Di tengah-tengah kehidupan kita, terkadang kita merasakan gelisah dan
merasa bingung dalam menjalani kehidupan ini. Sebagai natur alami dari
manusia, manusia pasti mencari kedamaian bagi dirinya. Damai di sini dapat
berupa bebas dari segala sesuatu yang meresahkan seperti peperangan,
perselisihan, ataupun damai yang diinginkan adalah kedamaian secara pikiran
(psychology).

Kemanakah kita mencari “kedamaian” yang kita inginkan
tersebut???

Saat ini kita hidup ditengah dunia yang telah jatuh dalam dosa dan
tidak memiliki pengharapan. Kedatangan Kristus ke dalam dunia untuk menebus
dosa-dosa kita di atas kayu Salib memberikan pengharapan dan pendamaian
hubungan kepada orang percaya dengan sang Bapa. Ini merupakan salah satu
kedamaian yang dimiliki orang percaya, yang diperoleh melalui Kristus.

Lagu baru yang kita nyanyikan pada hari ini, “Like a River Glorious”,
diciptakan oleh Frances R. Havergal (1836-1879), yang merupakan komposer
hymn, poetess (penulis puisi), dan seorang penulis renungan. Frances R.
Havergal hidup sezaman dengan Fanny J. Crosby, yang juga komposer hymn
yang telah menulis lebih dari 8500 hymn, namun mereka sama sekali tidak
pernah bertemu dan berkomunikasi melalui surat. Beliau merupakan anak dari
seorang minister di gereja Inggris. Sejak umur 4, Frances R. Havergal sudah
membaca dan menghafal ayat Alkitab. Tahun 1876, Frances R. Havergal terkena
penyakit yang hampir merenggut nyawanya. Namun ditengah keadaan tersebut,
dia masih dapat berkata, “If I am really going, it is good to be true”. Dia tetap
dapat tenang meskipun dalam kondisi seperti itu. Setelah sembuh dari
penyakitnya dia menulis hymn “Like a River Glorious”, terngiang akan janji
Tuhan yang diberikan kepada kita dalam kitab Yesaya pasal 48:18 (ESV: “Oh that
you had paid attention to my commandments! Then your peace would have
been like a river, and your righteousness like the waves of the sea”), dia juga
menggabungkannya dengan pasal 26:3 (ESV: “You will keep him in perfect peace,
whose mind is stayed on You, because he trust in You”). Lagu “Like a River
Glorious” menggambarkan damai yang diberikan tersebut.

Melodi dalam lagu tersebut menggambarkan suatu melodi layaknya seperti sungai yang alirannya stabil, tenang, dan peacefully. Sewaktu kita menyanyikan lagu ini kita dapat merasakan alunan melodi yang tenang dan tidak memiliki kontras yang terlalu tajam pada setiap perpindahan notnya. Perhatikan not-not yang ada pada masing-masing baris, perpindahan rata-rata antar not satu ke not lainnya (dalam 1 baris tersebut) berkisar 1 dan 2 (Do ke Mi berjarak 2, Do ke Re berjarak 1).
Sebagai contoh, mari kita perhatikan not pada baris pertama:
1 1 2 2 | 3 . 5 . | 4 4 2 2 | 3 . . .
Dimulai dengan Do, kemudian perlahan naik perlahan sampai ke Sol (5) dan turun kembali secara perlahan sampai ke 3. Jika kita perhatikan masing-masing not per-baris (sesuai warta), alunan not tersebut menggambarkan suatu aliran yang stabil dan tidak berubah drastis (misalkan dari Do oktaf bawah ke Do oktaf tinggi, berbeda 1 oktaf). Pada lagu ini masing-masing perpindahannya stabil dan tenang. Secara keseluruhan kita dapat melihat bahwa note painting pada lagu ini ingin menggambarkan suatu aliran sungai yang tenang dan damai!
Marilah kita menyanyikan lagu ini dengan hati yang penuh dengan damai yang telah Kristus berikan kepada kita orang percaya melalui kematian-Nya di atas kayu Salib. Ditengah kehidupan yang kita jalani dan mengalami banyak masalah, kita harus selalu ingat bahwa hanya Kristus yang memberikan kedamaian bagi kita, seperti halnya Frances R. Havergal, ditengah penyakit yang dideritanya, dia masih bisa merasakan damai sejahtera dari Kristus dalam hidupnya!