Seorang teolog bernama Soskice mengatakan bahwa ketika Saudara dan saya punya pengharapan, pengharapan itu melampaui apa yang kita pikir kita tahu. Lalu seorang ahli Perjanjian Lama bernama Brueggemann, dia mengatakan bahwa seluruh tulisan apokaliptik atau akhir zaman selalu bersifat simbolik. Bersifat simbolik supaya Saudara bisa menangkap kira-kira apa yang akan terjadi, tapi tidak bisa menjelaskannya secara detail. Ada gambaran tapi tidak ada penjelasan terlalu detail, ada gambaran tapi bukan berbentuk deskriptif, tidak menggambarkan ciri-ciri yang terjadi. Maka Brueggemann mengatakan karya apokaliptik atau tulisan-tulisan tentang akhir zaman atau zaman akhir adalah tulisan nubuat. Dan nubuat bukan prediksi. Prediksi berarti ada pernyataan akan terjadi ini, dan terjadi. Nubuat bukan prediksi, nubuat mengandung prediksi tetapi nubuat bukan hanya prediksi. Nubuat menyatakan sesuatu yang tidak ada padanannya sekarang. Bagaimana menjelaskan sesuatu yang tidak ada padanannya? Hanya mungkin dengan memakai simbol. Saya sering mengatakan bahwa Tuhan memakai bahasa yang sifatnya simbolik karena Tuhan memunyai begitu banyak kata atau cara menyampaikan di dalam bentuk kalimat. Tapi kita seringkali terbatas menyampaikan sesuatu yang seperti tidak ada padanannya. Tuhan pakai gambaran simbolik. Ada begitu banyak bahasa simbolik untuk menunjukan kamu akan mengerti, tapi kamu tidak akan mengerti total. Ada banyak hal yang sulit dipahami meskipun ada hal-hal yang kamu mengerti juga. Yang sulit dipahami karena yang sulit dipahami ini adalah sesuatu yang lebih besar dari yang kita bisa antisipasi. Kebangkitan adalah realita yang melampaui antisipasi kita. Saudara dan saya tidak akan tahu akan jadi seperti apa kebangkitan itu. Tapi Saudara dan saya diberi tahu bahwa kebangkitan itu melanjutkan hidup kita yang sekarang. Inilah keunikan dari berita Alkitab, maka kita akan punya kontinuitas, kelanjutan sekaligus dis-kontinuitas, ada hal baru yang akan dinyatakan pada waktu itu. Inilah yang Lukas gambarkan dalam peristiwa kebangkitan Yesus.