(Lukas 11: 29-36)
Ayat 29, Yesus mengatakan kepada orang banyak “angkatan ini adalah angkatan yang jahat, mereka menghendaki suatu tanda”. Ini adalah respon Tuhan Yesus dari ayat yang ke-16. Jadi ayat ke-16 Yesus mengusir setan dari kuasa penghulu setan, di ayat 16 dikatakan ada orang juga yang minta tanda dari sorga kepadaNya untuk mencobai Dia. Ini orang yang masih minta tanda meskipun Yesus sudah memberikan tanda. Di dalam Injil Lukas, setelah Yesus mengusir setan masih ada orang yang masih minta tanda, “mana tandanya kalau Engkau kami layak percaya?”. Di dalam Injil Yohanes ada orang yang masih minta tanda, padahal Yesus baru selesai memberi makan 5.000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Jadi sudah ada 5.000 orang makan roti lalu sisa 12 keranjang, lalu mereka masih bilang kepada Tuhan Yesus “berikan kami tanda supaya kami tahu bahwa Engkau memang harus kami percaya”. Jadi mereka terus minta tanda di tengah-tengah Yesus memberikan tanda. Bayangkan betapa degilnya orang-orang Yahudi ini, andaikan Yesus tidak kerjakan apa pun, tidak memberikan suatu tanda, tidak memberikan mujizat dan lain-lain, lalu mereka protes. Apa yang kurang? Tidak ada yang kurang, tapi orang-orang itu gagal memahami tanda dari Kristus, karena mereka memahami tanda dengan cara yang salah. Itu sebabnya untuk mengetahui mengapa mereka masih meminta tanda, kita harus tahu dulu apa pengertian tanda di dalam kebiasaan orang Israel atau di dalam konsep mereka. Orang Israel percaya tanda itu diberikan Tuhan sebelum mereka bebas dari perbudakan atau sebelum mereka membalas kejahatan bangsa yang menindas mereka. Ingat waktu Tuhan memberkati Israel dengan firman, pernyataan, perjanjian, ketika Tuhan membangkitkan Musa lalu mengatakan “Tuhan Allahmu, Allah Ishak, Allah Yakub, memimpin kamu keluar dari Mesir dan memimpin kamu keluar”. Orang Israel melihat berbagai mujizat, mereka melihat bagaimana Tuhan menghantam Mesir dengan 10 tulah, mereka melihat bagaimana Tuhan pimpin mereka di padang gurun dengan berbagai mujizat. Waktu mereka haus, Tuhan memberikan air dari batu karang, waktu mereka lapar, Tuhan turunkan benih roti dari sorga. Jadi tidak ada yang kurang waktu Tuhan pimpin Israel dan mujizat yang Tuhan berikan itu begitu limpah, limpah luar biasa. Mereka mulai belajar ternyata Tuhan memberikan tanda-tanda hebat ini kalau Tuhan mau konfirmasi umatNya, mau panggil umatNya, mau mengangkat umatNya dan merendahkan bangsa-bangsa lain. Jadi ketika Tuhan mengangkat umatNya dan merendahkan bangsa lain, Tuhan akan memberikan tanda.
