(Lukas 13: 31-35)
Ini bagian yang sangat banyak pelajaran yang bisa kita tarik. Tapi inti dari pesan yang Yesus mau bagikan ada di dalam ayat 33-35. Namun demikian meskipun inti dari pesan ada di dalam 3 ayat terakhir, ayat yang pertama dan kedua, yaitu 31 dan 32, mengandung bijaksana hidup yang luar biasa. Ada hal penting yang bisa kita pelajari. Pertama, yaitu cara Lukas menggambarkan orang Farisi sebagai sekelompok orang yang memperhatikan Yesus dan menginginkan Dia tidak mati, ini kelompok kecil. Ada sekelompok kecil orang Farisi datang kepada Yesus dan berkata “pergilah, tinggalkan tempat ini, Herodes mau membunuh Engkau”, mengapa ada orang Farisi baik? Inilah cara Lukas mengajarkan kepada kita untuk tidak gampang melemparkan pre-judgement, penghakiman awal dengan sembarangan. Memberikan penghakiman sebelum penghakiman sejati datang dengan cara yang tidak tepat. Lukas membuat seluruh kerangka berpikir kita yang seringkali bersifat kaku dan menghakimi dengan cara yang picik, dirombak habis.Tuhan melalui Injil Lukas mengingatkan kita jangan sembarangan memberikan penghakiman dan jangan sembarangan memberitakan keburukan orang, apalagi dengan kesenangan bahwa “ada orang buruk yang saya tahu dosanya, dan saya sebarkan ke semua orang”, ini adalah sifat dari orang yang sangat rendah. Inilah hal pertama yang bisa kita pelajari, orang-orang Farisi itu datang kepada Yesus dan mengatakan “pergilah, jangan di sini, Herodes mau bunuh Engkau”. Ini berita yang mereka dengar ada bahaya bagi Yesus. Ini kemungkinan Yesus ada di Galilea dan Dia sedang diancam oleh seorang namanya Herodes. Dalam sejarah Israel, Herodes adalah anak dari Herodes Agung. Dan Herodes Agung adalah anak dari Antipater. Dan Antipater adalah seorang yang diangkat menjadi salah satu pemimpin daerah oleh kelompok yang namanya Hasmonean. Ini penting untuk kita ketahui, sejarah Israel untuk kita pahami, Perjanjian Baru. Setelah Israel kembali dari pembuangan, kita lihat Perjanjian Lama, Israel dibuang ke Babel lalu kembali dari pembuangan pada zaman Ezra, Nehemia dan Zerubabel. Lalu mereka dirikan kembali kemah suci dan mereka menantikan Sang Mesias. Tapi bukan Sang Mesias yang datang, yang datang justru orang Makedonia. Kerajaan Makedonia dipimpin oleh Alexander Agung, masuk ke daerah Timur Dekat Kuno lalu mulai taklukan Tirus, lalu berbaris menuju Israel. Alexander Agung sudah mati, kerajaannya dibagi 4. Dan satu kelompok yang mewarisi kerajaannya adalah kelompok yang menaklukan Israel. Dia menaklukan Israel kemudian menaklukan Yerusalem, bahkan ada satu dari kelompok ini yang bernama Epifanes yang sengaja masuk ke Bait Suci, bawa darah babi untuk dipersembahkan ke Zeus. Ini membuat orang Israel marah luar biasa, maka muncullah seorang namanya Matatias. Matatias kumpulkan pasukan untuk berontak dan mereka lakukan perang gerilya. Tapi kemudian Matatias terbunuh lalu anaknya namanya Yudas, yang dikenal dengan Yudas The Hammer, Yudas Makabeus, inilah yang memimpin Israel mengalahkan Yunani. Dan akhirnya orang Yunani atau Makedonia diusir keluar dari Israel dan mereka menjadi raja baru dari Israel setelah kembali dari pembuangan. Maka dinasti dari Yudas Makabeus dan keturunannya disebut dengan Dinasti Hamonean, inilah pemerintahan pertama secara dinasti yang berasal dari Israel, yang kembali memimpin Israel setelah zaman Dinasti Daud runtuh. Dinasti Hasmonean banyak menghasilkan pemimpin besar, salah satunya adalah John Hyrcanus, John Hyrcanus adalah orang yang menaklukan Edom. Sebelum orang Edom dibunuh, orang Edom itu memohon “jangan bunuh kami, lebih baik jadikan kami anggotamu”, akhirnya John Hyrcanus mengatakan “oke, kami tidak jadi bunuh kamu, asal kamu mau disunat dan menjadi orang Yahudi”, mereka mengatakan “oke”. Maka sejak saat itu Edom diadopsi jadi daerah jajahan Israel.

