Sekarang semua yang mau datang kepada Kristus dia berhenti jadi kafir. Itu sebabnya sekarang makanan tidak lagi menunjukan identitas. Tuhan menginginkan kita mengingat bahwa kalau dulu kamu berpikir apa yang masuk itu yang menajiskan, saya mau memberi tahu satu hal yang keluar juga menajiskan. Maka kalau ada yang najis tidak boleh dimakan, sama kalau ada yang najis di dalam jangan dikeluarkan, itu yang Yesus katakan. Yang najis di luar jangan kamu makan supaya kamu tetap terjaga tidak menjadi cemar. Demikian Yesus mengatakan yang di dalam najis jangan dikeluarkan. Kita selalu menggunakan mulut sebagai saluran hati, hati ada apa dilemparkan keluar. Kalau hati Saudara bermasalah, jangan keluarkan lewat mulut. Karena kalau hatimu bermasalah lalu dikeluarkan sembarangan lewat mulut akhirnya semua orang ikut masalah. Kalau hati Saudara penuh kedengkian, jangan ngomong dengki. Hati Saudara penuh kebencian, doa sama Tuhan minta berhenti membenci. Jangan ungkapkan kebencian sembarangan. Hati penuh dengan kedegilan, kepicikan, hati penuh dengan apa pun, berhenti sampai di hati. Karena begitu Saudara keluarkan dari mulut, apa yang ada di hati akan menyebar ke yang lain. Hati penuh cinta kasih, silahkan keluarkan, itu tidak akan menajiskan dan orang akan diberkati dengan mulut yang penuh ucapan cinta kasih. Pak Stephen Tong pernah mengatakan kutipan dari suatu negara, kita punya dua telinga dan satu mulut, supaya kita bisa dengar yang jahat dan baik, tapi hanya mengucapkan yang baik. Mulut bukan saluran untuk membuat hati Saudara lega. Mulut adalah saluran untuk menyatakan berita Kristus. Maka kita tidak boleh pakai ini untuk hal-hal lain. Berhenti berdusta, berhenti berkata picik, berhenti mengatakan apa pun hanya untuk membuat orang lain marah, atau sedih atau hancur hatinya. Berhenti berkata jahat tentang orang lain. Katakan kebenaran, tegur kalau perlu tapi tidak pernah dengan intensi untuk mengucapkan apa yang busuk di dalam hati. Biar yang busuk tetap di dalam dan kita mohon Tuhan yang hancurkan kebusukan itu lewat pekerjaanNya. Semua berpikir kalau apa yang ada di dalam hati tidak kita keluarkan, akan nyesek. Kalau Saudara sesak hatinya, tahan saja, setidaknya Saudara menahan itu di dalam lalu Saudara berdoa “Tuhan, yang sesak sudah saya kurung di sini, hancurkan segera”. Tapi kalau yang sesak itu dikeluarkan akan menyebar kemana-mana. Mirip kalau ada orang yang kena penyakit tertentu yang berbahaya, akan langsung dikarantina, bukan disebarkan. Kalau ada kebencian di hati saya, ada perasaan sesak, kalau ada perasaan tidak tenang, tidak enak atau apa pun, kurung di sini, jangan keluarkan lewat mulut karena mulutmu milik Kristus. Inilah yang Tuhan nyatakan. Kita semua adalah saksi dan kita harus diperlengkapi dengan Roh Kudus, karena apa yang menjadi pengalaman para murid akan Tuhan bagi kepada yang lain juga. Sama seperti mereka adalah saksi, demikian kita adalah saksi.

« 13 of 14 »