(Lukas 4: 38-44)
Di ayat 43, Yesus mengatakan “juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injili Kerajaan Allah”, ini adalah pertama kalinya Yesus Kristus menjelaskan tentang misiNya di kaitkan dengan Kerajaan Allah. Dari pasal pertama kali mencatat pelayanan Kristus dari pasal yang ke-3 sampai bagian pasal yang ke-4 ini, Yesus menyatakan bahwa apa yang sudah Dia kerjakan di kota-kota Nazaret maupun di Galilea adalah memberitakan Kerajaan Allah. Apa yang dicatat Lukas sedikit berbeda dengan Matius karena Matius memberikan penekanan ini di awal. Yesus ketika mengawali pelayanan langsung menyerukan “bertobatlah sebab Kerajaan Allah sudah dekat” demikian juga di Injil Markus. Tetapi di dalam Lukas, Lukas sudah memberikan satu kisah pelayanan dulu, dalam tahap pertama pelayanan Kristus di Galilea dan pada bagian akhir baru Lukas mengutip penjelasan Tuhan Yesus bahwa yang Dia kerjakan adalah memberitakan Injil Kerajaan Allah. Maka dari pasal 4:14-44, ini membentuk satu rangkaian cerita, yang di dalam Injil Lukas merupakan rangkaian pelayanan sebelum lanjut lagi di tempat lain. Ini seringkali di lakukan Lukas, baik di dalam Injilnya maupun di Kisah Para Rasul, menceritakan apa yang terjadi di satu tempat kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Tempat ini bukan tujuan utama, tempat ini adalah persinggahan untuk jalan ke tempat lain. Lalu dalam motif perjalanan ini, pindah dari satu tempat ke tempat lain, Lukas mencatat Kristus kadang-kadang bertemu dengan orang-orang yang sedang lemah, orang-orang sakit, orang-orang kerasukan lalu menyembuhkan mereka di tengah perjalanan. Jadi kesembuhan kepada orang-orang ini bukan tujuan utama, tujuan utama Dia tetap memberitakan Injil Kerajaan Allah. Tujuan utama Dia tetap menyatakan Kerajaan Allah sudah datang, InjilNya sudah dinyatakan dan kamu harus kembali kepada Tuhan.
Maka bagian pertama ini menceritakan tentang pelayanan Kristus tahap yang pertama sebelum Dia melanjutkan tahap berikutnya. Di mana pelayanan ini dibuka dengan kalimat yang luar biasa oleh Lukas di dalam ayat 14 dan 15 yaitu dengan kuasa Roh Kudus, Yesus melakukan pelayananNya dan semua orang memuji Dia. Lalu bagian selanjutnya menceritakan pelayanan di Nazaret dan Dia ditolak. Selanjutnya menceritakan pelayanan di Kapernaum, di mana semua orang mengagumi. Lalu selesai pelayanan Kapernaum, seharusnya Kristus melanjutkan perjalananNya ke tempat lain, tetapi waktu Dia akan berjalan, Dia bertemu dengan orang yang mengatakan “tolong, ada ibu mertua dari Simon Petrus yang sakit keras, singgah sebentar untuk sembuhkan”, maka Yesus singgah sebentar dan sembuhkan ibu ini. Setelah ibu ini sembuh, dikatakan banyak orang bawa orang sakit. Oranglihat ada tabib ajaib isa sembuhkan orang sakit, semua yang berpengharapan mau sembuh tapi tidak bisa sembuh, segera datang. Mereka langsung membawa orang sakit dan Yesus sembuhkan mereka. Di tengah-tengah mereka ada juga orang kerasukan yang Yesus sembuhkan, karena setan pun diusir oleh Dia. Setelah itu mereka mengatakan “Engkau sungguh luar biasa, tinggalah di sini supaya kami boleh punya tabib seperti Engkau, tinggal di sini supaya setan takut”, tapi Yesus mengatakan “Aku harus lanjutkan perjalanan untuk mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Jadi perkenalan tentang Injil Kerajaan Allah yang sedang dinyatakan oleh Kristus dilakukan pada bagian akhir dari catatan pelayanan bagian pertama setelah Kristus melakukan banyak sekali kesembuhan. Jadi pelayanan kesembuhan yang Yesus kerjakan merupakan satu bagian yang bukan bagian utama di dalam pelayanan yang dicatat dalam Lukas. Lukas akan mencatat Yesus menjangkau satu tempat lalu pergi ke tempat