Adakah hal yang akan Saudara katakan “Tuhan, jangan datang dulu”, “kalau Tuhan datang besok bagaimana?”, “rugi. Apa kebanggaan yang kita pegang lebih dari pengharapan akan Tuhan datang? Apa hal yang membuat kita mengatakan “sayang Tuhan datang. Saya sudah mau lakukan ini, sayang sekali Tuhan segera datang. Saya baru membuat rumah, mengapa Tuhan datang? Saya baru beli mobil, mengapa Tuhan datang?”. Hal-hal seperti ini membuat kita menantikan Tuhan dengan derajat yang kurang, dan itu yang Tuhan akan hancurkan. Kedua, kebanggaan apa yang kita mau bangun sehingga orang akan ingat ada saya yang pernah hidup. “Saya pernah hidup dan inilah yang saya lakukan”. Orang Israel membuat monumen untuk membanggakan diri, bukan sebagai tanggung jawab kepada Tuhan. Mari pikirkan hal yang sama, Saudara membangun usahakah, membangun karier atau apa pun dengan satu misi ini milik Tuhan dan untuk Tuhan, bukan untuk memperlihatkan berapa hebatnya saya. “Lihat berapa hebatnya bisnis yang saya kembangkan, supaya orang kenal Jimmy Pardede”, pada waktu itu perkataan seperti runtuhnya Yerusalem harus kita ingat. Hati-hati, Tuhan sangat kuat untuk menghancurkan kebanggaan yang membuat kita menghina Tuhan. Maka apa pun yang kita bangun, kita bangun untuk Tuhan. Dan apa pun yang kita bangun bukan untuk Tuhan, siap-siap dihancurkan oleh Tuhan. Inilah yang harus kita ingat, monumen adalah sesuatu yang akan Tuhan hina, karena Tuhan mendirikan kerajaanNya via salib, lewat jalan salib, bukan lewat jalan kemegahan. Yesus mendirikan kerajaan yang tidak bisa dibungkam oleh maut, melalui jalan salib, melalui jalan ketaatan. Mari belajar memahami apa yang Luther bagikan, yaitu teologi salib dan tanggung jawab kepada Tuhan. Kalau dua ini kita kerjakan dan dalam hidup kita jalankan, kita akan bahagia sekali. Karena teologia salib menegaskan “saya tidak mau bangun apa pun untuk kemegahan saya”. Dan pertanggung-jawaban iman menjelaskan saya harus kerja mati-matian untuk Tuhan karena ini adalah kepercayaan yang Tuhan berikan. Silahkan membuat bisnis Saudara besar, silahkan membuat karier Saudara maju sebaik mungkin, silahkan membuat karier Saudara terlihat indah dan baik karena tanggung jawab, bukan karena ingin mendirikan monumen. Tapi begitu motivasi beralih, “saya mau dirikan monumen untuk kemegahan saya”, pada waktu itu Tuhan akan melawan segala hal yang kita bangun untuk menghancurkan ketaatan kepada Tuhan dan untuk membesarkan kebanggaan diri. Ini yang diingatkan pada bagian ini. Mari runtuhkan legacy yang memutlakan dan yang menegakan nama diri, tapi mari tegakan legacy dari salib Kristus dan menyatakan ini sebagai identitas yang mau kita bangun dan harus dibangun oleh gereja Tuhan sepanjang masa. Kiranya berita akhir zaman ini menguatkan kita dan kita dibimbing terus untuk bersiap-siap, berjaga-jaga di dalam menantikan hari Tuhan.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)