(Roma 1:16-17, 1 Korintus 15: 3-4)
Mengapa harus ada Reformed Injili? Ini penting sekali, kita betul-betul harus menjadi orang reformed yang tidak bisa diam saja, pokoknya menikmati firman, khotbahnya bagus. Kita tidak pernah boleh hanya menikmati saja firman Tuhan, mengerti hanya di kognitif, kemudian diaplikasi kehidupan tidak pernah melakukan firman, tidak menang atas dosa, itu menyedihkan sekali. Memberitakan firman ke orang lain juga tidak, pokoknya sendiri-sendiri. Saya harap kita kalau sudah kena firman Tuhan, sudah kena anugerah Tuhan, anugerah itu datangnya diam-diam, tapi orang yang kena anugerah Tuhan, dia tidak akan diam. Rasul Paulus begitu mengerti langsung mengisi diri, dia belajar dari Gamaliel, kemudian dia menghadang seluruh kesulitan dan berjuang bagi Tuhan. Saya rindu kita semua bergerak di kampus, di tetangga, di mana-mana. Dan nanti mungkin tidak akan cukup 3 kali kebaktian, karena berita yang murni itu akan memberikan kehausan orang-orang untuk mencari. Berita yang murni akan menghasilkan iman yang murni. Berita yang sejati yang diberitakan dari firman Tuhan akan menjadikan iman yang sejati. Iman yang sejati tidak akan membuat Saudara diam, otomatis Saudara dan saya mau berbuat sesuatu untuk Tuhan. Itu Reformed Injili, selalu mau kembali kepada kebenaran yang sejati, terus mau kembali ke dalam kebenaran firman Tuhan. Ketika mendapatkan hal itu, membuat Saudara mau memberitakan Injil, tidak boleh diam, tidak boleh dinikmati sendiri. Baik Saudara pengurus, aktivis, setiap kita apakah kita pernah mengabarkan Injil, mengajak orang, memberi tahu apa yang telah kita dapat kepada orang lain? Harus. Itu baru orang reformed yang sejati. Saya selalu memberitakan Injil, di dalam Yesus ada kepastian, bukan mudah-mudahan. Karena Yesus menjamin setiap orang yang percaya kepadaNya tidak akan binasa, melainkan akan beroleh hidup yang kekal. Bukan mudah-mudahan, tapi pasti. Kalau kita melihat kebenaran-kebenaran firman Tuhan yang diucapkan oleh orang-orang yang telah mendapatkan anugerah, itu keharusan bagi kita semua, bukan pilihan. Saya harap Saudara mengalami bagaimana kata Tuhan, Injil adalah kekuatan Allah. Itu luar biasa. Kalau diberitakan kepada orang-orang yang keras hati, kepada keluarga kita yang belum percaya kepada Tuhan, Saudara harus terus memberitakan firman. Saya mendoakan keluarga saya selama 8 tahun, memberitakan firman setiap kali telepon. Waktu saya sekolah teologi, keluarga saya belum percaya Tuhan. Setiap kali telepon selalu memberitakan firman Tuhan. Meskipun sampai dibentak, dimarahi, tetap orang datang kepada Tuhan lewat firman Tuhan. Kalau keluarga Saudara tidak percaya firman Tuhan, Saudara tidak pernah memberitakan Injil, kapan mereka akan datang kepada Tuhan? Yang merupakan kekuatan Allah yaitu firman Tuhan yang adalah power, dinamic, ini berkuasanya luar biasa. Itu dikabarkan, kekuatan Allah yang menyelamatkan, sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah. Iman itu timbul diberikan oleh Tuhan, bukan usaha kita, bukan hasil pekerjaan kita, Tuhan yang memberi. Saudara mesti bersyukur kepada Tuhan, kita diselamatkan bukan karena kita lebih baik, bukan karena kita lebih memenuhi syarat, bukan karena kita orang yang taat kepada Tuhan. Kita adalah orang yang tidak taat, seringkali kita badung, tapi Tuhan memampukan kita.