lain mengajar, pergi ke tempat lain lagi mengajar, menyatakan kuasaNya sampai akhirnya di Yerusalem lalu Dia dihakimi, dijatuhi hukuman mati, kemudian di salib. Jadi ini merupakan motif perjalanan dari Injil Lukas, dari satu tempat ke tempat lain. Tapi di tengah-tengah Kristus tetap berhenti karena belas kasihan kepada orang lain. Proyek yang besar tidak membuat Dia melupakan belas kasihan kepada orang lain. Gereja Reformed Injili dipercayakan banyak sekali pelayanan yang besar, tetapi orang harus tetap perhatikan siapa yang perlu, siapa yang sedang kesulitan, siapa yang sedang dalam keadaan perlu ditolong. Dan orang seperti ini mungkin tidak teriak minta tolong “saya perlu pertolongan”, tetapi di saat kita peka melihat orang-orang seperti ini, Tuhan akan berkati. Tetapi ketika kita peka melihat orang-orang seperti ini, lalu melupakan pekerjaan besar yang sedang terjadi, kita bersalah kepada Tuhan. Maka untuk menyeimbangkan ini sangat sulit. Tetapi Kristus menunjukan bahwa Dia bisa mengerjakan semuanya. Mengapa Dia bisa memperhatikan orang-orang yang susah ini? Karena Dia punya belas kasihan. Mengapa Dia tidak lupa proyek yang besar? Kerajaan Allah yang harus diberitakan? Karena Dia mengatakan “inilah tujuan utama”. Maka kalau Saudara diminta pilih mana yang lebih penting, memberitakan Injil atau memperhatikan orang sakit? Jawaban harus tetap memberitakan Injil. Tapi kalau Saudara mau memberitakan Injil, mengabaikan yang sakit, Saudara bersalah kepada Tuhan. Kalau kita mau memberitakan Injil, kita abaikan belas kasihan, kita bersalah kepada Tuhan. Tetapi celakalah kita mengabaikan memberitakan Injil demi memperhatikan orang satu demi satu, memperhatikan mereka semua sampai lupa tujuan utama. Karena untuk itulah gereja dipanggil, terus menyebarkan pengenalan Kristus sampai ke ujung dunia, untuk itulah Kristus diutus.
Prinsip pertama, pemberitaan Injil yang menjadi utama. Prinsip kedua, belas kasihan tidak boleh dilupakan. Prinsip ketiga, baik dalam pemberitaan Injil maupun dalam belas kasihan, tetap nama Tuhan yang ditinggikan. Saudara jangan tarik orang datang dengan pertolongan. Jadi pengertian belas kasihan sejati digambarkan Kristus pada bagian ini, bukan satu visi utama, tetapi harus dikerjakan. Bukan satu pekerjaan untuk dipamer, tapi satu pekerjaan untuk menyatakan “aku mengasihi kamu dengan keadaanmu, lalu aku menolong”. Beda dengan Kristus, kita tidak mungkin menolong orang dengan kekuatan supranatural seperti Dia, mungkin kita tidak bisa tumpang tangan kemudian demam bisa pergi. Tapi kita bisa kerjakan banyak hal meneladani Kristus dalam hal ini. Ketika Yesus Kristus datang, Dia memulai lagi bagian yang baru di dalam pelayanan, yaitu Dia mengatakan “bukan bait yang kamu lihat sebagai bangunan yang menjadi simbol kehadiran dan penyertaan Tuhan. Bukan bait ini, melainkan tubuhKu”. Maka sekarang simbol kehadiran Tuhan tidak pada bait, tapi pada tubuh Kristus. Dan siapa tubuh Kristus di dunia? Tubuh Kristus adalah orang Kristen, kita ini. Maka kita inilah tubuh Kristus yang terus menyatakan kehadiran Tuhan di tengah dunia. Lalu mana kerajaan yang harus disebarkan? Kristus menyatakan “Dialah Sang Raja yang akan menyatakan kerajaanNya di bumi, dan kerajaan ini harus terus meluas sampai keujung bumi. Inilah yang harus dilakukan orang-orang Kristen. Jadi mulai dari satu tempat kemudian meluas. Dan Injil Lukas mencatat, mulai dari pelayanan Yesus di Galilea, Dia akan terus menyebar sampai ke ujung dunia. Tapi Lukas mencatat ini dalam 2 bagian, bagian pertama adalah Kristus yang datang kemudian mati di kayu salib, pengaruhnya hanya di tengah-tengah Palestina. Tapi setelah itu Lukas memulai jilid 2 yaitu Kisah Para