidak pernah berdoa dan mengatakan: Tuhan saya benci Engkau. Saya tidak pernah seperti itu. Puji Tuhan, saya selamat”. Tidak seperti itu, bagian ini mengatakan engkau yang mencintai uang akan mengabaikan Tuhan. Waktu kita tidak peduli Tuhan, lebih peduli uang, kita sudah berdosa. Saudara dedikasikan persentase hidupmu kepada non-Tuhan lebih besar dari pada yang Saudara dedikasikan untuk Tuhan, itukah Kristen? Tidak. Itu sebabnya tidak ada duniawi dan rohani, semua milik Tuhan. Pekerjaan, harta, gaji, kesehatan, mobil, rumah milik Tuhan. Tapi saya mau tanya satu hal, dari memperoleh semua ini, pernahkan engkau mempertimbangkan Tuhan? Tidak, “karena dewaku bukan Tuhan, dewaku uang”. Semua pertimbangan memakai uang, untung-rugi, untung-rugi, untung ambil, rugi tinggalkan. Dan kita masih mengaku orang Kristen? Tuhan akan hajar keras sekali disini, “kamu sembah mamon”, sembah mamon berarti sembah berhala. Di dalam Perjanjian Lama, dosa paling besar adalah dosa penyembahan berhala. Orang menyembah berhala mengerjakan berbagai macam kekotoran, seks bebas, segala kekacauan, menyembah berhala, maka orang bilang penyembahan berhala adalah dosa paling besar. Tapi pada bagian ini Tuhan mengatakan “kamu kerjakan dosa paling besar kalau kamu adalah hamba uang”. Ini kotbah yang tidak menyenangkan, orang pasti benci kotbah seperti ini, tapi apa boleh buat, Alkitab katakan ini, saya harus katakan. Dalam bagian ini Tuhan Yesus mengingatkan jika engkau mulai mengabaikan Tuhan itu tandanya kamu ada dewa lain, jika kamu mulai abaikan Tuhan disebagian besar hidupmu, kamu bukan milik Tuhan. Ini ayat ke-13
Ayat ke-14, semua ini didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu dan mereka mencemoohkan Dia. Ini dijadikan ukuran rohani, cara kamu dapat uang dengan cara apa, cara kamu mendistribusikan uang dengan cara apa. Uang menjadi penghargaan untuk usaha orang, uang menjadi kestabilan keadilan sosial, uang menjadi cara untuk keadilan Tuhan dinyatakan lewat kita memberikan penghargaan. Jangan over memberikan penghargaan uang kepada yang tidak layak. Jangan tidak memberikan penghargaan uang kepada yang layak. Semua itu sudah kita bahas. Bukan berarti uang tidak penting. Tetapi menyembah uang, mengabaikan Tuhan, itu penyakit yang bahaya. Dan saya tidak bicara sebagai Allah yang menghakimi umat, saya berbicara sebagai orang yang juga dihakimi oleh Allah dalam hal ini. Maka kita sama-sama bergumul, sama-sama dihajar, sama-sama diperingatkan, sama-sama ditegur oleh ayat-ayat yang barusan saya kotbahkan. Maka di dalam ayat 14, orang Farisi yang suka uang mulai mengkritik, mulai mencemoohkan Tuhan. Tetapi Yesus menjawab “kamu membenarkan diri, namun Allah mengetahui hatimu”. Apa pun argumen yang kamu pakai untuk membenarkan dirimu, Tuhan tahu isi hatimu. Jadi jangan pikir kita bisa melarikan diri. Seringkali orang yang berkotbah merasa dirinya diluar dari yang dikotbahkan. Saya selalu doa sama Tuhan supaya saya tidak jatuh dalam dosa seperti itu. Saya bukan satu arah menghakimi Saudara, kita semua sedang dihakimi oleh Tuhan. Pendeta bisa menjadi orang yang paling mudah memanipulasi uang. Karena dia bisa pakai otoritas rohani untuk membenarkan kemungkinan dia mendapatkan uang. Mencintai Tuhan dan mengabaikan uang bukan berarti Saudara tidak bertanggung jawab kerja, bukan berarti Saudara tidak bertanggung jawab untuk menghidupi keluarga, bukan berarti Saudara tidak bertanggung jawab mengelola uang. Kita semua harus bertanggung jawab dalam hal itu. Tapi kita tidak boleh memberikan dedikasi yang harusnya diberikan kepada Tuhan dalam hal ini. Maka mereka membenarkan diri, tapi Tuhan mengatakan “yang dikagumi manusia, dibenci Allah”. Jangan pikir kita bisa lari dengan segala argumen untuk menutup dosa kita, Tuahn tahu dosa kita, Tuhan tahu meskipun kita melarikan diri. Kalimat “sebab yang dikagumi manusia, dibenci Allah”, ini harus kita lihat di dalam konteks, konteksnya sedang berbicara mamon atau Tuhan. Maka kalau engkau terlalu mencintai mamon, Tuhan mengatakan yang kamu kagumi itu dibenci oleh Allah. Saya pernah bagikan beberapa waktu yang lalu, banyak orang ingin punya uang untuk diakui kekayaannya. Beli barang semahal mungkin supaya orang kagum. Tapi heran, apa nikmatnya dikagumi orang? Apakah Saudara pernah dikagumi orang, lalu Saudara mendapat apa dari kekaguman mereka? Waktu ada orang mengatakan “orang itu keren”, Saudara tidak akan bertambah pintar juga, kesehatan tidak tambah, kira-kira dapat apa? Itu bukan hal yang membanggakan. Maka Allah mengatakan yang kamu kagumi, Tuhan benci, maksudnya yang kamu kagumi itu Tuhan tidak peduli. Tuhan tidak peduli yang kamu kejar, itu tidak penting. Itu sebabnya Yesus mengingatkan orang-orang Farisi, ini orang-orang Farisi hamba Tuhan, mereka menjadi hamba uang dan mencemoohkan Tuhan. Mereka memakai agama untuk mengeruk keuntungan, mereka memakai kewajiban membayar biaya yang harus dipakai untuk mereka. Maka Tuhan tegur mereka dan mengatakan “yang kamu kagumi, yang kamu cari, itu dibenci oleh Tuhan”.