Saya rindu sekali agar melalui firman itu yang bertolak dari iman kepada iman, kalau itu sudah tumbuh, Tuhan akan teruskan. Ketika orang mengatakan “KKR Regional mesti ada follow up”, Pak Tong mengatakan “siapa yang mem-follow up saya? Tidak ada”. Kalau sudah dikasi oleh Tuhan, Tuhan itu akan bekerja di dalam diri kita terus-menerus. Karena Tuhan bekerja menyelamatkan seseorang tidak pernah setengah-setengah. Saudara tidak akan ada istilah pindah agama, lari dari Tuhan, satu kali Tuhan Yesus ada di hati kita, itu akan selama-lamanya. Bukan tergantung kita baik atau tidak baik, taat atau tidak taat, Tuhan tidak pernah tergantung kita, kita yang tergantung Tuhan. Kalau Saudara tidak taat, Tuhan punya cara sendiri. Dari iman kepada iman, orang benar akan hidup oleh iman. Itu di dalam kebenaran firman Tuhan. Saya rindu hari ini kita tanamkan berita Injil, katakan kalau Saudara dan saya sudah diselamatkan “pakai hidup saya Tuhan”. Rasul Paulus mengatakan yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai Kitab Suci. Dia telah dikuburkan, ini karya Tuhan, Dia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci, itu yang harus diberitakan, itu yang namanya Injil. Jadi tentang Kristus harus diberitakan. Kalau kepada orang yang lebih tua, contohnya orang tua kita jangan langsung mengatakan “ma, tahu tidak kalau mama itu berdosa? Kalau mama tidak bertobat, mama masuk neraka”, tidak akan bsia selanjutnya. Tapi kita mulai dengan fakta-fakta yang terjadi di sekitar kita, kejahatan, orang sakit. Kemarin saya bilang ke orang yang sakit “kalau dosa tidak masuk ke dalam dunia ini, tidak ada sakit pak. Sakit itu karena bukan hanya bapak, semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Jangan menghakimi, kita semua berdosa, saya juga berdosa, saya katakan kepada dia “dosa tidak pernah bisa dibereskan”. Setiap kita ini berdosa dan berdosa lagi, semua telah kehilangan kemuliaan Allah. Kehilangan kemuliaan Allah itu seperti gardu listrik yang tidak ada listriknya lagi. Bagaimana kita bisa mendekatkan diri kepada kebenaran, bagaimana kita bisa mencari Tuhan? Kata firman Tuhan, Tuhan tidak bisa dicari dan Tuhan tidak pernah berasa dicari. Hukuman dari pada dosa adalah maut. Dan ini semua tanpa terkecuali termasuk saya. Karena dosa kita telah putus hubungan dengan Tuhan. Kalau Tuhan tidak mencari kita, tidak mungkin kita bisa bertemu Tuhan. Saudara adalah orang-orang yang berbahagia yang dicari oleh Tuhan. Orang-orang yang berbahagia, karena anugerah itu Saudara nikmati, kita mengalami siapa kita. Saya harap setiap hari Saudara katakan kalimat ini “siapa saya Tuhan, kalau Engkau begitu peduli terhadap hidupku ini. Siapa saya Tuhan, kalau saya bisa jadi orang yang percaya dan dijamin oleh Tuhan”. Saya ini orang totok, papa mama dari Tiongkok, tidak mengerti Kekristenan. Kalau saya bisa jadi hamba Tuhan, dan waktu tadi mau naik ke mimbar “Tuhan, saya sudah mau maju, tolong saya”. Saudara coba lihat latar belakang, tradisi, kalau Saudara terlahir dari keluarga yang percaya, berbahagailah. Kalau Saudara dari keturunan yang beriman kepada Tuhan, sekarang Saudara lihat “saya sudah berbuat apa untuk Tuhan?”. Anugerah itu sudah datang untuk kita. Kita mengerti Kristus mati untuk kita sekalian. Kalau saya baca ayat ini, 2 Korintus 5: 21”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”. Ini paling tidak enak, coba kalau Saudara tidak salah apa-apa, tapi disalah-salahin. Hanya disalahkan saja, belum dipukul, belum dipecut, belum ditusuk oleh paku, bagaimana rasanya? Pasti Saudara akan memberontak, tidak suka, itu baru disalah-salahin. Bayangkan Dia tidak berdosa telah dibuatnya menjadi berdosa, ini kalimat yang luar biasa. Kalau kita merenungkan tentang salib, kita yang betul-betul berdosa dianggap benar karena salib. Kebalikannya, Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa. Kita yang berdosa, yang seharusnya mendapatkan siksaan, mendapatkan pukulan, mendapatkan hinaan, mendapatkan penderitaan. Semua yang dilakukan oleh Tuhan adalah demi kita.