Rasul, Kristus naik Roh Kudus turun menyatakan penyertaanNya, lalu kerajaan ini mulai menyebar di dalam penyebaran gereja. Maka sekarang gerejalah yang melakukan penyebaran dari satu titik ke seluruh dunia. Tiap kali saya renungkan ini, saya sangat tergerak ternyata Tuhan memakai kita untuk terus menyebarkan pengertian tentang Injil ke seluruh dunia. Banyak kehidupan orang Kristen yang dingin, yang tidak ada kehangatan apa pun, yang tidak ada gairah untuk memperbanyak pengikut Kristus terus memperbanyak sampai ke ujung dunia. Mengapa tidak ada? Karena sudah menjadi orang Kristen yang lupa visi seperti ini. Kalau kita menjadi Kristen seperti ini, kasihan sekali. Dan akhirnya orang yang menyebar yang mengaku Kristen tapi tidak punya ajaran yang dalam, ini kasihan sekali. Padahal Tuhan sedang kerjakan dari awal penciptaan sampai nanti penciptaan kembali, menyebarkan kerajaan ini di seluruh dunia. Inilah yang kita doakan dalam Doa Bapa Kami, “biarlah KerajaanMu menjadi nyata, KerajaanMu datang”, kita hanya doa di mulut tapi tidak punya kerinduan untuk lakukan. Kalau mendoakan apa yang menjadi beban, tidak mungkin hanya doa saja. Apa yang bisa Saudara lakukan pasti lakukan. Maka Kristus menekankan kembali “Aku ada untuk menyatakan Kerajaan Allah”. Dan Kerajaan Allah ini dinyatakan Kristus pada waktu dia hidup, setelah Dia naik ke sorga dan hidupNya sekarang dinyatakan dari sorga, orang Kristen melanjutkan pekerjaan itu di bumi. Maka kalau kita tidak keluarkan kalimat sama dengan Kristus, kita belum Kristen sejati. Kalau kita tidak mengeluarkan kalimat “aku pun ada supaya Kerajaan Allah terus dinyatakan di dalam hidup, di dalam pekerjaanku Kerajaan Allah dinyatakan, di dalam panggilanku Kerajaan Allah dinyatakan, di dalam kuliahku pekerjaan Allah dinyatakan. Di dalam pekerjaan dan karir depan, biar Kerajaan Allah yang dinyatakan”. Saudara harus tekankan ini dengan sangat tegas. Banyak hal yang menggoda kita, sehingga itu menjadi yang sekunder. Injil Tuhan, KerajaanNya, kemulianNya menjadi terpinggirkan karena kita sudah punya banyak hal yang menjadi fokus mata, terlalu detail, terlalu besar sehingga Tuhan dikesampingkan. Jangan alihkan pandangan tugas tubuh Kristus kepada yang lain. Apakah kita akan mabil tubuh Kristus lalu pakai tubuh ini untuk kerjakan visi yang lain sama sekali dari Sang Kepala? Tidak mungkin. Kalau kepala punya satu kerjaan, tangan tidak mungkin kerjakan yang lain. Maka Yesus menyatakan “Aku harus pergi ke kota-kota lain sebab untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah inilah Aku diutus”. Lalu apa tanda penyebaran Kerajaan itu? Apa tanda kuasa Tuhan dan pengaruhNya menyebar? Apa tandanya Adam mengerjakan tugas lalu taman itu bisa menyebar?
Tanda pertama adalah kebenaran Tuhan akan menyebar juga. Kekristenan jadi hancur karena banyak orang mau menjadi Kristen tanpa mengerti kebenaran Kristen, tanpa punya keteguhan hati mengatakan “aku menjadi Kristen karena inilah kebenaran”. Bukan “karena aku menjadi Kristen, maka Kristen menjadi benar”, tetapi karena “saya yakin ini kebenaran, maka saya anut ini”. Maka penyebaran Kekristenan tidak boleh terjadi hanya di kulit, harus masuk ke dalam kebenarana yang sejati, ini prinsip utama. Aku harus menyebarkan Injil Kerajaan Allah, maksudnya adalah aku harus menyatakan kebenaran sampai masuk ke tulang sumsum paling dalam, itu harus dianut oleh banyak orang. Jadi waktu kita menyebarkan agama tidak hanya supaya orang pindah agama, ganti catatan dari non-Kristen menjadi Kristen saja, tapi benar-benar mengamini kebenaran yang dibagikan, benar-benar mengamini apa yang dibagikan sebagai inti dari iman Kristen. Ini prinsip pertama, penyebaran kebenaran.
