Hal ketiga yang perlu kita ketahui dari kebangkitan Yesus adalah bahwa kebangkitan inilah yang membuat kita bisa melanjutkan berita tentang saksi. Saksi adalah orang yang sudah melihat, lihat Yesus bangkit dan saksi ini memberitahu kepada yang lain, lalu orang lain menerima berita ini memberitahukan kepada yang lain lagi, sehingga berita tentang Yesus bisa menyebar ke semua orang. Jadi saksi akan memberitahukan “kami sudah lihat”, lalu orang yang terima berita dari saksi percaya kepada Yesus dan setelah mereka percaya kepada Yesus, mereka perlu diberikan pengertian dari Kitab Suci yang Yesus lakukan. Yesus bangkit disaksikan para saksi. Para saksi menyaksikan Yesus kepada orang-orang lain. Bagaimana mereka menyaksikan? Mereka mengatakan “kami lihat sendiri, kami sendiri alami, kami sentuh sendiri”, setelah mereka menyatakan demikian, orang akan percaya karena kesaksian para rasul, bagi mereka yang akan percaya tentunya. Setelah mereka percaya, mereka perlu dibukakan tentang Kitab Suci, seperti yang Yesus sudah kerjakan kepada para murid. Ini dua hal yang penting untuk kita pahami. Yang pertama berita saksi, yang kedua pengertian dari Kitab Suci. Di dalam Perjanjian Lama sudah dikatakan tentang ini, sudah dinubuatkan bahwa Mesias harus menderita dan bangkit. Saya pernah membahas ini dari Mazmur 22, Yesaya 52 dan 53, Yesaya 24-26, semuanya memberitakan harusnya ada kematian. Kematian adalah keharusan untuk munculnya tunas yang baru itu. Waktu kita akses Kitab Suci, kita tahu para saksi benar. Tapi akses Kitab Suci akan kita lakukan setelah kita mempercayai para saksi. Itu sebabnya kesaksian itu sangat penting. Yesus mengatakan kita harus menjadi saksi. Tapi saksi tidak bisa dipegang perkataannya kalau dia tidak punya otoritas hidup yang bisa dipercaya. Itu sebabnya ketika Yesus menunjukan diri kepada mereka, Yesus juga memanggil mereka menjadi saksi. Dan menjadi saksi berarti mampu menyampaikan berita yang dipercaya oleh karena berita itu benar pada dirinya sendiri dan oleh karena saya sendiri tidak pernah menghabiskan waktu membicarakan hal-hal yang tidak penting dari mulut saya. Itu sebabnya ketika Yesus memanggil para murid, Dia mengatakan “kamu adalah saksi, Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa yaitu Roh Kudus. Kamu akan menjadi saksi dan kamu akan diberikan Roh Kudus. Roh Kudus akan memakai kamu untuk menyaksikan kebenaran itu”. Tugas kita sebagai saksi adalah pelihara supaya setiap kali kita saksikan apa dari mulut kita, kita menyatakan hal yang bisa dipercaya. Jangan ada kebohongan, jangan ada hal-hal yang hanya mengungkapkan emosi belaka, jangan ada perkataan yang tidak penting.