Mari kita renungkan tentang salib ini, murka yang ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib itu untuk menghentikan murka dari Allah. Supaya murka itu diterima oleh Tuhan, sehingga kita orang yang berdosa betul-betul mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Salib menahan kemarahan dari pada Tuhan. Allah sungguh-sungguh marah kepada manusia, ditahan oleh salib Kristus, sehingga seluruh tuntutanNya ditimpakan kepada Dia, agar Saudara dan saya betul-betul beres hubungannya dengan Tuhan. Di dalam 1 Petrus 3: 18 dikatakan Dia yang benar untuk kita yang tidak benar. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini untuk menyerahkan diriNya, untuk kita semua. Tuhan kalau melihat dunia ini, manusia semua sedang berduyun-duyun menuju api neraka, Tuhan mengatakan “tidak, biar Aku saja terjuan datang ke dalam dunia”. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga diberikan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Ini demontrasi Allah yang begitu besar, Dia terjun. Dan semua kalimat dari Yohanes 3 :16 ini, betul-betul Allah yang aktif, bukan manusia. “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini”, Tuhan turun. “Supaya setiap orang yang percaya kepada Tuhan”, percaya itu dikasi oleh Tuhan, bukan karena usaha kita, itu pemberian Allah. Ini semua diberikan untuk Saudara dan saya, dan Kristus di dalam penyaliban itu benar-benar fokus. Tidak memperhitungkan untung rugi, tidak diperdulikan kesakitanNya, tidak pernah memperhitungkan hinaan “kalau Engkau Anak Allah, turun dari salib”, Tuhan Yesus tetap fokus sampai penyaliban itu selesai. Tuhan katakan di kayu salib “selesai”, kemudian Dia mati. Cinta yang mendorong Tuhan Yesus disalibkan, itu Saudara perlu mengerti Yesus disalib menggantikan kita. Menggantikan kita karena Saudara dan saya yang seharusnya menerima semua itu. Saya yang berdosa, Kristus yang dihukum. Saudara dan saya yang berhutang, Tuhan Yesus di kayu salib membayarnya. Saudara dan saya dirangkul oleh Tuhan, Tuhan di kayu salib betul-betul terkucil sampai Allah Bapa memalingkan muka. Dan Tuhan Yesus mengatakan “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkanKu?”. Saudara bayangkan Allah merasa tersendiri demi Saudara dan saya dirangkul. Yesus mati di kayu salib untuk Saudara dan saya mendapatkan hidup. Yesus Kristus terbelenggu dan menderita supaya Saudara dan saya bebas. Yesus Kristus dihukum, terpukul, kesakitan luar biasa, darah yang begitu banyak tercucur demi Saudara dan saya menikmati hidup ini, menjadi anak-anak Tuhan. Saya harap kita merenungkan tentang salib Tuhan Yesus yang menggantikan kita, sehingga kita betul-betul setiap hari boleh mengucap syukur. Pertama, salib itu menggantikan kita.