Tanda kedua adalah penyebaran kebertundukan kepada Tuhan. Kebenaran sudah tersebar, sekarang kebertundukan kepada Tuhan juga harus ditekankan. Hanya tunduk kepada Tuhan. Siapa yang punya otoritas paling tinggi? Hanya Tuhan. Maka perlu reformasi untuk kembali ke tatanan gereja yang sejati dimana Kristus adalah Kepala dan kita semua adalah anggota. Tidak ada pendeta, tidak ada Paus, tidak adapastur, tidak ada kardinal, tidak ada orang boleh mengklaim otoritas bagi gereja, hanya Tuhan. Pendeta bisa salah, pemimpin gereja bisa salah, dan semua harus mau dikoreksi berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Kita sebagai satu tubuh mau tunduk kepada Kepala, dan kita mau kerjakan apa yang Kepala itu mau kerjakan. Maka kita kembali kepada sumber persujudan yang sejati, komitmen yangs ejati hanya menyembah Kristus, ini lah syarat yang berikut. Selain menyebarkan kebenaran, yang kedua adalah menyatakan ada Tuhan.
Kemudian tanda ketiga yang harus terjadi di dalam penyebaran Kerajaan adalah menundukan segala sesuatu di dalam ordoNya Tuhan. Menundukan segala sesuatu di dalam keteraturan yang Tuhan rancang. Balik kepada original design, balik kepada apa yang Tuhan mau sebelum kejatuhan, sebelum dirusak oleh dosa. Itu sebabnya ketika Kerajaan Allah menyebar, Kerajaan Allah tidak mungkin menyebar tanpa ada mandat budaya di dalamnya. Mengapa orang mau jadi dokter? Karena mau mengembalikan apa yang seharusnya terjadi di dalam tubuh manusia. Kalau ada orang yang seharusnya sehat, dokter akan berusaha mengembalikan kesehatan kepadanya. Mengapa boleh ada ahli ekonomi? Karena dia mau menyatakan kehidupan sosial di dalam mengorganisir seluruh harta dan sumber yang Tuhan berikan dengan cara adil. Itu sebabnya waktu saya pernah bagikan terhadap bacaan buku Adam Smith, Saudara memabca ini karya ekonomi atau keadilan, karena di situ dia sangat menekankan ekonomi berarti keadilan. Keadilan dalam distribusi, siapa yang layak dapat harta, dia harus dapat, tapi siapa yang tidak layak tidak boleh dapat. Jadi siapa berhak dapat, silahkan menikmati, siapa yang tidak berhak dapat dilarang menikmati. Saudara menjual barang, Saudara kerjakan itu, Saudara berhak menikmati hasilnya. Tetapi kalau Saudara melakukan dengan cara yang salah, Saudara tidak berhak nikmati. Jadi tatanan ekonomi, politik, dunia kesehatan, dunia ilmu alam semua mengerjakan sebisa mungkin untuk mengembalikan ordo ke dalam apa yang Tuhan mau, yaitu manusia menguasai, manusia tunduk kepada Tuhan, manusia hidup dalam damai. Dan kita terus mengerjakan itu. Itu sebabnya manusia menyebar di bumi ini, budaya pun harus menyebar, inilah tanda ketiga.
Jadi tanda pertama, kebenaran harus menyebar. Tanda kedua, tunduk kepada Kristus harus menyebar. Tanda ketiga, seluruh tatanan alam yang tunduk pada rencana Tuhan dan karya design Tuhan harus menyebar di seluruh bumi ini. Kita terus memperjuangkan ini, sambil mengingat ini kita terus perjuangkan demi memperluas Kerajaan Allah. Maka 3 hal ini juga yang Lukas bagikan dalam bagian ini. Pertama, Yesus Kristus datang, Dia menyatakan yang pertama kebenaran. Dia menyatakan dalam khotbahNya di Nazaret, Yesaya berkata “Roh Tuhan ada padaku”, lalu Yesus mengatakan “Aku hadir menggenapi ini”, ini kebenaran. Lalu ketika Dia berkhotbah kembali di Kapernaum, ada orang kerasukan setan teriak-teriak, Yesus mengatakan “pergi dari dia”, setan lari. Otoritas ada pada Kristus, ini tanda kedua. Lalu tanda ketiga, Kristus kerjakan mujizat supaya seluruhnya kembali pada tatanan sejati. Ada orang sakit, Dia sembuhkan, ada orang kerasukan, Dia usir setannya, sehingga tatanan yang sejati dari masyarakat dan yang seharusnya akan Tuhan pulihkan nanti di dalam KerajaanNya yang disempurnakan, sudah mulai Kristus kerjakan.
