(Lukas 11: 14-23)
Pada bagian ini Tuhan Yesus mengusir setan dan ternyata ini menjadi polemik karena ada yang tuduh “Engkau usir setan pasti dari kuasa penghulu setan, Engkau usir setan dari pemimpin setan. Jadi Engkau sebenarnya setan, tapi Engkau mengusir setan”. Ini kalimat yang sebenarnya sangat berlawanan dengan konsep orang Yahudi sendiri, orang Yahudi berpikir bahwa di dalam panggilan Tuhan untuk Israel selalu ada situasi perang yang menyertai. Tuhan panggil Israel berada di dalam keadaan perang, mereka menjadi umat Tuhan, tapi mereka harus berperang. Maka peristiwa perang tidak pernah berhenti dialami Israel. Peperangan itu dimulai ketika Tuhan menyatakan di dalam Kitab Keluaran, mereka harus keluar dari Mesir dan mereka akan datang ke Tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Tuhan. Waktu mereka sudah tinggal diam di negara mereka, ternyata mereka kembali mengkhianati Tuhan. Alkitab mencatat setelah generasi pertama mati, generasi kedua yang tidak mau ikut cara Yosua, muncul. Mereka sembah berhala, dan Tuhan kirim negara-negara sekitar yang mereka belum sempat taklukan, balik taklukan mereka. Maka kitab Hakim-hakim menjadi catatan kehancuran Israel ketika mereka berpaling dari Tuhan. Tapi Tuhan teguhkan kembali. Waktu mereka balik dan memohon pengampunan dari Tuhan. Jadi kitab Hakim-hakim menyatakan bagaimana Israel mesti perang, tetap mesti melawan orang-orang di sekitar, Israel tidak pernah berhenti perang. Bahkan ketika raja-raja sudah muncul, mereka tetap punya musuh. Yang pertama taklukan Israel adalah pasukan dari Aram. Orang-orang dari Aram seringkali menyerang dari daerah Utara, lalu Israel dibuat kerepotan oleh mereka. Ada kalanya mereka pergi menghancurkan Israel lalu pulang lagi, sehingga Israel menderita dengan serangan ini. Tapi mereka tetap tidak bertobat, maka Tuhan bangkitkan Asyur. Waktu Asyur bangkit, kekuatannya lebih besar kekuatannya dari Aram. Maka Saudara bisa lihat musuh Israel makin lama makin besar. Pasukan Asyur datang dan menghancurkan Israel Utara. Yang Selatan ketakutan, Utara yang paling kuat saja hancur apalagi Selatan. Maka pelan-pelan yang Selatan pun dihancurkan, daerah-daerah sekitar Yerusalem sudah ditaklukan, tinggal Yerusalem sendiri. Tapi Tuhan masih tolong mereka. Tapi sudah ditolong pun mereka tetap tidak mau kembali kepada Tuhan. Maka Tuhan kirimkan Babel, sehingga Babellah yang menghancurkan Yerusalem, lalu mereka dibuang. Di dalam pembuangan inilah mulai muncul pengertian yang lebih dalam tentang musuh Israel.