Kedua, salib Kristus itu menebus. Seperti apa menebus itu? Seperti pegadaian. Salib Kristus menebus dengan darah yang tunai, bukan dengan uang. Menebus kita, Kristus membayarnya dengan darah yang menetes dengan sakit yang amat sangat. Malu secara lahir dan batin. Bukan hanya fisik, tapi waktu dicaci-maki, Kristus dipermalukan. Demi menebus kita, untuk bisa mempunyai kita kembali. Untuk membeli kembali karena Saudara dan saya adalah milik Tuhan, ini adalah ajaran Reformed. Karena sebelum dunia ini dijadikan, Saudara dan saya sudah ditetapkan dan sudah dipilih oleh Tuhan. Di dalam dunia ini Saudara mulai lari, mulai menyeleweng, mulai nakal, mulai hilang dari Tuhan. Kalau kita lihat anak yang terhilang, kemudian kita ingat cerita Pak Tong bagaimana dulu pikirannya dirangkul oleh ajaran-ajaran yang tidak benar, ditebus kembali oleh Kristus. Kembali dimiliki oleh Tuhan. Penebusan melalui salib, Allah ingin merenggut Saudara kembali menjadi milik Tuhan, menikmati Tuhan. Karena Saudara dan saya adalah yang sangat berharga di mata Tuhan. Kalau sesuatu yang berharga, misalnya emas, hilang dan Saudara tenang-tenang saja, tidak mencarinya, saya rasa Saudara mulai konslet. Kalau hilang, pasti Saudara akan cari mau ke mana pun juga karena ini barang berharga. Dan ketika menemukannya akan senang sekali. Saudara dan saya adalah yang sangat berharga di mata Tuhan. Bagaimana pun sakitnya, bagaimana pun penderitaan yang Yesus harus tanggung, Yesus rela untuk memiliki Saudara kembali. Allah merenggut Saudara sekalian mungkin dari dosa narkoba, dosa zinah. Tidak mungkin kalau Saudara anak Tuhan, Tuhan membiarkan Saudara berbuat dosa, berzinah, menipu, berbohong. Tuhan akan berjuang, Saudara harus hidup di dalam kesucian, progressive sanctification. Tidak mungkin tidak dihajar, terus Tuhan akan berusaha supaya Saudara kembali kepada Tuhan. Penebusan Tuhan Yesus untuk mengambil Saudara kembali akan dilakukan, diingatkan oleh Tuhan. Saudara akan memiliki ketidaktenangan. Saudara merasakan hal ini di dalam hidup Kekristenan Saudara? Kalau Saudara rasa ada jeweran Tuhan, diberi ketidaktenangan, itu perhatian Tuhan. Karena Tuhan mau supaya Saudara jadi orang Kristen yang bahagia, bersukacita, “sekali lagi kukatakan bersukacitalah”. Itu yang Tuhan mau. Jadi Saudara akan terus ditolong oleh Tuhan sampai Saudara keluar dari dosa. Ditebus kembali, menikmati di dalam Tuhan. Salib Kristus menebus dosa Saudara dan saya dari pada dosa. Oleh sebab itu seberapa dalamnya Saudara dan saya telah jatuh dalam dosa, mari kita kembali kepada kasih yang mula-mula, mari kita datang kepada Tuhan. Karena Tuhan itu bukan manusia, kalau kita bersalah kepada manusia yang lain, kita sudah ketakutan dan berpikir orang itu akan membalas tindakan kita, tapi Tuhan tidak seperti itu. Tuhan tidak seperti manusia, Tuhan itu mengerti. Datanglah kepada Tuhan dan mengaku dosa. Allah itu setia dan adil, kata firman Tuhan, maka Dia akan menyucikan dan mengampuni kita dari pada segala dosa dan kejahatan. Allah selalu ingin dekat dengan kita. Tapi apakah berarti kita bebas bertindak, nakal? Tidak seperti itu. Seorang anak Tuhan tidak akan biasa hidup di dalam dosa, ini rumus. Kalau Saudara terus-menerus berada di dalam dosa, berarti bukan anak Tuhan. Anak Tuhan tidak akan biasa, berdosa sedikit saja sudah merasa tidak tenang, kemudian Saudara akan dipimpin oleh Tuhan untuk kembali. Sekalipun dunia ini kacau, dan di Indonesia