Ini juga sama ketika orang Israel ada di pembuangan di Babel, berkali-kali Tuhan menyatakan kepada Yesaya bahwa Dia akan menyatakan tanda, akan ada tanda besar. Bahkan dalam kitab nabi-nabi kecil pun berkali-kali Tuhan menyatakan ada banyak tanda-tanda, “kamu akan melihat bulan menjadi seperti darah”, dan lain-lain. Tanda yang luar biasa akan Tuhan berikan karena Israel sudah akan dipulihkan. Jadi inilah pengertian tanda yang mereka sudah tahu, kalau Tuhan sudah berikan tanda-tanda, berarti Tuhan akan angkat umatNya dan jatuhkan bangsa lain. Mesir dihancurkan, Israel diangkat. Babel dihancurkan, Yehuda kembali, Israel dipulihkan disatukan kembali di bawah Kerajaan Sang Anak Daud. Jadi mereka sudah terlatih melihat bangsa mereka, Israel yang paling Tuhan kasihi, dan Tuhan ijinkan mereka menderita untuk sekian lama sampai nanti saatnya tiba Tuhan akan pulihkan dan mengatakan “sudah cukup penderitaanmu, sekarang Aku akan kembalikan engkau ke dalam tempat yang seharusnya. Aku akan tempatkan engkau di tempatmu yang seharusnya. Dan seluruh bangsa lain akan dihancurkan”, ini yang mereka ketahui tentang tanda. Jadi waktu Yesus sudah memberikan tanda, mereka minta lebih. “TandaMu apa?”, “sembuhkan orang sakit”, “tandaMu apa?”, “memberi makan 5.000 orang”, “kurang, karena Engkau harus melakukan tanda yang lebih besar sampai heboh luar biasa”, kalau perlu sampai matahari menjadi gelap, bulan menjadi darah, langit jadi warna pelangi atau apalah, pokoknya ada tanda luar biasa besar menunjukan Israel ini akan ditaruh di tempat yang semestinya. Ini satu seruan, satu teriakan dari orang Israel kepada Tuhan. Mereka mengatakan “Tuhan, pulihkan kami, kami tidak mau hidup dengan cara seperti ini, kami tidak mau terus hidup di dalam penghukumanMu, pulihkan kami”. Doa pemulihan ini yang mereka terus minta dan Tuhan memberikan pemulihan dengan cara memberikan tanda. Itu sebabnya waktu Yesus memberikan tanda-tanda, murid-murid mulai mengerti “Tuhan kita ini Mesias, Guru ini Mesias, Sang Rabi inilah yang akan pulihkan segala sesuatu. Dan waktu Dia memulihkan segala sesuatu, bangsa kita akan dikembalikan ke kejayaan yang semula”. Itu sebabnya kalau orang Yahudi ditanya “mengapa kamu yakin kalau Kerajaan Allah datang, kamu akan masuk?”, “karena iman”, tapi iman buta.
Maka Tuhan Yesus mengatakan kepada Nikodemus “sebenarnya kamu gagal melihat tanda, karena kamu secara otomatis melihat Kerajaan Allah datang, saya akan masuk. Ada satu tanda yang kamu kurang, yaitu tanda ular yang perlu ditaruh di atas tiang”. Mengapa perlu tanda ular yang ditaruh di atas tiang? Karena kamu belum bisa masuk kecuali ditebus oleh Sang Mesias ini. Anak Manusia harus ditaruh di atas kayu, mati di situ, supaya kamu bisa masuk. Mengapa harus ada Dia yang menebus? Karena Allah adalah Allah yang setia kepada perjanjianNya. Maka Yesus mengatakan “angkatan ini adalah angkatan yang jahat, mereka menghendaki suatu tanda, masih ingin tanda yang lebih besar untuk membebaskan Israel dari Roma, dari Pilatus, dari Herodes dan dari orang-orang lain yang menguasai politik mereka. Tapi Tuhan mengatakan “Aku akan memberi tanda sesuai permintaanmu yaitu tanda Yunus”. Apa maksudnya tanda Yunus? Ayat 30 “sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini”. Sebelumnya orang Yahudi minta tanda, berarti orang Yahudi mengatakan “bangsa kami dipulihkan dari cengkeraman bangsa kafir, bangsa kami diangkat, bangsa kafir dilempar. Mana tandanya?”. Tapi Yesus mengatakan “Aku kasi tanda Yunus”. Apa tanda Yunus itu? Tanda Yunus adalah tanda dimana Tuhan mengangkat Niniwe dan pakai Yunus untuk kotbah ke Niniwe. Niniwe adalah kota kafir, bukankah ini kota dikerajaan Asyur? Iya, Asyur adalah bangsa kafir, mereka ada di Mesopotamia, mereke penyembah berhala. Mengapa Yunus harus kotbah ke situ? Inilah keberatannya Yunus. Yunus mengatakan “saya keberatan kalau suruh kotbah ke Niniwe”. Maka Yunus lari, dia disuruh pergi ke timur, dia berlayar ke barat. Saudara mungkin heran mengapa Yunus ingin sekali supaya Niniwe tidak bertobat, karena dalam konsep yang salah dari orang Yahudi, Tuhan akan pulihkan bumi dengan cara Israel menaklukan bangsa-bangsa lain.
