Yerusalem sudah mulai dilupakan oleh Tuhan dan Tuhan berniat untuk menghakimi kota ini karena kesombongan dan kejahatannya. Oleh sebab itu Yesus mengingatkan hati-hati penghakiman Tuhan akan datang kapan pun, maka kamu harus waspada, dengar perkataan Tuhan. Dan di dalam bagian ini Yesus bahkan membalikan semua berkat menjadi kutuk “celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui bayi”, karena orang umumnya akan mengatakan “kalau kamu tinggal di Yerusalem ketika Yerusalem akan dipulihkan, berbahagialah kamu kalau kamu beranak cucu di situ”. Ketika Yerusalem baru dibangun, orang terus mendorong “ayo pindahkan keluargamu ke Yerusalem”, dari Babel pulang ke Yerusalem, beranak-cuculah dan bertambah banyak di daerah Yerusalem. Tapi Yesus mengatakan “celakalah kamu kalau justru menganggap bahwa mempunyai anak adalah bahagia besar pada waktu itu”. Jadi Yesus tidak mengatakan “celakalah kalau punya anak”, jangan salah tafsir di sini. “Pak, untung saya tidak punya anak, jadi saya sedang diberkati Tuhan”, tidak. Yesus sedang menyatakan pada waktu yang spesifik, kepada orang-orang di Yerusalem, jangan bangga kalau memenuhi Yerusalem dengan keturunannya, karena kota ini akan dihancurkan. Ayat 24 “mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa”, dan kalimat ini ditutup dengan perkataan “Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah bangsa-bangsa itu. Bangsa-bangsa lain akan menghancurkan Yerusalem, inilah monumenmu, inilah kebanggaanmu. Ketika kebanggaanmu membuatmu tidak peka kepada Tuhan dan tidak mengasihi Tuhan lagi, monumenmu akan berakhir tragis, ini inti pesan yang Tuhan mau bagikan. Maka refleksi bagi kita sekarang, kita mesti bertanya monumen apa yang menghalangi kita mengharapkan Tuhan datang?

« 9 of 10 »