ini sudah rusak, tapi anak Tuhan jangan ikut rusak, karena kita dipanggil untuk menantang zaman ini. Ingat posisi yang Tuhan berikan kepada Saudara dan saya. Salib Kristus menebus untuk merebut kembali karena kita adalah milik Tuhan. Posisi-posisi yang seperti ini hargailah, “saya sangat diperhatikan oleh Tuhan”. Tuhan itu mengurung kita, kita tidak bisa menjauh dari Tuhan. Apa pun yang menjadi latar belakang kehidupan Saudara sekalian, mungkin Saudara sudah jatuh berkeping-keping dalam penipuan, kemunafikan, zinah, apa pun juga, mari datang kepada Tuhan. Firman Tuhan mengatakan dosa yang semerah kirmizi akan menjadi seputih salju. Saudara dan saya harus move on demi nama Tuhan Yesus. Saudara harus tekad kembali ke Tuhan, mengakui, lepaskan belenggu dosa. Minta pertolongan kepada Tuhan dari nafsu, hal-hal yang tidak benar, dari jadi budak zinah dan sebagainya. Pengertian salib Kristus yang ketiga menghentikan perjalanan ke neraka. Jadi salib Kristus menghentikan perjalanan kita yang harusnya masuk neraka, Tuhan mengatakan “stop”. Hanya Tuhan yang memiliki Kerajaan Sorga yang bisa menghentikannya karena Dia adalah Allah yang turun dari sorga mencari kita. Menahan murka Allah supaya kita betul-betul dibebaskan. Ditahan kemarahan Tuhan, menghentikan hukuman. Tuhan sudah siap pukul Saudara sekalian, tuntutan keadilan yang seharusnya ditimpakan kepada Saudara, ditanggungNya. Sehingga “Akulah jalan, kebenaran dan hidup”, ini jalannya. Jadi jalan Saudara dibelokan menjadi umat pilihan Tuhan yang dibawa ke dalam Kerajaan Sorga.
Yang keempat, salib Kristus berarti rekonsiliasi, Saudara berdamai dengan Tuhan. Roma 5: 10 “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”. “Masih seteru”, bukan ketika kita sadar “Tuhan, saya sudah melanggar Tuhan, mengecewakan Tuhan”, tapi “sekarang saya mau baik, mau Tuhan berdamai”, bukan seperti itu. Ketika kita masih seteru melawan kepada Tuhan, kita masih memberontak kepada Tuhan. Tuhan yang datang duluan ketika kita masih seteru, ketika kita masih musuh, Allah berdamai. Ini adalah perbuatan tangan Tuhan, siapa yang ada di dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Kalau Saudara di dalam Kristus, diperbarui dari rekonsiliasi, Tuhan yang menjadikan. Karena Yesus sudah menggantikan kita di kayu salib, kita menjadi baru. Seperti anak yang terhilang, kalau kita baca lagi, rasanya sebal, mengapa anak itu tetap dikasi, enak sekali anak yang terhilang. Anak yang terhilang di kandang babi, dia ingat di rumah bapanya, pembantunya saja tidak seperti dia, dia baru ingat kalau dia bukan babi. Di rumah bapanya ada makanan. Rekonsiliasi, dia berdiri tinggalkan seluruhnya, dia sadar “bapaku mengasihi aku, aku mau datang”, dia kembali ke bapanya. Salib akan membuat orang sadar kemudian meninggalkan dosa, kembali menikmati keindahan, kekayaan, kelimpahan di dalam Bapa. Jangan merasa Tuhan itu seperti manusia yang kalau sudah disakiti akan balas dendam, Tuhan tidak seperti itu. Karena itu kembalilah kepada Tuhan, sadar anugerah, sadar “aku harus berdamai dengan Bapa”, kekuatan itu pasti dari Tuhan. Bapa tidak akan pernah menolak cinta yang luar biasa, tidak ada cinta yang lebih besar dari pada cinta Tuhan. Manusia itu bisa berubah. Bisa bayangkan bagaimana pelukan seorang bapa kepada anak yang terhilang itu, senangnya luar biasa. Betul-betul menikmati bersatu dengan Tuhan, dipeluk menjadi anak, dan Kristus tinggal di dalam hati.