Tema penting dari Yunus adalah Tuhan mendidik hambaNya untuk mengerti isi hati Tuhan yang mencintai bangsa lain. Maka waktu Yesus mengatakan ini tanda Yunus, ini sangat offensive. Berarti Tuhan sedang mengatakan “Aku mirip Yunus, Israel mirip Niniwe. Di sini lebih besar dari Yunus dan kamu tidak mau percaya”, berarti Yesus lebih besar dari Yunus dan orang Israel lebih parah dari Niniwe. Niniwe bertobat meskipun cuma pakai Yunus, tapi Israel tidak mau bertobat meskipun ada Mesias. Ini pesan benar-benar orang marah. Maka jangan heran kalau akhirnya Yesus disalib, karena Dia terlalu jujur, terlalu berani, terlalu menyatakan kebenaran. Jadi Yesus datang bukan untuk memuji Israel, justru Dia datang untuk menegaskan penghukuman bagi Israel jikalau tidak bertobat. Israel tidak sadar mereka sudah berada di pinggi jurang, sudah mau jatuh di dalam kesengsaraan murka Tuhan kalau mereka tidak mau bertobat. Dan dunia kita penuh dengan orang seperti ini. Gereja kita pun penuh dengan orang seperti ini. Orang yang tidak sadar kalau mereka sudah dekat sekali dengan penghakiman. Sudah berapa banyak orang yang meremehkan kehadiran Tuhan, banyak orang tidak mengerti bagaimana beribadah kepada Tuhan, bagaimana harus menghormati Tuhan, itu semua tidak ada dalam pengertian kita. Kita terlalu kafir, terlalu sekuler dan mengabaikan firman Tuhan. Kita tidak pernah memberikan penghormatan kepada Tuhan sebagaimana seharusnya, tapi kita merasa aman. Israel merasa aman, padahal mereka sedang tidak menyembah Tuhan. Yesus mengatakan “kalau engkau benar-benar terima BapaKu di sorga, engkau pasti terima Aku. Kalau engkau menolak Aku berarti engkau menolak Bapa di sorga”. Dan Tuhan Yesus berkotbah dengan segala usaha, dengan semua daya upaya supaya semua orang kembali. Tapi tidak banyak yang mau kembali. Apa dukacita paling besar dari Tuhan Yesus? Saya percaya dukacita paling besar yang membuat Dia menangis adalah Israel tidak mau dipanggil. Untuk apa Dia datang? Untuk panggil Israel kembali, adakah Israel mau datang? Tidak. Kebodohan ini harap tidak kita ulangi. Saya sangat berharap ketika firman Tuhan disampaikan, Saudara mengerti baik-baik mengapa Saudara harus menghormati Tuhan, mengapa harus mengagumi Dia. Maka kita mendapat peringatan dari Tuhan Yesus “engkau mirip Niniwe, maukah kembali, maukah bertobat, maukah ubah caramu hidup, maukah ubah cara menyembah Tuhan, maukah mengubah hatimu dan penghormatan kepada Tuhan yang dari dulu kamu tidak pernah berikan?”, ini yang Yesus katakan.