Mari kita menjadi orang Kristen yang sejati. Orang Kristen itu adalah Kristus kecil, pengikut Kristus. Kristus kerjakan apa, kita ikut, Kristus seperti apa, kita juga mau ikut. Maka biarlah kita kerjakan ini. Di mana kita hidup kita menyebarkan kebenaran Firman Tuhan, kita mau orang banyak tunduk kepada kebenaran Firman Tuhan. Mengapa kita capek-capek kerjakan begitu banyak hal. Mengapa mau capek-capek seperti ini? Mau menyebarkan kebenaran. Lalu kedua, mengapa kita memberitakan Injil? Supaya orang tunduk kepada Kristus. Orang berdosa karena tidak punya kebertundukan yang sejati, tapi malah tunduk kepada hawa nafsu, tunduk kepada tatanan dunia, tunduk kepada sistem dunia, ini mesti diubah. Maka kita bagikan Injil supaya orang kemabli tunduk kepada Kristus, jangan tunduk sama yang lain, jangan tunduk sama diri, jangan tunduk sama hawa nafsu, jangan tunduk sama keinginan diri, tunduk kepada Kristus. Lalu yang ketiga, kita mengerjakan pekerjaan kita untuk memperbaiki tatanan yang rusak menjadi yang seharusnya. Saudara menyelidiki bidang-bidang ilmu apa pun ini adalah untuk mengembalikan tatanan yang sejati. Saudara belajar studi alam untuk apa? Supaya tatanan yang sejati muncul yaitu “aku menguasai alam, memanfaatkan alam, menggali alam, memahami alam. Mengapa mengatur hubungan antar manusia? Supaya keteraturan relasi satu manusia dengan yang lain terjadi sesuai dengan yang Tuhan mau. Mengapa mesti ada politik? Karena Tuhan memakai politik sebagai alat balas dendam. Saudara kalau baca Roma 12 bagian akhir, bicara jangan balas dendam, pasal 13 bicara tentang pemerintah yang akan balaskan dendam. Jadi kalau Saudara mau balas dendam pakai jalur pemerintah. Mengapa ini harus diperjuangkan? Karena inilah yang harmonis di dalam pandangan dan rencana Tuhan. Meskipun kita tidak bisa sentuh orang langsung sembuh, tapi Saudara bisa studi medis. Jadi yang sangat senang mujizat Yesus, “Yesus hebat ya, Dia sentuh tangannya mertuanya Petrus, langsung sembuh. Saya sentuh tangan orang demam, saya ketularan. Mengapa beda ya? Kristus punya kuasa, saya tidak”. Engkau pun punya tapi caranya beda. Kalau Kristus menyatakan kuasa sebagai Raja, Saudara menyatakan kuasa sebagai raja kecil yang prosesnya agak lebih panjang. Agak lebih panjang karena Saudara masuk kedokteran dulu 4 tahun, setelah itu praktek 2 tahun, setelah itu lulus, setelah itu pergi ke pedalaman Kalimantan, bertemu dengan ular piton dan lain-lain. Setelah itu Saudara menjadi dokter yang sangat dipakai Tuhan, orang datang kepada Saudara, Saudara tinggal beri obat, besoknya dia sudah sembuh. Lalu dia mengatakan “bapak sudah mengerjakan mujizat”, Saudara menjawab “bukan saya, tapi Tuhan”. Ini namanya memperbaiki tatanan di dalam rencana Tuhan. Biarlah kita ingat supaya Kerajaan Allah menyebar. Dan Kerajaan Allah menyebar di dalam 3 hal ini dan 3 hal ini juga yang kita perjuangkan. Kapan berhenti punya mimpi palsu? Pak Tong punya lagu mengatakan “tidak lagi duduk dan bersenang, buangkan segala impian kosong”. Impian kosong dibuang, kemalasan dibuang. Begitu visi Tuhan datang, tidak ada tempat untuk malas, tidak ada tempat untuk impian kosong, semua diarahkan untuk mengerjakan apa yang Sang Kepala sudah rencanakan dan sudah lebih dahulu kerjakan. Biarlah Tuhan gerakan kita menyebarkan terus kuasa dan Injil Kerajaan Allah.