Lalu pada zaman Alexander Janeus, pemerintahan selanjutnya dari Dinasti Hasmonean, mengangkat banyak orang yang penting dari Edom untuk jadi gubernur dan penasihat. Banyak orang pintar keluar dari sini. Akhirnya ada seorang bernama Antipater, Antipater ini seorang yang sangat pintar, diangkat jadi penasihat dan gubernur oleh Dinasti Hasmonean. Tapi orang ini sangat ambisius, dia ingin keturunannya menjadi raja menggantikan Dinasti Hasmonean. Dia pikirkan caranya dan dia menemukan cara yang baik, yaitu jalin kerja sama dengan kerajaan yang sekarang paling menakutkan, yaitu Kerajaan Romawi. Dan setelah itu Herodes Agung, anaknya, inilah Herodes yang hidup pada waktu Yesus lahir. Maka Herodes menjadi raja karena diangkat oleh Romawi. Herodes sudah jadi raja dan dia sangat benci orang yang akan menaklukan kerajaannya. Dia singkirkan semua orang yang paling mungkin jadi ancaman. Yang paling mungkin jadi ancaman adalah orang Israel sendiri, yang memakai satu raja yang dianggap Mesias untuk memberontak kepada Herodes. Maka Herodes menjadi orang yang sangat anti dengar Mesias, begitu dengar Mesias, langsung dibasmi oleh dia. Lalu dengar ada berita Raja Israel lahir, langsung dia basmi semua anak umur 2 tahun ke bawah di kota Betlehem, tapi Yesus luput karena Dia sudah pergi ke Mesir. Setelah itu Herodes Agung mati dan 4 orang anaknya menjadi raja, kerajaannya dibagi 4. Salah satu yang paling berbakat bernama Herodes Antipas. Herodes Antipas inilah Herodes yang diberitakan di dalam Injil, yang hidup sezaman dengan Yesus yang dewasa. Dia akhirnya menaklukan keturunan Herodes yang lain dan menjadi raja atas seluruh daerah. Nanti setelah Herodes menjadi semakin kuat, Romawi mulai khawatir, akhirnya mulai dari tahun 20an sampai tahun 39 mereka taruh satu gubernur. Satu-satunya gubernur yang muncul di abad pertama yaitu Pontius Pilatus. Ini unik, Pilatus itu satu-satunya Gubernur Romawi di daerah Israel yang hanya muncul dengan tugas utama menyalibkan Yesus karena dalam nubuat Perjanjian Lama, Yesus akan diserahkan ke bangsa-bangsa lain. Israel akan diserahkan ke tangan bangsa-bangsa lain dan Yesus menggenapi ini. Jadi Yesus harus diserahkan ke bangsa lain dan Pilatus menjadi alat menggenapi ini. Setelah Yesus mati, Pilatus kemudian ditarik dan Israel tidak lagi punya gubernur. Satu-satunya gubernur yang muncul pada zaman itu adalah Pilatus, setelah itu dia diganti dengan title orang-orang yang lebih rendah dari gubernur.