Saya harap Saudara mulai mengutuki diri, itu yang diajarkan firman Tuhan, “celakalah aku kalau aku tidak memberitakan Injil”. Itu lahir dari kata-kata seorang yang telah terima anugerah dari pada Tuhan seperti Rasul Paulus. “Celakalah aku kalau aku tidak memberitakan Injil. Itu keharusan bagiku, baik atau tidak baik waktunya”, jangan “nanti kalau saya bisa ngomong”, kapan Saudara bisa dilatih? Jangan nanti, Saudara harus mulai, yang sudah menerima kelimpahan firman Tuhan, dituntut sama Tuhan. Saudara mesti presentasi secara teologi yaitu PI. Saudara harus memberitakan, kasi tahu, baru Saudara orang Reformed yang Injili. Roma 10: 14-15 “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”, Saudara posisinya dimana? Belum pernah mengerti, belum pernah dengar? Sudah dengar. “Tidak diutus”, diutus tiap kali. Jadi Saudara jawab sendiri kepada Tuhan. Apalagi kalau Saudara melihat rusaknya ajaran. Kalau Pak Tong katakan “KKR Regional harus segini-segini…”, “itu kan di kantong Kristen, untuk apa lagi ke sana?”, meskipun kantong Kristen tapi tidak mengerti apa-apa. harus re-evangelisasi, kalau tidak rusak semua. Saudara bisa lihat sekarang yang dikirim ke Mekkah itu juga dari Papua. Saudara diselamatkan oleh Tuhan, Tuhan ingin memakai kita jadi alat di tanganNya. Mari kita tempuh segala kesulitan, mari kita minta keberanian dari Tuhan. Saudara adalah umat yang telah mengecap kebaikan Tuhan, mari katakan kepada Tuhan “Tuhan, saya mau jalani”, jalani beritakan firman, berarti Saudara sedang menjalankan kehendak Tuhan. Mendapatkan satu kesegaran iman.
Fighting spirit itu datang dari berita yang murni, kemudian kita menyampaikannya kepada orang lain. Obor Injil diberikan kepada Saudara dan saya. Ini telah dikerjakan oleh bapa-bapa gereja, para martir. Estafet obor Injil sekarang sampai kepada kita, kalau kita hanya pegang terus tidak disampaikan, kita tidak menjalankan kehendak Tuhan. setiap hari Selasa saya akan mengunjungi orang-orang yang belum percaya. Selasa kemarin saya pergi ke satu rumah yang di dalamnya banyak sekali berhala, patung-patung semua, dia mengatakan “saya jangan diajak ke gereja, saya tidak mau. Nanti patung-patung saya ini dikatakan setan kan?”, saya tidak menjawab itu, terus beritakan yang benar, biarkan Tuhan yang bekerja. “Ini jadi setan semua dong, salib juga begitu”, saya mengatakan “saya tidak mengatakan ini setan, ini buatan tangan manusia yang tidak bisa menyelamatkan kita”, saya mulai beritakan, pertamanya dia melawan terus, biarkan saja, tetap tenang jawab sebisanya. “Ajaran Tuhan Yesus itu aneh, berikanlah makanan kami yang secukupunya. Bagaimana bisa cukup kalau mamanya tidak masak”, ada saja argumennya. Tenang saja, karena “dombaKu akan mendengarkan suaraKu”, kalau dia bukan domba Tuhan, satu atau dua kali saya akan peka apakah saya perlu ke sana lagi atau tidak. Kalau dia domba Tuhan pasti akan takluk, bukan kepada saya, tapi kepada Tuhan. Mungkin Saudara tidak berani sendiri, Saudara boleh memberitahukan kepada saya, tulis apakah dia keluarga, tetangga, alamatnya, kita doakan dulu dan kapan-kapan kita pergi bersama. Kiranya Saudara juga peduli terhadap orang-orang yang