(Kisah Para Rasul 1: 1-14)
Peristiwa dalam Kisah Para Rasul 1: 1-14 adalah peristiwa sebelum Roh Kudus turun, sebelum Pentakosta di pasal ke-2. Dan ini peristiwa yang sangat penting untuk kita pahami dengan benar. Jadi di dalam awal dari bagian 2 bukunya Lukas yaitu Kisah Para Rasul, Lukas menulis tentang peristiwa sebelum Roh Kudus turun. Dan setelah Roh Kudus turun barulah peristiwa gereja yang menyebar sampai ke ujung dunia itu dituliskan oleh Kisah Para Rasul. Ini kitab yang luar biasa, Saudara bisa melihat di sini ada banyak sekali petualangan, ada banyak pernyataan kuasa dari Tuhan yang sangat luar biasa. Dan ini adalah pernyataan Tuhan bagi gereja Tuhan sampai gereja Tuhan menyebar ke seluruh dunia. Mengapa ini adalah bagian yang sangat penting? Karena ini adalah bagian yang mengingatkan kita tentang apa yang Tuhan kerjakan waktu Dia membangkitkan gereja Tuhan. Jadi gereja Tuhan dimulai di sini, tapi umat Tuhan tidak dimulai di sini, gereja dimulai ketika Roh Kudus hadir memanggil orang-orang kembali kepada Dia melalui percaya kepada Kristus, setelah itu umat Tuhan menyebar ke seluruh dunia. Tapi umat Tuhan tidak dimulai dari gereja, umat Tuhan sudah dimulai dari Keluaran, waktu umat Tuhan dikeluarkan dari Mesir. Dan mereka menjadi umat yang beribadah kepada Tuhan yang Tuhan kumpulkan dan Tuhan janjikan akan ada tanah, mereka akan tinggal di situ. Tapi umat Tuhan tidak dijanjikan hanya untuk tinggal di satu tanah. Umat Tuhan akan menyebar ke seluruh bumi. Jadi Tuhan memerintahkan kepada umatNya untuk menaklukan seluruh bumi, sama seperti yang Tuhan perintahkan kepada Adam. Adam dan Hawa harus beranak-cucu dan bertambah banyak dan penuhi bumi dan taklukan itu. Jadi bertambah banyak, penuhi, taklukan, ini tiga hal yang Tuhan perintahkan kepada umat Tuhan sepanjang zaman. Tapi ketika Tuhan memerintahkan Israel masuk Kanaan, mereka gagal menjalankan perintah ini, terus gagal.

Waktu generasi pertama dalam pimpinan Yosua dan generasi kedua mereka masih baik, masih taat, masih menyembah Tuhan, masuk generasi ketiga, mereka mulai kehilangan identitas. Tuhan membuat mereka keliling di padang gurun selama 40 tahun untuk bersihkan identitas Mesir, lalu tanamkan kepada mereka identitas sebagai umat Tuhan “kamu bukan budak Mesir, tapi umat Tuhan”. Tapi penyucian identitas ini, pembersihan identitas ini rusak kembali, karena Israel kembali dipengaruhi menyembah berhala oleh orang-orang penyembah berhala. Mereka ada di Tanah Kanaan, bukannya mereka mempengaruhi seluruh bumi, mereka dipengaruhi oleh bumi, mereka dipengaruhi oleh pemimpin bangsa-bangsa lain, pemimpin-pemimpin agama maupun raja mereka. Mereka tidak punya tulang punggung karena mereka berada di dalam krisis, mereka berada di dalam krisis karena mereka tidak pernah dengar apa yang disampaikan oleh Tuhan. Waktu mereka lupa menyadari bahwa mereka harus taat kepada Tuhan dan dengar firmanNya, pada waktu itu sedang krisis. Mengapa Kitab Hakim-hakim mengatakan “Israel berdoa dan Tuhan bebaskan”, karena yang berdoa itu adalah orang yang tulus, orang yang tidak terlibat penyembahan berhala. Bangsa Israel menyembah berhala tapi ada sebagian kecil orang yang bertahan “kami tidak mau sembah berhala, kami mau sembah Tuhan”. Dan sebagian kecil ini terganggu keadaan masyarakat yang sudah rusak, lalu mereka mulai berdoa kepada Tuhan, pada waktu itulah Tuhan dengar mereka. Mengapa umat Tuhan masih bertahan, tidak Tuhan musnahkan? Karena masih ada orang-orang setia yang berdoa kepada Tuhan. Saudara mau ada perkembangan lebih besar, yang berdoa mesti lebih banyak. Saudara mau ada anugerah Tuhan pimpin di tempat yang baru ada kebangunan, yang berdoa mesti banyak. Kitab Hakim-hakim itu banyak mencatat hal-hal unik yang tidak biasa di Israel. Pemimpin yang tidak layak jadi pemimpin justru dibangkitkan, tapi bukan mereka yang paling penting. Yang paling penting itu orang yang giat berdoa.

