Bagaimana cara Dia lakukan ini? Saya sudah mengerti Roh Kudus akan melakukan itu, tapi bagaimana keterkaitan dengan Kristus memberikan kepada saya itu? Karena kehidupan Kristus adalah kehidupan yang menyentuh tempat paling mulia di surga dan juga sentuh tempat paling hina akibat dosa. Saya tadi sudah mengatakan karena dosa manusia terus mengalami penurunan-penurunan, dari keagungan menjadi manusia menjadi mirip binatang, dari menjadi mirip binatang menjadi mirip sampah, akhirnya menjadi mayat. Ini gambaran yang Tuhan berikan, dan mati itu terjadi dengan penurunan kehidupan, hidup yang hina, hancur dan kacau. Tapi faktanya kita “menikmati” hidup seperti itu, inilah akibat dosa. Manusia demikian jahat, mengerikan sekali, lebih parah dari pada binatang. Maka ketika Saudara melihat hidup seperti ini, Saudara ingin supaya solusi dari satu dengan Kristus itu jadi real. Di dalam Kristus berarti ada hidup Kristus yang akan dibagikan kepada Saudara. Hidup seperti apa? Hidup Kristus adalah hidup yang tahu apa itu mulia dan tahu apa itu hina, tahu apa itu agung dan tahu apa itu rendah. Di dalam Mazmur 97, dikatakan bahwa Kristus ada di surga dan Dia ditinggikan oleh para allah, maksudnya para malaikat. Saudara bisa melihat kemegahan dan kebesaran yang dimiliki oleh Kristus. Suatu keadaan yang tidak disamai oleh siapa pun, Kristus bukan pribadi yang hina, Kristus bukan pribadi yang harus disamakan dengan orang-orang di dunia ini. Agungnya, tingginya dan mulianya Dia itu sulit digambarkan dengan kata-kata. Bayangkan karikatur tawaran setan untuk kemuliaan, setan menawarkan alternatif kemuliaan yang dimiliki oleh Tuhan dengan cara yang sangat remeh sekali. Menukar keistimewaanmu sebagai orang Kristen untuk dapat pujian dari orang-orang lokal yang tidak mengenal siapa Tuhan. Sedangkan Kristus kehilangan segala sorak dunia untuk sementara tapi kemudian ditinggikan, sehingga Mazmur 97 mengatakan segala hal yang paling menakjubkan yang bisa kita lihat dan alami itu digunakan untuk memuji Tuhan. Seluruh keberadaan yang mulia ada untuk memuji Tuhan, ini agungnya seperti itu, tidak ada yang disejajarkan dengan Kristus. Dia datang dari keagungan sebesar itu. Itulah hidup yang Tuhan mau tawarkan. Tapi, ini paradoks yang indah, Tuhan juga menawarkan kemampuan hidup di tengah-tengah kehinaan, inilah Natal.

Kristus yang lahir di palungan adalah Kristus yang menunjukan kemungkinan untuk hidup mulia di tengah kehinaan. Kemuliaan sebesar itu tidak akan pernah terkurangi dengan Dia menjadi manusia, Yesus tetap mulia meskipun di palungan. Itulah sebabnya reinkarnasi tidak cocok, demikian juga nanti mati masuk surga tidak cocok. Memiliki hidup Kristus itu yang lebih cocok, karena memiliki hidup Kristus membuat Saudara punya kekuatan untuk menikmati mulia di tengah-tengah hina. Yesus menikmati kemuliaanNya di tengah-tengah keadaan miskinNya Dia, Dia menikmati muliaNya tetap di keadaan hina, bahkan di atas kayu salib pun kemuliaan Tuhan tidak pernah hilang dari Dia. Tuhan palingkan wajahNya, Tuhan secara unik, secara paradoks seperti membuang Dia, tapi di sisi lain Yohanes mengatakan salib adalah kemuliaan Kristus. Ini bukan eksplisit dikatakan salib adalah kemuliaan, tapi Saudara bisa melihat argumen dari Yohanes bahwa ditinggikannya Yesus yang paling utama adalah ketika Dia berada di atas kayu salib. Maka kemuliaan Kristus itu yang Dia bawa ke dalam dunia. Berarti kita akan menikmati kehidupan baru, dimana segala kehinaan bahkan kematian tidak akan pernah akan ganggu kemuliaan hidup yang dimiliki oleh Kristus. Dari situ kita dapat mengerti ada 3 hal yang menjadi kesimpulan dari khotbah hari ini, hal pertama dengan memiliki kehidupan Kristus, Saudara tidak lagi takut mati, ini aspek pertama yang penting. Karena Saudara tidak lagi menggantungkan hidup di kematian, sekarang Saudara gantungkan hidup kepada Kristus. Dan seperti apakah Kristus jalani hidupNya? Kristus adalah sumber hidup sehingga Dia tidak akan pernah habis oleh mati. Maka Roh Kudus memberikan kepada kita kehidupan Kristus, kehidupan yang membuat kita berjuang di tengah-tengah hidup dengan tidak takut mati. Apa maksudnya tidak takut mati? Artinya adalah Saudara tidak pernah pertimbangkan hidup atau mati sebagai alasan untuk mengambil keputusan tertentu, ini berkait lagi dengan reaksi terhadap firman Tuhan. Orang Kristen akan belajar untuk melakukan apa yang benar, bukan melakukan apa yang dia takuti