Maka Herodes Antipas menjadi raja yang berkuasa dan luar biasa kejam, dia jalin relasi secara gelap dengan seorang namanya Herodias. Herodias adalah istri dari saudaranya Herodes yang namanya Herodes II. Tapi Alkitab mencatat dia takut dengan Yohanes Pembaptis, “ini nabi, kalau dia kotbah mengutuk saya, saya terkutuk, mati saya”. Maka dia mau tangkap tapi dia juga takut. Akhirnya dia sering bicara dengan Yohanes Pembaptis, dan Yohanes Pembaptis selalu tegur dia. Jadi banyak kali kejahatan sudah dia timbulkan, dan orang ini mulai incar Tuhan Yesus. “Ada orang yang bisa kumpulkan ribuan orang, ada orang yang pengikutnya sangat banyak dan orang ini dianggap Raja Mesias, Raja Israel, saya harus bertindak”, dan dia ingin bunuh Yesus, kemudian orang Farisi memberi tahu “Engkau akan dibunuh, cepat pergi”, tapi Yesus mengatakan kalimat yang sangat penting “pergilah dan katakanlah kepada serigala itu, Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari dan besok. Dan pada hari yang ketiga, Aku akan selesai”. Maksudnya adalah Dia memang akan pergi karena rencana Tuhan, Dia tidak pergi karena didorong takut dan Dia tidak pergi karena membuktikan Dia tidak takut. Ini kalimat bijaksana sekali “pergilah dan katakanlah kepada serigala itu”, atau lebih tepat kepada “rubah itu”. Saudara harus bisa bedakan antara serigala dan rubah, serigala itu adalah binatang yang sangat gagah, sangat mengerikan. Tapi rubah adalah binatang yang bisa mencuri, bisa menangkap binatang lebih kecil, tapi penakut. Maka Yesus sedang mengatakan “berikan info kepada si rubah itu”. Aku akan pergi bukan karena dia, Aku akan pergi karena rencana Tuhan”. Jadi Yesus menolak bertindak dengan didorong oleh takut. Jangan bertindak karena takut, biarlah kita bertindak karena takut Tuhan, bukan bertindak karena takut situasi. Biarlah kita takut menyakiti hati Tuhan, bukan takut dilepas dan tidak disertai Tuhan.Tuhan Yesus akan pergi pada hari ketiga, bukan karena takut Herodes, tapi karena tahu kehendak Tuhan atas Dia untuk pergi. Jadi Yesus tidak bertindak kerana takut. Lalu yang kedua, Yesus juga tidak bertindak karena takut dianggap takut. Coba pikirkan, ada orang memberi info “Herodes mau membunuh Engkau”, Yesus tidak pergi, tapi hari ketiga pergi juga. Akhirnya orang bisa menganggap Yesus takut maka pergi. Tapi Yesus tidak peduli, “kamu mau menganggap Aku takut, terserah. Aku bertindak karena mengikuti kehendak Tuhan”. Inilah sesuatu yang harus kita sama-sama ambil. Kadang-kadang dunia memprovokasi kita untuk melakukan sesuatu, lalu kita melakukan sesuatu demi pembuktian siapa diri kita. Mengikuti kehendak Tuhan dengan apa pun harga yang harus dibayar, termasuk tanggapan dunia terhadap saya. Kalau saya ikut Tuhan, dunia bilang saya penakut, terserah. Kalau saya ikut Tuhan dan ternyata itu masuk bahaya, terserah, saya tidak mau bertindak karena takut dan saya tidak mau bertindak karena takut dianggap takut. Dan ini yang Yesus buktikan, “hari ketiga Aku memang akan pergi karena Tuhan sudah memerintahkan Aku untuk pergi ke Yerusalem”, inilah bijaksana yang mendahului pesan utama, yang kita bisa lihat dalam bacaan kita hari ini.

