Lalu hal kedua yang Tuhan lakukan setelah memilih adalah Dia bersabar kepada kita ketika kita jatuh dalam dosa. Berapa banyak dari kita yang lupa bahwa Tuhan itu sabar? Kita selalu kehilangan kesabaran karena kita merasa diri kita Tuhan. Diri kita tidak boleh disinggung, diri kita tidak boleh tidak mendapat apa yang kita ingin, diri kita tidak boleh dilawan oleh orang lain, sehingga kita menjadi sangat keras. Pernikahan kita menjadi rusak karena kita begitu keras kepada pasangan. Kita tidak mau terima apapun, “pokoknya diriku dan keinginanku itu yang paling utama”, kita jadi Tuhan dan bukan jadi manusia yang dicintai Tuhan. Tapi kalau Saudara jadi Tuhan, Saudara akan kehilangan cinta kasih Tuhan. Tuhan mencintai kita bukan karena kita memiliki sesuatu yang baik, Tuhan mencintai kita meskipun kita sedang buruk dan jahat. Saya ingat Pendeta Eko pernah sharing lagu Sekolah Minggu yang sangat baik, membuat dia terharu di dalam khotbahnya. Dia mengatakan “saya senang sekali lagu Sekolah Minggu Jesus love me this I know for the Bible tells me so, little ones to Him belong, they are weak but He is strong”. Lalu bagian berikutnya Jesus love me when i’m good when I do the things I should, Yesus mencintai saya waktu saya baik, waktu saya melakukan hal-hal yang patut. Jesus love me when i’m bad, Tuhan Yesus mencintaiku meskipun aku sedang buruk. When I do the things do it makes Him very sad, meskipun itu membuat Dia sangat sedih, itu lagu mengharukan. Waktu Saudara sedang hancur karena dosa, Tuhan tidak membuang Saudara. Dia bersabar kepada Saudara. Salib adalah cara Tuhan memastikan segala keburukan kita akan ditangani, ditutupi dan diperbaiki, ini salib. Siapa yang disalib? Sang Anak. Maka Sang Anak datang ke dalam dunia untuk membeli kita, lunas, menjadikan kita milikNya, menjadikan kita His bride, menjadikan kita pengantinNya. Dan pengantinNya ini pengantin yang buruk, jelek dan kacau, tapi Tuhan begitu sabar. Keburukannya pelan-pelan Dia ganti, pelan-pelan Dia perbaiki, pelan-pelan Dia tebus. Dia pikul salib lebih berat supaya pasanganNya ini menjadi makin lama makin baik dan makin cinta Tuhan. Ada satu orang tanya kepada salah satu hamba Tuhan GRII, “pak, Yesus tidak pernah menikah, apakah Dia boleh berfirman untuk pernikahan? Dia sendiri tidak tahu apa artinya jadi suami”. Pdt. Billy Kristanto yang menjawab, dia mengatakan “Yesus punya pasangan, Yesus punya istri, istriNya adalah gereja”, dan gereja adalah istri yang sangat buruk. Istri yang sombong meskipun tidak ada apa-apanya. Saya baru dapat istilah baru dari rekan saya itu post power syndrome bagi orang yang tidak pernah punya power. Kita ini orang-orang yang galak, yang marah, yang terlalu sombong meskipun tidak ada apapun yang bisa dibanggakan. Kita yang hina, yang terlalu jelek, terlalu kacau, tetap dicintai oleh Tuhan. Kita adalah istri yang buruk, kita adalah pasangan yang sangat-sangat menghina Kristus. Tapi Kristus bersabar, Dia tutupi dosa kita, Dia tutupi celah kita. Dia menanggung apa yang seharusnya kita tanggung di dalam penderitaan karena dosa. Lalu Dia mengatakan “Aku mengasihimu, maka Aku rela mati bagimu”. Maka hal kedua yang membuat kita belajar cinta Tuhan adalah komitmen dan konsistensi Kristus untuk menjadikan kita milikNya selama-lamanya. Cinta kasih yang Dia berikan membuat Dia bertindak. Dan tindakan yang dilakukan menghancurkan diriNya sendiri. Engkau dicintai dengan cinta kasih sedemikian besar, hai pengantin Kristus. Engkau adalah gereja dan kamu dicintai dengan cinta kasih yang sangat besar. Jika cinta Tuhan dicurahkan demikian besar, ini menjadi konteks yang sangat limpah untuk Saudara belajar menerima Tuhan mencintai. Maka setelah Saudara tahu Tuhan mencintai “aku sadar Tuhan mencintai aku, aku sadar berapa besar curahan cinta kasih bagi aku yang berdosa ini”, maka Saudara mulai belajar mencintai Tuhan. Bagaimana mencintai Tuhan? Dengan mengekspresikannya dengan tepat. Bagaimana mengekspresikan dengan tepat? Dengan pertama-tama Saudara belajar mengekspresikannya di dalam worship, di dalam ibadah di gereja Tuhan, ini hal pertama yang sangat penting. Bagaimana aku mencintai balik Tuhan yang sudah mencintai aku? Ibadahlah bersama dengan umat kepada Dia, ini akan membuat engkau mengekspresikan cintamu kepada Tuhan. Maka kita datang bergereja dan ibadah karena apa kita mau mencintai Tuhan. Dan cara kita mengekspresikan cinta kasih kepada Tuhan adalah dengan datang beribadah. Di dalam