Ayat 16 dan seterusnya mengatakan Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai pada zaman Yohanes. Dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Maksudnya adalah penafsiran terhadap Taurat sengaja dipakai untuk melindungi kemungkinan memperoleh uang. Yesus mengatakan semua penafsiran yang salah itu sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan berhenti sampai zaman Yohanes. Mengapa berhenti sampai zaman Yohanes? Karena setelah itu Dia akan datang dan merombak semuanya. Yohanes dulu datang, kemudian Yesus datang merombak semuanya. Banyak kali orang memanipulasi firman Tuhan, memanipulasi teologi membenarkan (seperti kritiknya Freud) apa yang dia jalankan. Jangan lakukan itu. Waktu memanipulasi Tuhan, Tuhan akan mengoreksi kita. Tuhan Yesus mengingatkan orang-orang Farisi ini sudah punya konsep yang sangat salah untuk membenarkan diri mereka, lalu memakai itu penafsiran mereka untuk membenarkan keadaan mereka yang bisa mendapatkan uang. Maka Yesus memakai bahasa yang kasar sekali, waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan semua orang menggagahi merebut, berusaha untuk memperkosa kebenaran Kerajaan Allah demi kepentingan mereka sendiri. Tapi Tuhan mengatakan “tidak mungkin Taurat akan gagal karena lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik Hukum Taurat batal”. Setelah itu baru Dia membahas tentang pernikahan. Ini semua ada kaitannya, setelah Yesus mengatakan “lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik Hukum Taurat batal”, dan Dia melanjutkan dengan mengatakan “setiap orang menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah”. Apa kaitannya? Lukas sedang menggambarkan argumen Tuhan Yesus yang menyatu. Yesus mengatakan kamu harus mengerti Taurat dan Taurat itu tidak bisa diubah, tidak ada yang akan diubah apalagi ajaran yang paling penting. Dan di dalam Taurat ajaran paling penting itu apa? Tidak ada Allah selain Yehova. Maka di dalam pengertian Taurat tidak ada Allah selain Yehova, kamu tidak boleh punya allah lain, itulah inti dari Taurat sebenarnya. Maka Yesus mengatakan kalau kamu percaya satu titik dari Taurat pun tidak boleh diubah, mengapa kamu ubah yang paling penting? Yaitu penyembahan kepada Tuhan, mengapa dedikasi kepada Tuhan diabaikan? “Siapa yang abaikan, kami tidak mengabaikan?”, waktu engkau mencintai uang, engkau mengabaikan itu, engkau sedang mempunyai berhala lain. Maka Yesus memakai ilustrasi perzinahan karena di dalam Alkitab ketidaksetiaan kepada Tuhan yang satu sering dikaitkan dengan dosa perzinahan. Di dalam aturan Perjanjian Lama dikatakan kalau ada seorang menceraikan istrinya dia harus kasi surat cerai dan dia tidak boleh menikah lagi dengan istri yang sudah diceraikan. Ini cara Tuhan untuk membimbing orang-orang menghargai pernikahan pada zaman itu. Kita percaya Tuhan menyatakan pekerjaanNya secara progress. Zaman dulu adalah zaman yang begitu kacau sehingga Tuhan memberikan peraturan supaya pernikahan tidak menjadi rusak. Tapi ketentuan awal sudah Tuhan nyatakan di dalam Kitab Kejadian, satu laki-laki satu perempuan menjadi satu, tidak ada cerai. Yang disatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia. Jadi ini pengertian awalnya. Lalu Tuhan mengijinkan ada konteks yang terpaksa membuat peraturan cerai itu harus ada. Maka di dalam Taurat dikatakan jika kamu menceraikan istrimu, berikan surat cerai dan kamu tidak boleh menikah dengan dia lagi, maksudnya untuk memperbaiki kondisi zaman pada saat itu. Saat itu perempuan sangat tidak dihargai. Saudara mau melaksanakan pernikahan dengan orang penting, maka Saudara akan melangsungkan pernikahan yang baik. Saudara cinta dengan perempuan dari golongan yang lebih rendah, tidak perlu menikah, jadikan saja gundik. Lalu ketika orang menikah dengan perempuan penting, biasanya harus ada budak perempuan