Tapi pesan utamanya baru muncul setelah ini. Yesus mengatakan “Aku tidak takut mati, tapi tidak semestinya Aku dibunuh oleh Herodes karena Aku akan dibunuh oleh orang-orangYerusalem”. Ini menjadi berita yang sangat menggemparkan, yang membunuh Yesus bukan Herodes, yang membunuh Yesus bukan rubah itu, bukan pemerintah kejam yang suka bunuh orang. Yang bunuh Yesus adalah umatNya sendiri yang tinggal di kota suci. Ini berita yang menggemparkan sekali, “tidak tahukah kamu bahwa Yerusalem lebih parah dari Herodes, Yerusalem lebih bobrok dari Herodes, itu sebabnya waktu Aku sampai Yerusalem, Aku akan dibunuh mereka dengan cara yang sangat kejam, lebih kejam dari apa yang direncanakan Herodes kepada Aku”. In teguran yang luar biasa, penjahat yang paling jahat bukan Herodes, tapi Yerusalem. Penjahat-penjahat yang paling kejam adalah imam-imam kepala, bukan pemimpin politik. Ini berita yang sangat menggemparkan dan memberikan kepada kita beberapa hal yang perlu kita pelajari.

Ayat-ayat selanjutnya mengajarkan kepada kita paling tidak ada 4 poin penting, yaitu bahwa Yerusalem menjadi kota yang sangat jahat. Meskipun tadinya dia sangat diberkati Tuhan. Yerusalem muncul setelah Daud kena tulah dan enghukuman, waktu itu dia sangat sombong, hitung orang Israel, sampai jumlah jutaan terhitung lalu dia dengan bangga melihat tentaranya yang kuat, dan akhirnya dia menyesal mengapa dia menghitung. Setelah itu Tuhan yang juga marah kepada Israel, sekarang marah kepada Daud lalu tawarkan “hukuman mana yang mau kamu ambil? Aku akan berikan alternatif kepadamu”. Lalu Daud dengan hati yang gentar dan sangat takut mengatakan “Tuhan, jangan biarkan saya jatuh ke tangan manusia, biar saya jatuh ke tanganMu, karena Engkau adalah Allah yang penuh dengan belas kasihan dan pengampunan”. Lalu Tuhan menumpahkan hukuman tulah kepada seluruh Israel.Setelah tulah berhenti, Daud mendirikan tempat untuk penyembahan di tempat ini dan mendirikan dan memenangkan, merebut Kota Yerusalem, menjadikannya kota yang lebih besar. Kota Yerusalem besar dan ada Bait Suci di dalam zaman Salomo didirikan. Jadi Yerusalem menjadi kota suci, lambang penyertaan Tuhan, lambang eskatologis orang Israel. Kota ini jadi kota yang melambangkan kesucian Tuhan, melambangkan kehadiran Tuhan, tapi Tuhan mengatakan justru ini kota yang paling berontak kepada Tuhan, ini kota yang paling banyak bunuh nabi-nabi Tuhan. Ini kota dimana darah hamba Tuhan paling banyak ditumpahkan. Koreksi dari Tuhan itu penting, kalau Tuhan tidak mau lagi koreksi, kita berarti sudah dibuang. Tapi ketika orang mengabaikan koreksi dari Tuhan, menghina itu lalu melawan, maka orang itu sudah dekat dengan kebinasaannya. Yerusalem membunuh nabi-nabi beigtu banyak. Maka Yesus mengatakan “Aku harus dibunuh di Yerusalem karena Yerusalem lebih jahat dari Herodes. Imam-imam kepala lebih kejam dari Herodes dan mereka akan menunjukan wajah mereka yang sejati waktu Aku datang ke Yerusalem”. Ini hal pertama yang harus kita pelajari, ketika firman Tuhan menusuk Saudara di hati, Saudara bereaksi dengan apa? Dengan bertobat atau dengan mulai kritik pengkotbahnya? Kalau yang pertama dengar firman reaksinya marah, yang kedua terbiasa mengabaikan firman. Jangan jadi orang yang terbiasa mengabaikan firman. Kita gampang menghakimi tapi kalau kita sendiri dihakimi, mari koreksi diri. Banyak orang teriak-teriak “koruptor turun, koruptor turun. Hei pemerintah yang ambil uang rakyat, turun kamu”, tapi sendirinya tidak sadar kalau sendirinya kalau sedang ambil perpuluhan, taruh di kantongnya sendiri. Saudara sudah bayar perpuluhan belum? Kalau belum berarti Saudara koruptor, Saudara mengkorupsi uang Tuhan, lalu dipakai untuk sendiri. Mari berubah, Yesus mengatakan Dia akan buang Yerusalem karena hal ini yaitu ketika dia dipanggil berkali-kali, dia tidak mau datang. Tuhan sudah panggil Saudara berapa kali? Tapi berapa kali Saudara pilih untuk hidup dalam dosa?
