Maksudnya adalah kami lebih suka dapat mati dari pada dapat penghakiman. Kalimat ini berat sekali, Yesus sedang mengatakan bahwa “jauh lebih baik jika engkau mati dibandingkan engkau mendapatkan penghakiman dari Tuhan”. Murka Tuhan sangat mengerikan, murka Tuhan sangat menakutkan, murka Tuhan bukan untuk main-main. Jangan timbun bahaya bagi diri sendiri, mari kembali hidup dengan benar. Tinggalkan kehidupan yang menghina Tuhan dan belajar takut akan Tuhan. Belajar gentar kepada penghakimanNya. Yesus dalam keadaan sangat sengsara melihat Yerusalem dengan mengatakan “Yerusalem, tangisi dirimu. Kamu masih belum sadar kalau waktumu tidak banyak lagi. Kamu masih belum tahu bahaya yang kamu hadapi. Kamu masih terlalu bodoh. Kamu terlalu kosong pikirannya, terlalu penuh dengan keberdosaan, sehingga kamu tidak melihat kapan waktu Tuhan akan selesai”. Waktu Tuhan bagi Yerusalem sudah selesai tapi mereka masih membanggakan diri, mereka masih mengatakan “kami akan menyalibkan mesias palsu karena kami saleh, kami akan hancurkan mesias palsu karena kami mengerti mana yang palsu dan yang tidak”. Tapi dengan menyalibkan Mesias yang asli yang mereka pikir palsu, mereka berada dalam bahaya akan dihakimi. Maka Tuhan mengatakan “ingat kalimat ini akan ada orang mengatakan: lebih baik saya mati dari pada menghadapi murka Tuhan, murka Tuhan begitu menakutkan”.

Banyak orang berpikir dirinya sudah belajar banyak lalu kritik orang yang sebenarnya sudah mengerti pergumulan itu jauh sebelum dia menjadi Kristen. Saya sudah bergumul tentang hal ini sampai belasan tahun yang lalu. Waktu saya masih SMA pun saya sudah bergumul dengan tema ini. Maka saya tahu pasti apa yang saya katakan itu tidak melanggar tradisi Reformed. Tuhan mengatakan “mari kembali, kalau kamu tidak kembali, pasti kamu akan binasa”. Kita tahu orang yang tidak kembali memang dari awal tidak dipilih Tuhan. Tapi kita tidak siapa yang dipilih dan yang tidak. Maka saya minta mari lihat hidup kita dan kembali kepada Tuhan. Mengapa kita harus kembali kepada Tuhan? Karena kalau tidak, kita tidak mungkin luput dari murka Tuhan.

« 4 of 5 »