Yang pertama dari Kitab Daniel, dalam Kitab Daniel dikatakan Daniel adalah orang yang benar-benar ingin pulang kembali ke Yerusalem, dia berdoa untuk pemulihan Israel, lebih giat dari siapa pun. Tuhan berikan Daniel mimpi dan dalam satu kali penglihatan ada Gabriel mengatakan kepada Daniel “engkau dikasihi oleh Tuhan, sekarang saya harus meninggalkan kamu, karena Mikael, pemimpin besar itu sedang berperang dengan pasukan Persia”. Di sini membingungkan, Mikael pemimpin besar itu siapa, pasukan Persia itu siapa? Di dalam Kitab Wahyu dikatakan Mikael berperang dengan setan. Di sini baru ada pengertian lebih dalam, musuh utama umat Tuhan bukan Filistin, musuh utama umat Tuhan bukan Asyur, bukan Babel. Musuh utama umat Tuhan adalah setan. Jadi inilah peperangan yang sejati, antara umat Tuhan dengan setan, antara umat Tuhan dengan kuasa-kuasa dari iblis yang sekarang sedang menjangkau dan menaklukan dunia ini. Ini pengertian yang membuat orang Israel makin paham Kejadian 3 dan juga Kitab Ayub. Dalam Kejadian 3, Tuhan mengatakan kepada iblis “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya”, sudah ada benih permusuhan yang Tuhan nyatakan akan terus ada. Mulai dari iblis dan perempuan ini, dan keturunan perempuan melawan iblis. Yang dimaksud dengan keturunan perempuan adalah umat Tuhan sendiri. Tuhan akan siapkan umat yang selalu akan menjadi target serangan setan. Tuhan siapkan umat yang selalu akan dihantam oleh setan, dihancurkan oleh setan. Jadi peperangan sesungguhnya bukan perang antara Israel dengan bangsa lain, tapi antara umat Tuhan dengan setan, antara umat Tuhan dengan iblis dan pasukannya. Inilah peperangan yang sejati. Ini bukan peperangan yang bersifat fisik, ini peperangan yang bersifat rohani, ini bukan peperangan yang memakai senjata yang kelihatan, ini peperangan yang memakai senjata yang sifatnya rohani. Itu sebabnya waktu orang Israel masuk ke periode abad ke-2 sebelum Masehi, tulisan mereka tentang peperangan mulai berubah. Ini tulisan-tulisan tidak masuk dalam kitab suci, tapi tulisan itu merangkum perjuangan Israel dalam berperang. Salah satu rabi dikutip oleh salah satu commentary menulis kalimat ini Israel berperang bukan dengan kuasa yang kelihatan mata tapi dengan kuasa dibaliknya. Kuasa yang kelihatan oleh mata itu seperti boneka, seperti patung yang digerakan oleh kuasa di baliknya yaitu iblis. Maka mereka mulai sadar musuh kita siapa, musuh kita setan. Dan setan sedang taklukan banyak pemikiran, konsep dan juga kerajaan-kerajaan di bumi ini. Maka perang antara Tuhan dan malaikat yang sudah jatuh, dan ini membuat umat Tuhan dan malaikat yang sudah jatuh berada dalam keadaan perang terus-menerus. Banyak orang mengerti hal ini dan hidup baik-baik untuk berperang. Banyak tidak sadar, banyak orang terlena tidak tahu dalam keadaan berperang lalu iblis tangkap dan membuat dia hancur dengan tipu dayanya. Maka dalam Kejadian 3 sudah dikatakan “keturunanmu akan menjadi bermusuhan dengan ular”. Keturunan perempuDan kalau Saudara lihat dalam kitab suci tidak banyak ayat diberikan untuk membahas setan dan kalau Saudara lihat dari Alkitab kita, dari Kejadian sampai Wahyu tidak banyak yang membahas tentang setan. Setan tidak pernah mendominasi pembahasan, kadang-kadang muncul, lebih banyak hilang, kadang-kadang dicatat, lebih banyak hilang. Alkitab lebih concern memperkenalkan siapa Tuhan dari pada terus bicara tentang setan. Tapi bukan berarti setan tidak dibahas.
Itu sebabnya di dalam Kitab Ayub ada bijaksana yang sangat penting untuk kita ketahui tentang siapa sebenarnya umat Tuhan ini. Tuhan berdaulat atas kekuatan jahat sekalipun. Maka Israel mengerti satu hal, Tuhan sedang berperang dengan iblis tapi tidak berada dalam level yang sama. Jadi bagaimana iblis bisa bertahan? Dia tidak bisa bertahan, kalau begitu kapan dia dihancurkan? Pada waktunya, kapan waktunya? Waktu Tuhan datang, iblis akan menyingkir. Ini yang orang Israel percaya. Itu sebabnya di dalam abad ke-2 sebelum Masehi sampai abad ke-2 yaitu di dalam periode Bait Suci yang ke-2, banyak orang Israel yang punya keahlian mengusir setan. Karena mereka percaya infasi dari setan ini yang harus ditaklukan dan mereka mau mengusir setan. Mereka punya ritual pengusiran setan dan lainnya, mereka mengatakan “Tuhan pimpin kami mengusir setan”. Dan ada seorang rabi dikutip oleh sebuah commentary, seorang rabi yang mengatakan “jika setan lari, itu bukan kekuatan kita. Jika setan pergi, itu bukan kesalehan pemimpin agama. Jika setan keluar, itu karena Tuhan datang. Jadi yang harus kamu minta adalah Tuhan hadir. Karena kalau Tuhan hadir, setan pergi. Jangan takut berapa setan hadir, begitu Tuhan hadir, semua setan pergi”. Ini kalimat bagus sekali meskipun yang menulis bukan orang Kristen. Kalau Tuhan hadir, setan akan lari. Itu sebabnya dalam pengalaman yang dialami para rasul juga sama, mereka bawa nama Yesus dan setan semua takluk. Maka ini yang menjadi pengertian orang Yahudi sejak abad ke-2 sebelum Masehi. Perang kita bukan cuma Babel, perang kita bukan cuma Roma, perang kita bukan cuma Makedonia, perang sesungguhnya adalah lawan kuasa jahat di udara. Ini kalimat yang diucapkan Paulus, itu bukan original dari Paulus, ini konsep Yahudi yang orang Yahudi sudah tahu “kita mesti hati-hati terhadap musuh utama kita yaitu setan. Jangan tertipu dengan melihat musuh yang kelihatan karena musuh yang kelihatan ini bukan musuh utama, musuh utama adalah setan”.
Itu sebabnya mereka berharap Tuhan hadir setan akan pergi, Tuhan hadir, kerajaan Allah datang, setan akan diusir. Itu sebabnya mereka berdoa minta Tuhan pulihkan bait suci dan Tuhan memulihkan umatNya. Mereka tahu satu hal kalau Mesias datang, Mesias akan taklukan kuasa-kuasa. Di dalam Mazmur 2 dikatakan “AnakKu akan taklukan seluruh bangsa, seluruh raja akan jadi tumpuan kaki Yesus, akan jadi tumpuan kaki Sang Mesias”. Maka orang Yahudi percaya Mesias ini akan taklukan kerajaan-kerajaan, terutama kerajaan setan. Jadi kalau Mesias datang, setan pasti hancur. Itu sebabnya waktu Yesus datang dan usir setan, langsung banyak orang tahu ini Mesias. Tapi Yesus usir setan, makin banyak pendukung, makin banyak yang ikut, mulai ada orang yang iri. Paling mudah dengan fitnah. Maka orang-orang ini fitnah Tuhan Yesus, mereka mengatakan “ini Mesias palsu”. Dan fitnahan paling kejam ada di dalam pasal 11 ini, waktu Yesus sudah usir setan, satu diantara mereka tiba-tiba teriak “dengan kuasa belzebul, orang ini mengusir setan”, beelzebul ini sebutan, sebenarnya ini adalah dewa dari orang-orang Kanaan Kuno, tapi dijadikan nama untuk iblis. Jadi setan punya pemimpin namanya iblis, dan iblis senang mengklaim semua gelar yang tadinya Tuhan maksudkan berikan kepada Yesus. Setan mengklaim gelar sebagai putra fajar, padahal dia bukan putra fajar. Setan mau klaim gelar sebagai bintang timur yang gilang-gemilang, tapi gelar ini bukan milik setan, ini milik Yesus. Apa pun yang Yesus dapatkan, ingin diambil. Maka kalau Saudara lihat di Alkitab, yang dilihat iblis dan yang dikerjakan Yesus sangat bertolak belakang. Yesus mau pulihkan manusia, iblis mau hancurkan manusia. Yesus mau tebus manusia, iblis mau mendakwah manusia supaya dihukum oleh Tuhan. Di dalam Wahyu 12 dikatakan pendakwa kita sudah dilemparkan ke bumi waktu Yesus naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah, setan dilempar ke bumi. Dan yang dilakukan setan di sorga adalah mendakwa orang-orang percaya. Yesus ingin mengembalikan kemanusiaan manusia. Itu sebabnya Dia rela jadi manusia, jadi salah satu dari kita. Rela menjadi kepala kita walau pun itu berarti Dia harus tanggung dosa kita dan mati di kayu salib. Konsep penebusan seperti ini sulit ditemukan di agama apa pun. Tapi saya minta kita pelajari keunikan dari ajaran Alkitab, konsep penebusan akan memelihara sempurnanya kasih Allah, sempurnanya keadilan Allah dan sempurnanya kesucian serta jalan Allah. Ini kalau Saudara selidiki bagusnya luar biasa. Itu sebabnya Yesus datang menjadi wakil kita, dan sebagai wakil Dia terima penghukuman yang harus kita terima. Dia yang tanggung. Setelah Dia tanggung, Dia bangkit menjadi Pengantara kita. Jadi iblis mau tuduh kita, Yesus mengantarai kita. Itu sebabnya ketika Yesus naik dan iblis turun, keadaan orang percaya beda dengan yang dulu. Dulu ada pendakwa, sekarang ada Imam Besar. Dulu ada sang pendakwa, sekarang ada Pendoa syafaat bagi kita. Maka iblis sudah dilempar ke bumi, dan nanti ketika Yesus datang kedua kali, iblis dilempar ke luar dari bumi. Inilah yang menunjukan kemenangan itu.
Maka waktu Yesus datang mengusir setan, ada orang berani tuduh ini dari belzebul, Yesus langsung balikan ke dia. Maka Yesus katakan “kalau kerajaan terpecah-pecah, tidak mungkin bertahan”, ini adalah sindiran untuk orang Yahudi. Orang Yahudi yang tuduh Dia ini sebenarnya punya konsep yang sama dengan orang Yahudi yang lain, yaitu kalau setan itu sangat kuat, sehingga satu-satunya cara untuk hancurkan dia adalah tunggu Tuhan hadir. Kalau Tuhan hadir, setan akan kalah. Tapi kalau Tuhan tidak hadir, setan itu kuat. Setan lebih kuat dari Babel, Asyur, Romawi, dialah musuh yang sangat mengerikan itu. Maka kalau ada orang mengatakan “saya usir setan”, ini kontradiksi dengan teologi dia sendiri. Orang Yahudi tidak percaya kalau setan itu terpecah, setan kuat sekali, maka mesti Tuhan datang, hancurkan mereka. Sekarang ada satu orang yang karena begitu iri, begitu emosi, begitu marah, keluarkan kalimat yang kontradiksi sendiri. Maka Saudara hati-hati, kalau marah tenangkan hati sendiri, karena kalau marah langsung ngomong biasanya omongan Saudara akan self defeating dengan konsep yang Saudara miliki. Tapi orang Yahudi ini sudah terlanjur emosi maka bicara suatu yang tidak sesuai dengan pola pikir Yahudi. Dia bingung sendiri, jadi orang Yahudi yang satu ini kasihan sekali, diserang Yesus karena kesalahannya sendiri. “Jadi menurutmu setan usir setan?”, “iya, Engkau pakai kuasa setan untuk usir setan”, “jadi, kerajaan setan terpecah-pecah?”, “kerajaan setan mungkin terpecah”, “jadi kalau setan usir setan, berarti kerajaannya tidak bisa bertahan”, “mungkin tidak bisa bertahan”, “kalau begitu tidak perlu tunggu Tuhan, kerajaan setan bisa hancur”, “iya”, “mengapa kamu tunggu Tuhan datang hancurkan kerajaan setan?”, “saya juga bingung”, ini orang Yahudi. Maka Tuhan ingatkan kalau setan bentur dengan setan, mereka tidak perlu punya pengharapan Kerajaan Allah datang. Tapi kalau kamu mengaku Kerajaan Allah harus datang baru setan diusir, maka ketahuilah sekarang kerajaan itu sudah datang. Yesus dengan berani mengatakan “Aku Rajanya, Aku sudah usir setan, ini bukti Kerajaan Allah datang”. Itu sebabnya Yesus tidak marah-marah, dia tegur “kalau setan usir setan, bisa tidak kerajaannya bertahan?”, “tidak”, kalau begitu kerajaannya bertahan karena mereka tidak saling usir, kalau mereka tidak saling usir, berarti yang usir tadi bukan setan, yang usir tadi adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah sudah datang dan sekarang setan sedang diusir. Lalu kalimat terakhir di ayat 23, Yesus menutup dengan mengatakan “siapa tidak bersama Aku, melawan, siapa tidak mengumpulkan, dia mencerai-beraikan. Yesus bertanya “kalau kerajaan Allah benar-benar mau datang, kamu mau gabung atau lawan?”, tidak ada titik tengah. Jangan lupa ini peperangan antara Tuhan dan setan, tidak ada tengah-tengah, Saudara tidak bisa bikin non-blok.Tapi kalau Saudara mengikut Tuhan, jangan lupa ayat 22, yang lebih kuat sekarang sudah datang, dan yang lebih lemah sekarang sudah cuti”. Setan kuasai bumi, tapi waktu Tuhan datang, dia Mulai disingkirkan. Setan kuasai pikiran Saudara, tapi waktu Kristus datang, dia disingkirkan. Setan kausai hati Saudara, tapi waktu Yesus datang dia disingkirkan dari hati Saudara. Setan kuasai mulut Saudara, waktu Yesus datang, dia disingkirkan dari situ. Dimana Yesus bertahta, di situ setan disingkirkan. Itu sebabnya mari datang kepada Dia. Yesus mengatakan “mari bersama Aku, Aku menyatakan Kerajaan Allah datang, dan sekarang setan sedang diusir keluar”. Sudah terlalu lama kita menjadi hamba setan, mungkin Saudara bukan dirasuk, tapi setan tidak hobi hanya merasuk orang. Setan lebih hobi mendustai manusia, sehingga pikiran kita kacau, tindakan kita kacau, hidup kita kacau, jalani hidup dengan cara yang kacau, berkata-kata kacau, semua membuat kita menjadi manusia yang rusak. Tapi waktu Yesus datang, Dia pulihkan semua ini, Dia pulihkan Saudara menjadi orang yang suci, jadi orang yang mau ikut Tuhan, jadi orang yang dibentuk oleh Tuhan dan seluruh sisa-sisa pengaruh dari setan pelan-pelan dikikis oleh Dia. Mari datang kepada Kristus yang menang. Di dalam Kitab Wahyu, seorang bernama Kistemaker mengatakan tema Kitab Wahyu adalah Christ is The Victor, Kristuslah Sang Pemenang, bukan setan. Setan akan dilempar dan dia tidak bisa tolong dirinya sendiri. Kristus akan bertahta. Mengapa setan dan Kristus nasibnya begitu berbeda? Karena yang satu ingin mulia, tapi direndahkan, yang satu rela merendah maka Dia ditinggikan. Yang satu hantam manusia supaya rusak, yang satu bangkitkan manusia supaya baik. Dua kekuatan ini diwakili oleh yang satu adalah Kristus, yang satu lagi adalah setan. Saudara punya kekuatan merusak manusia, Saudara punya kekuatan mau tinggikan diri, Saudara punya ambisi besarkan diri, Saudara punya cara hidup yang merusak orang lain, itu semua versinya setan. Tapi orang yang rela merendahkan diri, orang yang rela jadi berkat bagi orang lain, orang yang rela menjalankan apa yang perlu supaya kehendak Tuhan jadi, itulah kelompoknya Kristus. Mari bersama-sama menjadi pihak pemenang karena setan sedang ditaklukan dan Saudara punya kekuatan luar biasa untuk taklukan dia. Jangan takut kepada setan. Di dalam Kristus, saya hanya takut Tuhan, saya tidak takut setan, saya tidak takut apa pun. Banyak kali setan menipu kita dengan membuat kita takut dia. Kalau gelap kita bilang “takut, ada setan”, kalau ada udara dingin, kita bilang “setan sedang lewat”, kalau lewat kuburan dan kita dengar suara langkah kaki, kita bilang “setan sedang mengikuti”. Kita tanpa sadar dibikin takut setan. Alkitab tidak pernah bilang takut setan. Alkitab bilang takut Tuhan. Maka lain kali ada gelap, Saudara mengatakan “Tuhan menciptakan terang dan terang mengusir gelap”. Jangan takut. Takutlah Tuhan lalu menjadi pihak yang menang bersama Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati Saudara, memberikan kekuatan untuk melawan setan dan menang atas dia.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)