atau dia berani untuk lakukan. Ini hal pertama, Saudara tidak lagi takut mati. Mengapa tidak takut mati? Tidak takut mati bukan karena Saudara menjadi berani, tapi karena Saudara melihat tahapan hidup Kristus yang tidak dihentikan oleh kematian. Maut tidak berkuasa atas Dia. Dengan demikian Saudara pun sadar maut tidak berkuasa atas kita. Mari punya kebebasan dari ketakutan akan mati seperti ini. Saya tidak mengatakan Saudara menjadi orang yang membenci hidup, Tuhan tidak tawarkan kita menjadi pembenci hidup. Tuhan tawarkan kita untuk menjalani hidup penuh keberanian. Karena keberanian menjalani hidup di dalam Dia adalah sukacita yang besar. Lalu kedua, di dalam Kristus Saudara akan berani hidup, bukan cuma tidak takut mati tapi berani hidup. Saudara berani untuk jalani hidup yang memang benar. Saudara ambil posisi dan mengatakan “kalau hidup harus begini, saya akan begini”. Dan Saudara harus punya bijaksana karena banyak orang hanya satu sisi misalnya, memahami hidup itu seperti apa. Orang Kristen menjadi sasaran empuk dari para penipu karena salah mengerti Kitab Suci. Saudara lihat orang-orang zaman dulu, misalnya Paulus, Paulus tidak mudah ditipu. Waktu Paulus mau dihukum, dia bertanya “apa alasan kamu mau menghukum saya? mana pengadilannya?” Maka banyak orang Kristen menjalankan hidup rasa sudah suci “Tuhan, saya sudah pikul salib demi Engkau, tolong puji saya”, Tuhan akan mengatakan “salah, kamu pikul salib yang tidak pernah Aku suruh”. Ingat di dalam Kitab Suci, Saudara memahami kehidupan dengan utuh, bukan separuh-separuh. Ada tempat untuk mencintai kata Pengkhotbah, ada tempat untuk perang.  Maka Kekristenan menawarkan kehidupan yang berbijaksana. Itu sebabnya belas kasihan, keadilan, cinta kasih, pengampunan, keadilan, kemurahan hati itu punya tempat yang tepat. Itu sebabnya kita perlu belajar. Mau berani hidup? Belajar mengerti firman. Berani hidup karena mau berani berespon kepada Tuhan dengan benar. Dan kita perlu diperkaya dengan segala kemungkinan untuk melihat hidup dengan cara yang akurat supaya kita punya keberanian hidup. Jadi Roh Kudus memberikan hidup Kristus kepada kita. Dan hidup Kristus akan diinterpretasi lewat firman. Yesus melakukan apa pun sebagai simbol dari firman. Seluruh kehidupan Kristus adalah kehidupan yang diinterpretasi lewat firman. Kalau Saudara mau punya kehidupan Kristus, mari belajar interpretasi hidup dengan firman. Ini hal kedua yang Saudara dapatkan dalam hidup di dalam Kristus. Lalu hal ketiga yang Saudara dapatkan dalam hidup di dalam Kristus adalah perjuangan dan kemenangan mengalahkan dosa. Kematian dan kebangkitan Kristus membuat Saudara berbagian di dalam kematian mematikan dosa hari demi hari setiap saat. Dan apa yang menyenangkan, mematikan dosa sesuatu yang sulit tapi mengapa dikatakan menyenangkan? Karena mematikan dosa di dalam Kristus akan membuat Saudara mempunyai keyakinan yang stabil bahwa Saudara selamanya diterima oleh Tuhan. Sulit sekali meninggalkan dosa ketika Saudara tidak tahu untuk siapa Saudara meninggalkan dosa. Tapi kalau Saudara tahu Saudara meninggalkan dosa untuk Dia yang sudah mencintai Saudara, maka meninggalkan dosa akan menjadi perjuangan yang nikmat untuk dijalankan. Kegalauan orang Kristen dalam meninggalkan dosa adalah ketika dia belum yakin akan penerimaan Tuhan. Saudara tidak bisa punya kesejahteraan hidup ketika Saudara bergumul apakah Saudara diterima oleh Tuhan atau tidak. Tapi sebaliknya setelah Saudara menerima hidup Kristus, Saudara diterima oleh Dia, Saudara akan meninggalkan dosa sebagai ungkapan cinta. Dan Saudara akan terus bergumul melawan dosa seumur hidup. Jangan cuma lihat dosa yang jelas-jelas Saudara tahu dan lawan, ada banyak hal lain dalam hidup Saudara yang masih perlu dikoreksi. Itu sebabnya kita perlu firman dan perlu komunitas. Akan ada orang yang memberi tahu kepada Saudara “kamu harus berubah di sini dan di sini”. Dan kita akan berubah dengan sukacita, bukan dengan paksaan, karena kita berubah demi Dia yang sudah mencintai kita. Maka kehidupan yang sejati adalah berespon benar di hadapan Tuhan, berinteraksi benar dengan sesama dan pada akhirnya kebangkitan tubuh. Dan inilah yang Tuhan tawarkan melalui hadirnya Roh Kudus di dalam hidup kita. Kiranya Tuhan memberkati kita dengan pengertian dan kesadaran bahwa Saudara sudah mengalami ini ketika Saudara beriman kepada Kristus.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 3 of 3