Tetapi kalau Israel tetap tidak bertobat, ayat 31 “pada waktu penghakiman, siapa akan menghakimi Israel?”, Tuhan mengatakan yang pertama itu adalah Ratu dari Syeba. Karena Ratu dari Syeba datang dari daerah dia, jauh berkunjung ke Salomo untuk belajar hikmat dari Salomo. Sedangkan yang sekarang ada di depan kamu lebih dari Salomo. Yesus mengatakan tidak ada hikmat yang lebih besar dari hikmat yang Dia bagikan. Jadi Salomo pun kalah, Salomo punya hikmat yang tidak bisa dilampaui oleh siapa pun, tapi Yesus lebih besar dari dia. Tapi mengapa orang Israel tidak sadar? Karena mereka tidak punya hikmat. Salah satu ciri dari hikmat orang Israel adalah siapa berhikmat, kenal hikmat. Orang berhikmat mengenal orang berhikmat yang lain. Ini satu prinsip yang saya pikir juga Saudara bisa temukan dengan akal sehat. Orang yang punya wisdom, ketemu dengan orang yang punya wisdom juga, cocok. Kalau kit apunya hikma, ngomong sama orang yang berhikmat, akan nyambung. Orang yang punya pandangan yang benar, pandangan yang dewasa, pandangan yang matang bertemu dengan orang yang benar, pandangan dewasa, akan nyambung. Tapi orang sekuler, orang duniawi, orang yang hidup sama dengan cara orang-orang yang menyembah berhala, bertemu dengan orang suci?! Tidak akan nyambung, sulit nyambung. Maka Salomo punya daya pikat yang luar biasa karena pada waktu itu Tuhan ijinkan banyak raja dan ratu haus untuk kesucian, kebenaran dan hikmat, dan ini ternyata ada di Israel. Ini semua peristiwa terjadi sebelum Salomo jatuh. Maka Salomo namanya sangat masyur, ini orang hebat, berbijaksana dan mereka datang jauh-jauh. Dan Yesus mengatakan kalau orang-orang datang kepada Salomo untuk belajar, sekarang Yesus yang datang kepada Israel. Kalau orang menghargai hikmat, dia akan datang dan siapkan telinga. Tidak ada orang datang tanpa bersiap kalau dia tahu ini penting. Allah akan menghakimi, tapi Yesus menyatakan sekarang ini waktu perbatasan, seolah-olah Tuhan mengatakan seperti itu, “hai Israel, sekarang waktu perbatasan, sekarang masih ada sedikit harapan kamu bertobat, masih ada sedikit kesempatan untuk kamu tapi tidak lama lagi”. Maka Yesus mengatakan “yang ada di depan kamu ini lebih dari Salomo, tapi Dia justru datang kepadamu”. Kalau dulu orang berjalan jauh untuk mencari Salomo, sekarang Yesus datang kepada mereka, dan waktu Yesus datang selalu diremehkan. Kalau anugerah itu diberikan seringkali diremehkan, karena mudah. Anugerah itu bebas tapi tidak murah. Bonhoeffer mengatakan bahwa anugerah yang diberikan itu luar biasa mahal, tetapi selalu dianggap murahan, karena diberikan dengan gampang. Maka Tuhan katakan “jangan harap kamu akan dapatkan kerajaan itu, kamu akan dihakimi”. Siapa yang akan menghakimi? Yang menghakimi pertama adalah Ratu dari Selatan, karena dia tahu menghargai Salomo dan engkau tidak tahu menghargai yang lebih besar dari Salomo yaitu Yesus. Yang kedua yang akan menghakimi adalah orang Niniwe, karena orang Niniwe bertobat setelah mendengar Yunus dan Israel tidak bertobat sedikit pun setelah mendengar Yesus, meskipun Yesus lebih tinggi dan lebih agung dari pada Yunus. Ini menjadi peringatan yang luar biasa besar. Dan Yesus menyatakan di ayat 33 apa sebabnya mereka terus-menerus berada dalam keadaan yang keras ini. Ayat 33 dikatakan “tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya”, tidak ada orang yang taruh pelita lalu disembunyikan. Yang Yesus maksud dengan pelita adalah diriNya. Tuhan Yesus sedang mengatakan “Aku tidak sembunyikan diriKu. Aku berikan tanda yang perlu, Aku berikan pengajaranKu, terangKu Aku bagikan kepadamu”. Jadi Yesus mengatakan pelita ini sudah ditaruh ditempatnya, mengapa semua orang tidak bisa melihat? Di ayat 34 dikatakan karena problemnya ada di mata, “matamu adalah pelita tubuhmu, jika matamu baik teranglah seluruh tubuhmu. Tapi jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu”. Ini adalah pepatah Yunani yang ternyata juga populer di Yahudi, yaitu untuk tahu terangnya jiwa seseorang, lihat matanya. Tuhan Yesus membalikan ini, kalau orang dulu percaya bahwa jiwa terang akan tercermin lewat mata, Yesus membalikan “jiwamu gelap karena matamu gelap, jiwamu terang karena matamu terang”.