Hal yang ketiga, Tuhan mengatakan “berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya”. Tuhan mau panggil kita untuk memberikan damai. Tuhan panggil kita untuk memberikan sukacita, kehidupan yang penuh dengan penyertaan. Tuhan tidak panggil kita untuk sengsara. Tuhan mengatakan seperti induk ayam panggil anak-anaknya taruh di bawah sayapnya, melindungi dia, memberikan kehangatan kepada dia, demikian Tuhan mau panggil kita untuk ada di dalam pelukan hangat dan kasihNya. Tapi kita tidak mau, karena pelukan uang lebih berharga bagi kita. Pelukan ketenaran, pelukan hawa nafsu, hawa duniawi, pelukan penghargaan semu, pelukan semua yang cemar dari dunia, bagi kita lebih menyenangkan dari pada pelukan kasih Tuhan. Ini yang membuat kita tidak mau datang kepada Tuhan. Mari berhenti tenggelam dalam kenikmatan yang salah, dan datang kembali kepada Tuhan. Mari nikmati panggilan Tuhan.

Lalu yang keempat, Tuhan mengingatkan panggilan Tuhan akan berhenti dan rumah Tuhan akan sunyi lalu Tuhan akan panggil orang lain yang diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan. Siapakah orang-orang ini? Di dalam Mazmur 118, yaitu Mamzur yang ada bagian ini, dikatakan bahwa orang Israel yang dibuang berdoa kepada Tuhan, “Tuhan pulihkan kami, benarkan kami. Nyatakan bahwa kami adalah orang benar, karena kami merindukan Tuhan. Biarkan kami merindukan Tuhan dan Tuhan bebaskan kami, sehingga kami mengatakan diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan”. Ini seruan dari kaum remnant. Dan kaum remnant atau kaum sisa itu adalah orang-orang yang dengan hati yang terus merindukan Tuhan mengharapkan Tuhan datang, mengharapkan peringatan Tuhan untuk mengubah diri, mengharapkan panggilan Tuhan diberikan untuk dia datang kepada Tuhan. Dan mengharapkan tawaran Tuhan untuk pelukanNya yang hangat tiba kepada dia. Orang-orang yang merindukan ini adalah orang-orang yang akan dipulihkan oleh Tuhan. Ini bicara tentang pemulihan. Kalau kita seperti Yerusalem yang akan ditinggalkan, kita dulu terbiasa mengabaikan firman, kita dulu terbiasa marah kalau ditegur, kita dulu terbiasa menikmati kesenangan dunia lebih dari pada menikmati kesenangan di dalam Tuhan, ada satu peringatan sekaligus satu tawaran jika engkau mau bertobat sekarang dan mengatakan diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, maka engkau akan dipulihkan. Tapi jika tidak, maka engkau akan dibiarkan menjadi kosong. Ini momen yang sangat krusial, Yesus menyatakan “pilihan ada padamu sekarang, jika engkau memilih untuk menyatakan diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, engkau akan dipulihkan. Jika engkau memutuskan untuk mengabaikan Tuhan lagi maka rumahmu akan ditinggalkan menjadi sunyi sepi”.
Mari berdoa, mari bertobat, mari kembali kepada Tuhan. Seruan firman Tuhan menegur bukan hanya Saudara tapi juga saya. Saya pun diperingatkan hari ini, ditusuk dengan sangat keras untuk menjadi orang yang berseru kepada Tuhan dan bukan menjadi orang yang mengabaikan Tuhan.

(Ringkasan ini belum diperiksa pengkotbah)