ibadah kita menunjukkan komitmen kita untuk mencintai Tuhan. Maka saya minta Saudara benar-benar perhatikan ibadah, minggu depan kita akan mulai jam 07.30 untuk kebaktian 1, jam 10.00 untuk kebaktian 2, yang hadir di sini sudah diberitahu jangan terlambat di kebaktian dua. Mengapa dimundurkan? Karena kemacetan di Paskal itu bertambah-tambah setelah Lewat jam 10.00. Jadi kalau Saudara datang sebelum jam 10.00 harapannya sedikit lebih longgar, karena orang pengunjung mall belum datang. Saudara minggu depan jangan terlambat datang kebaktian 2 jam 10.00, mengapa jangan terlambat? Karena kita mau mengekspresikan cinta kasih kepada Tuhan. Orang mengekspresikan cinta kasih mana bisa dengan sembarangan? Adakah pengantin yang telat kalau mau datang ke pernikahan? Datang telat, tergopoh-gopoh, pengantin perempuannya sambil angkat baju nikahnya, lari-lari, maaf terlambat, saya lupa hari ini mau menikah. Saya sibuk banyak kegiatan, baru ingat hari ini nikah. Saya lupa dikasih tahu sama sama pembuat jadwalku”, tidak ada orang begitu. Ketika kita mau mengekspresikan cinta kasih kita kepada Tuhan, beribadahlah kepada Tuhan. Gereja ini menjadi tempat di mana Tuhan mencurahkan cinta kasihNya dan menjadi tempat di mana kita mencurahkan cinta kasih kepada Tuhan. Maka Tuhan menyatakan berkat kepada kita not without the church dan Saudara menyatakan cinta kasih ke Tuhan not without the church. Tidak ada orang bisa mengatakan “aku mencintai Tuhan langsung, jalan tol, tidak lewat gereja”, tidak bisa. Karena gereja adalah tubuh Kristus, gereja adalah pengantin Kristus yang untuknya Tuhan rela mati di atas kayu salib. Maka bagaimana mencintai Tuhan? Yang pertama beribadahlah bersama dengan jemaat Tuhan. Yang kedua cintailah sesama jemaat Tuhan. Mari belajar saling perhatikan satu sama lain, mari menegur, mari menguatkan, mari menyatakan keadilan dan cinta kasih Tuhan dengan seimbang. Mari melayani Tuhan melalui melayani gerejaNya. Tuhan pernah menegur orang-orang yang Dia buang, Tuhan katakan “enyahlah kamu pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau”. Mereka mengatakan “mengapa Tuhan tidak mengenal kami?”, “karena waktu Aku lapar, engkau tidak memberi Aku makan. Waktu Aku di penjara, engkau tidak kunjungi. Waktu Aku telanjang, engkau tidak berikan pakaian”, “kapan Engkau mengalami itu, Tuhan?”, “pada waktu yang paling kecil di antara kamu mengalami ini, kamu tidak lakukan untuk Aku”. Maka gereja harus saling memperhatikan, saling mengasihi, saling menunjang satu sama lain, jangan abaikan sesama orang Kristen. Jangan tidak bersekutu, jangan tidak berkehidupan gereja yang penuh. Biarlah Saudara makin aktif mencintai Tuhan melalui pelayanan di dalam gereja Tuhan, ini hal kedua.
Lalu hal ketiga bagaimana aku mengekspresikan cinta kasihku kepada Tuhan? Yaitu melalui persekutuan dan kekuatan yang aku dapat di dalam gereja, aku menjadi orang yang menjalankan hidup kudus di masyarakat. Ini tanda kita mencintai Tuhan, hidup kudus di masyarakat. “Waktu saya jatuh dalam dosa, saya sadar Tuhan mengampuni saya, tapi setelah itu saya mau berjuang untuk hidup kudus”. Keinginan berjuang untuk hidup kudus adalah tanda bahwa kita mencintai Tuhan, ini hal ketiga. Hal keempat adalah setelah kejatuhan dalam dosa, “keinginanku untuk memperbaiki relasi dengan Tuhan, dengan datang minta ampun kepada Dia, ini menandakan aku mencintai Dia”. Orang yang cinta Tuhan bukan orang yang tidak pernah berdosa, tidak ada orang itu. Tapi orang berdosa bukan berarti dia gagal mencintai Tuhan, orang berdosa harus datang ke Tuhan karena dia sadar “aku mencintai Tuhan dan aku sudah menyedihkan hatiNya. Aku mau kembali kepada Dia, aku mau Dia mengampuniku. Aku mau relasi kami pulih”. Maka tidak ada pilihan bagi orang yang mencintai Tuhan, kecuali datang ke Tuhan. Dan kalau dia sudah jatuh dalam dosa, dia tidak akan menjauhi Tuhan, dia akan makin dekat ke Tuhan, dia akan minta pengampunan dari Tuhan, ini justru bukti cinta kasih. Tidak ada orang tidak pernah berdosa. Tapi kita lihat orang yang cinta Tuhan dan yang tidak cinta Tuhan, yang cinta Tuhan jatuh dalam dosa, langsung mau kembali. Yang tidak cinta Tuhan, sudah jatuh dalam dosa, tidak rasa ada yang salah. “Kalaupun ada yang salah, saya tidak merasa perlu ada perbaikan apa-apa”, orang kalau tidak perlu relasi tidak akan mungkin memperbaiki relasi. Orang yang cinta Tuhan mengekspresikan cinta kasihnya dengan mau minta ampun kepada Tuhan, ini hal yang berikut.