Tema umum dari lagu-lagu yang kita pujikan di kebaktian umum bulan Februari adalah revival. Revival berakar dari bahasa Latin yang terdiri dari imbuhan depan re- yang artinya kembali, dan vivere yang artinya hidup. Maka, arti harfiah dari kata revival adalah hidup kembali. Cotton Mather, seorang tokoh pendeta Puritan di New England (Amerika Serikat), tercatat pertama kalinya menggunakan kata revival dengan arti “kebangunan rohani secara umum di dalam satu komunitas,” pada tahun 1702. i

TUHAN Allah selalu bekerja untuk manusia secara komunitas. Ketika TUHAN Allah menciptakan Adam, Ia berkata, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18). Manusia diciptakan untuk hidup dalam komunitas. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia juga jatuh secara komunitas: “… oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa…” (Roma 5:19). Demikian pula TUHAN Allah mengaplikasikan karya keselamatan Kristus melalui Roh Kudus yang bekerja di dalam komunitas umat Allah yang disebut Gereja.

Gereja, sebagai komunitas, memerlukan struktur institusional agar dapat berjalan dengan teratur. Paulus sendiri berkata bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi keteraturan (1 Korintus 14:33). Sayangnya, struktur institusi di dalam satu komunitas seringkali disalahmengerti sebagai Gereja. Struktur institusi Gereja, tanpa jemaat yang mendapatkan hidup yang baru dari Allah, haruslah jelas dibedakan Gereja itu sendiri. Banyak ‘gereja’ sekarang hanyalah institusi yang mati, karena Roh Allah tidak tinggal di dalamnya. Di dalam ‘gereja-gereja’ tersebut, tidak ada relasi yang nyata dan hidup antara Allah dengan umat-Nya. Ketika kaki dian itu dicabut akibat ketidaksetiaan umat Allah, yang tersisa hanyalah tulang-belulang: tidak ada hidup.

Namun Allah seringkali bekerja secara mendadak, mengherankan, dan tiba-tiba, menghembuskan kembali kehidupan rohani ke dalam suatu komunitas yang sudah mati secara rohani. Inilah yang disebut revival. Di da-lam komunitas tersebut, Allah menganugerahkan adanya Firman Tuhan yang murni yang kembali diberitakan, adanya perasaan gentar kepada Allah yang muncul di dalam hati banyak pribadi, adanya kesadaran yang sungguh-sungguh akan dosa, dan adanya keyakinan keselamatan di dalam Kristus Yesus. Revival bukanlah hasil rencana dan kerja keras manusia, tetapi sepenuhnya karya anugerah Allah. Namun ini bukan berarti manusia tidak berbagian.

Ketika TUHAN Allah memberikan revival, ada orang-orang yang terpanggil untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan memberitakan Injil. Melalui orang-orang tersebut, kebangunan rohani mulai muncul di dalam komunitas tersebut.

Revival terjadi secara mengherankan di berbagai periode sejarah Gereja. Di saat-saat suatu komunitas hidup dalam kegelapan dan dosa, tiba-tiba muncul orang-orang yang dipakai oleh Allah untuk menjadi alat-Nya dalam menghidupkan kembali komunitas tersebut. Namun apa yang kita lihat terjadi secara tiba-tiba di dalam sejarah, TUHAN Allah sebenarnya telah terlebih dahulu mempersiapkan orang-orang tersebut sejak lama dengan tersembunyi. Siapakah Martin Luther? Pada waktu ia muda, ia hanyalah imam di satu gereja kecil di Wittenberg. Siapakah Yohanes Calvin? Ia bukanlah seorang yang signifikan di dalam Gereja Roma Katolik. Begitu juga halnya dengan George Whitefield, John Wesley, Jonathan Edwards, dan lain-lain. Mereka dipersiapkan TUHAN Allah secara sembunyi-sembunyi untuk mengerjakan pekerjaan-Nya yang besar. Seringkali TUHAN Allah tidak memakai mereka yang dianggap penting dan berpengaruh oleh manusia. Tetapi mereka yang dianggap lemah, bodoh, dan tidak penting oleh manusia, mereka seringkali dipakai oleh TUHAN Allah untuk meninggikan Nama-Nya. Maka, tidak ada manusia yang bisa bermegah; hanya TUHAN sajalah yang ditinggikan di da-lam pekerjaan-Nya.

Revival sedang terjadi di Indonesia melalui gerakan Reformed Injili. Gerakan ini merupakan gerakan yang sangat unik di dalam sejarah Gereja. Melalui Pdt. Stephen Tong, kita mewarisi semangat pendobrakan dari Luther, teologi yang komprehensif dari Calvin, keluasan cakupan mandat budaya dari Kuyper, dan api pekabaran Injil dari para tokoh kebangunan rohani China abad ke-20. Marilah kita melihat betapa ajaib TUHAN bekerja bagi umat Allah di Indonesia melalui gerakan ini. Terlalu banyak hal ajaib yang sudah terjadi, dan bahkan sedang terjadi! Tetapi api revival di dalam umat ini akan padam jika kita tidak setia mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Ketika kaki dian itu diangkat oleh TUHAN, ketika Roh Kehidupan itu didukakan dan meninggalkan di dalam suatu komunitas, maka yang tersisa hanyalah tinggal tulang-belulang. Apakah saudara setia mengerjakan panggilan TUHAN bagi saudara?

Bulan ini kita bersyukur bahwa Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) boleh diadakan di kota Bandung. Kita mengharapkan TUHAN mem-berikan revival melalui KPIN. Setiap minggunya, kita juga memasukkan lagu-lagu ciptaan Pdt. Dr. Stephen Tong yang berkaitan dengan revival dan pekabaran Injil. Kiranya lagu-lagu yang kita nyanyikan di dalam kebaktian umum bulan ini membuat hati kita gentar karena kesadaran akan tanggung jawab yang TUHAN berikan kepada kita dan menggugah kita untuk setia menjalankan panggilan-Nya, sampai seluruh rencana keselamatan-Nya bagi umat-Nya genap.

i http://www.etymonline.com/