Makin lama Kitab Hakim-hakim makin rusak, makin menunjukan kerusakan, akhirnya hakim pun rusak, tidak ada lagi orang berdoa, semua sibuk konflik, semua sibuk berkelahi, semua sibuk mementingkan diri. Pada waktu itu Tuhan berkata, “cukup, Aku akan hancurkan kamu”. Tapi mereka mengatakan “Tuhan, kami begini kan karena belum ada raja”, maka Tuhan berbelas kasihan, kirim raja namanya Saul. Ternyata Saul tidak sesuai harapan, dia bukannya berkembang meluaskan Israel ke utara dan selatan, dia malah bikin kacau dengan egonya yang sangat besar. Dengan sakit hati Tuhan kirim Samuel, kirim nabi ini “Tuhan mengatakan karena kamu mengabaikan Tuhan, Tuhan akan abaikan kamu. Tuhan sudah angkat orang lain yang lebih diperkenan oleh Dia”. Maka Tuhan angkat Daud, dan ternyata Daud beda 180 derajat dengan Saul. Kalau Saul mementingkan kedudukan, Daud malah tidak mementingkan kedudukan. Saudara kalau jadi Daud, ditanya Saul “keberatanmu apa?”, banyak yang lain “kamu pernah fitnah saya, janji kasi anakmu tapi tidak jadi-jadi, saya jadi bujangan lama gara-gara kamu tidak kasi anakmu. Lalu kamu kejar-kejar saya, ingat waktu saya main musik, tombak hampir kena 2 kali, saya marah sekali”, Daud lupa semuanya. Tapi yang paling dia benci adalah “kamu bikin saya paling tidak bisa beribadah kepada Tuhanku. Kemah suci Tuhan sudah lama tidak kulihat, para imam mempersembahkan korban itu adalah pemandangan yang sangat saya rindu tapi saya tidak bisa lihat. Karena kamu usir saya”. Daud begitu cinta Tuhan maka Tuhan pakai dia. Tapi Tuhan katakan kepada Daud, “Daud, bukan kamu yang akan ekspansi Israel keluar, tapi anakmu”. Maka Tuhan mengatakan “kamu akan istirahat bersama nenek moyangmu, tapi anakmu yang berikut akan aku bangkitkan”. Jadi anak Daud itu adalah anak yang dibangkitkan setelah Daud mati, bukan Salomo. Maka orang Israel tunggu-tunggu mana yang bisa kembangkan Israel sampai jauh, sampai menyebar menutupi dunia ini, mana kerajaan Daud yang akan dipimpin oleh anaknya yang menaklukan bangsa-bangsa lain, tidak muncul-muncul. Setelah Rehabeam, kerajaan itu malah pecah 2, orang Israel makin sedih lagi. Orang yang cinta Tuhan, makin sakit hati, “Tuhan, mengapa bangsa ini makin korup, malah menjauh dari Tuhan, malah mengabaikan Tuhan”. Maka mereka terus tunggu kapan, tapi pembaruan itu tidak datang. Mereka makin lama makin jauh dari Tuhan, makin lemah, makin kecil, kerajaan lain makin kuat. Maka mereka harus dihancurkan oleh Babel, mereka dibawa oleh Babel ke pembuangan.