yang menjadi tambahan selain perempuan ini. Perempuan menjadi properti yang murah. Maka untuk mencegah perempuan dihargai dengan remeh seperti ini, Tuhan mengatakan “kalau kamu menceraikan seorang perempuan, hormati dia, berikan surat cerai, tandanya adalah kamu menghargai dia. Dan kamu tidak akan menikahi dia lagi”, maksudnya waktu kamu sudah membuat dia pergi dari kamu, kamu harus ambil keputusan yang bulat. Dan setelah itu ada larangan ambil kembali dia. Karena seringkali orang ceraikan seorang perempuan, agak lama baru sadar ada sisi yang baik dari dia, ambil lagi. Tuhan akan bilang “tidak boleh, kamu sudah buang dia, konsisten”. Jadi Tuhan sedang melatih konsistensi dalam pernikahan. Tetapi Yesus membawa pengertian yang lebih limpah lagi, bukan berarti pengertian Taurat kurang limpah, tapi kurang digali oleh orang-orang Ahli Taurat. Maka ketika Yesus menafsirkan bagian ini, Dia mengatakan kalau orang sudah cerai dengan seorang perempuan, dia kawin lagi dengan perempuan lain, dia berbuat zinah. Pengertian ini harus dibahas dengan teliti, tapi tidak mungkin dibahas sekarang. Tapi yang dimaksudkan adalah kalau ada satu perempuan dan satu laki-laki menikah, lalu yang laki-laki bilang “saya ceraikan kamu”. Mengapa ceraikan perempuan ini? Ternyata ada perempuan lain, maka setelah cerai dengan perempuan ini lalu kawin dengan perempuan lain, bagi Tuhan itu dosa perzinahan. Pernikahannya tidak sah, karena pernikahan yang pertama bubar karena ada yang lain. Jadi ini sedang berbicara tentang komitmen kepada satu yang tidak boleh diganggu oleh komitmen kepada yang lain. Jadi sebenarnya Alkitab sangat ketat juga adil dan penuh dengan belas kasihan. Orang yang jadi korban di dalam pernikahan harus dilindungi, jangan paksa mereka memikul salib yang Tuhan pun tidak mau mereka pikul. Itu sebabnya Tuhan mengatakan kalau kamu sudah bercerai lalu kawin berarti kamu bercerai karena ada alasan orang lain, kamu tidak boleh menikah dengan dia dan kamu tidak boleh kembali dengan istrimu, itu peraturan Taurat. Jadi setelah cerai? Masuk biara, karena tidak boleh menikah dengan perempuan lain atau laki-laki lain. Kalau ada perempuan atau laki-laki lain lalu kamu ceraikan istri atau suamimu dan menikah dengan yang lain, itu tidak boleh. Dan tidak boleh kembali ke istri atau suami yang dulu. Maka ini diterapkan dalam hal menyembah mamon atau menyembah Tuhan. Kamu sudah meninggalkan Tuhan, sah kamu cerai dengan Tuhan, kamu nikah sama mamon. Waktu kamu sadar mamon tidak bisa menolong, tidak bisa jadi pasangan, jangan kembali ke Tuhan. Yang sudah cerai tidak boleh kembali, yang cerai karena yang lain, dia sedang hidup dalam perzinahan. Maka Tuhan mengatakan orang yang menyembah mamon sedang hidup dalam perzinahan dan dia tidak boleh kembali kepada Tuhan. Ini bukan berarti orang itu tidak boleh bertobat, tapi kalau orang tidak bertobat, dia sedang dalam keadaan seperti ini. Sehingga seolah Tuhan mengatakan “kalau kamu memang dedikasikan hidup untuk uang, ya sudah nanti kalau kamu mengalami kekosongan dalam hati, doa sama uang. Kalau kamu sudah dekat dengan kematian lalu minta tolong, doa sama uang. Kalau kamu mengalami kehidupan yang sangat kering, sangat kacau, penuh dengan goncangan, penuh gangguan batin, doalah sama uang”. Kira-kira bisa tidak? “hidupku tidak berharga, banyak tekanan dari mana-mana, saya sangat merindukan ini itu”, nanti Tuhan mengatakan “tuhanmu kan uang, doa sama dia”. Tidak bisa, tapi mau kembali kepada Tuhan juga tidak bisa. Ini yang Tuhan mau peringatkan, siapa yang menceraikan istrinya dan menikah dengan yang lain, dia berzinah. Dan Taurat mengingatkan yang sudah lakukan ini tidak boleh kembali ke perempuan yang semula. Kiranya Tuhan menolong kita mengerti dan menjalankan kehendak Tuhan.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkotbah)