Hymn “Let All Things Now Living” diciptakan oleh Katherine Davis pada abad ke-19. Katherine K. Davis adalah seorang pianis, organis, dan komponis yang mempelajari piano sejak dini dan mulai membuat lagu-lagu sejak umur 15 tahun. Ia memenangkan Billings Prize untuk komposisi lagunya setelah ia lulus dari SMA St. Joseph. Ia melanjutkan studi musiknya di New England Conservatory of Music, dan kemudian melanjutkan studinya pula di Paris dengan seorang ahli musik terkenal Nadia Boulanger, yang adalah guru dari banyak komposer di abad ke-20.
Melihat latar belakang Katherine Davis yang begitu hebat dalam dunia musik, kita pasti membayangkan lagu yang ia ciptakan adalah lagu yang sulit, rumit, dan megah. Namun ketika kita mendengarkan hymne “Let All Things Now Living”, hymne ini memiliki tempo yang sedang, nada yang tidak sulit dinyanyikan (1 oktaf lebih 1 nada), chord progression yang tidak banyak, dan pola yang sederhana (A – B – A’). Justru dalam kesederhanaan bentuk lagu ini Katherine K. Davis dapat membawa kita mengucap syukur dengan riang!
Lagu sederhana ini dibuat oleh komposer yang mendalami dunia musik, dan memiliki kelimpahan dalam kesederhanaannya.
Kelimpahan tersebut bisa kita lihat dari kata-katanya. Hymne ini mengajak kita untuk mengucap syukur pada Tuhan yang adalah Allah kita, pencipta kita, yang berdiam bersama-sama kita, yang menyertai kita hingga akhir hari-hari kita, dan yang melindungi kita. Lalu setelah menjabarkan siapa Allah kita, pada bagian refrain lagu ini memberitau kita betapa bahagia memiliki Allah yang berada di pihak kita, menerangi jalan kita, bahkan di malam hari.
Bait pertama ditutup dengan nada yang sama dengan nada sebelum refrain, menggambarkan konklusi dari kalimat yang semula kita nyanyikan, “sampai bayang-bayang sudah berlalu, ketakutan hilang, kita berjalan dari terang ke terang”. Bait kedua menggambarkan kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya di bumi. Dalam bintang, matahari, bukit dan gunung-gunung, sungai dan air terjun, dan dalamnya lautan, semua itu memproklamasikan kebesaran Tuhan.
Lalu pada bagian refrain-nya mengajak kita untuk menyanyikan lagu memuji kebesaran-Nya, dengan hati penuh sukacita. Kembali ke nada awal, konlusi bait kedua adalah “mari semua yang hidup, bersatu bersyukur bersama. Kepada Tuhan di tempat tinggi, Hosanna dan pujian”.