Di dalam pembuangan, sepertinya harapan kerajaan Tuhan dinyatakan itu sudah hilang. Sekarang siapa yang bisa pulihkan kerajaan itu? Bisakah ada pemimpin Israel dibangkitkan lalu pulihkan kerajaan itu? Itu yang mereka tunggu. Maka mereka terus tunggu, mereka punya konsep pengharapan mesianik. Ini yang jadi perdebatan teologi orang Yahudi, dan juga sesuatu yang diharapkan oleh orang Yahudi di bawah para rakyat. Mereka terus berharap siapa yang bisa pulihkan? Mesias. Itu sebabnya konsep mesianik, Sang Mesias identik dengan dia yang diurapi. Mesias itu artinya diurapi. Tapi yang diurapi itu berkait dengan raja. Daud diurapi menjadi raja, maka Mesias itu adalah yang akan diurapi oleh Roh Kudus untuk menjadi raja selama-lamanya. Jadi Mesias identik dengan raja, mereka tunggu mana rajanya, siapa mesiasnya. Akhirnya muncul Yesus dari Nazaret, mereka tanya “inikah Mesiasnya? Anak Daudkah Engkau?”. Matius membuktikan dari silsilahnya bahwa Dia Anak Daud, Lukas juga menyatakan orang pun tahu dari silsilah yang dikenal secara umum bahwa Dia Anak Daud. Kalau Dia Anak Daud, mengapa Dia dibesarkan di Nazaret? Tidak ada yang baik keluar dari Nazaret, tapi Dia lahir di Betlehem. Tidak peduli lahir di Betlehem, umur 2 tahun Dia sudah pergi, setelah itu besar di Nazaret. Nazaret pengaruhnya jelek, Nazaret tidak pernah menghasilkan hal yang baik. Maka mereka menolak Dia. Tapi Tuhan sudah berfirman Yohanes Pembaptis akan menjadi tokoh yang memulai firman Tuhan setelah 400 tahun kering. Tapi setelah dia berkotbah, adakah orang yang haus akan firman? Ada. Apakah semua haus akan firman? Tidak. Ada orang bisa hidup tanpa firman Tuhan dan dia tidak merasa kurang. Saudara kalau disuruh bikin list apa yang Saudara tidak bisa hidup tanpanya, list pertama biasanya udara. Hal yang kedua “saya tidak bisa hidup tanpa air”. Hal ketiga, makanan. Di dalam Alkitab menggambarkan Roh Kudus seperti angin dan air. Jadi Saudara tidak bisa hidup tanpa Roh Kudus. Alkitab menyatakan, terutama di dalam Injil Yohanes, bahwa Roh Kudus digambarkan sebagai angin. Memang kata roh dan angin itu sama. Roh datang seperti angin yang bertiup, engkau tidak tahu dari mana dia berasal. Jadi kalau Aku memberikan air ini kepadamu, kamu tidak akan haus lagi”. Air itu maksudnya apa? Dan di dalam Yohanes 7 air itu adalah roh. Jadi simbol untuk Roh Kudus, itulah yang ada di Injil Yohanes. Jadi kalau Saudara tulis yang paling penting itu udara, nomor 2 itu air, sambil Saudara mengatakan “kebutuhanku yang paling penting itu Roh Kudus. Roh Kudus kalau tidak memberikan firman kepada saya, saya akan mati. Roh Kudus kalau tidak berbicara kepada saya, saya seperti orang yang tidak bisa bernafas dan tidak bisa minum”. Itu sebabnya kalau Roh Kudus tidak bekerja dan memberitakan firman, kita celaka. Tapi berapa banyak yang tahu kalau kita sedang dalam keadaan celaka? Tidak banyak.

Maka ketika Yohanes Pembaptis berkotbah, orang yang sadar diri mereka berada dalam bahaya karena tidak ada firman, semua ikut Yohanes. Yang lain, yang sudah nyaman dengan peraturan, tradisi dengan segala hal rutin yang terjadi, mereka merasa aman, untuk apa datang ke Yohanes Pembaptis? Ibadah di Bait Suci sudah baik. Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh, kalau begitu bagaimana dengan Yesus? Itu sebabnya mereka menyadari ketika Yohanes menunjuk kepada Yesus, inilah Juruselamat, inilah Mesias. Itu sebabnya para murid pertama yang menjadi murid Yohanes Pembaptis, lalu mengikuti Yesus, mereka benar-benar yakin Dia adalah Mesias. Karena Yohanes Pembaptis yang begitu luar biasa sudah mengatakan Dia lebih hebat. Maka mereka ikut Yesus, Yesus pergi kemana mereka ikut, Yesus melayani apa, mereka ikut. Tapi waktu masuk Yerusalem, mereka pikir Yesus akan bertahta di sorga menjadi raja, tapi Yesus malah disalib, ini membuat goyah iman mereka. Maka sebelum Yesus disalib, Yesus Kristus sudah mengatakan “engkau semua akan goyah imannya, kamu akan goncang imannya, engkau akan menjadi ketakutan, menjadi goyah karena Gembala akan mati dan kamu semua akan tercerai-berai”. Ini berita yang mengagetkan para murid “kami sudah temukan Sang Mesias, kalau Sang Mesias adalah Engkau, mengapa Engkau mengatakan kami akan tercerai-berai? Kami tidak mungkin tercerai-berai, kami sudah ikut Mesias, sudah ada raja”, tapi Yesus mengatakan “Aku akan mati”. Ini berita yang sangat shock, tapi Saudara harap ketahui sudah 4 kali Yesus mengatakan “Aku akan mati dan bangkit pada hari ke-3”, tapi kalimat ini murid-murid tidak dengar. Setelah Dia bangkit, Dia tunjukan diri hidup pada murid-murid. Mengapa Dia mesti tunjukan diri pada murid-murid? Karena murid-murid bukan cuma perlu tahu fakta, murid-murid perlu juga tahu makna. Yesus bangkit itu fakta, tapi makna kebangkitanNya apa mereka belum tahu. Maka Yesus harus tambah 40 hari untuk ajar mereka “Aku bangkit karena ini”. Sebab mereka harus jadi saksi, bukan jadi wartawan. Demikian juga dengan kebangkitan Yesus, kebangkitan Yesus tidak hanya diketahui fakta saja, harus tahu maknanya. Apa makna kebangkitan Yesus? Salah satunya adalah Tuhan Yesus menyatakan Dia akan jadi Raja yang menaklukan segalanya termasuk maut. Bangsa-bangsa akan ditaklukan tapi ternyata kerajaan maut juga takluk. Ini pengertian yang indah sekali, Yesus menaklukan Kerajaan Babel, Kerajaan Yunani, kerajaan-kerajaan di seluruh bumi Dia taklukan, tapi ada satu yang tidak terdaftar di kerajaan bumi, namanya kerajaan setan dan maut. Akankah kerajaan setan dan maut akan ditaklukan oleh Yesus? Iya, pasti. Kerajaan setan akan ditaklukan, demikian juga kerajaan maut. Buktinya mana? Buktinya adalah kebangkitan Yesus. Maka setelah Yesus bangkit, murid-murid tahu ini benar-benar Mesias, karena Dia sudah kalahkan kerajaan maut. Orang cuma tahu Kerajaan Roma, Raja Yunani, Raja Makedonia, tapi saya mau tanya siapa raja maut? Raja maut itu seorang yang namanya maut, orangnya seperti apa? Mereka tahu “ini Rajaku tidak ada yang bisa kalahkan, maut pun kalah olehNya. Kalau begitu mari kita tunggu kerajaanNya datang”. Itu sebabnya ketika mereka sedang makan ada seorang murid bertanya “Guru, kapan Kerajaan Israel dipulihkan?”, ini pertanyaan bagus sekali, berani sekali, beriman sekali. Mereka datang dan mengatakan “Tuhan, kapan akan dipulihkan? Ayo, kami sudah siap”. Tapi Tuhan mengatakan “tunggu waktunya Aku akan pergi ke sorga, Roh Kudus akan turun atas kamu dan kamu harus jadi saksiKu dari Yerusalem sampai ke ujung dunia”. Jadi kerajaan ini akan menyebar bukan dengan kekerasan, tapi dengan berita Injil. Berita Injil yang akan menaklukan.

Gereja mula-mula menaklukan Kerajaan Roma dengan Injil, mereka menaklukan penguasa-penguasa dengan Injil, mereka mengubah seluruh dataran yang maju pada waktu itu menjadi daerah Kristen mengapa mereka bisa lakukan itu? Bukan dengan senjata, bukan dengan perang. Tidak ada satu orang pun orang Kristen yang menyebarkan berita Injil dengan pedang di tangan, tidak ada satu orang Kristen memberitakan Injil dengan kuasa politik. Mereka menyebarkan berita Injil dengan iman kepada Tuhan, mereka menyebarkan berita Injil dan orang-orang percaya kepada Kristus. Inilah kemenangan Kristen itu. Maka sejak dari Roh Kudus turun sampai sekarang, gereja menyebar ke seluruh dunia, dengan kekuatan yang luar biasa, dengan orang-orang yang berani. Maka Yesus sudah mengatakan “Aku akan memberika kepadamu kekuatan. Aku akan memberikan kuasa waktu Roh Kudus turun”. Jadi gereja mulai dari ini. Saudara dan saya tidak mewarisi organisasi lemah yang sibuk berkutat dengan aturan ini dan itu. Saudara dan saya tidak mewarisi gereja yang dulunya adalah organisasi mati. Tapi sekarang kita penuh dengan kelemahan, penuh dengan perasaan dingin, penuh dengan semangat yang turun yang mungkin sampai level rendah sekali. Kita sudah kehilangan kuasa Roh Kudus. Ini perintah yang Tuhan nyatakan dari awal “hendaklah kamu senantiasa penuh dengan Roh”, ini perintah yang Tuhan nyatakan dari mula-mula. “Engkau tidak dipimpin oleh Roh Kudus, engkau tidak mungkin menjalankan perintah Tuhan”. Tapi saya mau tanya kita dipimpin oleh Roh Kudus atau tidak? Kalau iya mengapa kita begitu suam-suam kuku, mengapa ktia begitu dingin? Mengapa kita tidak begitu peduli Tuhan? Mengapa kita hidup dengan cara yang sama dengan dunia? Apa bedanya orang Kristen dengan orang dunia? Cuma KTP Kristen, orang dunia suka apa saya juga suka, orang dunia seperti apa, sama. Saya sedih sekali kalau melihat orang Kristen seperti ini, cara bergaul sama dengan dunia ini. Cara berbicara di dalam chatting, whatsapp, sama dengan di dunia. Salah satu orang bilang ke saya “pak, saya masuk dalam grup sekolah saya yang dulu, orangnya kasar-kasar”, saya bilang “keluar, untuk apa kamu di grup itu?”, “saya kan harus pertahankan koneksi”, “tidak, engkau harus pertahankan Roh Kudus masih menyertai engkau. Kalau engkau tidak mempertahankan Tuhan menyertai, habis kamu. Seberapa bodohnya kita, kita terus mencari perkenanan dari orang-orang bawah, tapi Raja yang sudah menaklukan maut kita abaikan, bodoh sekali.

Itu sebabnya mari kita kembali ke dalam peristiwa mula-mula, gereja mula-mula disertai dengan Roh Kudus, mereka bergerak luar biasa, mereka tidak takut apa pun, mereka lebih memilih menaati Tuhan dari pada menaati pemerintahan dunia ini sekalipun. Keberanian yang luar biasa dan akhirnya Tuhan buka jalan. Orang yang berani di dalam iman akan melihat jalan di depan dibukakan. Tapi orang yang terlalu lemah beriman kepada Tuhan, terlalu suka melihat konfirmasi dari dunia, akan melihat jalan di depan ditutup. Itulah sebabnya mari kita mempunyai kekuatan sama seperti gereja mula-mula yang benar-benar luar biasa. Tapi sorga melihat kepada mereka, Roh Kudus diberikan kepada mereka, mata Tuhan tertuju kepada mereka, inilah kelompok yang Tuhan suka, dan Tuhan curahkan Roh Kudus kepada mereka. Saudara maukah jadi kelompok ini? Satu-satunya kekuatan yang dunia tidak bisa tahan adalah kekuatan Injil. Dan ini kita punyai. Kalau ini kita punyai, mari gerak, mari nyatakan kepada dunia Kristus adalah rajamu, Kristus adalah Tuanmu yang harus menaklukan seluruh dunia ini, mari bergabung, mari memulai pekerjaan yang Tuhan sudah mulai pada waktu Pentakosta. Kiranya semangat yang sama terus ada pada kita, kita dipimpin oleh Roh Kudus, dikuatkan oleh Dia, dihibur oleh Dia dan diberi semangat oleh Dia.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)