terhilang yang belum percaya kepada Tuhan. Mulai perang demi Tuhan, menjalankan kehendak Tuhan. Saudara menjalankan penginjilan, berarti Saudara terima perintah dari Tuhan Yesus, amanat agung “jadikan semua bangsa menjadi muridKu”. Saudara katakan kepada Tuhan, “utuslah aku ini Tuhan. Aku mau jalankan. Aku mau bersama dengan Tuhan, karena saya mau menyenangkan Tuhan”, jalankan amanat agung. Tugas dari Sang Pencipta untuk Saudara, ini tugas yang mulia. Tugas dari Penyelamat itu sendiri. Banyak juga orang Kristen yang belum sungguh-sungguh. Saudara adalah orang yang mencintai Tuhan, Saudara harus menyadari ini tugas, ini amanat dari Tuhan, ini perintah. Saudara mencintai Tuhan, tapi tidak pernah melakukan ini? perintah dari Tuhan mesti dilaksanakan. Laksanakan penginjilan karena kita berhutang kasih kepada Tuhan. “Akan tetapi Tuhan menunjukan kasihNya ketika kita berdosa”, bukan ketika kita baik, kita mendapat penebusan, keselamatan dari Tuhan, tapi ketika kita berdosa Tuhan Yesus mati untuk kita. Jangan menjadi orang yang egois, mau selamat sendiri, tidak mau tahu dengan yang lain. Kalau sudah terima dari Tuhan Yesus, perasaan berhutang itu harus ada dalam kehidupan kita, perasaan mau membalas cinta Tuhan, perasaan hati yang sungugh-sungguh kepada Tuhan, mendesak kita. Saya harap setelah khotbah ini sudah mulai ada yang mau daftar kepada saya. Kalau bukan kita, siapa lagi? Tapi tentu saja mesti dilatih dulu. Saya harap Saudara mengerti cinta dan anugerah Tuhan. Kasihan orang-orang di kantong Kristen yang sedang dirusak, sedang direnggut. Saudara mulai mau dan taat menjalankan perintah Tuhan.
Saudara mau menjadi saksi Kristus, mewakili Kristus di dalam dunia ini. Sehingga Saudara mau terjun sungguh-sungguh. Yang kelima dan terakhir, orang yang menginjili, dia akan mengalami satu penyertaan dari Tuhan. “Jadikan seluruh bangsa menjadi muridKu dan baptislah mereka di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Dan Aku akan menyertai”. Saudara tidak menginjili, Saudara tidak akan pernah mengalami penyertaan dari Tuhan. Tidak sendiri, Tuhan akan menyertai. Saudara mengalami bagaimana disertai oleh Tuhan, jadi jangan takut. Saya kadang-kadang kepada orang yang baru mengatakan “tidak perlu takut, kita bukan mau menawarkan narkoba”, jadi berani saja, ini berita sukacita. Jemaat mula-mula, yang rendah diri, Roh Kudus akan menyertai, jadi percaya diri mengabarkan Injil. Yang lemah bisa jadi kuat. Saudara kalau sudah terima semua itu, anugerah firman, betul-betul Saudara hidup di dalam Tuhan, pasti Saudara tidak akan malas, tidak cuek, karena sadar pekerjaan Tuhan adalah pekerjaan kita juga. Maka Saudara akan rajin. Mulai pikirkan Tuhan, jangan pikirkan diri terus. Mari kita berjuang bersama, di dalam gerakan Reformed Injili di Kota Bandung ini melalui perjuangan Saudara dan saya, betul-betul diberkati oleh Tuhan. Mau dipakai oleh Tuhan? Mau membalas cinta kasih Tuhan? Mari kita memaju diri kita, gali diri kita, minta sama Tuhan kemampuan, jangan berpangku tangan saja. Saudara mulai bergerak, katakan kepada Tuhan “Tuhan, ini saya, pakailah saya”.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)