Jadi mana yang duluan, jiwa atau mata? Orang dulu mengatakan jiwa dulu tercermin di mata, Tuhan Yesus mengatakan mata dulu tercermin di jiwa. Karena matamu gelap maka jiwamu gelap. Mengapa jiwa orang Israel begitu keras menolak Tuhan? Karena matanya gelap, mengapa gelap? Karena sudah melihat pelita, tapi tetap tidak lihat. Lihat pelita yang Tuhan Yesus sudah pamerkan, mereka tetap gagal melihat. Mengapa mereka gagal melihat? Kita tidak ada cukup waktu untuk membahwa alasan mengapa orang terus gelap hati, gelap mata dalam pengertian Alkitab, terus tidak mau terima Tuhan Yesus. Tapi alasan yang paling penting yang sering diulang di Injil Lukas adalah mereka melihat Yesus itu sebagai sesuatu yang menyindir, offensive terhadap mereka, “kalau aku terima tanda Yesus, aku harus buang tandaku”. Karena Yesus berkotbah untuk bangsa lain juga, dan mereka keberatan. Yesus menyatakan sesuatu yang tidak bisa cocok dengan program dan kerangka mereka. Itu sebabnya Alkitab mengatakan kalau matamu gelap, seluruh tubuhmu gelap, kamu gagal melihat siapa Tuhan Yesus. Saya sangat berharap kita boleh melihat kelimpahan siapa Kristus, melihat tanda yang Dia bagikan, melihat pekerjaan Dia, melihat apa yang Alkitab katakan tentang Dia dengan kelimpahan besar. Banyak orang sudah melihat ini, saya harap semua orang di sini juga bisa mengalami. Menikmati betapa agungnya Dia, betapa besar pengorbanan cinta kasih yang Dia lakukan dengan mati di atas kayu salib. Kristus menebus kita dengan mati di kayu salib. Kristus juga adalah Raja yang akan menaklukan seluruh bangsa di bawah kakiNya. Kristus juga adalah pribadi yang paling sabar, paling cinta umatNya dan paling rela untuk menunjukan kerendahan hati. Tidak ada karakter seindah Kristus, tidak ada kemuliaan seindah Kristus, tidak ada keagungan cinta yang lebih besar dari yang Kristus nyatakan. Berikanlah hati kepada Tuhan Yesus. Kalau Dia bertahta di tempat paling utama dan paling tinggi di hatimu, semua yang lain jadi baik. Tapi kalau engkau turunkan Dia dari tempat utama di hatimu, semua yang lain yang ditaruh disitu akan merusakmu”. Mengapa harta merusak manusia? Karena ditaruh di tempat paling tinggi di hati, mengapa pacar merusak manusia? Karena pacar ditaruh di tempat paling tinggi di hati. Saudara lihat tempat paling mulia di hati Saudara, komitmen Saudara yang paling dalam, paling besar, dan paling sungguh, buang semua yang duduk di situ karena itu tempatNya Kristus. Hanya Dia yang boleh bertahta di situ dan hidupmu akan masuk dalam keadaan yang seharusnya. Kiranya Tuhan mengajarkan gereja Tuhan sekarang pun untuk tidak meremehkan Kristus, menikmati Dia, mengagumi Dia sebagaimana mestinya. Tuhan memberkati kita sekalian.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)